1. Para Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Bangsa mijen Semarang
belum semuanya menempuh pelajaran yang ideal.
2. Proses pelajaran di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Bangsa mijen
Semarang keteladanan siswa generasi memberi pelayanan pendidikan yang
maksimal.
3. Masih banyak Siswa yang belum bisa membaca alqur’an dengan baik di
Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Bangsa Semarang.
Lingkup keluarga dan sosial sudah mengkhawatirkan, sebagai Sekolah
Dasar Islam Terpadu Cahaya Bangsa Semarang ini perlu berkontribusi lebih
maksimal. Dari penjelasan di atas mengenai metode Qiro’ati , Sekolah Dasar
Islam Terpadu Cahaya Bangsa mijen Semarang. Berakar dari permasalahan diatas
penulis berinisiatif untuk meneliti hal-hal yang diselenggarakan di Sekolah Dasar
Islam Terpadu Cahaya Bangsa Semarang kaitannya apakah madrasah tersebut
berperan positif dalam usaha penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan
kemampuan membaca Alqur’an.
1
Hasil wawancara dengan kepala SDIT , pada tanggal 1 April 2022 pukul 09.00 WIB.
4
Adapun latar belakang masalah yaitu, seperti apa keadaan siswa ,seperti apa
proses bacaan siswa, dan seperti apa penerapan metode Qiro’ati dalam
meningkatkan kemampuan membaca Alqur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu
Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
Untuk itu penulis sangat tertarik untuk meneliti dan membahas sejauh mana
Metode Qiro’ati siswa dan siswi dengan judul : PENERAPAN METODE
QIRO’ATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
ALQUR’AN SISWA DI SDIT CAHAYA BANGSA MIJEN SEMARANG.
B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan membaca Alqur’an Siswa di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Cahaya Bangsa Mijen Semarang?
2. Bagaimana Penerapan Metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan
membaca Alqur’an Siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Bangsa
Mijen Semarang?
3. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat Penerapan Metode Qiro’ati
dalam meningkatkan kemampuan membaca Alqur’an Siswa di Sekolah Dasar
Islam Terpadu Cahaya Bangsa Mijen Semarang?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan membaca Alqur’an Siswa di Sekolah Dasar
Islam Terpadu Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
2. Untuk mengetahui Penerapan Metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan
membaca Siswa Alqur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Bangsa
Mijen Semarang.
3. Untuk Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat Penerapan Metode
Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca Alqur’an Siswa di Sekolah
Dasar Islam Terpadu Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
5
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yang diharapkan oleh penulis,yaitu:
1. Manfaat Teoristis
a. Di harapkan berguna sebagai bahan perbandingan referensi literatur bagi
peneliti lain di masa mendatang.
b. Untuk menambah pemahaman dan wawasan baru dalam bidang pendidikan
terutama mengenai Penerapan Metode Qiro’ati dalam meningkatkan
kemampuan membaca Alqur’an.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis, Memberikan gambaran tentang Penerapan Metode Qiro’ati
dalam meningkatkan kemampuan membaca Alqur’an.
b. Bagi kementerian agama, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
perhatian lebih untuk mensejahterakan sekolah dasar islam terpadu
Penerapan Metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca
Alqur’an Siswa sebagai generasi penerus bangsa.
c. Bagi Sekolah, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran
sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di
kemampuan membaca Alqur’an Siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu
Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
d. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi guru
sekolah dalam memperluas Penerapan Metode Qiro’ati dalam meningkatkan
kemampuan membaca Alqur’an Siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu
Cahaya Bangsa Mijen Semarang dalam meningkatkan kemampuan
membaca Alqur’an Siswa sebagai generasi penerus bangsa.
e. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran
bagi masyarakat bahwa pendidikan agama itu penting bagi anak terutama
dalam dalam meningkatkan kemampuan membaca Alqur’an.
E. Tinjauan Pustaka
2
Qoyyumamin Aqtoris “Penggunaan Metode Pengajaran Qiro’ati dalam MeningkatkanBaca Tulis
Al-Qur’an di TPQ Wardatul Ishlah Merjosari Lowokwaru Malang”, Skripsi (Malang:Fakultas
Tarbiyah UIN MALANG 2008)
7
3
M. Athafal Matswa, “ Pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Qiroati studi kasus diMI Sultan
Agung Sleman Yogyakarta”. Skripsi, ( Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2016).
4
Sri Baroboh, “Upaya Peningkatan Membaca Al-Qur’an sisiwa melalui metode Qiroatipada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadist kelas IV Madrasah Ibtidaiyah YAKTI Mangunarejo Tegalrejo
Magelang”, Skripsi, (UIN Sunan Kalijaga 2011).
8
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Penerapan
Penerapan merupakan suatu tindakan yang dilakukan, baik secara individu
maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Penerapan proses, cara dan perbuatan menerapkan.(Eko Endarmoko:2006, hal
1181).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis dapat memahami bahwa
penerapan adalah mempraktekkan atau melaksanakan sesuatu berdasarkan sebuah
teori. Dimana seorang guru TPQ yang mempunyai kompetensi yang
mempraktekkan atau mencontohkan program materi pembelajaran Al-qur’an
menggunakan metode qira’ati secara sistematis.
5
Karyanto, “Kemampuan membaca Al-Qur’an santri melalui pembelajaran Qiroati di Majelis
Muallimin Quran Raudhlatut Ta’lim Wa Tarbiyyah Guyangan Trangkil Pati”. Skripsi, (Yogyakarta :
UIN Sunan Kalijaga, 2008).
9
3. Pengertian Alqur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW sebagi salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi
semesta alam29. Menurut Subhi Salih dalam buku Akidah Islam, Al-Qur’an
merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
tertulis di mushaf yang diriwayatkan dengan cara mutawatir dan dipandang
sebagai ibadahyang membaca.7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah
kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalu malaikat Jibril sebagi petunjuk dan membacanya
merupakan ibadah.
6
H. M.Nur Shodiq Achrom, Koordinator Malang III, Pendiidikan dan Pengajaran Sistem Qoidah
Qiro’ati, (Ngembul Kalipare: Pondok Pesantren Salafiyah Sirotul Fuqoha’ II), hlm.11
7
Zaky Mubarok Latif., Akidah Islam ( Yogyakarta, UII Preww: 2014) hlm. 68.
10
a. Pembelajaran Al-Quran
b. Tujuan pembelajaran Alqur’an
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian
dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Studi kasus
termasuk dalam penelitian analisis deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan
terfokus pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat
sampai tuntas.
Kasus yang dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak, misalnya berupa
individu atau kelompok. Di sini perlu dilakukan analisis secara tajam terhadap
berbagai faktor yang terkait dengan kasus tersebut sehingga akhirnya akan
diperoleh kesimpulan yang akurat.
Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu
yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh
dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini
dikumpulkan dari berbagai sumber.
Sebagai sebuah studi kasus maka data yang dikumpulkan berasal dari
berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang
diselidiki.Selain itu penelitian ini juga bersifat penelitian lapangan yang akan
dilakukan di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
2. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
3. Subyek penelitian
Berdasarkan rumusan masalah ini maka subyek penelitiannya sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah
b. Wali Kelas
c. Guru
11
d. Siswa
e. Wali Siswa
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang paling
sering digunakan.8 Alat pengumpulan datanya adalah panduan observasi,
sedangkan sumber data bisa berupa benda tertentu, atau kondisi tertentu,
atau situasi tertentu, atau proses tertentu, atau perilaku orang tertentu.
Metode observasi ini digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga
menghasilkan kontribusi meningkatkan membaca Alqur’an siswa di SDIT
Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
b. Wawancara
Metode wawancara adalah merupakan salah satu teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang
diwawancarai.9 Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara
yang dibuat sebelumnya, sehingga jawaban dari orang yang diwawancarai
dapat diharapkan untuk menjawab permasalahan yang hendak diteliti.
Metode wawancara adalah Tanya jawab antara orang yang mewawancarai
dengan yang diwawancarai.
c. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa struktur
kurikulum, struktur organisasi, visi misi sekolah, data guru, data siswa dan
lain-lain.
6. Triangulasi Data
Triangulasi data adalah bentuk teknik pemeriksaan validitas data yang
dimanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk mengecek dan
membandingkan terhadap data atau dengan data yang sudah dikontrol oleh
data
8
Jusuf Soewardi, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), h.157.
9
Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012), h.138.
13
yang sama oleh sumber yang beda. Ada 2 macam triangulasi dalam penelitian
ini, yaitu:
a. Triangulasi Sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh melalui beberapa sumber. Hal ini dapat dicapai dengan
kegiatan-kegiatan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data dan informasi hasil
wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dilakukan sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang lain.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
b. Triangulasi Metode
Dalam triangulasi metode terdapat 2 strategi, yaitu:
1. Pengecekan derajat kepercayaan, proses hasil penelitian, beberapa teknik
pengumpulan data.
2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama.
c. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengumpulkan data
pada waktu yang berbeda. Kemudian data tersebut ditanyakan kepada
informan lain yang masih terkait satu sama lain.
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada nara sumber masih
segar, belum banyak masalah, akan memberi data yang lebih valid sehingga
lebih kredibel.
14
OBSERVASI LAPANGAN
PERUMUSAN MASALAH
WAWANCARA DOKUMENTASI
TELAAH PUSTAKA
DATA PENELITIAN
PENYAJIAN DATA
TRIANGULASI
HASIL PENELITIAN
KESIMPULAN
8. Analisis Data
10
Lexy.J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung; Remaja Rosdakarya,2000)
,hlm.179.
15
teori subtansi. Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
data model interaktif yang terdiri dari 3 komponen analisis data, yaitu: reduksi
data, penyajian data, dan penariakan kesimpulan atau verification.11
H. Sistematika Pembahasan
Adapun pembentukan pembahasan skripsi ini terdiri dari 3 bagian :
1. Bagian awal
Sebelum masuk pada bagian pokok, bagian inti terdiri dari :Halaman Sampul,
Halaman Judul, Halama Pernyataan, Halaman Nota Pembimbing, Halaman
11
Matthwew B Miles dan Michoel Huberman, 1994 : 20
16
2. Bagian pokok
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah , rumusan masalah , tujuan dan kegunaan,
sistematika pembahasan.
BAB II : Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Dalam bab ini berisi tentang tinjauan pustaka penelitian terdahulu dan
penguraian secara mendalam tentang Peran Madrasah Diniyah Dalam
Pembentukan Karakter Santri.
BAB III : Metode Penelitian
Pada bab ini, penulis menjabarkan secara detail tentang metode-metode yang di
pakai sebagai alat dalam melakukan penelitian. Lokasi penelitian, sempel,
analisis data yang di gunakan.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang pembahasan hasil dari penelitian secara deskriptif yang di
lakukan penulis dengan observasi dan wawancara dalam suatu penelitian.
BAB V : Penutup
Barisan tentang kesimpulan dari seluruh pembahasan hasil penelitian serta
saran atau rekomendasi yang membangun.
3. Bagian Akhir
Pada bagian terakhir dalam skripsi, termuat sebuah daftar pustaka dan
lampiran-lampiran yang sekiranya diperlukan untuk memperkuat hasil
penelitian.
17
DAFTAR PUSTAKA