Anda di halaman 1dari 23

NEUROSAINS

KOGNTIF
Disusun oleh :

Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)


Siti Listiyowati (0402522022)
Lilik Fajriyah (0402522027)

Mata Kuliah Psikologi Kognitif


S2 Pendidikan IPA
2022
Point Discussion
Gangguan
6
1 Pengertian Pada Otak
Neurosains Perkembangan Otak
7 dan Kaitanya Saat
2 Neurosains Memulai Pembelajaran
Kognitif
8 Program Belajar Berbasis
Kemampuan Otak :
Hubungan Kognitif Penafsiran yang Salah
3
Neurosains dan
Psikologi Kognitif 9 Prinsip dan kerangka
belajar dalam konsep
Struktur dan neurosains kognitif
4
Fungsi Otak
10 Implementasi
Cognitive
5 Sistem Saraf Neuroscience dalam
Pembelajaran
Pengertian Neurosains
kognitif
Neurosains atau biasa disebut ilmu syaraf
ialah ilmu yang mempelajari mengenai
sistem syaraf atau neuron, yakni mencakup
struktur, fungsi, perkembangan, dan
patologi atau permasalahan-permasalahan
yang berhubungan.

Neurosains kognitif adalah sebuah bidang


akademis yang mempelajari secara ilmiah
subtrat biologis dibalik kognisi, dengan
fokus khusus pada substrat syaraf proses
mental.
Hubungan
Neurosains dan Struktur Pikiran
01
Psikologi Kognitif
02 Menggambarkan Kinerja Pikiran

03 Simulasi Kognisi

Mengungkap Proses yang


04 Belum Pernah Ada

05 Menentukan Bagaimana
Mental Bekerja
Hubungan Neurosains dan Psikologi Kognitif

Neurosins dan psikologi kogntif saling


 Mengetahui Pemrosesan Informasi
berhubungan sebab sama-sama bekerja
dalam satu sistem, yakni syaraf dan mental.  Menyelesaikan Patologi
Keduanya sama-sama berkaitan satu sama
 Memperkirakan Respon Psikologi
lain dan saling melengkapi.
 Mengetahui Pola Pikir

 Kemampuan Berbahasa

 Menggambarkan Secara Detail

 Mengetahui Cara Kerja


STRUKTUR DAN FUNGSI OTAK
otak besar (cerebrum)

Otak kecil (cerebellum)

Batang otak
Sistem Saraf
Otak

Sumsum Tulang Belakang


Neuron
Bagian penting lainnya dari sistem saraf adalah
Peripheral Nervous System,yang terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:
a) Somatik Nervous System: mengendalikan
tindakanotot rangka.
b) Sistem saraf otonom: mengatur proses otomatis
seperti detak jantung, bernapas,dan tekanan darah.
Ada dua bagian dari sistem saraf otonom:
o Sistem saraf simpatis:
mengontrol fight or flight "reflex .Refleks ini
mempersiapkan tubuh untuk merespon bahaya
dalam lingkungan.
o Sistem saraf parasimpatis: sistem ini berfungsi
untuk membawa tubuh Andakembali ke keadaan
normal setelah melawan atau penerbangan
refleks.
 dendrit
 tubuh sel
 Akson
 Terminal prasinaptik
GANGGUAN PADA OTAK

Disleksia
Penyebab disleksia itu bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori factor utama, yaitu faktor pendidikan,
psikologis, dan biologis, namun penyebab utamanya adalah otak

gejala disleksia ini antara lain:


• Ragu-ragu dan lambat dalam berbicara
• Kesulitan memilih kata yang tepat untuk menyampaikan maksud yang diucapkannya
Bermasalah dalam menentukan arah (atas – bawah) dan waktu (sebelum – sesudah,
sekarang-kemarin)
• Kesalahan mengeja yang dilakukan terus-menerus, seperti misalnya kata ”gajah” ducapkan
menjadi ”gagah”. kata ”ibu” ducapkan menjadi ”ubi”, kata ”pipa” menjadi ”papi”
• Membaca kata demi kata secara lamban dan intonasi naik turun
• Membalikkan huruf, kata, dan angka yang mirip, misalnya b dengan p, u dengan n, kata kuda
dengan daku, palu dengan lupa, 2 – 5, 6 – 9 6) Kesulitan dalam menulis, misalnya menuliskan
namanya sendiri “Rosa” menjadi Ro5a, menuliskan kata “Adik” menjadi 4dik (huruf S dianggap
sama dengan angka 5, huruf A dianggap sama dengan angka 4).
AFASIA
Gangguan fungsi bahasa yg disebabkan oleh kerusakan otak

Wernick Afasia
Disebabkan oleh kerusakan Afasia Global
area otka Wernick. Ditandai Kombinasi pemahaman
penurunan pemahaman kata” dan produksi biacara yg
dan kalimat yg diucapkan 40% terganggu

60%
Broca ‘Afasia
Disebabkan kerusakan pada area Afasia Anomik
otak Braca. Ditandai dg produksi Kesulitan dalam
pidato agramatikal, pd saat yg sama penamaan objek atau
pemahaman kemampuan verbal mengambil kata”
dipertahankan
AUTISME
Gangguan perkembangan yg ditandai dg kelainan perilaku,
sosial, bahasa, dan kognisi

Anak” dg autism memiliki kelainan di banyak Pene]derita autis sering mengulangi


area otak; lobus frental dan parietal, serebelum, gerakan yg sama tanpa tujuan dr
batang otak, corpus callosum, ganglia basal, gerakan tsb
amigdala, hippocampus

Teori Autisme; (1)autism dpt dipahami dlm hal perbedaan jenis kelamin dalam
kabel otak manusia, yg mana otak laki” lebih kuat memahami & membangun
sistem konkrit. Sedangkan wanita lebih kuat dalam berempati dan
berkomunikasi
(2) Disfungsi eksekutif, kemampuan mengontrol dan mengatur perilaku
• Perkembangan Otak Anak
Proses pembelajaran dibutuhkan di dalam mengembangkan otak adalah memperoleh pengalaman tentang
nilai dimana kita cukup merangsang otak melalui perbaikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Jika
kita membiasakan diri untuk mengubah nilai atau kebiasaan dengan cara yang sangat berbeda, maka otak
akan menerima dampak yang baik untuk mengeluarkan kemampuan potensialnya

Usia Dini

Usia Remaja

Usia Dewasa
Program Belajar Berbasis Kemampuan Otak:
Penafsiran yang Salah

Senam Otak (Brain Gym).

Learning Style Preferences

Kecenderungan Pembedaan
Otak Kiri atau Otak Kanan
Senam Otak
 Program ini mengajukan ide bahwa mekanisme kerja otak
dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan tertentu. Termasuk
dalam senam otak ini, misalnya, gerakan cross crawl,
pergerakan bagian kanan dan kiri tubuh bergantian yang
diklaim dapat mengaktifkan otak kiri dan kanan.
 Sekalipun penjelasan dan argumentasi yang diajukan tampak
logis, sebenarnya konsep ini tidak dikenal dalam neurosains.
 Senam otak menekankan sinergi dan keseimbangan antara
otak kiri dan kanan, sehingga menciptakan ‘’jalan’’ baru antara
otak kiri dan kanan.
 Pada kenyataannya, antara otak bagian kiri dan kanan,
memang sudah terhubung secara permanen, yang dapat
dilihat dengan jelas melalui corpus callosum.
 Menciptakan jalan jalan atau rangkaian hubungan baru antara
kedua otak, hingga saat ini belum dapat dibuktikan.
 Walaupun demikian senam otak mampu meningkatkan
konsentrasi, ingatan, respon dan kesiagaan.
Learning Style Preferences

 Konsep Learning Style Preferences, atau pilihan gaya


belajar, cukup populer digunakan di bidang pendidikan.
Umumnya, gaya belajar siswa dibedakan menjadi
empat: visual, auditori, membaca/menulis dan
kinestetik.
 Konsep yang banyak digunakan adalah, penggunaan
salah satu gaya belajar yang cocok dengan seorang
individu, akan meningkatkan pembelajaran. Namun,
terdapat kekurangan dalam hal metode penentuan gaya
belajar yang sesuai dengan tiap individu.
 Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menyajikan
pembelajaran secara khusus yang cocok dengan satu
jenis gaya belajar saja, adalah membuang-buang
waktu. Sekalipun demikian, guru yang menggunakan
berbagai jenis media yang menjangkau semua murid
apapun gaya belajarnya, tetap memiliki nilai tambah.
 Penelitian yang ada, tidak mendukung keharusan
memberi label pada siswa berdasarkan gaya belajar
tertentu.
Kecenderungan Pembedaan
Otak Kiri atau Otak Kanan  Penelitian lama memang menganjurkan pengkhususan
otak kanan dan kiri. Jerre Levy dan Sperry misalnya,
menegaskan perbedaan antara kedua belahan otak
dengan menyatakan bahwa belahan kanan khusus untuk
proses holistic, dan belahan kiri untuk proses analitik.
 Laporan ini menimbulkan kegairahan guru untuk
menerapkan konsep ini dalam bidang pendidikan.
Namun penelitian yang lebih baru, mendapati bahwa
pada beberapa individu, kedua belahan otak sama-sama
mampu merespon input visual dan tugas menggambar.
Demikian pula interpretasi bahasa, ada di kedua belahan
otak ini.
 Bagaimanapun juga, kedua belahan otak ini secara
normal memang selalu aktif. Selain itu, kebanyakan tugas
belajar sehari-hari, mensyaratkan kedua belahan otak
untuk bekerja sama dalam sistem yang kompleks.
 Tidak terdapat bukti yang kuat bahwa kategorisasi siswa
menjadi kecenderungan otak kanan atau kiri, dapat
membantu proses pembelajaran.
Prinsip dan Kerangka Belajar dalam Konsep Neurosains Kognitif

1.
Otak merupakan processor 4.
paralel.
Belajar melibatkan per
hatian yang dipusatkan
2. dan persepsi sekitar

Belajar melibatkan 5.
seluruh fisiologi tubuh
Setiap otak, secara
simultan mengamati
3. dan membangun suatu
informasi mulai dari
Emosi merupakan salah bagian terkecil hingga
satu bagian penting keseluruh bagian.
dalam pembentukan pola.
Prinsip dan Kerangka Belajar dalam Konsep Neurosains Kognitif

6.
Belajar selalu melibatkan
proses yang terjadi secara 9.
langsung dan tidak langsung
Setiap otak itu unik
7.
Dalam proses
pembelajaran, perlu 10.
diperbanyak kesempatan
dan dilarang adanya Otak mengerti dan
ancaman mengingat dengan
sangat baik saat
8. fakta/kenyataan
ditanamkan pada sistem
Kita memiliki paling sedikit
memory spatial
dua tipe memori sistem,
memori spatial dan satu
pasang sistem untuk
pembelajaran hafalan
MODEL PEMBELAJARAN ALAMIAH OTAK

1. Sistem
Pembelajaran 3. Sistem
emosional Pembelajaran
Kognitif

2. Sistem 4. Sistem
Pembelajaran Sosial Pembelajaran
Motorik

5. Sistem
Pembelajaran
Reflektif
Otak Mengembangkan Lima Sistem Pembelajaran Yakni :

1.Sistem Pembelajaran emosional 4. Sistem Pembelajaran Fisik/Motorik


Guru perlu menciptakan iklim kelas yang nyaman dan kondusif bagi
keamanan emosional dan hubungan pribadi siswa. Guru berfungsi Pembelajaran memiliki kecenderungan siswa untuk
sebagai mentor yang membantu siswa menemukan hasrat untuk terlibat aktif dalam banyak hal. Sistem pembelajaran
belajar. Ini harus didukung dengan membuat pembelajaran yang fisik tugas akademis yang menantang seperti
menarik, relevan, berkaitan, dan bisa dicapai, yakni mampu olahraga, dengan guru melatih dan mendukung
menyelesaikan tugas secara mandiri ataupun dibantu guru dan partisipasi aktif siswa.
rekan

2.Sistem Pembelajaran Sosial 5. Sistem Pembelajaran Reflektif


Ini merupakan kecenderuangan alamiah untuk menjadi bagian dari Sistem ini melibatkan pertimbangan pribadi terhadap
kelompok. Guru perlu menerima perbedaan sebagai kelebihan pembelajarannya sendiri. Ia menimbang-nimbang
siswa, memberi penghargaan dan perhatian kepada siswa. Guru prestasi dan kegagalannya, mana yang berhasil atau
berkolaborasi dengan siswa sebagai mitra setara, alih-alih sebagai tidak,dan mana yang perlu ditingkatkan. Ketika guru
gudang informasi yang menyimpan dan membagi jawaban. merencanakan pembelajaran dan mengajarkannya,
mereka harus mempertimbangan semua sistem
pembelajaran, karena setiap sistem sangat penting
3. Sistem Pembelajaran Kognitif bagi keseluruhan dan tidak dapat diabaikan tanpa
mengganggu lainnya.
Sistem ini berhubungan dengan membaca, menulis, berhitung, dan
semua aspek lain dalam pengembangan kecakapan akademis.
Menurut pandangan neurosains kognitif, guru lebih berperan
sebagai fasilitator pembelajaran, sementara siswa berperan sebagai
pemecah masalah dan pengambil keputusan nyata. Konsep
menghapal informasi, juga tidak sesuai dengan neurosains,
terutama jika tidak terdapat keterkaitan antara informasi baru
dengan apa yang sudah diketahui siswa.
Implementasi Cognitive Neuroscience dalam Pembelajaran

01 02 03
Menciptakan
Penggunaan berbagai suasana Mengkondisikan otak
media pembelajaran. gembira untuk waspada
sekaligus relaks

04 05 06
Belajar
Menyimpan informasi Asupan melalui
dengan pola asosiatif oksigen yang praktik
dan tidak linier cukup
TERIMAKASIH

Disusun oleh :

Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)


Siti Listiyowati (0402522022)
Lilik Fajriyah (0402522027)

Mata Kuliah Psikologi Kognitif


S2 Pendidikan IPA
2022

Anda mungkin juga menyukai