Anda di halaman 1dari 8

SAYYID AHMAD KHAN ; PEMIKIRAN KEAGAMAAN DAN PEMBAHARUAN

PENDIDIKAN DI INDIA

Oleh :
Ainiya Syafitri (A02217004)

ABSTRAK

Islam mulai memudar di India setelah masuk pengaruh bangsa Inggris yang
berkejasama dengan masyarakat India. Islam mundur di India karena mereka tidak mau
menerima hal yang terbaru termasuk pada dunia pendidikan. Sayyid Ahmad Khan
merupakan salah satu seorang modernis Islam di India. Dia salah satu sosok khas yang
berusaha menafsirkan kembali Islam sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Menurut Sayyid Ahmad Khan, umat Islam bangkit dan ada pembaharuan di
berbagai bidang. Untuk memajukan umat Islam salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan melakukan pembaharuan untuk melahirkan suatu kebudayaan modern. Dalam
melakukan pembaharuan tujuannya juga ingin memurnikan Islam dan menyesuaikan
dengan konteks masyarakat modern.

Kata Kunci : Sayyid Ahmad Khan, Gerakan Pembaharuan, Modernis Islam India

PENDAHULUAN

Pada awal abad ke- 19 merupakan tahun dibukanya periode perkembangan modern.
Kontak dengan dunia barat membawa para pemikir di India membawa ide-ide pembaruan
ke dalam dunia Islam seperti Rasionalisme, nasionalisme, demokrasi dan sebagainya.
Dalam menyesuaikan paham keagaamaan Islam dengan perkembangan baru yang telah
ada. Di dunia Islam muncul gerakan-gerakan pembaruan yang dipelopori oleh tokoh-tokoh
pembaharu. Ide-ide pembaharu di India salah satunya di pelopori oleh Sayyid Ahmad
Khan. Sejarahnya muslim di India mendapat pembaruan ini dipengaruhi oleh 2 faktor yakni
pertama, merosotnya kekuasaan kerjaan Mughal yang diawali dengan wafatnya Aurangzeb
pada tahun 1707 M. Kedua,kekuasaan dan kedudukan para pedagang Inggris India semakin
kokoh. Disamping adanya perpecahan politik yang terjadi di pemerintahan India,
muncullah tokoh-koh pemikir dikalangan umat muslim di India.
Dalam perspektif historis, pembauran antara pendidikan Islam dengan realitas
sosio-kultural menemui dua kemungkinan: Pertama, pendidikan Islam memberikan
pengaruh terhadap lingkungan sosio-kultural, dalam arti memberikan wawasan filosofis,
arah pandangan, motivasi perilaku dan pedoman perubahan sampai terbentuknya suatu
realitas sosial baru. Kedua, pendidikan Islam dipengaruhi oleh realitas perubahan
lingkungan sosio-kultural tersebut, dalam arti penentuan sistem pendidikan, institusi dan
pilihan-pilihan prioritas sangat bergantung pada eksistensi, aktualisasi dan cara pandang
umat Islam terhadap dirinya sendiri. Adapun rumusan masalah 1) Bagaimana gagasan
Pemikiran Keagamaan Sayyid Ahmad Khan?, 2) Apa yang dilakukan Sayyid Ahmad Khan
dalam melaksanakan pembaharuan di India?, 3) Bagaimana Pembaharuan pendidikan yang
dilakukan Sayyid Ahmad Khan di India?.

PEMBAHASAN

A. Biografi Sayyid Ahmad Khan

Sayyid Ahmad Khan memiliki nama lengkap Sayyid Ahmad Khan Ibnu Muttaqi
Hadi Al-Hasan Ad-Dahlawi. merupakan salah satu pemikir di India yang lahir pada 17
Oktober 1817 M di Delhi. Ia wafat di usia 81 tahun pada 27 Maret 1898 M. Ia masih
keturunan dari Nabi Muhammad SAW melalui Husan Ra. Ayahnya bernama Mir Muttaqi
yang merupakan seorang petapa sholih yang sangat besar pengaruhnya di istana kaisar,
Mughal Akbar Shah II. Ahmad Khan diperkenalkan kebudayaan Barat oleh kakeknya dari
Pihak ibu bernama Khawaja Fariddudin. Dimana kakeknya merupakan seorang perdana
Menteri pada kaisar Mughal Akbar II yang menjabat selama 8 tahun 1.

Dia memulai pendidikannya di bawah bimbingan Shah Ghulam Ali, seorang syaikh
tarikat Naqsyabandiyah 2. Pendidikan yang dilalui Sayyid Ahmad Khan merupakan
Pendidikan klasik dan tradisional. Selain mempelajari agama, ia mempelajari bahasa Arab,
bahasa Persia, Matematika, Astronomi, dan Mekanika. Ia tidak pernah hidup sengsara
karena ia hidup di kalangan orang-orang besar di istana kerajaan Mughal. Ia pernah bekerja
di E.I.C (East Indian Company) kongsi peedagangan Inggris yang terkenal di India pada

1
Akmal. Sayyid Ahmad Khan Reformis Pendidikan Islam di India, Jurnal Potensia Vol. 14 Edisi 1 Januari-Juli 2015.
2
Gunawan. Gerakan Pembaruan Sayyid Ahmad Khan, Jurnal Hunafa Vol. 2 N0. 2 Agustus 2015
masa pemerintahan Inggris. Di samping itu ia pernah menjabat sebagai kepamongrajaan
dan pertama diangkat sebagai hakim di Mainpuri.

B. Gagasan Pemikiran Sayyid Ahmad Khan

Sejarah Islam di masa modern pada dasarnya adalah sejarah dampak perdaban
Barat terhadap masyarakat Islam, khususnya sejak abad ke-13H/19 M.. Barat memandang
Islam sebagai massa yang telah menerima pukulan-pukulan deskruptif dan pengaruh-
pengaruh dari Barat. penganut agama Yahudi dan Nasrani yang lebih awal
perkembangannya. Dari abad ke2 H /8 M - abad 4 H /10 M. Serangkaian krisis intelektual
dan kultural timbul dalam Islam, yang paling serius ialah intelektualisme Hellenis. Alasan
tersebut telah mendorong Sayid Ahmad Khan untuk melakukan pembaruan pemahaman
keagamaan, terutama di dalam menghadapi peradaban Barat yang telah menyebar ke
berbagai wilayah muslim, termasuk India.

Sayid Ahmad Khan melihat bahwa umat Islam India mundur karena mereka tidak
mengikuti perkembangan zaman. Peradaban klasik telah hilang dan telah timbul peradaban
baru di Barat. Dasar peradaban baru ini ialah ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut
Ahmad Khan, ketika umat Islam berkuasa, mereka unggul dalam berbagai macam ilmu.
Pada saat itu, umat Islam berpikir bahwa ilmu, baik ilmu sekuler maupun yang agama
sejalan dengan spirit Islam. Pada masa kegelapan, orang Eropa tidak merasa sulit untuk
mempelajari ilmu-ilmu yang telah diwariskan oleh umat Islam sehingga mereka unggul
dalam berbagai macam ilmu pengetahuan.

Pemikiran-pemikiran Sayyid Ahmad Khan dipakai oleh penjajah Inggris sehingga


dapat memperbaiki hubungan baik antara India dan Inggris, khususnya pengaruh terhadap
umat Muslim di India. Kedekatan dan sikap yang ditunjukan Sayyid Ahmad Khan terhadap
pihak Inggris didasari oleh model pergerakan Islam di India yang pernah ada, yakni
kelompok militan mujahidin dan kelompok reformis, dimana keduanya ini mendapat
kegagalan kelompok militant mujahidin gagal dengan pemberontakannya dan kelompok
modernis kehilangan jati dirinya sebab pemikirannya sudah dijajah oleh Inggris3.

3
Saidul Amin. Pembaharuan Pemikiran Islam di India. Jurnal Ushuludin vol.18 No.1 Januari 2012.
Dalam ide politiknya, ia berpendapat bahwa umat Islam merupakan satu umat yang
tidak membentuk suatu negara dengan umat Hindu. Umat Islam harus mempunyai negara
sendiri, Bersatu dengan umat hindu akan menjadikan Islam itu sendiri rendah dalam tingkat
kemajuan dan akan lenyap dalam minoritas umat Hindu yang lebih tinggi tingkat
kemajuannya.

Ide-ide Sayyid Ahmad Khan mengenai pembaharuan Islam sama dengan ide yang
dikemukakan oleh Muhammad Abduh di Mesir. Kedua pemuka ini telah memberi
penghargaan tinggi pada akal manusia, sama-sama penganut paham Qadariyah, sama-
sama menentang Taqlid, dan sama-sama percaya dengan hukum alam yang ditentukan oleh
Allah SWT.

Pemikiran Sayyid Ahmad Khan dalam keagamaan

Sayyid Ahmad Khan merupakan salah satu orang pertama di india yang
menyatakan pentingnya penafsiran yang bersifat bebas, baru dan maju. Ia mengambil ilmu
pengetahuan modern dengan seluruh isi dan landasannya, lalu menafsirkan islam serta Al-
Quran dengan menggunakan tafsiran peradaban dan ilmu pengetahuan modern di abad ke-
19 M 4. Sayyid Ahmad Khan percaya pada kekuatan dan kebebasan akal. Ia percaya bahwa
kebebasan manusia dalam menentukan kehendak dan melakukan perbuatan. Dalam hal lain
ia memiliki paham Qadariyah. Dengan demikiran manusia telah diberi anugrah oleh Allah
yaitu akal pikiran atau daya pikir, sehingga manusia mempunyai kebebasan untuk
mempergunakan daya pikiran dalam melakukan sesuatu.

Sejalan dengan paham Qadariyah yang dianutnya, Sayyid Ahmad Khan menentang
keras taqlid. Menurutnya, sumber ajaran Islam hanya Al-Qur’an dan Hadist. Dalam
mengadakan ijtihad, ijmak dan qiyas baginya bukan sumber ajaran Islam yang absolute.
Menurutnya Islam adalah agama yang paling sesuai dengan hukum alam, karena hukum
alam adalah ciptaan Tuhan dan Al-Quran adalah Firman-Nya.

4
Bhustami Muhammad Sa’id. Gerakan Pembaruan Agama Antara Modernisasi dan Tajduddin. (Bekasi : PT.
Wacanalazuardi Amanah, 1995). Hal. 128
Ia berpendapat bahwa umat Islam di India mundur karena mereka tidak mengikuti
perkembangan zaman. Peradaban klasik masih melekat di pemikiran mereka sehingga
tidak menyadari bahwa peradaban baru telah timbul di Barat 5.

Pembaruan Di Bidang Pendidikan

Dalam menempuh sebuah pendidikannya demi memajukan Pendidikan masyarakat


muslim di India, Sayyid Ahmad Khan melanjutkan pendidikannya dan memperoleh
beasiswa di Universitas Cambridge Inggris. Dalam studinya Sayyid Ahmad Khan sangat
aktif di dalam kegiatan – kegiatan kelembagaan.ia menghabiskan banyak waktu di Inggris
untuk menghilangkan konsepsi yang salah tentang Islam. Ia berfikir bahwa rakyatnya harus
memperbarui diri dan untuk mengatasi masalah ini yakni dengan Pendidikan yang benar.
Pada tahun 1870 Sayyid Ahmad Khan kembali ke India dan menerbitkan sebuah majalah
pertamanya yang berjudul Tahdzibul Akhlak pada tanggal 24 desember 1870. Isi dari
majalah ini adalah mengkritik semua adat kebiasaan yang dipandang menghambat
kemajuan rakyat. Ia menggunakan bahasa yang keras untuk menyadarkan umat Muslim di
India pada kemunduran serta kehancuran moral dan intelektualnya 6. Dengan majalah ini ia
melakukan kampanye untuk meningkatkan moral dan tingkah laku umat Islam di India.

Selama 8 tahun Sayyid Ahmad Khan menyiapkan Lembaga Pendidikan dengan


menggunakan metode dan sistem kurikulum Inggris. Bahkan menggunakan Bahasa Inggris
sebagai pengantarnya. Pada tahun 1878, di Aligarh Lembaga Pendidikan berhasil di
wujudkan dengan nama Muhammedan Anglo Oriental Collage (MAOC). Lembaga ini
terbuka bagi semua kalangan baik orang Hindu, orang parsi maupun orang Kristen. Di
Lembaga Pendidikan ini, ilmu pengetahuan modern menjadi salah satu mata kuliah pokok
tanpa mengabaikan Pendidikan agama.

Dalam mengembangkan Pendidikan, Sayyid Ahmad Khan melengkapinnya dengan


lembaga-lembaga penerjemah untuk menerjemahkan buku-buku seni dan sains. Lembaga
penerjemah ini didirikan di Moradabad (1559) dan Grazipur (1863). Ia juga mendirikan
sekolah pertama di Moradabad pada tahun 1859 dan mendirikan sekolah ke dua di

5
Abdul Rozak. Ilmu Kalam Untuk UIN, STAIN, PTAIS. Cetakan ke-V (Pustaka Setia : Bandung, 2010)
6
Mukti Ali. Alam Pikiran Islam Modern Di India dan Pakistan.( Bandung : Mizan, 1993). Hal 56.
Grazibur pada tahun 1863. Tujuan dari pendirian Lembaga Pendidikan di Aligarh ini
yakni:

1. Memberikan Pendidikan liberal.


2. Menghilangkan tradisi masa lalu yang menyesatkan dan menghambat kemajuan
bagi masyarakt muslim di India.
3. Mendamaikan sains modern barat dengan pengajaran Islam.
4. Memperkenalkan peradaban barat yang unggul.
5. Mengangkat martabat umat Islam dengan ikut berpartisipasi dalam pemerintahan
Inggris.

Bersamaan dengan terbitnya Tahdzibul Akhlak pada tanggal 24 desember 1870,


Sayyid Ahmad Khan juga mulai menyiarkan Pendidikan modern yakni pada tanggal 26
Desember 1870 di Benares dan medirikan “Society for the Educational Progress of Indian”
(himpunan untuk kemajuan Pendidikan orang-orang Muslim India). Dalam membentuk
himpunan ini Sayyid Ahmad Khan membentuk sebuah panitia untuk memajukan
kecerdasan orang muslim di India.

Pada tahun 1886, Sayyid Ahmad Khan mendirikan Konferensi Pendidikan Islam
yang diadakan pertemuan di kota-kota yang berada di India. Untuk mewujudkan
Pendidikan nasional untuk umat Islam di India, Sayyid Ahmad Khan mendirikan
konferensi ini dengan program yakni :

1. Mempromosikan Pendidikan Barat.


2. Memperkaya Bahasa Urdu dengan Bahasa kedua di kantor dan sekolah.
3. Menekankan pentingnya Pendidikan wanita.
4. Menyusun kebijakan bagi orang Islam untuk belajar di Eropa7

Konferensi ini diadakan tidak hanya untuk pertemuan para ahli Pendidikan Muslim,
namun menjadi alat untuk kebangkitan intelektuan dan penyiaran ilmu pengetahuan yang
lebih luas di antara umat muslim di India. Adapun yang datang dalam pertemuan tersebut
seperti Nawab Mohsinul Mulk, Dr. Nasir Ahmad, dan juga penyair seperti Hali dan Syibli 8.

7
Taufiqurrahman. Pemikiran dan Gerakan Pembaruan Islam. (Surabaya : Dian Ilmu, 2009). Hal 96.
8
Ibid, hal 74
Namun, pembaruan yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan terutama di bidang
Pendidikan MAOC (Muhammedan Anglo Oriental Collage) belum menghasilkan sarjana
ilmu ukur, mekanika, kimia, ilmu perindustrian, dan ilmu yang lainnya untuk kemajuan
umat Islam di India. Pendidikan MAOC ini mulai berkembang pada tahun 1920 dan
menjadi sebuah Universitas Islam Aligarh. Dimana universitas ini merupakan salah satu
pusat budaya Islam terbesar di Asia. Pembaruan tersebut juga mengelola Pendidikan,
pengajaran dengan memakai kurikulum Pendidikan dan mengembangkan pengajaran
Agama.

Karya-Karya Sayyid Ahmad Khan

Sayyid Ahmad Khan menulis sebuah karya diantaranya Asrar-Ul-Sanadid ( Jajak-


Jejak yang besar) pada tahun 1847 diterjemahkan kedalam bahasa Prancis oleh M. Garcin
De Tasq pada Tahun 1861, buku sebab-sebab pemberontakan India. Buku ini menceritakan
tentang tragedy pemberontakan kaum muslim India pada tahun 1857 M. buku ini
diterjemahkan ke dalam Bahasa inggris oleh Auckland Colin.

KESIMPULAN

1.Sayyid Ahmad Khan merupakan salah satu orang pertama di india yang
menyatakan pentingnya penafsiran yang bersifat bebas, baru dan maju. Sayyid Ahmad
Khan percaya pada kekuatan dan kebebasan akal. Ia percaya bahwa kebebasan manusia
dalam menentukan kehendak dan melakukan perbuatan. Dalam hal lain ia memiliki paham
Qadariyah. Menurutnya, sumber ajaran Islam hanya Al-Qur’an dan Hadist. Dalam
mengadakan ijtihad, ijmak dan qiyas baginya bukan sumber ajaran Islam yang absolute. 2.
Dalam melaksanakan sebuah pembaharuan Sayyid Ahmad Khan membangun sebuah
Lembaga Pendidikan. Ia berfikir bahwa rakyatnya harus memperbarui diri dan untuk
mengatasi masalah ini yakni dengan Pendidikan yang benar. 3. Sayyid Ahmad Khan
menyiapkan Lembaga Pendidikan dengan menggunakan metode dan sistem kurikulum
Inggris. Bahkan menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Di Lembaga
Pendidikan ini, ilmu pengetahuan modern menjadi salah satu mata kuliah pokok tanpa
mengabaikan Pendidikan agama. Dalam mengembangkan Pendidikan, Sayyid Ahmad
Khan melengkapinnya dengan lembaga-lembaga penerjemah untuk menerjemahkan buku-
buku seni dan sains.
DAFTAR PUSTAKA

Akmal. 2015. Sayyid Ahmad Khan Reformis Pendidikan Islam di India, Jurnal
Potensia Vol. 14 Edisi 1 Januari-Juli .

Gunawan.2015 Gerakan Pembaruan Sayyid Ahmad Khan, Jurnal Hunafa Vol. 2


N0. 2 Agustus

Saidul Amin. 2012. Pembaharuan Pemikiran Islam di India. Jurnal Ushuludin


vol.18 No.1 Januari .
Bhustami Muhammad Sa’id. 1995.Gerakan Pembaruan Agama Antara
Modernisasi dan Tajduddin. Bekasi : PT. Wacanalazuardi Amanah, Hal. 128

Abdul Rozak. 2010. Ilmu Kalam Untuk UIN, STAIN, PTAIS. Cetakan ke-V
Pustaka Setia : Bandung.
Mukti Ali. 1993. Alam Pikiran Islam Modern Di India dan Pakistan. Bandung :
Mizan. Hal 56.

Taufiqurrahman. 2009. Pemikiran dan Gerakan Pembaruan Islam. Surabaya :


Dian Ilmu, Hal 96.

Anda mungkin juga menyukai