Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM

Tentang

Kapita Selekta

Disusun Oleh:

Dewi Laily Ramadani

1914010092

Dosen Pengampu:

Dra. Nini

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1442 H/2022 M
PEMBAHASAN
KAPITA SELEKTA

A. Pengertian Kapita Selekta Pendidikan


Bila ditinjau dari segi etimologi, kapita selekta pendidikan sebenarnya
tersusun dari dua kata, yaitu : “Kapita Selekta” dan “Pendidikan”, yang dipadukan
sehingga menjadi satu istilah yang memiliki satu kesatuan makna. Dalam “Kamus
Besar Bahasa Indonesia” kata “Kapita Selekta”, diartikan dengan “garis besar
mengenai hal-hal penting dan terpilih”. Dan kata “Pendidikan” dalam kamus itu,
diartikan dengan “Proses yang pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan-latihan”.1
Secara istilah/terminologi yaitu : suatu mata kuliah yang membahas kumpulan
masalah dari pendidikan yang penting dan terpilih untuk dicari penyebabnya dan
ditentukan jalan keluarnya. Dan pendidikan Islam sendiri memiliki pengertian yang
sangat luas, seorang ilmuan muslim, pakar pendidikan islam DR. Muhammad S.A.
Ibrahimy ( Bangladesh), mengungkapkan pendidikan islam sebagai berikut :
Napas keislaman dalam pribadi seorang muslim merupakan elane vitale yang
menggerakkan perilaku yang diperkokoh dengan ilmu pengetahuan luas, sehingga ia
mampu memberikan jawaban yang tepat dan berguna terhadap tantangan
perkembangan ilmu dan teknologi. Karena itu pendidikan Islam memiliki ruang
lingkup yang berubah-ubah menurut waktu yang berbeda-beda. Ia bersikap lentur
terhadap pekembangan kebutuhan umat manusia dari waktu ke waktu.2
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kapita Selekta Pendidikan Islam adalah mata
kuliah pendidikan Islam yang membicarakan tentang masalah-masalah pokok/pilihan

1
Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, (Yogyakarta: TERAS, 2009), halaman 1-2.

2
Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009),
halaman 5.
dalam pendidikan (khususnya pendidikan Islam) yang aktual, untuk inovasi
pendidikan Islam.

B. Fungsi dari Kapita Selekta Pendidikan


Fungsi pendidikan islam adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat
memungkinkan tugas-tugas pendidikan islam tersebut tercapai dan berjalan dengan
lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan tujuan yang bersifat struktural
dan institusional. Fungsi Pendidikan Islam secara mikro adalah proses penanaman
nilai-nilai ilahiah pada diri anak didik, sehingga mereka mampu mengaktualisasikan
dirinya semaksimal mungkin sesuai dengan prinsip-prinsip religius. Secara makro
pendidikan Islam berfungsi sebagai sarana pewarisan budaya dan identitas suatu
komunitas yang didalamnya manusia melakukan interaksi dan saling mempengaruhi
antara satu dengan yang lain.
Secara umum fungsi pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya
sampai mencapai titik kemampuan optimal. Sementara fungsinya adalah
menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan
lancar. Bila dilihat secara operasional, Fungsi pendidikan islam adalah sebagai
berikut:3

1. Mengakhiri usaha itu


Usaha mengalami permulaa dan mengalami pula akhirnya. Ada usaha
yang terhenti karena sesuatu kegagalan sebelum mencapai tujuan tetapi usaha itu
belum dapat disebut berakhir. Pada umumnya suatu usaha baru berakhir kalau
tujuan akhir tercapai

3
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta, Kencana: 2006), hlm.73.
2. Mengarahkan usaha itu
Tanpa adanya antisipasi atau pandangan ke depan kepada tujuan,
penyelewengan akan banyak terjadi demikian pula kegiatan-kegiatan yang tidak
efisien.

3. Titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain


Tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan
lain, baik merupakan tujuan-tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan dari
tujuan pertama. Dapat dikatakan bahwa dalam satu segi tujuan itu membatasi
dari usaha itu. Perbedaan antara usaha-usaha yang berjenis-jenis jika ditinjau dari
segi tujuannya tidaklah terletak pada soal ada atau tidak adanya tujuan,
melainkan pada soal tingkatan menurut urutan nilainya.

4. Memberi nilai atau sifat pada usaha-usaha itu


Ada usaha-usaha yang tujuannya lebih luhur, lebih mulia dari pada usaha-
usaha lainnya. Tentu saja berdasarkan sistem nilai-nilai tertentu ada usaha yang
tujuannya lebih jelas daripada yang lain.

C. Manfaat dan Tujuan dari Kapita Selekta Pendidikan


Aspek yang terpenting dan mendasar dalam pendidikan, salah satunya
adalah aspek tujuan. Pendidikan adalah satu-satu nya upaya dalam membentuk
kepribadian manusia sesuai yang diharapkan. Oleh karenanya, para ahli pendidikan
berpendapat bahwa tujuan pendidikan pada hakekatnya merupakan rumusan-
rumusan dari berbagai harapan ataupun keinginan manusia.4
Kemudian tujuan pendidikan ditentukan oleh segenap pandangan hidup (way
of life) manusia, maka tak heran jika desain pendidikan terdapat perbedaan-
perbedaan. Selanjutnya tujuan pendidikan ini akan menentukan sifat-sifat metode
4
Hilda Taba dalam Munzir Hitami, Menggagas Kembali Pendidikan Islam
(Yogyakarta: Infinite Press, 2004), hlm. 32.
dan kandungan pendidikan, walupun tidak menafikan selain dua komponen tersebut
tidak penting. Secara terminologis, tujuan adalah arah, haluan, jurusan,
maksud. Atau tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan.
Menurut Zakiah Darajat, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah suatu usaha atau kegiatan selesai.5 Karena itu tujuan pendidikan Islam
adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang
melaksanakan pendidikan Islam.
Secara epistemologis, merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat
mutlak dalam mendefiniskan pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas
konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta dengan pertimbangan prinsip-
prinsip dasarnya. Hujair AH. Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam
dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya, sebenarnya pendidikan Islam
telah memiki visi dan misi yang ideal, yaitu “Rohmatan Lil „Alamin”. Munzir Hitami
berpendapat bahwa tujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup manusia,
biarpun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-
keinginan lainnya.
Sebagai bagian dari komponen kegiatan pendidikan, keberadaan rumusan
tujuan pendidikan memegang peranan sangat penting. Karena memang tujuan
berfungsi mengarahkan aktivitas, mendorong untuk bekerja, memberi nilai dan
membantu mencapai keberhasilan.6 Pendidikan Islam bertugas mempertahankan,
menanamkan, dan mengembangkan kelangsungan berfungsi-nya nilai-nilai islami
yang bersumber dari kitab suci Alquran dan Al-Hadis. Sedangkan Anwar Jundi
menjelaskan di dalam konsep Islam, tujuan pertama dan pokok dari pendidikan ialah
terbentuknya manusia yang berpribadi muslim.

5
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, cet. 1, 2006), hlm. 133.

6
Mangun Budiyanto, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Griya Santri, 2010), hlm. 27.
Untuk pendekatan paham, tujuan dalam pendidikan Islam dapat dibagi
menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam tujuan yang lebih tinggi
tidak tergantung pada institusi pendidikan tertentu, pada tahap pendidikan tertentu,
jenis pendidikan atau pada masa atau umur tertentu. Sedangkan dalam tujuan umum
dan khusus dapat dikaitkan dengan institusi tertentu dan masa atau umur tertentu.
Secara ontologis dalam Islam, hakikat manusia adalah makhluq ciptaan Allah.
Sedangkan menurut tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia
sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh
manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri
ialah beribadah kepada Allah.

Menurut al-Ghazali, yang dikutip oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, tujuan


umum pendidikan Islam tercermin dalam dua segi, yaitu:
1. Insan purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
2. Insan purna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan hidup didunia dan di
akhirat. Pandangan dunia akhirat dalam pandangan al-Ghazali adalah
menempatkan kebahagiaan dalam proporsi yang sebenarnya. Kebahagiaan
yan lebih emiliki nilai universal, abadi, dan lebih hakiki itu lah yang
diprioritaskan.

Kemudian adapun yang dimaksud dengan tujuan khusus dalam pendidikan


adalah perubahan-perubahan yang diharapkan yang merupakan bagian dari tiap- tiap
tujuan umum pendidikan. Dengan kata lain gabungan pengetahuan, ketrampilan,
pola-pola tingkah laku, sikap, nilai-nilai dan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan
akhir dan tujuan umum.7

D. Ruang Lingkup Kapita Selekta


7
Haidar Putra Daulay, dkk. Visi, Misi, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Islam, Jurnal Ilmiah
Al-Hadi, Vol. 6 No. 1 (2020), hlm. 145.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi :

a. Keserasian

b. Keselarasan

c. Keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT

d. Hubungan manusia dengan sesama manusia

e. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

f. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek


Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan
perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Apabila dilihat dari segi
pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang umum
dilaksanakan di sekolah adalah :

1. Pengajaran keimanan

Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek


kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti
dari pengajaran ini adalah tentang rukun Islam.

2. Pengajaran akhlak

Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada


pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini
berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang
diajarkan berakhlak baik.
3. Pengajaran ibadah

Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan


tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu
melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah
dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.

4. Pengajaran fiqih

Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi


tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran,
sunnah, dan dalil-dalil syar’i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar
siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum Islam dan
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pengajaran Al-Quran

Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa


dapat membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di
setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat
tertentu yang di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang
disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.

6. Pengajaran sejarah Islam

Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat
mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari
awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan
mencintai agama Islam.

Jadi, kesimpulannya adalah keserasian, keselarasan, keseimbangan antara


hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia,
hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk
lain dan lingkungannya itu merupakan ruang lingkupnya. Jika dikaitkan dengan
pendidikan disekolah, maka terdapat berbagai pengajaran-pengajaran.8

E. Pokok Bahasan Kapita Selekta Pendidikan Islam

Dari penjelasan tentang pengertian kapita selekta pendidikan Islam, maka


pokok bahasan yang dibahas adalah sebagai berikut :
1. Obyek Pembahasannya adalah masalah dari pendidikan Islam
Yang dimaksud dengan masalah disini dapat disinonimkan dengan
problematika. Dalam kaitannya dengan pendidikan, masalah itu dapat berupa
adanya kesenjangan antara teori dengan kenyataan. Maka dapat disimpulkan
bahwa masalah pendidikan adalah ketidaksesuaian antara yang seharusnya
dengan kenyataan yang timbul dalam penyelengaraan system pendidikan
nasional yang perlu dicari kejelasannya, terutama mengenai hal-hal yang
melatarbelakangi  munculnya permasalahan itu, supaya dapat diketahui dengan
jelas masalahnya dan dapat ditentukan jalan keluarnya.

2. Permasalahannya yang dibahas bersifat penting dan terpilih


Kapita selekta pendidikan Islam secara selektif membahas permasalahan yang
aktual, yang hangat-hangatnya dibahas pemerintah, diperbincangkan oleh para
pakar dan pengelola pendidikan. Disadari bahwa semakin maju peradaban suatu
masyarakat akan bertambah banyak masalah yang harus dihadapi, termasuk
dalam bidang pendidikan. Oleh karenanya, permasalahn pendidikan yang
menjadi sasaran kajian “Kapita Selekta Pendidikan Islam” tidaka akan pernah
habis dan kadaluarsa, melaikan akan selalu berkembang sesuai denagn tuntutan
perkembangan zaman. 9Jadi,  permasalahan yang menyangkut tentang pendidikan

8
https://ahbirrulwalidain.blogspot.com/2016/03/pengertian-ruang-lingkup-dan-pokok.html

9
Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, halaman 2.
itu tidak akan berhenti selama manusia sendiri masih bercita-cita untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Tujuan pembahasannya adalah untuk menemukan penyebab yang


menimbulkan permasalahan pendidikan kemudian menentukan jalan
keluarnya.

Jika orang berfikir administratife, maka dalam setiap kegiatan yang dilakukan
selalu ditetapkan tujuan yang akan dicapai.10 Hal ini membawa konsekwensi,
bahwa dalam mengkaji permasalahan pendidikan diharuskan menerapkan
pendekatan sebab-akibat, bukan menerapakan pendekatan gejala. Hasil
penyelesaian permasalahan pendidikan yang ditentukan melalui penerapan
pendekatan pertama, akan menjurus pada jalan keluar yang lebih memungkinkan
membawa perbaikan secara integral. Sedangkan hasil penyelesaian permasalahan
dengan pendekatan kedua biasanya akan menjerumus pada satu macam jalan
keluar yang dimungkinkan hanya membawa perbaikan secara parsial.11

Jadi, jelaslah bahwa kapita selekta pendidikan Islam merupakan suatu mata
kuliah yang menuntut da mengarahkan mahsiswa agar berfikir analisis lagi kritis
terutama dengan menerapkan kaidah deduktif dan induktif, agar mahasiswa
berwawasan luas dalam menanggapi permasalahan pendidikan Nasional.

10
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, (Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama di Sekolah),
(Malang: UIN Maliki Press, 2010), halaman 10.
11
Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, halaman 4.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muzayyin. 2009. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.

Budiyanto, Mangun. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Griya Santri

Daulay, Haidar Putra, dkk. 2020. Visi, Misi, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Islam,
Jurnal Ilmiah Al-Hadi, Vol. 6 No. 1.
https://ahbirrulwalidain.blogspot.com/2016/03/pengertian-ruang-lingkup-dan-
pokok.html diakses tanggal 28 februari 2022

Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan

Agama di Sekolah. Malang : UIN Maliki Press.

Rohmad, Ali. 2009. Kapita Selekta Pendidikan. Yogyakarta : Tera

Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, cet. 1.

Taba , Hilda. dalam Munzir Hitami. 2004. Menggagas Kembali Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Infinite Press.

Anda mungkin juga menyukai