Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MINAT BACA

AL-QUR’AN PADA ANAK DI TEGALSARI KANDEMAN BATANG

Proposal Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat Melakukan Penelitian Untuk Penyusunan Skripsi Pada

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Catur Novi Prasedya

( 20150720201 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018

0
PENGESAHAN

Proposal Skripsi Berjudul :


PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MINAT BACA
AL-QUR’AN PADA ANAK DI TEGALSARI KANDEMAN BATANG

Yang disiapkan dan disusun oleh :


Nama Mahasiswa : Catur Novi Prasedya
NIM : 20150720201
Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diseminarkan pada forum seminar proposal skripsi, Program Studi


Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta pada tanggal dan telah dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Sidang Dewan Seminar Proposal Skripsi


Ketua Sidang : ....................................................................................... (...............)
Pembimbing : ....................................................................................... (...............)
Yogyakarta, ........................................................

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Ketua Kaprodi

( Naufal Ahmad Rijalul Alam, M.A. )


NBM. 198722201404113044

1
A. LATAR BELAKANG

Membaca merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan membuka

jendela dunia. Membaca juga merupakan salah satu cara membentuk

kepribadian dan karakter anak. Lewat mambaca ini, kita akan memperoleh

dan menambah wawasan, pengetahuan dan informasi. Tanpa kita

membiasakan membaca, akan sulit dalam berbagai hal dalam kehidupan

sehari-hari. Dengan membaca untuk menambah wawasan dan bekal

menghadapi tantangan zaman.

Bagi umat muslim, membaca merupakan suatu kewajiban yang harus

dilaksanakan dan diamalkan, mulai dari anak-anak, orang dewasa sampai

orang tua. Karena pentingnya membaca ini, surat dalam al-Qur’an yang

pertama kali turun adalah surat al-Alaq, iqra’ yang mempunyai arti

“bacalah”. Maksudnya dengan membaca itulah semua ilmu pengetahuan

yang belum diketahui, baik itu pengetahuan alam semesta yang diciptakan

oleh Allah Swt. secara tersirat maupun tersurat akan kita mengetahuinya.

Membaca memiliki keutamaan dan peran yang sangat penting dalam

menjalani aktivitas sebuah proses kehidupan. Salah satunya yaitu dengan

mengajarkan anak untuk gemar membaca sejak dini dalam hal ini khususnya

membaca al-Qur’an, karena itu sama halnya telah memberikan sebuah masa

depan kepada anak untuk kehidupannya. Tetapi sampai saat ini masih

banyaknya kendala untuk mengatasi rendahnya minat baca pada anak. Untuk

mengetahui dan mencari solusinya itu, peran dan keterlibatan orang tua perlu

2
di perhatikan karena orang tua merupakan guru pertama bagi anak dalam

lingkup keluarga.

Perkembangan zaman yang semakin modern dan bebas seperti

sekarang ini, tingkat minat baca khususnya minat baca al-Qur’an dikalangan

anak-anak di Indonesia ini masih cukup rendah. Banyak faktor-faktor yang

menyebabkan dan melatar belakangi masih rendahnya minat baca al-Qur’an

dikalangan anak-anak. Beberapa faktor ini yaitu mulai dari faktor lingkungan

keluarga, lingkungan tempat tinggal atau masyarakat serta lingkungan

sekolah dan itu pulalah yang menyebabkan masih rendahnya tingkat minat

baca al-Qur’an dikalangan anak sampai saat ini.

Salah satu faktor yang mempengaruhi minat baca al-Qur’an pada anak

ini adalah keluarga yang dalam hal ini ialah pola asuh orang tua. Seperti yang

terjadi di Tegalsari Kandeman Batang, di daerah ini masih banyak kurang

pengetahuannya orang tua dalam mengasuh anak dalam hal ini membimbing

anaknya untuk belajar membaca al-Qur’an. Sesuai dengan pengamatan yang

pernah saya lakukan di Tegalsari tersebut, dapat dilihat dan diketahui

sebagian orang tua disana terlihat masih acuh tak acuh dengan perkembangan

anaknya. Beberapa faktor mengapa banyak orang tua yang tidak melakukan

pola asuh kepada anak-anaknya yaitu banyak orang tua yang sibuk dengan

pekerjaannya, keadaan keluarga dalam hal ini perekonomian keluarga dan

kurang pengetahuannya dalam mengasuh anak yang baik.

Kenyataannya dari sekilas pengamatan yang sudah saya lakukan di

Tegalsari Kandeman Batang, hingga sampai saat ini sebagian di dalam

3
lingkungan keluarga yang ada disana masih ada orang tua yang tidak paham

akan pentingnya mengasuh, mendidik dan membiasakan anak untuk gemar

membaca khususnya dalam membaca al-Qur’an sejak dini, justru kebanyakan

orang tua disana malah membiarkan dan membebaskan anak-anaknya untuk

bermain tanpa terkontrol, baik itu bermain dengan teman-temannya seharian

penuh tanpa mengenal waktu, bermain gadget maupun menonton televisi

seharian penuh setelah pulang sekolah. Kurangnya perhatian orang tua dalam

mengasuh dan mendidik anak inilah yang menyebabkan anak tersebut

semakin malas bahkan menyepelekan untuk belajar membaca al-Qur’an

malah merasa asyik dengan apa yang mereka lakukan setiap harinya tersebut,

dan hal itulahyang menyebabkan anak tidak mau untuk membaca al-Qur’an.

Apalagi di daerah Tegalsari ini, sudah ada sebuah sekolah Taman

Pendidikan Qur’an (TPQ) Masjid Al-Ikhlas. Tempat ini di gunakan untuk

proses pendidikan belajar baca tulis al-Qur’an di Tegalsari. Jika memang

orang tua merasa kurang pengetahuannya dalam baca tulis al-Qur’an tersebut,

seharusnya para orang tua bisa menitipkan anak-anaknya ke tempat Taman

Pendidikan Qur’an untuk mengenalkan anaknya mengenai membaca al-

Qur’an. Karena dengan cara begitu orang tua bisa memberikan dasar pada

anaknya untuk menumbuhkan minat baca al-Qur’an dengan menitipkan

kepada orang yang lebih ahli dalam al-Qur’an.

Bagaimana keluarga dalam hal ini adalah orang tua, sangat berperan

fital terhadap pemberian pola asuh. Pola asuh orang tua ini mencerminkan

baik atau buruknya tingkah laku atau karakter anak. Salah satunya peran

4
orang tua dalam membiasakan anak-anaknya untuk menumbuhkan minat

membaca al-Qur’an. Oleh karena itu keberhasilan orang tua dalam mengasuh

dan mendidik anak tergantung dari bagaimana cara yang digunakan

orang tua dalam mengasuh anaknya. Dengan melihat sekilas pengamatan

yang dilakukan, maka seharusnya peran orang tua dalam mengasuh anaknya

dalam menumbuhkan minat baca al-Qur’an itu harus lebih berperan penting,

baik itu orang tua sendiri secara langsung membimbing anaknya membaca al-

Qur’an maupun jika memang orang tua tidak cukup ilmunya mengenai al-

Qur’an maka orang tua bisa menitipkan dan menyekolahkan anaknya ke

Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) di sekitar Tegalsari Kandeman Batang

tersebut.

Sampai saat ini dalam mengasuh anak, orang tua menggunakan pola

asuh yang berbeda-beda, baik itu pola asuh otoriter, demokratis dan liberal.

Faktanya dari beberapa penjelasan sebelumnya mengenai bagaimana pola

asuh orang tua untuk membiasakan minat baca al-Qur’an pada anak seperti di

daerah Tegalsari Kandeman Batang, sampai saat ini masih banyak anak-anak

yang diabaikan dalam lingkungan keluarga, orang tua sebagai kunci utama

dan teladan bagi anak-anaknya masih sangatlah miris dan kurang berhasil

dalam mengasuh anak-anaknya untuk membaca al-Qur’an dengan baik.

Bertitik tolak dari uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Minat Baca Al-Qur’an Pada Anak di Tegalsari Kandeman

Batang”

5
B. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan judul dan latar belakang masalah yang telah diutarakan,

maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pola asuh orang tua pada anak di Tegalsari Kandeman

Batang?

2. Bagaimana minat baca Al-Qur’an pada anak di Tegalsari Kandeman

Batang?

3. Apakah pola asuh orang tua mempengaruhi minat baca Al-Qur’an pada

anak di Tegalsari Kandeman Batang?

C. TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai penulis adalah :

1. Untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak di Tegalsari Kandeman

Batang.

2. Untuk mengetahui minat baca Al-Qur’an pada anak di Tegalsari

Kandeman Batang.

3. Untuk mengetahui apakah pola asuh orang tua mempengaruhi minat baca

Al-Qur’an pada anak di Tegalsari Kandeman Batang.

D. MANFAAT PENELITIAN

Suatu penelitian diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat, baik

secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan

dalam penelitian ini, yaitu:

6
1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk memberikan

wawasan mengenai pola asuh orang tua pada anak dan minat baca al-

Qur’an pada anak.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang

sedang diangkat.

c. Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

dan memperkaya wawasan serta ilmu pengetahuan.

d. Untuk menambah referensi bacaan bagi penulis maupun pembaca

selain dari buku.

2. Secara Praktis

a. Bagi Orang Tua

1) Menjadikan bahan masukan bagi para orang tua untuk

memberikan pola asuh baik itu perhatian, pengawasan, dan

bimbingan yang terarah kepada anak agar dapat menumbuhkan

semangat kesadaran minat baca al-Qur’an pada anak.

2) Sebagai bahan referensi dalam memilih cara pola asuh yang tepat

dan benar di dalam keluarga dalam rangka mendidik anak

agar lebih menyadari akan pentingnya membaca al-Qur’an.

b. Bagi Perguruan Tinggi

1) Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi bacaan

bagi rekan-rekan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah

7
Yogyakarta yang akan maupun sedang melaksanakan penelitian

sejenis.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta agar memperhatikan

minat baca al-Qur’an pada mahasiswanya apalagi universitas ini

berbasis Islam dalam perkuliahannya, dengan memperbaiki

fasilitas dan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTA), agar

mahasiswa lebih tertarik pada aktivitas baca tulis al-Qur’an.

E. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

1) TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka dari berbagai penelitian yang terlebih dahulu

pernah melakukan penelitian yang sama baik itu judul, variabel dan objek

yang diteliti. Yang mana dalam hal ini tinjauan pustaka sesuai dan

berkaitan dengan judul penelitian yang akan diteliti dengan melihat

perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu.

Pertama, penelitian oleh Efri Yades dengan judul

“Menumbuhkembangkan Minat Baca Anak-anak melalui Pengadaan

Buku Bacaan di Panti Asuhan Kota Padang”. (Efri Yades, 2006).

Diketahui bahwa anak-anak di panti asuhan kota padang itu kurang

berminat membaca buku karena tidak tersedianya buku di panti asuhan

tersebut. Oleh karena itu maka minat baca anak perlu ditumbuh

kembangkan dengan cara pengadaan buku dan penyuluhan tentang

8
pemahaman pentingnya mambaca buku. Perbedaan penelitian dari Efri

Yades dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada variabel

dan subyeknya.

Kedua, penelitian oleh Silfia Hanani yang berjudul “Membangun

Minat Baca Murid Melalui Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Berbasis

Masyarakat Sebagai Salah Satu Usaha Untuk Meningkatkan Kualitas

Pendidikan”. (Silvia Hanani, 2008). Dengan demikian, bahwa salah satu

faktor yang mempengaruhi masih rendahnya minat baca pada anak ini

yaitu jumlah perpustakaan di sekolah-sekolah masih terbatas. Oleh

karena itu perpustakaan di sekolah-sekolah perlu di perhatikan, di

tingkatkan serta dikelola dengan baik. Perbedaan penelitian yang

dilakukan oleh Silfia Hanani dengan penelitian yang akan dilakukan

yaitu variabel serta subyek dan obyeknya.

Ketiga, penelitian oleh Mahmud Saragih tentang “Partisipasi

Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Islam pada Remaja”. (Mahmud

Saragih, 2008). Dimana disini pokok bahasan yang ada ialah tentang

sejauh mana partisipasi dari orang tua terhadap mengasuh dan mendidik

tentang agama Islam pada anak. Bahwasanya peran orang dalam hal

mengasuh anaknya dengan baik dan berpedoman agama maka anak akan

menjadi baik budi pekertinya. Perbedaan penelitian oleh Mahmud

Saragih dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada

variabel dan obyeknya.

9
Keempat, penelitian dari Rahmat Wahyu Himawan yang berjudul

“Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Minat Baca Dengan

Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI Ilmu Sosial Sma Al-Islam 1

Surakarta Tahunajaran 2008/2009”. (Rahmat Wahyu Himawan, 2010).

Dalam penelitian ini mengutarakan bahwa antara pola asuh orang tua dan

minat baca sangatlah berpengaruh dan berperan penting terhadap tingkat

prestasi siswa. Dengan pola asuh yang baik dari orang tua bisa

menumbuhkan minat baca yang baik pada anak sehingga hasilnya

prestasi anak dalam belajar di sekolah juga akan baik pula. Perbedaan

dari penelitian Rahmat Wahyu Himawan dengan penelitian yang akan

dilakukan yaitu terletak pada bentuk penelitiannya, yang mana penelitian

Rahmat menggunakan “hubungan” sedangkan penelitian yang akan

dilakukan menggunakan “pengaruh”. Serta jumlah variabel yang

digunakan baik itu variabel independen maupun variabel dependennya.

Kelima, penelitian dari H. Abdurrahman Kiay Demak yang

berjudul “Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Minat Baca Anak

(Perspektif Psikologi Islam)”. Penelitian ini menerangkan bahwa peran

orang tua dalam kehidupan anak sangat besar untuk menjadikan anak

cakap dan berakhlak mulia dalam hal ini salah satunya yaitu dengan

mengenalkan kepada anak bacaan al-Qur’an. Perbedaan dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu variabel dependennya.

Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Zakaria

dengan judul “Pola Asuh Orang Tua dalam Membina Kemampuan Baca

10
Tulis Al-Qur’an pada Anak”. Di dalam penelitian ini membahas tentang

secara umum penerapan pola asuh orang tua yang diterapkan oleh orang

tua dalam membina anaknya untuk menumbuhkan kemampuan baca tulis

al-Qur’an pada anak. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan

ini yaitu terdapat pada bentuk penelitiannya, jika penelitian terdahulu ini

penelitian tentang apakah ada “hubungan”, sedangkan penelitian yang

akan dilakukan mengenai apakah ada “pengaruh”.

Ketujuh, penelitian dari Zulfa Naimatuzzahro dengan judul “Pola

Asuh OrangTua dan Motivasi Belajar Membaca Al-Quran Anak di

Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Bumi Mentaok Prenggan Kota Gede

Yogyakarta”. Hasil penelitian ini yaitu gaya pengasuhan yang diterapkan

orang tua kepada anak di lembaga TPQ Bumi Mentaok terdapat dua tipe

pola asuh, yakni pola asuh authoritative dan pola asuh authoritarian.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu

bentuk penelitiannya dan variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian.

Kedelapan, penelitian dari Winda Rizka Adriesta dengan judul

“Peran Orang Tua dalam Membina Pengajian Al-Quran dalam Rumah

Tangga Untuk Anak Usia Dini di Kecamatan Tapaktuan Kabupaten

Aceh Selatan”. Penelitian ini membahas tentang peran orang tua dalam

memberikan pembinaan terhadap anak di usia dini di dalam rumah

tangga salah satunya yaitu untuk membina dan membimbing anak agar

bisa membaca al-Qur’an. Perbedaannya dengan penelitian yang

11
dilakukan saat ini terdapat pada variabelnya baik yang variabel dependen

maupun independennya.

Kesembilan, penelitian dari Jurnal Kajian Informasi dan

Perpustakaan dengan judul “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua

dengan Minat Baca Anak dengan Sub Judul Survey Eksplanasi di

Sekolah Menengah Pertama Al-Ma’some Sumedang”. Tujuan penelitian

ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan

minat baca anakdengan pola pengasuhan orang tua yang sangat efektif

untuk meningkatkan minat baca anak yaitu pola pengasuhan yang

menerapkan dimensi kontrol dan kehangatan sama-sama tinggi.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu bentuk

penelitiannya dalam hal ini penelitian terdahulu ini tentang “hubungan”,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan tentang “pengaruh”.

Kesepuluh, penelitian yang dilakukan oleh Yuliana Wulandari

dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-Quran pada

Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Azhar 15 Surabaya”.

Dalam penelitian ini membahas tentang upaya orang tua dalam

meningkatkan minat baca al-Qur’an adalah memberikan les mengaji,

sedangkan upaya guru adalah sebagai kegiatan intra wajib program baca

tulis al-Qur’an di sekolah dan upaya lembaga adalah menyediakan sarana

prasarana dalam kegiatan baca tulis al-Qur’an. Perbedaan dengan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu tentang bentuk dan variabel

penelitian yang digunakan dalam penelitian.

12
Sehingga dengan demikian dari beberapa penelitian yang pernah

dilakukan oleh peneliti lain terdapat hubungan dan persamaan dari

variabel penelitian antara penelitian orang lain dengan penelitian yang

sedang dan akan saya teliti ini saling berkaitan. Variabel yang di teliti ini

yaitu mengenai pola asuh orang tua dan minat baca pada anak. Banyak

sekali yang dapat diketahui dari penelitian sebelumnya baik mengenai

pola asuh ataupun minat baca. Melihat dari penelitian orang lain yang

sudah pernah melakukan penelitian tersebut, penulis bisa mengambil

banyak pelajaran dan hal penting yang dapat digunakan sebagai referensi,

pedoman dan tolak ukur dalam melakukan penelitian nantinya, agar

penelitian dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil penelitian

yang sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan.

2) KERANGKA TEORI

1. POLA ASUH

a. Pengertian Pola Asuh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pola berarti cara

kerja, bentuk (struktur yang relatif tetap). Asuh atau

mengasuh artinya menjaga (merawat, membimbing). Pola

asuh adalah cara yang digunakan orang tua dalam mendidik

anak-anaknya yang dianggap paling sesuai dengan cita-citanya

dalam menghantarkan anaknya menjadi anak yang berguna

bagi keluarga, masyarakat dan negara. (Nanik Iswanti, 2004)

13
Pola asuh orang tua sangatlah berperan penting dalam

menanamkan dan membentuk perilaku anak. Dalam pola asuh

ini terjadi interaksi antara orang tua dengan anaknya dalam

menanamkan tentang nilai, norma, perilaku dan lain sebagainya.

b. Macam-Macam Pola Asuh

Menurut Hurlock bahwa orang tua dalam mengasuh

anak-anaknya dapat menggunakan cara otoriter, liberal dan

demokratis. (Meitasari Tjandrasa, 1999)

1) Pola Asuh Otoriter

Otoriter adalah sikap mau menang sendiri, sikap

paling betul dalam mendidik. (Suhartin Citrobroto, 1980).

Orang tua di dalam pola asuh otoriter ini dianggap paling

benar dan selalu memerintah atau mengatur.

2) Pola Asuh Liberal

Pola asuh liberal ini ialah pola asuh yang diterapkan

secara bebas (liberal). Perilaku orang tua yang liberal

memiliki sikap “acceptance” yang tinggi namun kontrolnya

rendah dan memberi kebebasan pada anak untuk

menyatakan dorongan dan keinginan. ( Syamsul Yusuf,

2002)

3) Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ditandai ciri-ciri anak diberi

kesempatan untuk mandiri dan mengembangkan kontrol

14
internalnya, anak diakui keberadaannya oleh orang tua

dan anak dilibatkan dalam mengambil keputusan.

(Meitasari Tjandrasa, 1999)

c. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh

Orang tua dalam mengasuh anaknya dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu antara lain: budaya, agama,

kepercayaan atau kebiasaan masyarakat, kepribadian orang tua

dan pola asuh yang dialami orang tua dimasa kecil. ( Markum

AH, 2004)

1) Budaya

Merupakan cara hidup masyarakat dimana individu

tersebut tinggal. Kebudayaan ini mempunyai aspek

material dan aspek non material.

2) Agama

Orang tua dalam mengasuh anaknya biasanya

dipengaruhi oleh ajaran agama yang dianut, karena

keyakinan orang tua nantinya akan dianut dan diterapkan

oleh anak.

3) Kebiasaan dan kepercayaan masyarakat

Dalam hal ini, bila orang tua menganggap bahwa pola

asuh yang di terapkan orang tuanya terdahulu itu baik maka

akan diikuti ketika mereka sudah mempunyai anak sendiri.

Namun sebaliknya, apabila mereka menganggap bahwa

15
pola asuh orang tua mereka dahulu itu salah, maka

mereka akan memakai dan menerapkan pola asuh yang

berbeda pada anak.

4) Pola asuh yang dialami orang tua dimasa kecil

Untuk orang tua yang usianya masih muda dan

kurang pengalaman pastinya akan mengikuti kebiasaan

yang ada di lingkungan sekitarnya. Mereka dipengaruhi

oleh apa yang dianggap baik oleh masyarakat sekitar

daripada keyakinannya sendiri, hal ini tidak baik untuk

diterapkan.

2. MINAT BACA AL-QUR’AN

a. Pengertian Minat

Menurut pendapat Bernard bahwa “Minat timbul tidak

secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul dan muncul

akibat dari partisipasi, pengalaman dan kebiasaan pada saat

waktu belajar atau bekerja”. (Sardiman AM, 2001)

Secara umum setiap orang itu harus mempunyai minat

untuk sesuatu, baik itu belajar maupun membaca. Dilihat dari

besar dan kecilnya suatu minat setiap orang akan sangat

berpengaruh pada sikap seseorang terhadap sesuatu hal.

Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan

oleh beberapa ahli psikologi adalah sebagai berikut:

16
1) Menurut H. Djali dalam bukunya psikologi pendidikan

mendenifisikan minat adalah rasa lebih suka dan rasa

keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalahpenerimaan akan

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.

Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin

besar minatnya.

2) Menurut Lester D Crow dan Alice Crow mendefinisikan

minat yaitu sesuatu yang dapat menunjukkan kemampuan

untuk memberi stimulus yang mendorong kita untuk

memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan yang

dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah

distimulasi oleh kegiatan itu sendiri.

3) Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi belajar

mendenifisikan minat adalah kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yan beser terhadap sesuatu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang erat kaitannya

dengan perasaan individu baik itu perasaan senang terhadap

sesuatu yang dianggapnya sesuai dengan keinginan kebutuhan.

b. Pengertian Membaca Al-Qur’an

Membaca adalah mengindentifikasikan simbol-simbol dan

mengasosiasikannya dengan makna. (Nurhadi, 1995)

17
Membaca adalah suatu keadaan yang muncul akibat

adanya keinginan yang besar untuk melakukan kegiatan

membaca didasari oleh rasa keinginan yang besar dari

dirinya maupun dari luar dirinya. (Suyatmi, 1996)

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata

atau bahasa tulis.

Bagi seorang muslim, tentu memahami dan

mengamalkan ajaran Islam salah satunya cara ialah dengan

membaca. Bahkan Islam telah menegaskan akan pentingnya

membaca. Seperti firman Allah Swt. di surat Al-Alaq ayat 1-5 :

‫ الَّ ِذى‬.‫ اِ ْق َر ْأ َو َربُّكَ اأْل َ ْك َر ُم‬.‫ق‬


ٍ َ‫ َخلَقَاإْل ِ ْن َسنَ ِم ْن َعل‬.َ‫اِ ْق َر ْأبِاس ِْم َربِّكَ الَّ ِذى خَ لَق‬

‫ عَلَّ َم اإْل ِ ْن َسنَ َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم‬.‫عَلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal

darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah,

yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia

mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

(Q.S. Al-Alaq : 1-5)

Kata Iqra’ pada mulanya berarti “menghimpun”. Arti asal

kata ini menunjukkan bahwa iqra’ yang diterjemahkan

dengan “bacalah” tidak mengharuskan adanya suatu teks

18
tertulis yang dibaca, tidak pula harus diucapkan sehingga

terdengar oleh orang lain. Dalam kamus-kamus bahasa, arti kata

tersebut antara lain, menyampaikan, menelaah, membaca,

mendalami, meneliti, mengetahui cirinya, yang mana pada

hakekatnya “menghimpun” merupakan arti akar kata tersebut.

Obyek membaca menyangkut suatu bacaan yang

bersumber dari Tuhan (Al-Qur'an atau kitab suci

sebelumnya) dan suatu kitab yang merupakan himpunan karya

manusia atau dengan kata lain bukan bersumber dari Allah Swt.

Membaca di sini dapat dipahami bahwa membaca tidak

hanya melafalkan atau mengucapkan kata-kata yang dilihat,

melainkan disertai juga dengan mengerti, memahami,

mengamalkan terhadap kata-kata yang dibacanya.

Al-Qur'an menurut bahasa mempunyai arti bermacam-

macam salah satunya dari pendapat yang lebih kuat adalah

bahwa al- Qur’an berarti “bacaan” atau yang dibaca. Pendapat

ini beralasan bahwa al-Qur’an adalah bentuk masdar dari kata

Qara’a-Yaqra’u artinya “membaca”. Al-Qur‘an dalam arti

membaca ini dipergunakan oleh ayat al-Qur’an sendiri, misalnya

oleh surat Al-Qiyamah ayat 16-18:

‫ فَإِ َذا قَ َر ْأنَهُ فَاتَّبِ ْع‬.ُ‫ إِ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُرْ َءا نَه‬.‫ِّك بِ ِه لِ َسا نَكَ لِتَ ْع َج َل بَ ِه‬
ْ ‫اَل تُ َحر‬

ُ‫قُرْ َءانَه‬

19
Artinya: “Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk

(membaca) al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)

nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah

mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)

membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya

maka ikutilah bacaannya itu.” (Q.S. Al-Qiyamah: 16-18)

Ada beberapa ulama yang mengartikan al-Qur’an

menurut bahasa antara lain adalah sebagai berikut:

1) Al-Farra’, beliau menyatakan bahwa al-Qur’an artinya

adalah membenarkan, karena al-Qur’an terambil dari kata

“qarain”, amak dari “qarinah”. Dan firman Allah disebut

al-Qur’an dengan arti yang demikian, mengingat ayat- ayat

dalam al-Qur’an satu sama lain saling benar membenarkan.

2) Al-Asy’ari, beliau mengartikan bahwa al-Qur’an artinya

menggabungkan sesuatu dengan yang lain, karena al-

Qur’an terambil dari kata “qarana”. Dan al-Qur’an berarti

demikian, karena surat- surat maupun ayat-ayat, bahkan juga

huruf- hurufnya saling beriringan satu dengan yang lain.

3) Az-Zajjaj, beliau mengartikan bahwa al-Qur’an artinya

adalah mengumpulkan, karena al-Qur’an berasal dari kata

“Qar’i”. Dan firman Allah disebut demikian, karena al-

Qur’an mengumpulkan surat-suratnya menjadi satu

20
kesatuan, atau karena mengumpulkan saripati kitab- kitab

suci Allah yang turun sebelumya.

Al-Qur’an menurut arti istilah (terminologi) juga

mempunyai beberapa definisi, meskipun satu sama lain agak

berbeda, namun ada beberapa segi persamaannya. Diantara

definisi al-Qur’an menurut istilah adalah sebagai berikut:

1) Al-Qur’an adalah firman Allah Swt. yang merupakan

mukjizat, yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir

dengan perantara malaikat Jibril yang tertulis didalam

mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir

yang diperintahkan membacanya, yang dimulai dengan

surat Al-Fatihah dan di tutup dengan An-Nas.

2) Al-Qur’an adalah lafal berbahasa Arab yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad Saw., yang disampaikan kepada

kita secara mutawatir, yang diperintahkan membacanya,

yang menantang setiap orang untuk menyusun walaupun

dengan membuat surat yang terpendek dari pada surat-surat

yang didalamnya.

Dari ringkasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

Al-Qur’an ialah wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada

Nabi Muhammad Saw. melalui perantara malaikat Jibril yang

diturunkan secara mutawatir untuk dijadikan sebagai pedoman

bagi setiap umat muslim yang ada di muka bumi.

21
Dengan demikian yang dimaksud dengan minat

membaca al-Qur'an adalah keseluruhan daya penggerak di

dalam diri seseorang yang menimbulkan suatu aktivitas kegiatan

membaca al-Qur'an.

c. Unsur-Unsur Minat

Ada lima aspek di dalam unsur-unsur minat, antara lain:

1) Motivasi

Motivasi sangatlah erat kaitannya dengan minat.

Menurut Mc.Donald “Motivasi adalah suatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan”.

(Oemar Hamalik, 1999)

2) Perasaan Senang

Perasaan senang merupakan salah satu aspek dari

psikis dan berpengaruh penting terhadap minat. Perasaan

senang itu bisa timbul apabila keadaan hatinya bahagia,

karena dengan keadaan bahagia itu seseorang akan merasa

tenang dalam melakukan suatu kegiatan.

3) Kemauan

Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah

pada tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh

pertimbangan akal budi. (Kartini Kartono, 1990). Dengan

adanya minat baca bisa menimbulkan kemauan dalam

22
diri seseorang tersebut untuk melakukan aktivitas

membaca dalam kehidupannya.

4) Perhatian

Perhatian merupakan bagian dari suatu unsur dalam

minat yang cukup penting. Perhatian itu merupakan reaksi

umum dari organisme dan kesadaran, yang meyebabkan

bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi dan

pembatasan kesadaran terhadap satu obyek. (Kartini

Kartono, 1990)

5) Kesadaran

Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu hal

apabila orang itu memiliki kesadaran. Dengan adanya

kesadaran akan suatu kebutuhan akan menimbulkan

dorongan untuk bertindak, sehingga kebutuhan tersebut

dapat terpenuhi dan tercapai.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat seseorang dipengaruhi oleh keadaan jasmani, status

mental, perasaan dan lingkungan sosial. (Dimyati Mahmud, 1990)

1) Keadaan Jasmani

Keadaan jasmani sangat mempengaruhi proses

kegiatan dalam melakukan suatu aktivitas. Minat membaca

seseorang akan tumbuh apabila keadaan jasmaninya baik

dan sehat. Namun sebaliknya, jika seseorang jasmani

23
dalam keadaan yang tidak baik maka akan merasa malas

untuk melakukan sesuatu kegiatan, termasuk kegiatan

membaca.

2) Status Mental

Status mental seseorang berhubungan terhadap

keadaan suasana batinnya. Seseorang akan baik dan

muncul minat bacanya apabila suasana batinnya itu tenang

dan tentram. Karena dengan suasana tentram tersebut bisa

menumbuhkan minat baca, namun sebaliknya jika suasana

batinnya kurang baik maka minat membaca tidak akan

tumbuh.

3) Perasaan

Perasaan dalam diri seseorang juga sangat

berpengaruh terhadap munculnya minat untuk melakukan

sesuatu, termasuk membaca. Minat membaca akan timbul

jika perasaannya dalam keadaan senang, namun sebaliknya

jika perasaannya dalam keadaan sedih atau malas, maka

minat tidak akan timbul untuk melakukan berbagai

aktivitas.

4) Lingkungan Sosial

Keadaan lingkungan di sekitarnya sangatlah

berpengaruh terhadap timbul atau tidaknya suatu minat

dalam diri seseorang. Lingkungan ini dapat berupa

24
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat, lingkungan teman belajar maupun bermain

dan lingkungan sekitarnya. Suatu minat membaca akan

muncul apabila lingkungan di sekitarnya itu mendukung.

3. KERANGKA BERFIKIR

Pola asuh orang tua pada dasarnya merupakan sikap dan

kebiasaan orang tua yang diterapkan untuk mengasuh, memelihara

dan membesarkan anak. Sikap dan kebiasaan ini cenderung

mengarah pada pola tertentu yang selaras dengan wawasan dan

pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua sebagai pimpinan

dalam sebuah keluarga.

Wawasan dan kepribadian dari orang tua sangatlah

berpengaruh terhadap bagaimana mengasuh dan mendidik anak-

anaknya di rumah. Salah satunya peran orang tua yaitu bagaimana

pola asuh orang tua untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat

baca al-Qur’an pada anak. Sehingga minat baca al-Qur’an pada anak

akan lebih tinggi karena orang tua sudah memiliki pola asuh yang

baik dengan mengenalkan dan mengajarkan untuk membaca al-

Qur’an.

Orang tua yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam

mengasuh dan membina anaknya dengan baik, maka hasil yang akan

muncul yaitu memiliki anak yang baik akhlak dan perilakunya.

25
Dalam hal ini, orang tua yang lebih mengetahui kemampuan

anaknya bisa menerapkan pola asuh yang tepat dengan tujuan agar

bisa menumbuhkan dan meningkatkan minat membaca al-Qur’an

pada anak.

Oleh karena itu, bagaimana cara orang tua dalam mengasuh

dan membimbing anaknya sangat berperan penting dalam

menumbuhkan minat membaca al-Qur’an pada anak. Orangtua

merupakan guru dan contoh utama bagi anak di dalam keluarga,

maka jika orang tuanya tersebut memiliki akhlak yang baik, maka

anak akan mengikutinya yang baik juga. Dengan begitu orang tua

yang mengasuh anaknya dengan baik maka menghasilkan anak baik.

F. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Jenis dalam penelitian ini adalah menggunakan deskriptif

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ini merupakan penelitian yang

menggunakan angka-angka. (Sugiyono 2008:7). Deskriptif merupakan

metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum. (Sugiyono 2017:147)

26
2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan gejala, ciri atau karakteristik yang

bervariasi tentang yang diterapkan oleh peneliti sebagai objek penelitian.

(Arikunto, 2010:169). Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:

a. Variabel Independen (X)

Variabel Independen disebut sebagai variabel predactor,

antecednt, stimulus. Dalam bahasa Indonesia, variabel ini sering

disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel

dependen. (Sugiyono 2011: 64). Dalam penelitian ini variabel

independen/bebas yaitu Pola Asuh Orang Tua.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel kriteria,

konseuen, output. Sedangkan dalam bahasa indonesia variabel ini

sering disebut variabel terikat. Variabel terikat ini merupakan

variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2011: 64). Dalam penelitian ini variabel

dependen/terikat yaitu Minat Baca.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

27
kesimpulan. (Sugiyono, 2011:117). Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah seluruh keluarga di Tegalsari.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2011: 118). Sedangkan

menurut Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi.

(Arikunto, 2013: 174). Cara pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik simple random sampling adalah cara

pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

tingkatan yang ada di dalam populasi itu. (Arikunto, 2010: 177).

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian keluarga

yang mempunyai anak di Tegalsari, Kandeman, Batang.

4. Lokasi dan Subyek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Tegalsari, Kecamatan Kandeman,

Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

b. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini dilakukan kepada orang tua yang

mempunyai anak yang ada di Tegalsari, Kandeman, Batang.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Nawawi dan Martini (1992:74), Observasi adalah

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur

28
yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek

penelitian. Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan

pencatatan yang dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan

penelitian agar mencapai hasil yang maksimal. Observasi dalam

penelitian ini yaitu mengamati bagaimana para orang tua di Tegalsari

dalam mengasuh anak-anaknya.

b. Wawancara

Metode wawancara adalah pengamatan yang meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan alat indra. (Sukmadinata, 2012:220). Wawancara yang

digunakan penelitian ini adalah menanyakan secara langsung kepada

para orang tua yang mempunyai anak di Tegalsari, Kandeman,

Batang.

c. Angket

Metode angket adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

melalui daftar penyataan yang tertulis, disusun dan disebarkan untuk

mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber responden.

Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian

pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi

yang harus dijawab responden. (Arifin, 2012: 228)

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan

memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

29
mengenai bagaimana pola asuh orang tua terhadap minat baca al-

Qur’an pada anak di Tegalsari, Kandeman, Batang.

d. Dokumentasi

Menurut Hamidi (2004:72), metode dokumentasi adalah

informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau

organisasi maupun dari perorangan. Menurut Sugiyono (2013:240),

dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumentasi yang dapat diambil dalam

penelitian ini yaitu gambar atau foto orang tua dalam mengasuh

anaknya di rumah dan dokumen pendidikan dari orang tua di

Tegalsari.

6. Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sejauh

mana instrumen mampu mengukur apa yang perlu diukur. (Silaen

dan Widiyono, 2013:118)

b. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan salah satu ukuran yang menunjukkan

sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau diandalkan. (Silaen dan

Widiyono, 2013: 118)

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang dilakukan

dalam penelitian untuk membuktikan hipotesis yang diajukan

30
selanjutnya untuk mengambil kesimpulan dari hasil yang diperoleh

melalui analisis data tersebut.Menganalisis data tidak sekedar

mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang diolah.

(Notoatmojo, 2012:75)

Perhitungan analisis data menggunakan rumus yang telah

ditentukan dengan cara analisis deskriptif statistik dan regresi linier

sederhana. Deskriptif statistik merupakan kumpulan angka-angka yang

menggambarkan suatu obyek tertentu. (Algifari, 2013:3). Sedangkan

regresi linier sederhana merupakan hubungan pengaruh antar dua

variabel yang digambarkan ke dalam suatu persamaan garis lurus

menunjukkan bahwa nilai variabel dependen berubah dalam besaran

yang tetap setiap terjadi perubahan satu unit nilai variabel independen.

(Algifari, 2013:3)

G. SISTEMATIKA PENELITIAN

Guna mempermudah pembahasan maka proposal skripsi ini dibahas

menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan proposal skripsi merupakan

uraian secara garis besar dari penjelasan-penjelasan bab utama. Adapun

rinciannya sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika

penelitian.

31
BAB II : Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori, bab ini memuat

tentang rincian penelitian terdahulu yang relevan dan kerangka teori berupa

kumpulan teori, konsep, sistematika ataupun data yang didapatkan melalui

sumber-sumber yang dipercaya serta kerangka berfikir.

BAB III : Metode Penelitian berisi penjelasan jenis penelitian yang

akan dilakukan, seperti pendekatan penelitian, variabel penelitian, populasi,

sampel, lokasi, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, validitas,

reliabilitas serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan memuat uraian secara detail

gambaran umum penelitian, waktu pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian

yang didapatkan.

BAB V : Penutup, bab ini adalah bagian akhir dari penelitian

yangberisikan tentang kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Kesimpulan

menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada

hubungannya dengan masalah peneliti. Saran-saran dirumuskan berdasarkan

hasil penelitian, berisi uraian mengenai langkah-langkah apa yang perlu

diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.

Kata penutup diuraikan penulis untuk menutup penulisan dalam proposal

skripsi ini.

32
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2012. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Bowman, Henry A., 1994. Marriage for Moderns, New York: McGraw-Hill Book
Company, Inc.

Dimyati. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati Mahmud. 1990. Psikologi Pendidikan.Bandung : Remaja Karya.

Efri Yades.2006.Menumbuhkembangkan Minat Baca Anak melalui Pengadaan


Buku Bacaan di Panti Asuhan Kota Padang. Tesis. Padang: UN Andalas.

H.Abdurrahman Kiay Demak. 2011. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan


Minat Baca Anak.Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Hernowo. 2002. Mengikat Makna: Kiat-Kiat Ampuh untuk Melejitkan Kemauan


Plus Kemampuan Membaca dan Menulis Buku hlm.15. Bandung: Penerbit
Kaifa.

Kartini Kartono. 1990. Psikologi Umum. Bandung :Mandar Maju.

Mahmud Saragih.2008.Partisipasi Orang Tua terhadap PAI pada Remaja.Tesis.


Yogyakarta: UIN.

Markum AH. 2004. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara press.

Meitasari Tjandrasa. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Muhamad Zakaria.2008. Pola Asuh OrangTua dalam Membina Kemampuan


Baca Tulis Al-Quran pada Anak. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.

Nanik Iswanti. 2004. Hubungan Antara Asuhan Orang Tua Dan Motivasi
Belajar Dengan Prestasi Belajar SiswaSLTP SLB D YPAC Cabang Sragen
TA.2002/2004.UNS.

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press.

Oemar Hamalik. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

33
Rahmat Wahyu Himawan.2010. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dan
Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI Ilmu Sosial
Sma Al-Islam 1surakarta Tahun ajaran 2008/2009.Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sardiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Raja


Grafindo Persada.

Savira.2016. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Minat Baca Anak.
Bandung: Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran.

Silvia Hanani.2008.Membangun Minat Baca Murid Melalui Optimalisasi


Perpustakaan Sekolah BerbasisMasyarakat sebagai Salah Satu Usaha Untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Tesis. Padang: UN Andalas.

Suhartin Citrobroto. 1980. Cara Mendidik Anak dalam Keluarga Masa


Kini.Jakarta : Bina Aksara.

Suyatmi. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung :


Rosdakarya.

Syamsul Yusuf. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung.


Rosdakarya.

Winda Rizka A. 2016. Peran OrangTua dalam Membina Pengajian Al-Quran


dalam Rumah Tangga untuk Anak Usia Dini di Kecamatan Tapaktuan Kabupaten
Aceh Selatan. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Yuliana Wulandari. 2017. Upaya Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-Quran pada
Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Azhar 15 Surabaya. Surabaya:
Tadarus Jurnal Pendidikan Islam.

Zulfa Naimatuzzahro. 2014. Pola Asuh OrangTua dan Motivasi Belajar


Membaca Al-Quran Anak di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) BumiMentaok
Prenggan Kotagede Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

34

Anda mungkin juga menyukai