MATERI PENDIDIKAN
Makalah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Hadis
Fakultas Tarbiyah
Oleh
SUGIYANTO SAM
NIM. 86108202019
Dosen Pembimbing
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................iii
I. Pendahuluan.................................................................................................1
A. Latar Belakang…..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
II. Pembahasan
III. Penutup
A. kesimpulan............................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14
Daftar Pustaka............................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
perbuatan dan taqrir Rasulullah diyakini validitas kebenarannya karena
merupakan wahyu, juga diyakini bahwa Rasululah adalah pendidik yang
teladan dan integritas.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu sebagai berikut .
3
BAB II
PEMBAHASAN
B. Takhrij Hadits
Dalam makalah ini penulis akan membahas teks hadis yang terdapat
dalam Kitab Shahih Al-Bukhari No. 7373 Kitab : Tauhid, Bab : Ajakan Nabi
Muhammad ﷺkepada umatnya untuk mentauhidkan Allah
Ta’ala, sebagai berikut.
ين
ٍ ص ِ ار َح َّدثَنَا ُغ ْن َد ٌر َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ َع ْن أَبِي َحٍ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن بَ َّش
َ َث ب ِْن ُسلَي ٍْم َس ِم َعا اأْل َس َْو َد ب َْن ِهاَل ٍل َع ْن ُم َعا ِذ ب ِْن َجبَ ٍل ق
َ َال ق
ال ِ َواأْل َ ْش َع
4
َ َق هَّللا ِ َعلَى ْال ِعبَا ِد ق
ال ُّ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَا ُم َعا ُذ أَتَ ْد ِري َما َح
َ النَّبِ ُّي
ال أَ ْن يَ ْعبُ ُدوهُ َواَل يُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا أَتَ ْد ِري َما َحقُّهُ ْمَ َهَّللا ُ َو َرسُولُهُ أَ ْعلَ ُم ق
ال أَ ْن اَل يُ َع ِّذبَهُ ْم
َ ََعلَ ْي ِه قَا َل هَّللا ُ َو َرسُولُهُ أَ ْعلَ ُم ق
2
I’tibarul hadis adalah beberapa hadis atau kumpulan hadis yang menjadi
penguat (pendukung) sebuah hadis. Ittibar adalah peninjauan terhadap
berbagai hal dengan maksud untuk mengetahui sesuatu yang sejenis.
5
No.20999, HR. Ahmad No.21029, HR. Ahmad No.21030, HR. Ahmad
No.21058, dan HR. Ahmad No.21082.
Dari Mu'adz bin Jabal dia berkata, "Saya berada di boncengan Rasulullah di
atas keledai yang dinamakan Ufair." Beliau lalu bersabda, "Wahai Mu'adz apakah
kamu mengetahui apa hak Allah atas hamba dan hak hamba atas Allah.' Mu'adz
berkata, 'Aku lalu menjawab, 'Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.' Beliau
bersabda, "Sesungguhnya hak Allah atas hamba adalah kalian menyembah Allah
dan tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan hak hamba atas Allah
adalah agar tidak disiksa orang yang tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa
pun.' Mu'adz berkata, 'Saya lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, tidakkah boleh aku
memberitakannya kepada manusia? ' Beliau menjawab, 'Jangan kamu
memberitahukannya kepada mereka sehingga mereka bersandar kepadanya'."
Dari matan hadiis diatas, ditemukan beberapa tambahan lafas dalam
matannya, yakni :
ال اَل تُبَ ِّشرْ هُ ْم فَيَتَّ ِكلُوا َ َُّول هَّللا ِ أَفَاَل أُبَ ِّش ُر الن
َ َاس ق ُ ال قُ ْل
َ ت يَا َرس َ َق
“Mu'adz berkata, 'Saya lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, tidakkah boleh aku
6
memberitakannya kepada manusia? 'Beliau menjawab, 'Jangan kamu
memberitahukannya kepada mereka sehingga mereka bersandar kepadanya'."
ين
ٍ ص ِ ار َح َّدثَنَا ُغ ْن َد ٌر َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ َع ْن أَبِي َح ٍ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن بَ َّش
َ َال ق
ال َ َث ب ِْن ُسلَي ٍْم َس ِم َعا اأْل َس َْو َد ب َْن ِهاَل ٍل َع ْن ُم َعا ِذ ب ِْن َجبَ ٍل ق ِ َواأْل َ ْش َع
َ َق هَّللا ِ َعلَى ْال ِعبَا ِد ق
ال ُّ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَا ُم َعا ُذ أَتَ ْد ِري َما َح
َ النَّبِ ُّي
ال أَ ْن يَ ْعبُ ُدوهُ َواَل يُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا أَتَ ْد ِري َما َحقُّهُ ْم
َ َهَّللا ُ َو َرسُولُهُ أَ ْعلَ ُم ق
ال أَ ْن اَل يُ َع ِّذبَهُ ْم
َ ََعلَ ْي ِه قَا َل هَّللا ُ َو َرسُولُهُ أَ ْعلَ ُم ق
3
3
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari,(Bairut: Dar ibn Katsir, Cet. Ke III,
1987), Juz 6, hlm 268
7
a. Urutan sanad,
ﷺ
Abu Husain
Imam Bukhari
a. Biografi
Nama lengkapnya adalah Mu’adz bin Jabal bin ‘Amru bin Aus.
Wafat pada tahun 17 H.4 Gurunya adalah Nabi Muhammad
ﷺ. sedangkan murid-muridnya adalah Aslam maula
Umar bin Khattab, al-Aswad bin Hilal.5
b. Penilaian Ulama
4
Yusuf bin al-Zakki al-Mazi, Tahzib al-Kamal, (Bairut: Mu’assasah al-Risalah, 1980), Juz .28,
hlm. 113
5
Ibid., Juz .28, hlm. 108
8
Menurut Ibnu Hajar al-'Asqalani, al-Mizzi6 Mu'adz bin Jabal
adalah seorang sahabat.
2. Perawi kedua al-Aswad bin Hilal.
a. Biografi
Al-Aswad bin Hilal wafat pada tahun 84 H. Guru-gurunya
adalah Umar bin Khattab, Mu’adz bin Jabal, al-Mughirah bin
Syu’bah dll. Sedangkan murid-muridnya adalah Abu Sakhrah,
Usman bin 'Ashim bin Husain, Ibrahim bin al-Nakhai dll.
b. Penilaian Ulama
Di dalam kitab tahzib al-kamal Yahya bin Ma’in, al-Nasa’i dan
al-Ajli menilai tsiqah pada al-Aswad bin Hilal.7
Di dalam penelusuran diprogram Ensiklopedi Hadits diketahui
para ulama menilai Tsiqah terhadap Al-Aswad bin Hilal, antara lain:
Yahya bin Ma’in, An-Nasa’i, Al’Ajli, Ibnu Hibban dan Adz-Dzahabi
3. Perawi ketiga Abu Hasin
a. Biografi
Nama lengkapnya adalah ‘Us\ma>n bin 'A<s}im bin Hus}ain wafat
di Kufah pada tahun 132 H. 8 Guru-gurunya adalah Anas bin Ma> lik,
al-Aswad bin Hilal, Jabir bin Samrah dll. Sedangkan murid-
muridnya adalah Sufyan al-Sauri, Sufyan bin ‘Uyanah, Syu'bah bin
Al-Haja>j dll. 9
b. Penilaian Para Ulama
Di dalam kitab tahzib al-kamal Yahya> bin Ma’in, Abu Hatim,
Ya’qub bin Syaibah dan Al-Nasa’i menilai tsiqah pada ‘Usman bin
‘Asim bin Husain.10
Di dalam penelusuran diprogram Ensiklopedi Hadits diketahui
6
Ibid., Juz .28, hlm. 113
7
Ahmad bin Abdullah al-Ajli, Ma’rifah al-Siqah, (al-Madinah: Maktabah al-Dar, 1985), Juz
1, hlm. 229
8
al-Mazi, Tahz\i>b al-Kama>l. .., Ju z19, hlm. 407
9
Ibid., Juz .19, hlm. 401-402
10
Ibid., Juz .19, hlm. 405
9
para ulama menilai Tsiqah terhadap ‘Us\ma>n bin 'A<s}im, antara lain:
Yahya bin Ma’in, An-Nasa’i, Abu Hatim, Ibnu Hibban, Ibnu Hajar
dan Adz-Dzahabi
4. Perawi Keempat Syu’bah bin Al-Hajjaj
a. Biografi
Nama lengkapnya adalah Syu’bah bin Al-Hajjaj binn Al-Warad.
Guru-gurunya adalah ‘Usman bin ‘Asim bin Husain, ‘Usman bin
Abdullah, ‘Usman bin Ghiyas dll.11 Sedangkan murid-muridnya adalah
Muhammad bin Bakar, Muhammad bin ﷺa’, Muhammad
bin Ja’far dll.12
b. Penilaian Ulama
Di dalam kitab tahzib al-kamal, Muhammad bin Sa’ad menilai
tsiqah ma’mun13, sedangkan al-Ajli menilai tsiqah tsabat.14 Ia lahir pada
tahun 82 H. Dan wafat di Basrah pada tahun 160 H.15
Di dalam penelusuran diprogram Ensiklopedi Hadits diketahui
para ulama menilai Tsiqah terhadap Syu’bah bin Al-Hajjaj, antara lain
Al-Ajli, Ibnu Sa’d, dan Ibnu Hajar. Imam Adz-Dzahabi menilainya
Tsabat Hujjah. Imam Ats Tsauri menilainya sebagai Amirul
Mu’minin Fiil Hadits.
11
Ibid., Juz 12, hlm. 483
12
Ibid., Juz 12, hlm. 488
13
Ibid., Juz 12, hlm. 494
14
al-Ajli, Ma’rifah al-S|iqah..., Juz 1, hlm. 456
15
al-Mazi, Tahzib al-Kamal..., Juz 12, hlm. 495
16
Ibid., Juz 25, hlm. 5-6
10
Di dalam kitab tahzib al-kamal, Abu Hatim bertanya pada ayahnya
tentang Muhammad bin Ja’far ayahnya menjawab bahwa Muhammad
bin Ja’far adalah shaduq. Menurut Syu’bah dan Ibnu Hibban menilai
Muhammad bin Ja’far adalah seorang tsiqah. Sedangkan al-Ajli menilai
tsiqah katsir al-Hadis.17 Wafat di Basrah pada tahun 194 H.18
Di dalam penelusuran diprogram Ensiklopedi Hadits diketahui
Imam Ibnu Hajar menilainya Tsiqah. Imam Adz-Dzahabi menilainya
seorang Hafizh.
17
al-Ajli, Ma’rifah al-S|iqah..., Juz 2, hlm. 234
18
al-Mazi, Tahz\i>b al-Kama>l..., Juz 25, hlm. 9
19
Ibid., Juz 24, hlm. 512
20
Ibid., Juz 24, hlm. 514
21
al-Ajli, Ma’rifah al-S|iqah..., Juz 2, hlm. 232
11
dilakukan di atas, terbukti bahwa dari masing- masing sanad serta penelitian
para periwayat, dari periwayat pertama hingga mukharrij al-Hadis secara
keseluruhan adalah sebagai beri kut:
1) Dari segi ketersambungan sanad, bisa diketahui bahwa seluruh perawi
dalam semua tabaqat sanad terindikasi adanya pertemuan (al-liqo’)
karena masing- masing mempunyai hubungan guru dan murid.
Dengan demikian, sanad al- Bukhari dengan jalur Mu’adz bin Jabal dari
awal sampai akhir adalah bersambung (muttasil).
12
teori-teori dan doktrin di luar Islam, maka manusia seperti inilah susah
untuk disadarkan dan dibimbing ke jalan Islam.3
13
menyekutukan Allah dalam setiap bentuk peribadatannya baik ibadah
lahiriyah maupun batiniyah.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memahami hadis secara komprehensif dari sisi sanad, matan dan sharah
membantu menemukan pemahaman yang baik. Cara ini dapat menjadi
metode pokok dalam mengkaji hadis dari berbagai tema. Hadis mengenai
materi pendidikan akidah diatas menjelaskan kepada kita tentang pentingnya
mendahulukan mempelajari ilmu akidah diandingkan ilmu-ilmu yang lain
sebagaimana Rasulullah mendahulukan mengajarkan kepada Mu’adz bin
Jabal agar dia mengetahui hak Allah Ta’ala atas hamba-hambanya yaitu
agar setiap hamba mentauhidkan Allah dalam beribadah dengan tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun dan apabila seorang hamba
telah memenuhi hak Allah Ta’ala ini maka hamba tersebut berhak
mendapatkan haknya yaitu Allah tidak akan menyiksanya. Inilah pelajaran
Tauhid yang merupakan pelajaran yang paling penting dalam syariat Islam.
Menelisik kualitas hadis, bukan hanya penting di era sekarang yang jarak
waktunya jauh dari Nabi, bahkan jauh sebelumnya di era Rasul Muhammad
hal itu sudah dilakukan. Setelah Nabi wafat, ilmu tentang kritik hadis terus
berkembang bahkan dapat dikatakan ilmu ini sudah mapan, termasuk ilmu
untuk memahami hadis yang kontradiktif sekalipun status sanad dan
matannya kuat. Tidak hanya kritik sanad, kritik matan pun menjadi
perhatian penting bagi para pengkaji hadis. Ini menunjukkan betapa
pentingnya ilmu untuk mendeteksi kualitas hadis.
B. Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami selaku penulis memohon kepada pembaca supaya berkenan
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dengan tujuan untuk
15
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
17