Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Program Magister (S2) Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana IAIN Bone
Oleh
MAEMUNA
86108202022
Segala puji bagi Allah swt. yang maha pencipta, menghidupkan dan
mematikan, serta yang telah menciptakan manusia dengan berbagai potensi.
Alhamdulillah, segala syukur kami panjatkan kepada Allah swt. yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Nilai dan Kegunaan Ilmu”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Nilai dalam Filsafat 3
B. Konsep Nilai dalam kajian filsafat 3
C. Kegunaan Ilmu 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara
hidup manusia, maka filosuf terdahulu telah berupaya membangun pola pikir
artinya “Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu
adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh, memiliki makna yang
teramat mendalam bila kita renungkan dan pahami. Tanpa dilandasi dengan
Biyanto, Filsafat Ilmu dan Ilmu Keislaman, (Cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
1
h. 150.
Juhari, Aksiologi Ilmu Pengetahuan (Telaah Tentang Manfaat Ilmu Pengetahuan dalam
2
Konteks Ilmu Dakwah), Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, Vol. 3, Januari 2019, h. 96.
1
2
mengenal sifat baik dan buruk. Manusialah sebagai pemilik ilmu pengetahuan
harus mempunyai sikap. Untuk apa sebenarnya ilmu itu akan digunakan
manusia.3
untuk berfikir, dengan akal tersebut diperuntukkan untuk mencari ilmu serta
untuk apa ilmu itu digunakan. Ilmu yang diperoleh bukan hanya menjadi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
3
Totok Wahyu Abadi, Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika, Vol. 4, No. 2, tahun
2016, h. 189.
BAB II
PEMBAHASAN
Aksiologi. Aksiologi Berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Axios”
berarti nilai, dan “Logos” yang berarti ilmu atau teori. Jadi Aksiologi artinya
adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh.5
Dalam filsafat, nilai akan berkaitan dengan etika, estetika. Etika akan
berbicara mengenai nilai kebenaran, yaitu antara yang pantas dan tidak
pantas, antara yang baik dan tidak baik. Adapun estetika akan mengupas
dengankaryaseni.
Biyanto, Filsafat Ilmu dan Ilmu Keislaman, (Cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
4
h.164
5
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Yayasan
Obor, 2016), h. 54.
Totok Wahyu Abadi, Aksiologi: Antara Etika, Moral..., h. 191.
6
3
4
Teori tentang nilai dapat dibagi menjadi dua yaitu nilai etika dan
1) Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “ethos” yang
berarti watak tetapi ada yang memakai istilah lain yaitu moral dari
bahasa latin yakni jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan.
kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah
laku tersebut.7
mengenai tingkah laku manusia yaitu baik dan buruk. Fungsi etika itu
(baik dan buruk) akan tetapi dalam praktiknya etika banyak sekali
mendapatkan kesukaran. Hal ini disebabkan ukuran nilai baik dan buruk
tingkah laku manusia itu tidaklah sama (relatif) yaitu tidak terlepas dari
alam masing-masing.8
itu tidak mungkin dihukum baik atau buruk, salah atau benar.
Contohnya dikatakan dia mencuri, mencuri itu nilai etikanya jahat. Dan
orang yang melakukan itu dihukum bersalah. Tetapi kalau kucing yang
mengambil ikan dalam lemari, tanpa izin tidak dihukum bersalah. Yang
7
Totok Wahyu Abadi, Aksiologi: Antara Etika, Moral..., h. 189.
8
Totok Wahyu Abadi, Aksiologi: Antara Etika, Moral..., h. 193.
5
bersalah adalah kita yang tidak hati-hati, tidak menutup atau mengunci
pintu lemari.9
2) Estetika
Estetika berasal dari kata Yunani yaitu aistheika berarti hal yang
supaya yang bagus itu baik. Contoh, lukisan porno dapat mengandung
nilai estetika, tetapi akal sehat menolaknya, karena tidak etika. Kadang
atau buruk. Nilai estetika tanpa diikat oleh ukuran etika dapat berakibat
Sebuah nilai bisa juga bersifat subjektif dan objektif akan sangat
pada perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang. Nilai akan
subjektif bila subjek sangat berperan dalam segala hal. Misalnya, seseorang
Sementara nilai objektif, tidak bergantung pada subjek atau kesadaran yang
Bahrum, Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi, Vol. 8, No. 2, tahun 2013, h. 40.
9
memiliki nilai subjektif, tetapi lebih pada nilai objektif, sebab nilai ini tidak
objektivitas fakta.
Berkenaan dengan nilai guna ilmu, tidak dapat dibantah lagi bahwa
ilmu itu sangat bermanfaat bagi umat manusia. Dengan ilmu seseorang dapat
mengubah wajah dunia. Berkaitan dengan hal ini, menurut Francis Bacon,
oleh ilmu, kita tidak bisa mengatakan bahwa itu merupakan kesalahan ilmu
karena ilmu itu sendiri merupakan alat bagi manusia untuk mencapai
kebahagiaan hidupnya. Lagi pula, ilmu memiliki sifat netral, ilmu tidak
menggunakannya.12
C. Kegunaan Ilmu
Berkenaan dengan nilai guna ilmu, baik itu ilmu umum maupun ilmu
agama, tidak dapat dibantahkan lagi bahwa kedua ilmu itu sangat bermanfaat
pengetahuan ataupun untuk apa filsafat ilmu itu digunakan, kita dapat
dunia atau hendak ikut membantu suatu ide yang membentuk suatu
2. Filsafat sebagai pandangan hidup. Dalam hal ini, semua teori ajarannya
ini kita menghadapi banyak masalah. Bila ada batu didepan pintu, setiap
keluar dari pintu itu kaki kita tersandung maka dapat diasumsikan bahwa
batu itu masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah itu
dapat diseleaikan.
mendoakannya”. 14
13
Maria Sanprayogi dan Toriqul Chaer, Aksiologi Filsafat Ilmu dalam Pengembangan
Keilmuan, Vol. 4, No. 1 Juli 2017 ISSN 2406-775X, h. 118.
14
Surajiyo, Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), h. 152.
8
menjadi orang yang lebih baik dan mengenal keagungan Allah serta
pilar utama yaitu Iman, Ilmu, dan Amal. Beriman saja tidak cukup,
dengan ilmu yang tidak diamalkan maka ilmu itu dipastikan tidak
memiliki nilai manfaat. Untuk itu, agar ilmu bernilai manfaat maka ia
secara sadar atau tidak sadar semua hal yag kita lakukan sehari-hari tidak
pernah terlepas dari ilmu. Dalam melakukan tindakan atau perbuatan kita
sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan tidak hanya dirasakan secara
15
Juhari, Aksiologi Ilmu Pengetahuan (Telaah Tentang Manfaat Ilmu Pengetahuan dalam
Konteks Ilmu Dakwah), Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, Vol. 3, Januari 2019, h. 96.
9
perorangan saja, ilmu juga mampu memberi dampak positif berupa manfaat
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Nilai dan kegunaan Ilmu dalam Filsafat dikenal dengan istilah Aksiologi.
Aksiologi Berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Axios” berarti
nilai, dan “Logos” yang berarti ilmu atau teori. Jadi Aksiologi artinya
2. Dalam filsafat, nilai akan berkaitan dengan etika, estetika. Etika akan
berbicara mengenai nilai kebenaran, yaitu antara yang pantas dan tidak
pantas, antara yang baik dan tidak baik. Adapun estetika akan mengupas
B. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu diharapkan
kritik dan saran bagi rekan-rekan pembaca dan semoga dengan adanya
sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Totok Wahyu. “Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika”. Vol. 4 No.
2, tahun 2016.
Bahrum. “Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi”. Vol. 8. No. 2. tahun 2013.
Biyanto. Filsafat Ilmu dan Ilmu Keislaman. Cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015.
Juhari. “Aksiologi Ilmu Pengetahuan (Telaah Tentang Manfaat Ilmu Pengetahuan
dalam Konteks Ilmu Dakwah)”. Jurnal Manajemen dan Administrasi
Islam. Vol. 3, Januari 2019.
Maria Sanprayogi dan Toriqul Chaer. “Aksiologi Filsafat Ilmu dalam
Pengembangan Keilmuan”. Vol. 4, No. 1 Juli 2017 ISSN 2406-775X.
Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara,
2008.
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Yayasan Obor, 2016.
11