DISUSUN OLEH :
Kayla Marshanda Ryhan : 2213010238
Abdul Hamid Chaniago : 2213010246
Josuardin Baeha : 2213010231
M.Taslim Noer : 2213010248
(kelompok 13)
Dosen Pengampu:
ISNAINI,M.A.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kepada kita berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai cepat pada waktunya.Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen
pengampu, bapak “ISNAINI,M.A.” yang telah memberikan pengarahan dalam
pembuatan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Dan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungannya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan. aamiin
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.........................................................................................4
B.Rumusan Masalah....................................................................................4
C.Tujuan Penulisan......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
TOKOH PEMIKIRAN MODERN DARI BENUA INDIA
E.Muhammadiyah........................................................................................11
F.NU............................................................................................................12
G.PERSIS....................................................................................................13
H.JIL............................................................................................................14
I.Abdurrahman Wahid.................................................................................14
J.Nurcholish Madjid....................................................................................15
BAB PENUTUP
A.Kesimpulan..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada hakikatnya kita sebagai umat islam perlu mengetahui atau memahami
secara ringkas tokoh-tokoh pemikiran modern islam di anak benua india dan di
Indonesia. Ada sebagian dari kita juga ada yang belum terlalu memahami tokoh-tokoh
modern islam ini. Jadi karena itulah kita harus lebih mendalami tokoh-tokoh islam
modern.
Dan juga kita harus mendalami aspek-aspek khusus pembaharuan dalam islam
kawasan anak benua india dan Indonesia. Diantaranya adalah Sayed Ahmad Khan,
Ameer Ali, Iqbal dan Jinnah, aliran Deoban dan Aliragh dari benua INDIA. Dan juga
ada Muhammadiyah, NU, PERSIS, JIL, Abdurahman Wahid, Nurcholish Madjid dari
INDONESIA.
B.Rumusan Masalah
1. Siapa saja tokoh-tokoh pemikiran islam dalam dunia modern saat ini?
2. Kenapa pemikirann setiap tokoh berbeda-beda?
C.Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa memahami dan mengenal tokoh-tokoh pemikiran modern.
2. Mahasiswa mampu menganalisis aliran-aliran dan tokok-tokoh pemikiran islam
modern.
BAB II
4
PEMBAHASAN
5
3. Pemerintah Inggris tidak berusaha mengikat tali persahabatan dengan rakyat India.
Sayyid Ahmad Khan melihat bahwa umat Islam India mundur karena mereka
tidak mengikuti perkembangan zaman. Peradaban Islam klasik telah hilang dan telah
timbul peradaban baru di barat. Dasar peradaban baru ini ialah ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dan sebagai telah disebut di atas, inilah yang menjadi sebab utama bagi
kemajuan dan kekuatan orang barat.
Ilmu pengetahuan dan teknologi modern adalah hasil pemikiran manusia. Oleh
karena itu akal mendapat penghargaan tertinggi bagi Sayyid Ahmad Khan. Tetapi
sebagai orang Islam yang percaya kepada wahyu, ia berpendapat bahwa kekuatan akal
terbatas.
Karena ia percaya pada kekuatan dan kebebasan akal, sungguh pun mempunyai
batas, ia percaya pada kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam menentukan
kehendak dan melakukan perbuatan. Dalam kata lain, ia mempunyai paham qadariah
will and free act dan tidak paham jabariah atau fatalism.
Karena kuat kepercayaannya pada hukum alam dan keras ia mempertahankan
konsep hukum alam, ia dianggap kafir oleh golongan Islam yang belum dapat
menerima ide di atas. Bagi mereka yang percaya kepada hukum alam mesti membawa
kepada hak naturalisme dan materialisme, yang akhirnya membawa la kepada
keyakinan tidak adanya Tuhan. Kepadanya diberi nama julukan Nechari, kata Urdu
yang berasal dari kata Inggris, uture dalam laws of nature. Sewaktu Jamaluddin al-
Afghani berkunjung ke India di tahun 1869, tuduhan golongan Islam di atas
disampaikan kepadanya, dan sebagai jawaban ia keluarkan buku a yang berjudul Al-
Radd 'Ala al-Dahriyyin
Sejalan dengan ide-ide di atas, ia menolak paham taklid bahkan tidak segan-
segan menyerang paham ini. Sumber ajaran ini menurut pendapatnya hanyalah
Alquran dan Hadis. Pendapat ulama di masa lampau tidak mengikat bagi umat Islam
dan diantara pendapat mereka ada yang tidak sesuai lagi dengan zaman modern.
Pendapat serupa itu dapat ditinggalkan.
6
Abad kesembilan belas Masehi dikenal sebagai abad
kebangkitan umat Islam di arena pembaharuan dunia Islam.
Menurut Amien Rais, setidaknya para pembaharu muslim dunia
Islam pada era tersebut memiliki kesamaan dasar. Pertama,
gerakan-gerakan pembaharu itu datang dari masyarakat Islam
sendiri, terutama didorong oleh ajaran ajaran Islam sendiri, jadi
bukan karena sentuhan dan desakan dari barat seperti yang
dimengerti kebanyakan orang Kedua, gerakan-gerakan itu pada
melakukan kritik terhadap sufisme yang cenderung menjauhi tugas-tugas manusia
Muslim dalam pergaulan sosial di dunia konkrit. Sufisme dianggap sebagai sebab
terbesar mengapa masyarakat Islam menjadi mandek, beku, statis, dan kehilangan
jalan serta kreatifitas. Ketiga, hampir semua gerakan pembaharuan Islam sebelum
abad duapuluh mengobarkan semangat ijtihad, yaitu menggunakan akal pikiran untuk
masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat Islam dengan referensi Qur'an dan
Sunnah.
Sayyid Amir Ali dilahirkan di kota Cuttack India pada tanggal 6 April 1849
dan wafat pada tanggal 3 Agustus 1928 di Kota Sussex Inggris. Ia berasal dari
keluarga Syi'ah yang di zaman Nadirsyah (1736-1747) pindah dari Khurasan Persia ke
India Keluarganya kemudian menetap di India dan bekerja pada istana raja Mughal
dan Awadh, kemudian ia bekerja pada kompeni India. Dengan demikian Sayyid Amir
Ali termasuk salah seorang anggota keluarga yang berkecukupan, sehingga ia mampu
melanjutkan studinya di Inggris di bidang hukum pada tahun 1869 dan selesai tahun
1873.
1. Hari Akhirat
Sayyid Amir ali berpendapat bahwa hal yang paling di ketahui umat Islam berkenaan
dengan kehidupan penting akhirat ini adalah bahwa di akhirat nanti mansuia harus
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia ini. Hal ini dimaksudkan
untuk mendorong umat Islam untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat.
Dengan ajaran seperti ini Sayyid Ali Amir bermaksud meningkatkan moral manusia.
2. Ibadah
7
Sembahyang atau ibadah harus diwujudkan Sebagaimana sering disebutkan
Amir ali bahwa agama Islam adalah agama pembaharuan dan agama yang selalu
sesuai dengan perkembangan keadaan dan situasi. Pembaharuan dalam Islam baru
bisa diakui, jika kata-kata llahi dipahami dan dikenal banyak orang, walaupun di
terjemahkan ke dalam setiap bahasa masih tetap diakui mengandung sifat-sifat ke-
llahi-an. Sembahyang yang dilakukan dalam setiap bahasa, diterima oleh Allah.
Dalam hal ini, Nabi sendiri membolehkan muslimin di negeri asing untuk berdoa
dengan bahasanya sendiri. la membolehkan orang membaca al-Qur'an dalam dialek
masing-masing.
3. Kedudukan Wanita
Pada bangsa Athena yang paling beradab dan paling tinggi kebudayaannya di
antara bangsa zaman purbakala.Harga diri seorang wanita tidak lebih dari binatang
yang bisa diperjual-belikan di pasar. Wanita dianggap sebagai suatu keburukan yang
tidak bisa ditiadakan untuk mengatur rumah tangga dan melahirkan anak-anak.
Seorang pria di athena diperbolehkan mengambil istri berapa yang ia mau dan boleh
menceraikannya kapan ia suka.
Setelah Islam datang, kedudukan seorang wanita berubah menjadi jauh lebih
tinggi dari sebelumnya. Salah satu ajaran Islam yang pokok adalah menghormati
wanita. Fatimah putri Rasulullah mendapat penghormatan tinggi dari kaum muslimin
dengan memberikan julukan untuknya "Putri Surga" atau "Putri Cahaya Kita".
4. Toleransi Beragama
Islam adalah agama yang tidak suka mengistimewakan diri. Tatkala dunia masih dihubungi
kegelapan moral dan sosial, Muhammad telah mengajarkan prinsip persamaan dan kebebasan.
Keluhuran konsepsinya membuat jauh lebih unggul dibanding agama-agama lain. Barangsiapa yang
menerima agama Islam ia akan menerima hak-hak ketenangan beragama. Hukum Islam menjamin
kebebasan hati dan kemerdekaan beribadah kepada setiap pemeluk agama yang berada di bawah
kekuasaan Islam. Ayat al-Quran menyebutkan: "Tidak ada paksaan dalam agama3”.
3
Alqur`an – Al-baqarah (2),ayat 256
8
c. Iqbal dan Jinnah4
Muhammad Iqbal berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab dan lahir
di Sialkot pada tahun 1876. Untuk meneruskan studi ia kemudian pergi ke Lahore dan
belajar di sana sampai ia memperoleh gelar kesarjanaan M.A. Di kota itulah ia
berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang orientalis, yang menurut keterangan,
mendorong pemuda Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris. Di tahun 1905 ia pergi
ke negara ini dan masuk ke Universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat. Dua
tahun kemudian ia pindah ke Munich di Jerman, dan di sinilah ia memperoleh gelar
Ph.D. dalam tasawuf. Tesis doktoral yang dikemukakannya berjudul:”The
Development of Metaphysics in Persia (Perkembangan Metafisika di Persia)”.
Pada zaman modern, ijtihad telah ada semenjak Jama` dijalankan di Turki. Di
antara semua negara Islam, barulah umat Islam Turki yang melepaskan diri dari
belenggu dogmatisme. Baru bangsa Turkilah yang mempergunakan hak kebebasan
berpikir yang terdapat dalam Islam.
d. Deoband
4
Nasution Harun, “PEMBAHARUAN DALAM ISLAM” Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta, 1990, hal 195
9
d.1 Sistem Pendidikan
e. Aligarh
Ide-ide pembaharuan yang dicetuskan Sir Sayyid Ahmad Khan dianut dan
disebarkan selanjutnya oleh murid serta peng ikut dan timbullah apa yang dikenal
dengan Gerakan Aligarh. Pusatnya ialah sekolah M.A.O.C yang didirikan pemimpin
pembaharuan Islam India itu di Aligarh. Setelah ditingkatkan menjadi universitas,
dengan nama Universitas Islam Aligarh di tahun 1920, perguruan tinggi ini
meneruskan tradisi sebagai pusat gerakan pembaharuan Islam India.
10
II. TOKOH PEMIKIRAN MODERN DARI INDONESIA
a. Muhammadiyah5
a.1 Profil
Jika kita membicarakan tentang Muhammadiyah, maka kita tidak lupa pula
dengan sosok Ahmad Dahlan yaitu pendiri Muhammadiyah. Jadi untuk itu selain kita
membahas pembaharuan Muhammadiyah, kita akan sedikit membahas tentang
pemikiran Ahmad Dahlan. Karena pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh
Muhammadiyah itu berasal dari pikiran KH. Ahmad Dahlan.
Pada tahun 1890 Ahmad Dahlan pergi menunaikan ibadah haji ke Makkah
dan belajar agama kepada Syaikh Ahmad Khatib selama satu tahun di sana. Kemudian
di tahun 1903 m, Ahmad Dahlan kembali menunaikan ibadah haji serta menetap
selama dua tahun.
11
dan memberikan pengajian-pengajian. Isi pengajian yang mencerminkan gagasan-
gagasan baru tentang Islam membuat anggota pengajian menyarankan agar Dahlan
membuka lembaga pendidikan sendiri, supaya daya jangkau ide-ide pembaruannya
dapat dengan mudah tersiar. Dahlan pun menyetujui untuk membuka lembaga
pendidikan. Di sinilah awal lahirnya Muhammadiyah sebagai induk pendukung bagi
aktivitas ide-ide pembaruannya terutama di bidang pendidikan.
b. Nahdatul Ulama6
b.1 Profil
6
Muchotob Hamzah, Pengantar Studi Ahwaja An-Nahdiliyah, Yogyakarta, 2014, hal 144
12
Perjuangan NU di bidang politik-kenegaraan juga tidak ketinggalan. Pada
masapendudukan Jepang para kiai NU membentuk Hizbullah semacam unit militer
bagi pemuda Islam, yang bergerak memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Slogan mereka yang sangat terkenal adalah "Hidup mulia atau mati syahid".
Sedangkan aktivitas militernya para ulama terbentuklah Sabilillah yang bertindak
sebagai pengayom bagi Hizbullah.
c. PERSIS7
c.1 Kelembagaan
7
Tiar Anwar Bacthiar, Sejarah Pemikiran dan Gerakan Politik PERSIS, Garut, hal 122
13
1.Pimpinan Wilayah.Pimpinan wilayah yang telah didirikan oleh jam’iyyah terdiri
dari 23 PW.
d. JIL8
Islam liberal menurut Charless Kurzman muncul sekitar abad ke-18 saat
kerajaan Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti Mughal tengah berada di gerbang
keruntuhan. Pada saat itu tampillah para ulama untuk mengadakan gerakan
pemurnian, kembali kepada al-Quran dan Sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal
paham liberal awal melalui Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam
harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan penduduknya. Hal
ini juga terjadi di kalangan Syiah. Aqa Muhammad Bihbihani (Iran, 1790) mulai
berani mendobrak pintu ijtihad dan membukanya lebar-lebar.
e. Abdurrahman Wahid9
Indonesia adalah negara bangsa (nation state) yang majemuk. Berbagai ra,
suku, bahasa, kebudayaan, agama, dan kepercayaan hidup di negeri ini. Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika merupakan ungkapan yang tepat untuk menjelaskan realitas
sekaligus harapan bangsa ini. Menurut Blaise Pascal, seperti dikutip Harold Coward,
pluralisme yang tidak diintegrasikan dalam bentuk kesatuan (unity) adalah kekacauan
(chaos), sedangkan kesatuan yang tidak menjaga pluralitas adalah tirani (yummy).
8
Budhy munawar-rachman, ISLAM DAN LIBERAL, Jakarta selatan, 2011, hal 21
9
Muhhammad rafi`i, ISLAM NUSANTARA PERSPEKTIF ABDURRAHMAN WAHID, Malang, hal 45
14
Pertemuan berbagai agama khususnya, dan faktor-faktor lain seperti budaya,
kepercayaandi bumi Indonesia ini menuntut para pemeluk agama memikirkan uang
pemahaman tentang agama masing-masing dan agama onang lain. Di samping itu,
mereka harus memikirkan sistem pemerintahan yang dapat mengakomodasi pluralitas
tersebut.
f. Nurcholis Majid
f.1 Biografi
15
umat manusia. Islam rasional adalah Islam yang dapat menjelaskan ajaran-ajaran
agamanya bukan hanya dari Wahyu melainkan juga mengikutsertakan akal pikiran.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17