Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PERTEMUAN 2

PEDAGOGI
DR. MULYANA M.SI
1 Oktober 2020
 Sejarah perkembangan pedagogi
 Tujuan pedagogi
 Pengertian pedagogi
 Fungsi pembelajaran dalam pedagogi
 Menjelaskan sejarah perkembangan pedagogi
 Menjelaskan tujuan pedagogi
 Menjelaskan pengertian pedagogi
 Menguraikan pembagian fungsi pengajaran dalam pedagogi
SEJARAH PEDAGOGIK

 Pedagogik berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu paedos yang berarti
anak dan agogos yang berarti mengantar, membimbing, atau memimpin.

 Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing


anak, cara menghadapi anak didik, apa yang tugas pendidik dan tujuan
mendidik anak itu sendiri.
 Prof. Dr. J. Hoogveld salah satu tokoh pendidikan di Belanda
mengungkapkan bahwa pedagogik adalah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu
agar ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya
Kegunaan pedagogik bagi pendidik
diantaranya
 1.  Untuk memahami fenomena pendidikan (situasi pendidikan) secara sistematis
 2.  Memberikan petunjuk tentang apa yang seharusnya dilaksanakan oleh pendidik
 3.  Menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam praktik mendidik anak
 4. Mengenal diri sendiri dan melakukan koreksi diri.
 Pedagogik, berasal dari kata Yunani “ paedos “, yang berarti anak laki-laki, dan “agogos“
artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah berarti pembantu anak
laki-laki pada jaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke
sekolah. Kemudian secara kiasan adalah seorang ahli, yang membimbing anak kearah
tujuan hidup tertentu.

 Menurut Prof. Dr. J. Hoogveled (Belanda) pedagogik adalah ilmu yang mempelajari
masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak “mampu
secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.” Jadi pedagogik adalah ilmu mendidik
anak.
Langeveld (1980) membedakan istilah “pedagogik” dengan istilah “pedagogi”.

 Pedagogik diartikan dengan ilmu pendidikan, lebih menitik beratkan


kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan, suatu pemikiran
bagaimana kita membimbing dan mendidik anak.

 Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan, yang lebih menekankan


kepada praktek, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing
anak.
Pedagogik, Andragogi, Heutagogy

 Malcolm Knowles, pedagogik memiliki makna yang sama dengan istilah


andragogi yaitu sebuah ilmu dan seni dalam mendidik orang dewasa.
Singkatnya, andragogi merupakan proses untuk melibatkan peserta didik
dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar.

 Andragogi adalah "Suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa
belajar". Kata andragogi pertama kali digunakan oleh Alexander Kapp
pada tahun 1883 untuk menjelaskan dan merumuskan konsep-konsep
dasar teori pendidikan Plato.
Pedagogik, Andragogi, Heutagogy

 Heutagogy adalah istilah yang diciptakan oleh Stewart Hase dan Chris Kenyon
dari Southern Cross University di Australia, dan juga disebut pembelajaran yang
ditentukan oleh diri sendiri (self-determined learning)

 Prinsip dasar dari pendekatan heutagogy adalah bahwa seorang pelajar/pembelajar


(learner) harus menjadi pusat pembelajaran bagi dirinya sendiri, dan oleh karena
itu, bahwa ‘pembelajaran (learning)’ tidak harus dilihat sebagai ‘harus’ tergantung
pada guru/dosen, kurikulum, fasiltas, dan faktor-faktor lain di luar si pembelajar itu
sendiri..
Syarat Heutagogy ini dapat berlangsung secara
efektif
 Mengetahui bagaimana belajar harus merupakan keterampilan utama bagi pembelajar (learner).
 Harus menciptakan dunia belajar yang menyenangkan.
 Menghindari dominasi guru/dosen yang menciptakan pembelajaran yang berfokus pada guru/dosen itu.
 Guru/Dosen berfokus pada proses pembelajaran bukan sekedar berfokus pada materi pembelajaran berdasarkan
kurikulum.
 Pembelajar (siswa/mahasiswa) memilih topik-topik berdasarkan pilihan sendiri serta bertanggung jawab sendiri
untuk menguasai topik-topik pembelajaran itu.
 Pembelajar (siswa/mahasiswa) mempelajari hal-hal melampaui disiplinnya.
 Pembelajaran ditentukan oleh diri sendiri sesuai dengan semua poin di atas.
Pandangan-pandangan Mengenai
Pedagogik
   Aliran nativisme
 Tokoh aliran ini adalah Schoupenhaur seorang filosof dari Jerman yang berpendapat bahwa : “The world is my
idea, the world like a man is trough will and trough idea”. Aliran ini berpandangan bahwa anak yang baru lahir
membawa bakat, kesanggupan, dan sifat-sifat tertentu. Pandangan ini kurang percaya bahwa pendidikan akan
mampu mengubah atau mengarahkan tingkah laku seseorang. Perkembangan manusia bergantung pada bakat
yang dibawanya sejak lahir. Implikasinya terhadap pendidikan yaitu anak diberikan kebebasan belajar sesuai
dengan bakatnya.
 2.        Aliran empirisme
 Tokoh dalam aliran ini adalah John Locke dan J.B. Watson yang berpendapat bahwa anak dilahirkan kedunia
dalam keadaan bersih ibarat papan tulis yang masih kosong. Pengalaman belajar anak didapatkan dari
lingkungannya. Peranan pendidik yaitu menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima
anak sebagai pengalaman belajar
3. Aliran konvergensi
 Tokoh aliran ini adalah William Stern. Asumsinya adalah bahwa perkembangan individu ditentukan oleh faktor
bakat yang merupakan bawaan/turunan (heredity) maupun dari pengalaman. Implikasinya adalah bahwa dalam
pendidikan anak harus memperhatikan faktor bakat dan pengalaman belajar yang didapatkan si anak.
 4.        Aliran naturalisme
 Aliran ini dipelopori oleh J.J. Rousseau seorang filosof dari Perancis. Ia berpandangan bahwa semua anak
dilahirkan dengan pembawaan baik, dan pembawaan baik anak tersebut akan menjadi rusak karena dipengaruhi
oleh lingkungan. Ia mengajukan konsep ‘pendidikan alam’ yang berarti bahwa anak hendaklah dibiarkan tumbuh
dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau masyarakat jangan mencampurinya. Implikasinya adalah
dalam mengembangkan anak didik dilaksanakan dengan menyerahkannya pada alam atau berjalan apa adanya
agar pembawaan yang baik tidak menjadi rusak oleh tangan manusia.
Tujuan Kompetensi Pedagogik

 Memanusiakan Manusia
 Memahami Jatidiri
 Melatih Keberanian
 Mengembangkan Kepribadian Siswa yang Sehat
Manfaat Kompetensi Pedagogik Bagi Guru

 Guru dapat memahami sifat-sifat, karakter, tingkat pemikiran, perkembangan fisik


dan psikis anak didik
 Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang
akan di capai.
 Guru dapat menghindari atau setidaknya mengurangi kesalahank dalam praktik,
karena dengan memahami teori pendidikan, seorang guru akan mengetahui mana
yang boleh dan yang tidak boleh di lakukan, walau teori tersebut bukan suatu resep
yang jitu
 Kompetensi pedagogik dapat di jadikan sebagai tolak ukur, sampai di mana
seseorang telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan.
Manfaat Kompetensi Pedagogik Guru Bagi Siswa

 Siswa dapat terpenuhi rasa ingin tahunya.


 Siswa jadi memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan
menyelesaikan masalah.
 Siswa merasa gembira dalam kegiatan belajarnya.
Contoh Kompetensi Pedagogik

 Guru menggunakan berbagai metode dan model dalam pembelajaran,


seperti diskusi, ceramah, jigsaw, berpasangan.
 Guru memberikan ruang bagi siswa untuk mengeluarkan pendapat
dihadapan kelas
 Guru menggunakan berbagai media dakam pembelajaran seperti alat
peraga, puzzel, video, dan lain-lain.
 Menurut UU no.14 Tahun 2005 Kompetensi yang wajib
memiliki 4 kompetensi yaitu
 Kompetensi Pedagogik,
 Kompetensi Profesional,
 Kompetensi Kepribadian, dan
 Kompetensi Sosial.
Kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai guru
antara lain
 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan guru
 Pemahaman terhadap peserta didik
 Pengembangan kurikulum
 Perencanaan pembelajaran
 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
 Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
 Evaluasi hasil belajar
 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Tugas Individu….

Akan disampaikan setelah kuliah selesai


Dan jawaban langsung di WA besuk siang juga

Anda mungkin juga menyukai