Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR STUDI PEMIKIRAN ISLAM


tentang
TOKOH PEMIKIRAN MODERN ISLAM DI BENUA INDIA DAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :
Kayla Marshanda Ryhan : 2213010238
Abdul Hamid Chaniago : 2213010246
Josuardin Baeha : 2213010231
M.Taslim Noer : 2213010248
(kelompok 13)

Dosen Pengampu:
ISNAINI,M.A.

Jurusan Hukum Keluarga


Fakultas Syari’ah
Universitas Islam Negri Imam Bonjol Padang
1444 H/2022 M
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kepada kita berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai cepat pada waktunya.Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen
pengampu, bapak “ISNAINI,M.A.” yang telah memberikan pengarahan dalam
pembuatan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Dan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungannya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan. aamiin

PADANG, 4 SEPTEMBER 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.........................................................................................4
B.Rumusan Masalah....................................................................................4
C.Tujuan Penulisan......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
TOKOH PEMIKIRAN MODERN DARI BENUA INDIA

A.Sayed Ahmad Khan..................................................................................5


B.Ameer Ali..................................................................................................7
C.Iqbal dan Jinnah........................................................................................9
D.Aliran Deoban dan Aligargh......................................................................9
TOKOH PEMIKIRAN MODERN DARI INDONESIA

E.Muhammadiyah........................................................................................11
F.NU............................................................................................................12
G.PERSIS....................................................................................................13
H.JIL............................................................................................................14
I.Abdurrahman Wahid.................................................................................14
J.Nurcholish Madjid....................................................................................15
BAB PENUTUP
A.Kesimpulan..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pada hakikatnya kita sebagai umat islam perlu mengetahui atau memahami
secara ringkas tokoh-tokoh pemikiran modern islam di anak benua india dan di
Indonesia. Ada sebagian dari kita juga ada yang belum terlalu memahami tokoh-tokoh
modern islam ini. Jadi karena itulah kita harus lebih mendalami tokoh-tokoh islam
modern.
Dan juga kita harus mendalami aspek-aspek khusus pembaharuan dalam islam
kawasan anak benua india dan Indonesia. Diantaranya adalah Sayed Ahmad Khan,
Ameer Ali, Iqbal dan Jinnah, aliran Deoban dan Aliragh dari benua INDIA. Dan juga
ada Muhammadiyah, NU, PERSIS, JIL, Abdurahman Wahid, Nurcholish Madjid dari
INDONESIA.

B.Rumusan Masalah
1. Siapa saja tokoh-tokoh pemikiran islam dalam dunia modern saat ini?
2. Kenapa pemikirann setiap tokoh berbeda-beda?

C.Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa memahami dan mengenal tokoh-tokoh pemikiran modern.
2. Mahasiswa mampu menganalisis aliran-aliran dan tokok-tokoh pemikiran islam
modern.

BAB II

4
PEMBAHASAN

I. TOKOH PEMIKIRAN MODERN DARI BENUA INDIA


a. Sayed Ahmad Khan1
Setelah hancurnya Gerakan Mujahidin dan Kerajaan Mughal sebagai akibat
dari "Pemberontakan 1857", muncullah Sayyid Ahmad Khan untuk memimpin umat
Islam India, yang telah kena pukul itu untuk dapat berdiri dan maju kembali sebagai di
masa lampau.
la lahir di Delhi pada tahun 1817 dan menurut keterangan berasal dari
keturunan Husein, cucu Nabi Muhammad. Neneknya, Sayyid Ahmad khan adalah
pembesar istana di zaman Alamghir II (1754-1759). Ia mendapat didikan tradisional
dalam pengetahuan agama dan di samping bahasa Arab ia juga belajar bahasa Persia.
Ia orang yang rajin membaca dan banyak memperluas pengetahuan dengan membaca
buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sewaktu berusia 18 tahun ia masi
bekerja pada serikat India Timur. Kemudian ia bekerja pula sebagai hakim. Tetapi di
tahun 1846 ia pulang kembali ke Delhi untuk melanjutkan studi.

Di masa "Pemberontakan 1857" ia banyak berusaha untuk mencegah terjadinya


kekerasan dan dengan demikian, ia banyak menolong orang Inggris dari pembunuhan.
Pihak Inggris menganggap ia telah banyak berjasa bagi mereka dan ingin membalas
jasanya, tetapi hadiah yang dianugerahkan Inggris kepadanya ditolak. Gelar Sir yang
kemudian diberikan kepadanya dapat terima. Hubungannya dengan pihak Inggris
menjadi baik.
Di samping itu dasar ketinggian dan kekuatan Barat, ter masuk di dalamnya
Inggris, ialah ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Untuk dapat maju, umat Islam
harus pula menguasai mu pengetahuan dan teknologi modern itu. Jalan yang harus
ditempuh umat Islam untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diperlukan itu bukanlah bekerja sama dengan Hindu dalam menentang Inggris tetapi
memperbaiki dan memperkuat hubungan baik dengan Inggris.
Ia berusaha meyakinkan pihak Inggris bahwa dalam "Pemberontakan 1857",
umat Islam tidak memainkan peranan utama. Tak hanya itu ia keluarkan pamflet yang
mengandung penjelasan tentang hal-hal yang membawa pada pecahnya
"Pemberontakan 1857". Di antara sebab-sebab yang ia sebut adalah sebagai berikut:

1. Intervensi Inggris dalam soal keagamaan


2. Tidak turut sertanya orang-orang India, baik Islam maupun Hindu
1
Nasution Harun, “PEMBAHARUAN DALAM ISLAM” Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta, 1990, hal 145

5
3. Pemerintah Inggris tidak berusaha mengikat tali persahabatan dengan rakyat India.

Sayyid Ahmad Khan melihat bahwa umat Islam India mundur karena mereka
tidak mengikuti perkembangan zaman. Peradaban Islam klasik telah hilang dan telah
timbul peradaban baru di barat. Dasar peradaban baru ini ialah ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dan sebagai telah disebut di atas, inilah yang menjadi sebab utama bagi
kemajuan dan kekuatan orang barat.
Ilmu pengetahuan dan teknologi modern adalah hasil pemikiran manusia. Oleh
karena itu akal mendapat penghargaan tertinggi bagi Sayyid Ahmad Khan. Tetapi
sebagai orang Islam yang percaya kepada wahyu, ia berpendapat bahwa kekuatan akal
terbatas.
Karena ia percaya pada kekuatan dan kebebasan akal, sungguh pun mempunyai
batas, ia percaya pada kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam menentukan
kehendak dan melakukan perbuatan. Dalam kata lain, ia mempunyai paham qadariah
will and free act dan tidak paham jabariah atau fatalism.
Karena kuat kepercayaannya pada hukum alam dan keras ia mempertahankan
konsep hukum alam, ia dianggap kafir oleh golongan Islam yang belum dapat
menerima ide di atas. Bagi mereka yang percaya kepada hukum alam mesti membawa
kepada hak naturalisme dan materialisme, yang akhirnya membawa la kepada
keyakinan tidak adanya Tuhan. Kepadanya diberi nama julukan Nechari, kata Urdu
yang berasal dari kata Inggris, uture dalam laws of nature. Sewaktu Jamaluddin al-
Afghani berkunjung ke India di tahun 1869, tuduhan golongan Islam di atas
disampaikan kepadanya, dan sebagai jawaban ia keluarkan buku a yang berjudul Al-
Radd 'Ala al-Dahriyyin
Sejalan dengan ide-ide di atas, ia menolak paham taklid bahkan tidak segan-
segan menyerang paham ini. Sumber ajaran ini menurut pendapatnya hanyalah
Alquran dan Hadis. Pendapat ulama di masa lampau tidak mengikat bagi umat Islam
dan diantara pendapat mereka ada yang tidak sesuai lagi dengan zaman modern.
Pendapat serupa itu dapat ditinggalkan.

b. Sayed Amer Ali2


2
Dr, Saifullah SA, MA(dosen uin ib padang), dalam bukunya “PERKEMBANGAN MODERN DALAM ISLAM”
(Tokoh dan Gerakan Pembaharuan Dalam Islam di Kawasan Turki dan India, sumatera barat, hal 123.

6
Abad kesembilan belas Masehi dikenal sebagai abad
kebangkitan umat Islam di arena pembaharuan dunia Islam.
Menurut Amien Rais, setidaknya para pembaharu muslim dunia
Islam pada era tersebut memiliki kesamaan dasar. Pertama,
gerakan-gerakan pembaharu itu datang dari masyarakat Islam
sendiri, terutama didorong oleh ajaran ajaran Islam sendiri, jadi
bukan karena sentuhan dan desakan dari barat seperti yang
dimengerti kebanyakan orang Kedua, gerakan-gerakan itu pada
melakukan kritik terhadap sufisme yang cenderung menjauhi tugas-tugas manusia
Muslim dalam pergaulan sosial di dunia konkrit. Sufisme dianggap sebagai sebab
terbesar mengapa masyarakat Islam menjadi mandek, beku, statis, dan kehilangan
jalan serta kreatifitas. Ketiga, hampir semua gerakan pembaharuan Islam sebelum
abad duapuluh mengobarkan semangat ijtihad, yaitu menggunakan akal pikiran untuk
masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat Islam dengan referensi Qur'an dan
Sunnah.

b.1 Biografi Sayyid Amir Ali

Sayyid Amir Ali dilahirkan di kota Cuttack India pada tanggal 6 April 1849
dan wafat pada tanggal 3 Agustus 1928 di Kota Sussex Inggris. Ia berasal dari
keluarga Syi'ah yang di zaman Nadirsyah (1736-1747) pindah dari Khurasan Persia ke
India Keluarganya kemudian menetap di India dan bekerja pada istana raja Mughal
dan Awadh, kemudian ia bekerja pada kompeni India. Dengan demikian Sayyid Amir
Ali termasuk salah seorang anggota keluarga yang berkecukupan, sehingga ia mampu
melanjutkan studinya di Inggris di bidang hukum pada tahun 1869 dan selesai tahun
1873.

b.2 Ide-ide dan Pemikirannya tentang Konsep Islam

1. Hari Akhirat

Sayyid Amir ali berpendapat bahwa hal yang paling di ketahui umat Islam berkenaan
dengan kehidupan penting akhirat ini adalah bahwa di akhirat nanti mansuia harus
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia ini. Hal ini dimaksudkan
untuk mendorong umat Islam untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat.
Dengan ajaran seperti ini Sayyid Ali Amir bermaksud meningkatkan moral manusia.

2. Ibadah

7
Sembahyang atau ibadah harus diwujudkan Sebagaimana sering disebutkan
Amir ali bahwa agama Islam adalah agama pembaharuan dan agama yang selalu
sesuai dengan perkembangan keadaan dan situasi. Pembaharuan dalam Islam baru
bisa diakui, jika kata-kata llahi dipahami dan dikenal banyak orang, walaupun di
terjemahkan ke dalam setiap bahasa masih tetap diakui mengandung sifat-sifat ke-
llahi-an. Sembahyang yang dilakukan dalam setiap bahasa, diterima oleh Allah.
Dalam hal ini, Nabi sendiri membolehkan muslimin di negeri asing untuk berdoa
dengan bahasanya sendiri. la membolehkan orang membaca al-Qur'an dalam dialek
masing-masing.

3. Kedudukan Wanita

Sebelum nabi Muhammad datang membawa ajarannya, kedudukan kaum


wanita amat rendah. Baik pada orang Yahudi maupun pada orang Arab Jahiliah,
martabat wanita sangat rendah sekali. Gadis-gadis Ibrani sama rendah derajatnya
dengan seorang budak Anak perempuan tidak mewarisi apa-apa dari ayahnya yang
meninggal, kecuali jika tidak ada pewaris laki laki.

Pada bangsa Athena yang paling beradab dan paling tinggi kebudayaannya di
antara bangsa zaman purbakala.Harga diri seorang wanita tidak lebih dari binatang
yang bisa diperjual-belikan di pasar. Wanita dianggap sebagai suatu keburukan yang
tidak bisa ditiadakan untuk mengatur rumah tangga dan melahirkan anak-anak.
Seorang pria di athena diperbolehkan mengambil istri berapa yang ia mau dan boleh
menceraikannya kapan ia suka.

Setelah Islam datang, kedudukan seorang wanita berubah menjadi jauh lebih
tinggi dari sebelumnya. Salah satu ajaran Islam yang pokok adalah menghormati
wanita. Fatimah putri Rasulullah mendapat penghormatan tinggi dari kaum muslimin
dengan memberikan julukan untuknya "Putri Surga" atau "Putri Cahaya Kita".

4. Toleransi Beragama

Islam adalah agama yang tidak suka mengistimewakan diri. Tatkala dunia masih dihubungi
kegelapan moral dan sosial, Muhammad telah mengajarkan prinsip persamaan dan kebebasan.
Keluhuran konsepsinya membuat jauh lebih unggul dibanding agama-agama lain. Barangsiapa yang
menerima agama Islam ia akan menerima hak-hak ketenangan beragama. Hukum Islam menjamin
kebebasan hati dan kemerdekaan beribadah kepada setiap pemeluk agama yang berada di bawah
kekuasaan Islam. Ayat al-Quran menyebutkan: "Tidak ada paksaan dalam agama3”.

3
Alqur`an – Al-baqarah (2),ayat 256

8
c. Iqbal dan Jinnah4

c.1 Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab dan lahir
di Sialkot pada tahun 1876. Untuk meneruskan studi ia kemudian pergi ke Lahore dan
belajar di sana sampai ia memperoleh gelar kesarjanaan M.A. Di kota itulah ia
berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang orientalis, yang menurut keterangan,
mendorong pemuda Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris. Di tahun 1905 ia pergi
ke negara ini dan masuk ke Universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat. Dua
tahun kemudian ia pindah ke Munich di Jerman, dan di sinilah ia memperoleh gelar
Ph.D. dalam tasawuf. Tesis doktoral yang dikemukakannya berjudul:”The
Development of Metaphysics in Persia (Perkembangan Metafisika di Persia)”.

c.2 Muhammad ali Jinnah

Pada zaman modern, ijtihad telah ada semenjak Jama` dijalankan di Turki. Di
antara semua negara Islam, barulah umat Islam Turki yang melepaskan diri dari
belenggu dogmatisme. Baru bangsa Turkilah yang mempergunakan hak kebebasan
berpikir yang terdapat dalam Islam.

Alquran senantiasa menganjurkan pemakaian akal terhadap ayat atau tanda


yang terdapat di alam seperti matahari, bulan, pertukaran siang menjadi malam dan
sebagai nya. Orang yang tidak perduli dan tidak memperhatikan tanda tanda itu akan
tinggal buta terhadap masa yang akan datang. Konsep Islam mengenai alam adalah
dinamis dan senantiasa berkembang. Kemajuan serta kemunduran dibuat Tuhan silih
ber ganti di antara bangsa-bangsa yang mendiami bumi ini. Ini mengandung arti
dinamisme.

d. Deoband

Darul Uloom Deoband didirikan pada 30 Mei 1866. Muhammad Qasim


Nanautavi dan Rashid Ahmad Gangohi adalah pendiri utama sekolah agama ini.
Evolusi Deoband harus dipahami dalam konteks sistem madrasah yang lebih luas
yang ada di India. Sebelum pendirian Deoband, madrasah dulu merupakan pusat
pendidikan agama dan non-agama. Bersamaan dengan pendidikan agama, madrasah
juga mengajarkan ilmu-ilmu rasional dan matematika. Pemberontakan yang gagal
pada tahun 1857 melawan Inggris di India, di mana banyak ulama berpartisipasi dan
bahkan memimpin pertempuran, mengakibatkan lepasnya kekuasaan dari tangan
Muslim.

4
Nasution Harun, “PEMBAHARUAN DALAM ISLAM” Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta, 1990, hal 195

9
d.1 Sistem Pendidikan

Tujuan Deoband adalah untuk menciptakan dan melatih komunitas mukmin


(orang-orang percaya) yang akan melayani kebutuhan spiritual masyarakat dan
mempertahankan Islam yang suci. Sistem pendidikan bertujuan untuk menciptakan
pemimpin doa, penulis, pengkhotbah dan guru yang pada gilirannya dapat
menyebarkan pengetahuan mereka. Dalam pendekatan mereka terhadap pendidikan,
Deoband tidak hanya bertujuan untuk mencapai keunggulan akademik tetapi juga
untuk membangun karakter moral para siswa. Orientasi keagamaan Deoband sesuai
dengan Ahl al-Sunnah wal-Jamaat (Para pengikut Sunnah dan Jamaat), yang
menandakan pendekatan terhadap kehidupan berdasarkan praktik dan ajaran Nabi
Muhammad. Ia juga mengambil semua tuntunan dan interpretasi dalam masalah
agama sesuai dengan Quran dan Sunnah. Deoband adalah institusi ortodoks, yang
sangat percaya pada puritanisme teologis mereka menentang Islam sufi berbasis
tempat keramat dan menentang ide dan nilai barat.

e. Aligarh

Ide-ide pembaharuan yang dicetuskan Sir Sayyid Ahmad Khan dianut dan
disebarkan selanjutnya oleh murid serta peng ikut dan timbullah apa yang dikenal
dengan Gerakan Aligarh. Pusatnya ialah sekolah M.A.O.C yang didirikan pemimpin
pembaharuan Islam India itu di Aligarh. Setelah ditingkatkan menjadi universitas,
dengan nama Universitas Islam Aligarh di tahun 1920, perguruan tinggi ini
meneruskan tradisi sebagai pusat gerakan pembaharuan Islam India.

Gerakan Aligarh inilah yang menjadi penggerak utama bagi pembaharuan di


kalangan ummat Islam India. Tanpa adanya Gerakan ini, ide-ide pembaharuan
selanjutnya seperti yang dicetuskan oleh Amir Ali, Muhammad Iqbal, Maulana Abul
Kalam Azad, dan sebagainya payah akan dapat timbul. Gerakan inilah pula yang
meningkatkan ummat Islam India dari masyarakat yang mundur menjadi masyarakat
yang bangkit menuju Kemajuan. Pengaruhnya terasa besar di golongan intelegensia
Islam India.

10
II. TOKOH PEMIKIRAN MODERN DARI INDONESIA

a. Muhammadiyah5

a.1 Profil

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi non pemerintah yang didirikan pada


tahun 1912 oleh Ahmad Dahlan di kota Yogyakarta,dan Muhammadiyah merupakan
organisasi islam terbesar pertama di Indonesia.

Tujuan didirikannya Muhammadiyah yaitu terdapat dalam Anggaran Dasar


Muhammadiyah BAB III Pasal 6 yang berbunyi “Maksud dan tujuan Muhammadiyah
ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya”. Dan juga Muhammadiyah bertujuan sebagai gerakan
dakwah Islam dalam menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar

a.2 Pembaharuan yang dilakukan

Jika kita membicarakan tentang Muhammadiyah, maka kita tidak lupa pula
dengan sosok Ahmad Dahlan yaitu pendiri Muhammadiyah. Jadi untuk itu selain kita
membahas pembaharuan Muhammadiyah, kita akan sedikit membahas tentang
pemikiran Ahmad Dahlan. Karena pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh
Muhammadiyah itu berasal dari pikiran KH. Ahmad Dahlan.

Pada tahun 1890 Ahmad Dahlan pergi menunaikan ibadah haji ke Makkah
dan belajar agama kepada Syaikh Ahmad Khatib selama satu tahun di sana. Kemudian
di tahun 1903 m, Ahmad Dahlan kembali menunaikan ibadah haji serta menetap
selama dua tahun.

Sekembalinya dari tanah suci Makkah cita-cita pembaruan keagamaannya


makin mantap, yang mula-mula dilakukan Ahmad Dahlan adalah membetulkan arah
kiblat. Untuk sekarang perbuatannya itu terbilang kecil dan tidak berpengaruh apa-
apa, tapi waktu itu sungguh kejadian yang luar biasa.

Keinginan Ahmad Dahlan untuk membetulkan letak masjid kesultanan


Yogyakarta ditentang keras. Untuk membuktikan kebenaran letak arah kiblat masjid,
ia mendirikan surau yang ketepatan letak kiblat diarahkan sedemikian rupa, tapi
usahanya ditentang oleh KH. Muhammad Halil, dan langgar yang didirikannya
dirobohkan.

Untuk memperluas jangkauan penyiaran ide-ide pembaruannya, Dahlan


masuk Budi Utomo pada tahun 1909. Di organisasi ini, ia mengajarkan agama Islam
5
Nashir, Haedar, MUHAMMADIYAH GERAKAN PEMBAHARU, Yogyakarta, 2010, hal 3

11
dan memberikan pengajian-pengajian. Isi pengajian yang mencerminkan gagasan-
gagasan baru tentang Islam membuat anggota pengajian menyarankan agar Dahlan
membuka lembaga pendidikan sendiri, supaya daya jangkau ide-ide pembaruannya
dapat dengan mudah tersiar. Dahlan pun menyetujui untuk membuka lembaga
pendidikan. Di sinilah awal lahirnya Muhammadiyah sebagai induk pendukung bagi
aktivitas ide-ide pembaruannya terutama di bidang pendidikan.

Jadi, pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah yaitu berupa pengajaran


atau pendidikan agama Islam kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengerti lagi
tentang agama Islam. (Abudin Nata,sejarah pemikiran dan tokoh modernisasi
Islam,2005).

b. Nahdatul Ulama6

b.1 Profil

NU didirikan pada 31 Januari 1926 di Kota Surabaya. Pendiri pertama NU


yaitu KH Hasyim Asy'ari. Nu merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di
Indonesia. Pada mulanya NU hanya sebuah kepanitiaan yang disebut Komite
Merembuk Hijaz. Namun atas beberapa inisiatif kalangan ulama waktu itu telah
menempatkan KH. Hasyim Asy'ari sebagai tokoh pendiri NU sekaligus Ketua Umum.

Sebenarnya ada beberapa pendiri NU yang lain. Namun, di antara semua


pendiri NU, yang paling bersemangat dalam mengembangkan organisasi ini adalah
K.H. Abdul Wahab, Mulanya NU tidak mempunyai rencana yang jelas. Namun dalam
perkembangan berikut nya tahun 1927 tujuan organisasi mulai dirumuskan. Organisasi
NU menganut kepada salah satu mazhab,yaitu madzhab Syafi'i. NU banyak
mengadakan kegiatan keislaman yang bermanfaat bagi anggotanya, seperti
memperluas lapangan pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah, dll.

b.2 Pembaharuan yang dilakukan

Orientasi pemahaman dan pemikiran keislaman Hasyim Asy'ari sangat


dipengaruhi oleh salah seorang guru utama Syaikh Mahfud At-Tarmizi yang banyak
menganut tradisi Syaikh Nawawi. Menurutnya, kembali langsung ke Alquran dan
Assunnah tanpa melalui ijtihad para imam mazhab adalah tidak mungkin,karena
menafsirkan Alquran dan Hadis secara langsung tanpa mempelajari kitab-kitab para
ulama besar dan Imam Mazhab akan menghasilkan pemahaman yang keliru tentang
ajaran Islam.

6
Muchotob Hamzah, Pengantar Studi Ahwaja An-Nahdiliyah, Yogyakarta, 2014, hal 144

12
Perjuangan NU di bidang politik-kenegaraan juga tidak ketinggalan. Pada
masapendudukan Jepang para kiai NU membentuk Hizbullah semacam unit militer
bagi pemuda Islam, yang bergerak memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Slogan mereka yang sangat terkenal adalah "Hidup mulia atau mati syahid".
Sedangkan aktivitas militernya para ulama terbentuklah Sabilillah yang bertindak
sebagai pengayom bagi Hizbullah.

Meskipun NU terlanjur dicap sebagai lambang tradisional dan akan


memperjuangkan citra ketradisian yang kental tentang ajaran Islam, tapi fenomena
akhir-akhir ini tampak pada kalangan muda NU terjadi pergeseran pemikiran dalam
menyikapi permasalahan yang terjadi dalam persoalan kehidupan. Mereka lebih
cenderung modern dan terbuka dibandingkan generasi yang lebih tua.

Langkah-langkah keterlibatan NU dalam mengisi kemerdekaan cukup punya


andil besar, misalnya ketika NU terlibat dalam kepartaian.Peran NU tidak diragukan
lagi dalam pergumulan modernitas kehidupan politik-kenegaraan.

Jadi, pembaharuan yang dilakukan Nahdlatul ulama yaitu pembaharuan di


bidang pendidikan memperluas lapangan pendidikan,seperti membangun sekolah-
sekolah dan juga dibidang politik yaitu ikut terlibat dalam kepartaian (Abudin
Nata,sejarah pemikiran dan tokoh modernisasi Islam,2005).

c. PERSIS7

Persatuan islam adalah sebuah organisasi islam di Indonesia. Persis didirikan


pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam
Pendidikan dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji
Muhammad Yunus.

Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang


sesuai dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan memberikan pandangan
berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisional karena
bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis dan tidak mau
menggali Islam lebih dalam dengan membuka kitab-kitab hadist yang shalih. Oleh
karena itu, lewat para ulamanya seperti Ahmad Hasan yang juga dikenal dengan
Hassan Bnadung atau Hassan Bangil, Persis mengenalkan Islam yang hanya
bersumber dari al-Quran as-Sunnah secara kaaffah dalam segala aspek kehidupan.

c.1 Kelembagaan

7
Tiar Anwar Bacthiar, Sejarah Pemikiran dan Gerakan Politik PERSIS, Garut, hal 122

13
1.Pimpinan Wilayah.Pimpinan wilayah yang telah didirikan oleh jam’iyyah terdiri
dari 23 PW.

2.Pimpinan Daerah.Dari 16 pimpinan Wilayah membawahi jalur jam’iyyah sebanyak


97 Pimpinan Daerah.

3.Pimpinan Cabang.Dari 97 Pimpinan Daerah membawahi 358 Pimpinan Cabang.

d. JIL8

Islam liberal menurut Charless Kurzman muncul sekitar abad ke-18 saat
kerajaan Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti Mughal tengah berada di gerbang
keruntuhan. Pada saat itu tampillah para ulama untuk mengadakan gerakan
pemurnian, kembali kepada al-Quran dan Sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal
paham liberal awal melalui Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam
harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan penduduknya. Hal
ini juga terjadi di kalangan Syiah. Aqa Muhammad Bihbihani (Iran, 1790) mulai
berani mendobrak pintu ijtihad dan membukanya lebar-lebar.

Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di Chicago)


yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad
Wahib dan Abdurrahman Wachid. (Adian Husaini dalam makalah Islam Liberal dan
misinya menukil dari Greg Barton. Nurcholis Madjid telah memulai gagasan
pembaruannya sejak tahun 1970-an. Pada saat itu ia telah menyuarakan pluralisme
agama dengan menyatakan: Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh di atas dasar
paham kenisbian (relativisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan
bersama akan kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap
manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama.

e. Abdurrahman Wahid9

Indonesia adalah negara bangsa (nation state) yang majemuk. Berbagai ra,
suku, bahasa, kebudayaan, agama, dan kepercayaan hidup di negeri ini. Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika merupakan ungkapan yang tepat untuk menjelaskan realitas
sekaligus harapan bangsa ini. Menurut Blaise Pascal, seperti dikutip Harold Coward,
pluralisme yang tidak diintegrasikan dalam bentuk kesatuan (unity) adalah kekacauan
(chaos), sedangkan kesatuan yang tidak menjaga pluralitas adalah tirani (yummy).

8
Budhy munawar-rachman, ISLAM DAN LIBERAL, Jakarta selatan, 2011, hal 21
9
Muhhammad rafi`i, ISLAM NUSANTARA PERSPEKTIF ABDURRAHMAN WAHID, Malang, hal 45

14
Pertemuan berbagai agama khususnya, dan faktor-faktor lain seperti budaya,
kepercayaandi bumi Indonesia ini menuntut para pemeluk agama memikirkan uang
pemahaman tentang agama masing-masing dan agama onang lain. Di samping itu,
mereka harus memikirkan sistem pemerintahan yang dapat mengakomodasi pluralitas
tersebut.

Abdurahman Wahid menggunakan pendekatan antropologi kultural Adan


menganalisis aspek-aspek lokal yang dapat ditampilkan den wah yang ramah shadap
badaya lokal dan persoalan-persoalan keindonesian Khusiya problema pluralitas
agama dan kepercayaan, yaitu dengan cara serapkan metode il figh dan al-qaralah
dalam memahami teks dan konteks. Dalam memahami berbagai hal, pandangan
pandangan Abdurrahman Wahid ini banyak dibentuk oleh tradisi fiqh mazhab Syafi'i
yang lebih toleran terhadap keragaman dibandingkan dengan mazhab-mazhab lainnya,
serta oleh ajaran tasawuf dan pemikiran sosial Al-Ghazali

f. Nurcholis Majid

f.1 Biografi

Nurcholish Madjid dikenal sebagai orang yang mengangkat isu modernisasi


dalam bentuk agak radikal. Beliau lahir pada tanggal 17 Maret 1939 atau 27
Muharram 1358 di Mojoanyar, Jombang, Jawa timur dari kalangan keluarga santri.
Nurcholish Madjid yang akrab disebut dengan Cak Nur, dikenal sebagai Salah satu
tokoh pembaruan pikiran Islam di Indonesia pada dekade 1970-an. Bahkan beliaulah
yang dinyatakan sebagai pencetus pemikiran Islam. Sebab pidato cak nur pada 2
Januari 1970 di jalan Menteng raya no 58 jakarta dalam acara diskusi yang
dilaksanakan 4 organisasi Islam, yaitu himpunan mahasiswa Islam (HMI), pelajar
Islam Indonesia (PII), gerakan pelajar Islam Indonesia (GPII) dan persatuan sarjana
muslim Indonesia (PERSAMI), yang pada waktu itu Nurcholis membawakan makalah
yang berjudul "keharusan pembaruan pemikiran Islam dan masalah integrasi umat"
itulah dinyatakan sebagai momentum pembaruan pemikiran Islam di Indonesia.

f.2 Ide pemikiran

Nurcholis merumuskan modernisasi sebagai rasionalitas. Oleh karena itu,


sesuatu yang disebut modern kalau Iya bersifat rasional atau bersesuaian dengan
hukum-hukum alam. Modernisasi menurut Nurcholis berarti rasionalitas untuk
memperoleh daya guna dalam berpikir dan bekerja yang maksimal, guna kebahagiaan

15
umat manusia. Islam rasional adalah Islam yang dapat menjelaskan ajaran-ajaran
agamanya bukan hanya dari Wahyu melainkan juga mengikutsertakan akal pikiran.

Pemikiran Nurcholis Madjid di atas,titik tolaknya adalah konsep tauhid


menurutnya adalah efek pembebasan. Proses pembebasan tidak lain adalah kemurnian
kepercayaan kepada Tuhan itu sendiri. Pertama, dengan melepaskan diri dari
kepercayaan yang palsu, dan kedua, dengan memusatkan kepercayaan hanya kepada
yang benar. Pemikiran pertama mengikuti istilah Ibnu Taimiyah, yaitu Tauhid
Uluhiyah dan kedua Tauhid Rububiyah.

Dengan demikian, Nurcholis Madjid merupakan salah satu tokoh pembaruan


pemikiran Islam Indonesia pada dekade tahun 1970-an. Dasar pembaruannya adalah
tauhid yang dalam khazanah pembaruan pemikiran Islam di Indonesia pada masa itu
justru dianggap radikal. Namun kini pemikiran seperti itu tidak terlalu mengejutkan
lagi karena kedewasaan intelektual umat Islam sudah amat baik dibanding masa lalu
atau tahun 70-an.

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Modernisme Islam adalah sebuah pergerakan yang mencoba merukunkan


agama islam dengan nilai-nilai modern dari barat seperti nasionalisme, demokrasi,
hak-hak sipil, rasionalitas, kesetaraan, dan perjuangan sosial.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alqur`an – Al-baqarah (2),ayat 256


Budhy munawar-rachman, ISLAM DAN LIBERAL, Jakarta selatan, 2011, hal 21
Muhhammad rafi`i, ISLAM NUSANTARA PERSPEKTIF ABDURRAHMAN WAHID, Malang, hal 45
Muchotob Hamzah, Pengantar Studi Ahwaja An-Nahdiliyah, Yogyakarta, 2014, hal 144
Nashir, Haedar, MUHAMMADIYAH GERAKAN PEMBAHARU, Yogyakarta, 2010, hal 3
Nasution Harun, “PEMBAHARUAN DALAM ISLAM” Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta,
1990, hal 195
Nasution Harun, “PEMBAHARUAN DALAM ISLAM” Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta,
1990, hal 145
Tiar Anwar Bacthiar, Sejarah Pemikiran dan Gerakan Politik PERSIS, Garut, hal 122

17

Anda mungkin juga menyukai