Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR SENI PERAN AUD

Oleh :

Nama : LENNI FATIMAH BATUBARA

Prodi : PAUD

NPM : 1906170010

Semester :V

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

PADANGSIDIMPUAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah


Pemetaan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh
semua standar kompetensi kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang
dipadukan dalam tema yang dipilih. Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui
keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya. Pada pembelajaran ini guru menyajikan pembelajaran dengan tema
dan sub tema yang disepakati dan dihubungkan dengan antar mata pelajaran sehinggga siswa-
siswi memperoleh pandangan dan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari mata pelajaran
yang berbeda-beda (Sukayati,1998).[1]
Dalam latar belakang ini kami membahas tentang pemahaman Mahasiswa tentang
Pemetaan Tema dalam Pembelajaran Tematik. Namun dalam makalah ini lebih menekankan
keterhubungan antara Pemetaan dengan Kompetensi Dasar dan Indikator ke dalam Tema.
Sebelum membahas tentang keterhubungan antara pemetaan dengan Kompetensi
Dasar dan indikator dalam tema kita harus memahami tentang konsep dasar tentang pemetaan
tema di paket yang sebelumnya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mempermudah kerja kita
dalam mengerjakan dengan bahasan ini yang sudah tersebut di atas. Pada paket ini
Mahasiswa di jelaskan terlebih dahulu tentang cara-cara menjabarkan KD ke dalam indikator
yang selanjutnya diminta untuk menjabarkan KD ke dalam indikator secara kelompok.
Semoga setelah pembahasan yang kami susun ini selesai dibuat, kami berharap
mampu memberikan pengetahuan tentang keterhubungan antara pemetaan dengan KD dan
Indikator.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pemetaan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
1.         Prosedur Pemetaan Tema
Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua
SK, KD, Indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
2.         Penjabar SK dan KD ke dalam indikator
Melakukan kegiatan penjabaran SK dan KD dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator.
Dalam mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
b.      Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
c.       Dirumuskan dalam kata operasional yang terukur dan atau dapat diamati.
3.         Menentukan Tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan denga dua cara, yakni: Cara pertama, mempelajari
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata
pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menentukan
terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menetukan tema tersebut, guru dapat
bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.[2]
4.         Identifikasi dan analisis SK, KD, danIndikator.
Identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD, dan Indikator disesuaikan dengan setiap tema
sehingga semua SK, KD, dan Indikator terbagi habis.

5.         Kegiatan Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema


Pemetaan KD dan Indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan sebagai berikut:
1.        Memetakan semua mata pelajaran yang dikerjakan di kelas 1-3. Karena pembelajaran
tematik adalah keterpaduan antara berbagai macam mata pelajaran yang diikat dengan tema,
dalam pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan di kelas
1-3.
2.        Mengidentifikasi setiap Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di
kelas 1-3.
3.        Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
4.        Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator.
5.        Mengidentifikasi tema-tema berdasarkan keterpaduan SK, KD, dan Indikator dari semua
mata pelajaran yang diajarakan di kelas 1-3. Melakukan Identifikasi dan analisis untuk setiap
SK, KD, dan Indikator harus cocok untuk setiap tema sehingga semua SK, KD, dan Indikator
terbagi habis. Artinya untuk SK, KD, dan Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata
pelajaran lain disajiakan secara tersendiri.[3]

B.       Menetapkan Jaringan Tema


1.      Hakikat Jaringan Tema
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu
yang banyak digunakan dewasa ini. Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan
implementasi dari penerapan pembelajaran terpadu model Webbed. Pembelajaran terpadu
model Webbed adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menetukan tema tertentu. Tema dapat ditentukan dengan
negosisasi guru dan siswa, tetapi dapat pula diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut
disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang
studi (Trianto 2007). Pengembangan tema menjadi sub-sub tema serta pola keterkaitannya
inilah yang kemdian membentuk jaringan tema.
Dari penejelasan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan tema adalah
pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan yang diambil dari
berbagai bidang studi terkait.[4]
Kelebihan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran terpadu milik Webber
adalah:
a.         Penyelaksian/penentuan tema sesuai minat akan memotivasi siswa-siswi unuk belajar.
b.        Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c.         Memudahkan perencanaan.
d.        Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa-siswi.
e.         Memberikan kemudahan bagi siswa-siswi dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide
berbeda yang terkait.
Sedangkan kekurangan jaringan tema model pembelajaran terpadu Webber adalah,
a.         Sulit dalam menyeleksi tema.
b.        Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c.         Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.
2.      Menetapkan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar.
Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
a.         Urutan berdasarkan herarki konsep disiplin ilmu dan atau tingkat kesulitan materi.
b.        Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c.         Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Kompetensi dasar berisi mengenai pengethuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai
siswa dan siswi dalam rangka pencapaian standar kompetensi pada masing-masing mata
pelajaran yang akan dipadukan. Di bawah ini contoh rumusan Setandar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar mata pelajaran untuk siswa kelas I SD/MI pada semester.[5]

Mata pelajaran : Kewarganegaraan


Kelas/semester : satu/satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.      Menerapkan hidup rukun
1.1.Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama,
dalam perbedaan dan suku bangsa.
1.2.Memberikan contoh hidup rukun melalui
kegiatan di rumah dan di sekolah.
1.3.Menerapkan hidup rukun di sekolah dan rumah.
2.         Membiasakan tertib di
2.1   Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan
rumah dan di sekolah di sekolah.
2.2   Melaksanakan tata tertib di rumah dan di
sekolah.

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/semester : satu/satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan 1.1  membedakan berbagai bunyi bahasa.
1.      Memahami bunyi bahasa,
1.2  Melaksanakan sesuatu sesuai dengan perintah
perintah, dan dongeng yang atau petunjuk sederhana.
dilisankan 1.3  Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita.
Berbicara 2.1.   Memperkenalkan dirisendiri dengan kalimat
2.      Mengungkapkan pikiran, sederhada dan santun.
perasaan, dan informasi secara
2.2.   Menyapa orang lain dengan menggunakan
lisan dengan perkenalan dan kalimat sapaan yang tepan dan santun.
tegur sapa, pengenalan benda
2.3.   Mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan
dan anggota tubuh, dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat
deklamasi. sederhana
2.4.   Mendeklamasikan puisi anak dengan dengan
lafal dan intonasi yang sesuai.
Membaca 3.1.Membaca nyaring suku kata dan kata dengan
3.      Memahami teks pendek dengan lafal yang tepat.
membaca nyaring. 3.2.Membaca nyaring kalimat sederhana dengan
lafal dan intonasi yang tepat.
Menulis 4.1.Menjiplak berbagai bentuk gambar,
4.  Menulis permulaan dengan lingkaran, dan huruf.
menjiplak, menebalkan,
4.2.Menebalkan berbagai bentuk gambar,
mencontoh, melengkapi, dan lingkaran, dan huruf.
menyalin. 4.3.Mentoh huruf, kata, kalimat sederhana dari
buku atau papan tulis dengan benar.
4.4.Melengkapi kalimat yang belum selesai
berdasarkan gambar.
4.5.Menyalin puisi anak sederhana dengan huruf
lepas.

Mata pelajaran : Matematika


Kelas/semester : satu/satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan 1.1  Membilang banyak benda.
Melakukan penjumlahan dan
1.2  Mengurutkan banyak benda.
mengurangi bilangan sampai 20 1.3  Melakukan penjuml;ahan dan
pengurangan bilangan sampai 20.
1.4  Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan penjumlahan dan pengurangan
sampai 20.
Geometri dan pengukuran 2.1  menentukan waktu 9pagi, siang, sore,
Menggunakan pengukuran waktu malam), hari, dan jam (secara bulat).
dan panjang. 2.2  Menentukan lama suatu kejadian
berlangsung.
2.3  Mengenal panjang suatu benda melalui
kalimat sehari-hari (pendek,panjang) dan
membandingkannya.
2.4  Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan waktu dan panjang.
Mengenal beberapa bangun ruang.3.1  mengelompokkan bebrabgai bangun ruang
(balok, prisma, tabung, bola, dan kerucut).
3.2  Menentukan urutan benda-benda ruang
yang sejenis menurut besarnya.

Mata pelajaran : IPA


Kelas/semester : satu/satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk hidup dan proses
1.1.mengenal bagian-bagain tubuh dan
kehidupan kegunaannya serta perawatannya
Mengenal anggota tubuh dan
1.2.Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar
kegunaaannya, serta cara tumbuh sehat dan kuat (maka, air, pakaian,
perawatannya. udara, lingkungan sehat).
1.3.Membiasakan hidup sehat.
Mengenal cara merawat
2.1.Mengenal cara menjga lingkungan agar
lingkungan agar tetap sehat. tetap sehat.
2.2.Membedakan lingkungan sehat dengan
lingkungan tidak sehat.
2.3.Menceritakan perlunya merawat tanaman,
hewan peliharaan, dan lingkungan sekitar.
Benda dan sifatnya 3.1.mengidentifikasi benda yang adadi
Mengenal berbagai sifat benda lingkungan sekitar berdasarkan cirinya
dan kegunaanya melalui melalui pegamatan.
pengamatan perubahan bentuk
3.2.Mengenal benda yang dapat diubah
benda. bentuknya.
3.3.Mengidentifikasi kegunaan benda di
lingkungan sekitar.

Mata pelajaran : IPS


Kelas/semester : satu/satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Memahami identitas diri dan
1.1.mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan
keluarga, serta sikap saling kerabat.
menghormati dalam
1.2.Menceritakan pengalaman diri.
kemajemukan keluarga. 1.3.Menceritakan kasih saying antar anggota
keluarga.
1.4.Menunjukkan sikap hidup rukun dalam
kemajemukan keluarga.
Mata pelajaran : Seni budaya dan ketrampilan
Kelas/semester : satu/satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni rupa 1.1.mengidentifikasi unsur rupa pada benda
1. Megapresiasi karya seni rupa di alam sekitar.
1.2.Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
unsur rupa pada benda di alam.
2. Mengekspresikan diri melalui
2.1.Mengekspresikan diri melalui gambar
karya seni rupa. ekspresif.
2.2.Mengekspresikan diri melalui teknik
mengguntuing/ menyobek.
Seni music 3.1.Mengedentifikasi unsut/elemen music
3. Mengapresiasi karya seni music dari berbagai sumber bunyi yang
dihasilkan tubuh manusia.
3.2.Mengelompokkan bunyi berdasarkan
sumber bunyi yang dihasilkan tubuh
manusia.
3.3.Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
sumber bunyi yang dihasilkan tubuh
manusia.
4. Mengekspresikan diri melalui
4.1.Menampilkan permainan pola irama
karya seni music. sederhana.
4.2.Mengekspresikan diri melalui vocal.
4.3.Mengekspresikan diri melalui alan music
atau sumber bunyi yang dihasilkan tubuh
manusia.
4.4.Melafalkan lagu anak-anak.
4.5.Menyanyikan lagu anak-anak secara
individu, kelompok atau klasikal.
Seni tari 5.1  Mengidentifikasi fungsi tubuh dalam
5. Mengapresiasi karya seni tari. melaksanakan gerak di tempat.
5.2  Menampilkan gerak tari menurut
tingkatan tinggi rendah.
5.3  Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
gerak tari menurut tingkatan tinggi
rendah.
6. Mengekspresikan diri melalui
6.1.Menanggapi rangsangan bunyi dengan
karya seni tari. gerakan spontan.
6.2.Menampilkan unsur gerak tari di depan
penonton.

Mata pelajaran :Penjaskes


Kelas/semester : satu/satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mempraktekkan gerak
1.1.mempratekkan gerak dasar jalan, lari, dan
dasar kedalam permainan lompat dalam permainan, serta nilai spontanitas,
sederhana/ aktivitas jasmani kejujuran kerja sama, toleransi, dan percaya diri.
dan nilai yang terkandung di
1.2.Mempratekkan gerak dasar memutar, mengayun,
dalamnya. atau enekuk dalam permainan, serta nilai
spontanitas, kejujuran kerja sama, toleransi, dan
percaya diri.
1.3.Mempratekkan gerak dasar lempar tangkap dan
sejenisnya dalam permainan, serta nilai
spontanitas, kejujuran kerja sama, toleransi, dan
percaya diri.
2. Mendemontrasikan sikap
2.1.Mendemontrasikan sikap tubuh dalam posisi
tubuh dalam berbagai posisi. berdiri.
2.2.Mendemontrasikan sikap tubuh dalam posisi
berjalan.
3. Mempratekkan senam
3.1.mempratekkan gerak keseimbangan statis tanpa
lantai sederhana tanpa alat alat, serta nilai percaya diri dan disiplin.
dan nilai yang terkandung di
3.2.mempratekkan gerak keseimbangan dinamis
dalamnya. tanpa alat, serta nilai percaya diri dan disiplin.
4. Mengungkapkan perasaan
4.1.mempratekkan gerak bebas berirama tanpa
melalui gerak berirama dan menggunakan music dan nila disiplin dan kerja
nilai yang terkandung di sama.
dalamnya 4.2.mempratekkan gerak bebas berirama
menggunakan music dan nila disiplin dan kerja
sama.
5. Menerapkan budaya hidup
5.1.Menjaga kebersihan diri yang meliputi kuku dan
sehat. kulit.
5.2.Mengenal pentingnya imunisasi.

3.      Identifikasi materi pokok


Identifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar dengan dengan mempertimbangkan : (a) tingkat perkembangan fisik, emosional, sosial,
dan spiritual peserta didik; (b) kebermanfaatan bagi peserta didik; (c) struktur keilmuan; (d)
kedalaman dan keluasan materi; (e) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan; dan (f) alokasi waktu.[6]
4.      Penentuan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan siswa dalam
berinteraksi dengan sumber belajar melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
mengaktifkan siswa dan siswi. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu
dikuasai siswa dan siswi. Rumusan pengalaman belajar juga mencerminkan pengelolaan-
pengelolaan pengalaman siswa dan siswi.
Strategi pembelajaran merupakan prosedur umum kegiatan pembelajaran tematik yang akan
dilaksanakan, baik yang menyangkut kegiatan tatap muka maupun pengalaman belajar non-
tatap muka.
5.      Penentuan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu mata pelajaran per minggu dan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk menguasai kompetensi dasar.
Alokasi waktu perlu diperhatikan para tahap pengembangan silabus yaitu untuk
memperkirakan jumlah jam pelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik. Guru harus mampu memperkirakan berapa lama siswa dapat mempelajari materi
pembelajaran yang telah ditentukan.[7]
6.      Menentukan Media/Sumber Pembelajaran
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus seuai kaidah yang berlaku dalam
Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
7.      Penentuan Jenis Penilaian
Model penilaian yang dikembangkan mencakup prosedur yang digunakan, jenis dan bentuk
penilaian, serta alat evaluasi yang digunakan. Model penilaian ini disesuaikan dengan
penilaian berbasis kelas pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Objek penilaian
mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.
Untuk mencapai keberhasilan peserta didik diperlukan penilaian. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penelitian, yaitu:
a.       Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b.      Penilaian menggunakan acuan kriteria.
c.       Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
d.      Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
e.       Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran.[8]

Format Silabus Pembelajaran Tematik


Kompetensi Kegiatan Penilaian
Mata Pelajaran Indikator Sarana/Sumber
Dasar Belajar Bentuk Teknik
Pendidikan
Kewarganegaraa
n
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA
IPS
SBK
Penjaskes

C.      Penyusunan RPP


1.         Pengertian dan Komponen RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi dan telah dijabarkan mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri dari
1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Untuk memudahkan dalam pengembangana RPP penting memperhatikan minimal
komponen-komponen RPP sebagai berikut :
1.      Tujuan Pembelajaran
2.      Materi Pokok
3.      Metode Pembelajaran
4.      Sumber Belajar
5.      Penilaian Hasil Belajar
Khusus untuk pembelajaran tematik RPP ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar
siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran dengan komponan yang meliputi :
1.      Identitas mata pelajaran
2.      Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan
3.      Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi dasar dan indikator.
4.      Strategi pembelajaran
5.      Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta
sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai.
6.      Penilaian dan tindak lanjut.[9]

Contoh Format RPP Tematik


Mata Pelajaran            :
Kelas/Semester            :
Tema                           :
Minggu/Hari                :
Alokasi Waktu            :
Kompetensi Dasar       :
Indikator                     :
Tujuan                         :
Materi Pokok              :
Metode                        :
Langkah Pembelajaran:
Kegiatan Awal            :
Kegiatan Inti               :
Penutup                       :
Alat/Bahan/Sumber     :
Penilaian                      :

D.      Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran


Perulunya perncanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas, dimaksudkan
agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan
dengan asumsi sebagai berikut:
1.      Perbaikan Kualitas Pembelajaran.
Perbaikan kualitas Pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan
kualitas pembelajaran. Hal ini dimungkinkan karena dalam desain pembelajaran, tahap yang
akan dilakukan oleh guru dan desain dalam mengajar telah dirancang dengan baik, mulai dan
mengadakan analisis dari tujuan pembelajaran sampai dengan pelaksanaan evaluasi sumatif
yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.      Pembelajaran Dirancang Dengan Pendekatan Sistem
Untuk mencapai kualitas pembelajaran, Desain Pembelajaran yang dilakukan haruslah
didasarkan pada pendekatan system. Dengan pendekatan system, akan memberikan peluang
yang lebih besar dalam mengintegrasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar,
termasuk keterkaitan antarvariabel pengajaran yakni variable kondisi pembelajaran variable
metode, dan variable hasil pembelajaran.

3.      Desain Pembelajaran Mengacu Pada Bagaimana Seseorang Belajar


Kualitas pembelajaran juga banyak tergantung pada bagaimana pembelajaran itu
dirancang . Rancangan pembelajaran biasanya dibuat berdasarkan pendekatan rancangannya.
Bagaimana teori yang telah di kembangkan mengenai belajar, misalnya teori behavioristik
yang menekankan pada perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori pengelolaan
informasi yang menekankan pada bagaimana suatu informasi itu diolah dan disimpan dalam
ingatan. Teori ketiga berpijak pada psikologi kognitif yang memandang bahwa proses belajar
adalah mengaitkan pengetahuan baru ke struktur pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, dan
hasil belajar berupa terbentuknya struktur pengetahuan baru yang lebih lengkap.
4.      Desain Pembelajaran Harus Diacukan Pada Tujuan
Hasil pebelajaran mencakup hasil langsung dan hasil tak langsung (pengiring).
Perencanaan pembelajar perlu mimilah hasil pembelajaran yang langsung dapat di ukur
setelah selesai pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang dapat terukur setelah
melalui keseluruhan proses pembelajaran, atau hasil pengiring.
5.      Desain Pembelajaran Diarahkan Pada Kemudahan Belajar.
Sebagaimana disebutkan diatas, pembelajaran adalah upaya membelajarkan Siswa dan
perancangan pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut agar muncul perilaku belajar.
[10]

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.         Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua
SK, KD, Indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
2.         Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang
banyak digunakan dewasa ini. Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan
implementasi dari penerapan pembelajaran terpadu model Webbed. Pembelajaran terpadu
model Webbed adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menetukan tema tertentu.
3.         Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi dan telah dijabarkan mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri dari
1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

B.       Saran
Berdasarkan penjelasan diatas, maka akan lebih baik jika seorang guru bersama kepala
sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah dapat mengembangkan sendiri silabus untuk
menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian sesuai dengan
daaerahnya masing-masing. Dengan demikian pembelajaran menjadi bermakna karena
bersifat kontekstual bagi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyar dkk. LAPIS PGMI. 2009.

Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta: PT Prestasi Pustaka, 2009.

Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia
Kelas Awal SD/MI, Jakarta: Kencana, 2011.

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009.

http://ulfaturrosyiidah.blogspot.com/

[1] http://ulfaturrosyiidah.blogspot.com/

Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: PT Prestasi Pustaka,


[2]
2009), Hal 144

[3] Ibid, hal  144-145

[4] Sugiyar dkk.LAPIS PGMI.2009.hlm 7

Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan
[5]
Anak Usia Kelas Awal SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2011) , hal 335-339.

[6] Trianto, Mengembangkan Model.............hal 165

[7] Ibid, hal 166

[8] Ibid, hal 167-168

[9] Ibid, hal 176-177

[10]Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),
Hal 4-5

Anda mungkin juga menyukai