Anda di halaman 1dari 7

PEMIKIRAN SIR SAYYID AHMAD KHAN

“PEMBAHARUAN DI INDIA”
IKA FITRI HAFSARI
(220401110077)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Hafsarifitriika@gmail.com

Abstrak
Islam mulai memudar di india setelah masuknya pengaruh bangsa inggris yang berkerjasama
dengan masyarakat india.Sayyid Ahmad Khan tidak setuju dengan kebudayaan barat yang
terlalu mengagungkan kebebasan manusia sehingga mengabaikan keberadaan sang pencipta.
Namun,dia juga menyayangkan sikap segelintir muslimin yang memandang curiga kebebasan
manusia sehingga lebih suka bersandar pada “takdir”. Islam mulai mengalami kemunduran
di india karena mereka tidak mau menerima hal yang terbaru termasuk pada dunia
pendidikan. Menurut Sayyid Ahmad Khan umat Islam bangkit harus ada pembaharuan di
bidang pendidikan dan bekerjasama dengan bangsa yang non-islam. Untuk memajukan umat
islam bisa digapai melalui pendidikan.Melalui pendidikan akan lahirlah para intelektual
islam dan dapat melahirkan kebudayaan modern, Selain itu Sayyid Ahmad Khan
mengatakan; “perselisihan antara agama di dalam ajaran agama islam dilarang”.

Keywords : Pendidikan,Pembaharuan,Islam,Sayyid Ahmad Khan,Pemberontakan Di india


PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern memasuki dunia


islam, terutama sesudah pembukaan abad 19, yang dalam sejarah islam dipandang sebagai
permulaan periode modern. Kontak dengan dunia barat selanjutnya membawa ide-ide baru ke
dalam dunia islam seperti rasionalisme,nasionalisme dan demokrasi.Untuk menyesuaikan
paham-paham keagamaan islam dengan perkembangan baru tang telah menimbulkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern,di dunia islam muncul gerakan –gerakan
pembaruan yang dipelopori oleh tokoh-tokoh pembaru.

Seperti di india,misalnya,tokoh Sayyid Ahmad Khan adalah pembaru


yang telah merintis pendirian M.A.O.C sebagai lembaga yang memiliki peranan penting
dalam upaya-upaya merealisasikan ide-ide pembaruan 1

Tulisan ini akan membahas sudut pandang dengan faktor-faktor


pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pemberontakan bangsa barat yang memengaruhi
bangsa india pada saat itu dan menjelaskan hasil karya – karya yang dihasilkannya, sebagai
salah seorang tokoh pembaru di india yang telah banyak mendapat perhatian di kalangan
penulis Barat dan Timur.Sedangkan dalam makalah yang berjudul “ SAYYID AHMAD
KHAN DAN PEMBAHARUANNYA ( 1817-1898) “ , lebih menjelaskan tentang ide-ide
pembaharuan sayyid ahmad khan di dalam pemikiran-pemikiran keagamaan,sosial dan
pendekatan perdamaian. 2

Tujuan peneliti adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui Pandangan pembaharuan Sayyid Ahmad Khan mengenai
kebebasan manusia
2. Untuk mengetahui karya-karya hasil pembaharuan Sayyid Ahmad Khan
3. Untuk dapat mempelajari dari biografi Sayyid Ahmad Khan

1
Moderen Islam in India, A Sosial Analysis,( Cet, III; New Delhi: Usaha Publications, 1979), h. 3-4.
2
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195504281988031-
MAKHMUD_SYAFE%27I/SAYYID_AHMAD_KHAN_DAN_PEMBAHARUANNYA.pdf
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan lahir di (Delhi,17 Oktober 1817 – 27 Maret
1898), Ayahnya bernama Mir Muttaqien merupakan seorang pemimpin agama,
Bangsawan dan juga pejabat pemerintah di istana sultan mongol pada masa
pemerintah Alamghir II (1754-1759). Sedangkan, kakek dan ayah Sayyid Ahmad
Khan bekerja di East India Company, dengan posisi penting. Meskipun keluarga
Sayyid Ahmad Khan banyak yang berkecimpung dengan pemahaman barat, namun
Ibu dari Ahmad Khan adalah sosok muslim yang sagat religius. Beliau merupakan
wanita yang dihormati karena pengetahuan agamanya yang luas. Dia memasukkan
Ahmad Khan ( anaknya ) ke dalam madrasah dan memberikan pengaruh yang
sepadan dengan pengaruh yang diberikan kakek Ahmad Khan. Sehingga Ahmad
Khan tumbuh dewasa dengan pengaruh yang berlawanan yaitu : 1) kesetiaan dengan
sepenuh hati kepada komunitas muslim dan 2) penghormatan yang tinggi terhadap
budaya Inggris.3

Ahmad Khan mendapat pendidikan dalam pengetahuan agama dari


keluarganya .Selain mendapatkan pengetahuan agama, ia juga mempelajari bahasa
Persia. Ahmad Khan adalah orang yang sangat rajin membaca dan selalu memperluas
pengetahuan dengan menelaah berbagai bidang ilmu pengetahuan.Sewaktu berusia 18
tahun, ahmad khan memasuki lapangan pekerjaan pada serikat India Timur.Kemudian
melanjutkan bekerja dibidang hakim.Di tahun 1864,ahmad khan kembali pulang ke
Delhi. Beliau pulang kembali untuk meneruskan studinya. Selain bergerak bekerjadi
bidang hakim, ia juga cakap dalam menulis dan mengarang,salah satu karyanya yang
mengantarkan ahmad khan menjadi terkenal adalah buku berjudul “ Ahtar Al-
Sanadid”.4

Sehingga Ahmad Khan tumbuh dewasa karena dua pengaruh yang


saling berlawanan yakni kesetiaan dengan sepenuh hati kepada komunitas muslim dan
penghormatan yang tinggi terhadap budaya inggris.Selain itu, nasab Sayyid Ahmad
Khan berasal dari keturunan Husein, cucu nabi Muhammad SAW.Sehingga beliau
mendapatkan gelar “Sayyid”. Selain itu, ia juga mempunyai gelar “Sir”, dikarenakan
atas jasa-jasanya dalam membantu melepaskan orang-orang Inggris yang teraniaya di
Bignaur.5

2.2 Pandangan Sayyid Ahmad Khan


Menurut Ahmad Khan, satu-satunya reson yang layak terhadap
realitas India pasca pemberontakan Mutiny adalah menerima pemerintahan Inggris. Ia
berusaha meyakinkan pemerintah Inggris bahwa dalam pemberontakan (1857),
muslim tidak memainkan peranan utama.Untuk itu ahmad khan mengeluarkan
pamflet yang mengandung penjelasan mengenai faktor yang menyebabkan
pemberontakan Mutiny. Faktor –faktor pemberontakan Mutiny ialah:
1. Intervensi Inggris dalam bidang keagamaan, seperti pendidikan agama kristen
yang diberikan kepada yatim piatu di panti-panti yang diasuh oleh orang

3
Ansary, Tamim, Dari Puncak Baghdad: Sejarah Dunia Versi Islam (Jakarta: Zaman 2012).
4
Ahcmad, fahal dkk, teologi islam modern,( Surabaya: Gita Media Press 1999).
5
Baljon, J.M.S , The Reform and the Religious Ideas of Sir Sayyid Ahmad Khan (Landon : 1974).
inggris, pembentukan sekolah-sekolah yang membawa misi kristenisasi,dan
pengapusan pendidikan agama dari perguruan-perguruan tinggi
2. Tidak turut sertanya orang-orang india,baik islam atau hindu, dalam lembaga-
lembaga legislatif.Dengan tidak adanya kesempatan untuk turut ikut serta
dalam pemerintahan,menyebabkan rakyat india tidak mengetahui tujuan dan
niat inggris, sehingga mereka menganggap kedatangan inggris tidak
mengetahui keluhan rakyat india, dan tidak berusaha mengikat tali
persahabatan dengan rakyat india.6

Dalam pandangan Ahmad Khan, pemerintah inggris adalah


pemerintahan yang sah. Ia berpikir, jika muslim di bawah pemerintahan
inggris maka muslim dapat hidup damai, hukum syari’at diberlakukan, dan
dalam banyak hal umat muslim bergantung kepada kebijakan pemerintah
inggris. Ahmad Khan juga berpendapat bahwa peningkatan kedudukan
muslim di india, dapat diwujudkan dengan bekerja sama dengan
inggris.Sayyid Ahmad Khan melihat ummat islam di india mengalami
kemunduran dikarenakan mereka ilmutidak mengikuti perkembangan
zaman.Peradaban Islam klasik telah hilang da telah timbul peradaban baru di
barat. Dasar peradaban bari ialah ilmu pengetahuan dan teknologi modern
adalah hasil pemikiran manusia.oleh karena itu akalmendapat pengharaagn
tinggi bagi Sayyid Ahmad Khan.Tetapi sebagai orang islam yang percaya
kepada wahyu,ia berpendapat bahwa kekuatandan kebebasan akal mempunyai
batas,beliau percaya

Jika muslim india menantang pemerintah inggris hanya akan


menimbulkan kerugian, dan akhirnya akan jauh tertinggal dari masyarakat
hindu, atas usaha-usaha dan sikap setia ahmad khan terhadap pemerintah
inggris, akhirnya berhasil merubah pandangan inggris terhadap umat islam
india. Jika sebelumnya inggris begitu curiga terhadap muslim, perlahan-lahan
muncul kepercayaan 7

2.3 Karya-Karya
Puncak usaha Ahmad Khan di bidang pendidikan adalah pendirian
Muhammadan Anglo Oriental Collage “MAOC”, pada tahun 1875 di Aligarh,
kemudian pada tahun 1920 berganti nama menjadi Aligarh Muslim University.
Setelah University Aligarh sudah berdiri megah, Sayyid Ahmad Khan mencari ide
untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat islam di india, beliau sadar bahwa
university itu tidakcukup untuk menampung lebih 70 juta orang ketika itu, maka pada
tahun 1886 khan membentuk Mohammaden Educational Conference melalui
persidangan di kalangan cendikiawan islam untuk membahas masalah masalah
masyrakat islam india. Conference ini sebagai alat kebangkitan intelek ada yang

6
Ahmad,Aziz , Islamic Modernism in India and Pakistan 1857-1964.(London : Oxford University Press,
1967).Hlm,61.
7
Ansary, Tamim. Dari Puncak Baghdad: Sejarah Dunia Versi Islam. (Jakarta: Zaman, 2012).
menggunakan pertemuan tersebut untuk membangkitkan semangat bagi pembahuruan
sosial,kemajuan ekeonomi dan intelektual masyarakat islam di india.8

Ahmad Khan memilih sendiri bahasa pengantar Universitas Aligarh,


dengan bahasa inggris yang dijadikan sebagai pengantarnya, dari pada bahasa Urdu,
Arab maupun Farsi yang notabene menjadi bahasa keseharian orang india. Karena
menurut khan adanya ketidak seimbangan antara bahasa- bahasa tersebut. Corak
eropapun semakin kental dalam pengajaran di Aligarh. Ini disebabkan oleh banyaknya
bantuan yang diberikan oleh bangsa tersebut dalam memperhatikan pendidikan di
Aligarh, termasuk para pengajarnya, bisa disebutkan beberapa diantaranya adalah
Theodore Beck,Sir Walter Raleigh,ahli kritik sastra inggris terkenal, Sir Thomas
Arnold, penulis buku terkenal yang berjudul The Preachinghs of Islam, dan lain
sebagainya salah satu tokoh pembaharuan islam dalam bidang pendidikan, khususnya
dalam penanaman sains modern pada umat islam. Sebenarnya model pembelajaran di
Aligarh Khan mengambil dari model Universitas Cambridge, yang menurut Osman
Bakar bertujuan antara lain untuk liberalisasi ide-ide dan mempromosikan ide-ide
humanisme yang luas dalam pandangan ilmiah.9

Disamping itu ada dua buah karya besar lainnya masing-masing dalam
bidang karya sastra dan sejarah. Hasil karya sastranya yang terbesar adalah pujian
kepasa kota Delhi Asaru Al-Sanadid “peninggalan-peninggalan lama dari Delhi yang
diterbitkan pada 1847”,uraian dalam buku ini mengisahkan tentang gedung-gedung
utama di dalam sekitar kota Delhi. Dalam uraian dijelaskan pula tentang para tokoh
terkenal yang mendiami kota ini sampai pada kurunnya. Sedangkan, bukunya yang
kedua merupakan hasil suntingan karya abul fazal yang berisi tentang sejarah
pemerintahan islam diindia yang berjudul Aini Akbari.10

8
Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern Di India Dan Di Pakistan, IV (Bandung: Mizan,
1998)., h. 66.
9
Nasution, Pembaharuan Dalam Islam; Sejarah Pemikiran Dan Gerakan., h. 165.
10
Abu Darda, “Sayid Ahmad Khan dan Gerakan Aligarh” Jurnal Tsaqafah. (Gontor: ISID Gontor 1998).
KESIMPULAN

Sir Sayyid Ahmad Khan dalam memperjuangkan India dan Islam dari
penjajahan Inggris. Bagi Sayyid Ahmad Khan dengan menggunakan metode diplomasi adalah
metode yang menguntungkan bagi masyarakat India dan Islam, sebab Inggris datang ke India
membawa “pencerahan” pengetahuan teknologi modern. Darinya rakyat India dapat belajar
untuk kemudian memerdekan India dan memajukan umat Islam India. Sir Sayyid Ahmad
Khan menolak metode konfrontasi dengan penjajah Inggris, karena konfrontasi hanya akan
mrugikan umat Islam India.

Adapun hal-hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini yaitu


keterbatasan dalam merincikan semua pembahasan tentang karya – karya buku tulisan
Sayyid Ahmad Khan sehingga pembahasan dari penelitian tidak sedatail apa yang
diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor yaitu kurang literatur-literatur sejenis yang
didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Moderen Islam in India, A Sosial Analysis,( Cet, III; New Delhi: Usaha Publications, 1979), h. 3-4.

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195504281988031-
MAKHMUD_SYAFE%27I/SAYYID_AHMAD_KHAN_DAN_PEMBAHARUANNYA.pdf
Ansary, Tamim, Dari Puncak Baghdad: Sejarah Dunia Versi Islam (Jakarta: Zaman 2012).

Ahcmad, fahal dkk, teologi islam modern,( Surabaya: Gita Media Press 1999).

Baljon, J.M.S , The Reform and the Religious Ideas of Sir Sayyid Ahmad Khan (Landon : 1974).

Ahmad,Aziz , Islamic Modernism in India and Pakistan 1857-1964.(London : Oxford University Press,
1967).Hlm,61.

Ansary, Tamim. Dari Puncak Baghdad: Sejarah Dunia Versi Islam. (Jakarta: Zaman, 2012).

Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern Di India Dan Di Pakistan, IV (Bandung: Mizan,
1998)., h. 66.

Nasution, Pembaharuan Dalam Islam; Sejarah Pemikiran Dan Gerakan., h. 165.

Abu Darda, “Sayid Ahmad Khan dan Gerakan Aligarh” Jurnal Tsaqafah. (Gontor: ISID Gontor 1998).

Anda mungkin juga menyukai