Anda di halaman 1dari 13

SAYYID AHMAD KHAN SEBAGAI TOKOH PEMBAHARU

DALAM DUNIA ISLAM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Islam Modern

Dosen pengampu : Dr. Mahmud Arif, M.Ag.

Oleh:

Lutfi Bani Andrean (17104010100)

Leni Nurlaendah (17104010114)

Yandi Haristyo (17104010121)

Riya Naya (17104010127)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah mrmberikan kekuatan kepada
penyusun untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Sayyid Ahmad Khan
sebagai Tokoh Pembaharu dalam Dunia Islam”. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Baginda Rasulullah dan keluarganya serta sahabatnya yang
terpilih,yang telah membawa risalah kebenaran hakiki untuk kita semua.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih yang sedalam-


dalamnya kepada Dosen Mata Kuliah Sejarah Islam Modern dan teman-teman yang
telah memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini, penyusun menyadari sepenuhnya akan kekurangan


makalah ini, meskipun telah berusaha sebaik-baiknya namun penyusun yakin akan
segala kekurangannya yang ada dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak sangat penyusun harapkan, sehingga
penyusun bisa lebih baik dalam penyusunan makalah semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita.

Yogyakarta, 29 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................4

BAB II Pembahasan

A. Biografi Sayyid Ahmad Khan......................................................................5


B. Ide Pembaharuan Sayid Ahmad Khan ........................................................5
C. Gerakan Aligarh Sebagai Wujud Pembaharuan………….........….……….7

BAB III Kesimpulan dan Saran..........................................................................12

Daftar Pustaka......................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kemunduran dunia Islam tercatat dalam sebuah sejarah tentang sejarah
kebudayaan Islam. Maju mundurnya suatu umat bukan menjadi hal yang dapat
dipungkiri lagi, terlebih umat muslim. Dimulai sejak perintisandan pembentukan
yakni pada zaman Rasulullah Saw hingga kepada Khaulafaurrassidinkemudian
Islam dilanjutkan pada masa Umayah , Abbasiyah, Ayyubiysh hingga Turki
Usmani sampai saat ini umat Islam dihadapkan dengan masalah serta problematika
yang sesuai dengan zamannya.

Kejayaan Islam pernah tertoreh saat masa Abbasiyah dengan kemajuan ilmu
pengetahuan nyanamun mulai abad modern dimulai semenjak bangsa Barat
melakukan kolonialisme serta imperialisme yang sasarannya adalah negara yang
berpenduduk muslim. Atas kondisi seperti inilah muncul berbagai tokoh pembaharu
Islam yakni salah satunya adalah Sayyid Ahmad Khan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Sayyid Ahmad Khan ?
2. Bagaimana sejarah singkat Sayyid Ahmad Khan ?
3. Bagaimana ide pembaharuan Sayid Ahmad Khan ?
4. Apa saja karya-karya Sayyid Ahmad Khan sebagai wujud pembaharuan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui biografi Sayyid Ahmad Khan
2. Mengetahui sejarah singkat Sayyid Ahmad Khan
3. Mengetahui ide pembaharuan Sayyid Ahmad Khan
4. Mengetahui karya-karya Sayyid Ahmad Khan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi dan Sejarah Singkat Sayyid Ahmad Khan

Setelah hancurnya gerakan mujahidin dan kerajaan mughal sebagai akibat


dari pemberontakan 1857 muncullah Sayyid Ahmad Khan untuk memimpin umat
islam India yang telah kena pukul itu untuk dapat berdiri dan maju kembali sebagai
mana dimasa lampau.

Ia lahir di Delhi pada tahun 1817 dan menurut keterangan berasal dari
keturunan Hussein cucu Nabi Muhammad melalui Fatimah dan Ali. Neneknya
Sayyid Hadi adalah pembesar istana Mughol di 1754 sampai 1759. Dia mendapat
didikan tradisional dalam pengetahuan agama dan di samping bahasa arab juga
belajar bahasa persia dia orang yang rajin membaca dan mengubahnya memperluas
pengetahuan dengan membaca buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Masa kecil Sayid Ahmad Khan dilalui dengan kesenangan dan kecukupan,
tetapi pada wafat kakeknya, kekayaan keluarganya mulai menurun. Pada 1838
ayahnya meninggal dan keuntungan hasil tanah yang diperuntukkan baginya oleh
pemerintah mulai hilang atau mulai dikurangi. Sayid Ahmad yang masih muda itu
mulai mencari penghidupannya sendiri. Pertama-tama ia harus mendapat
pengangkatan sebagai juru tulis tingkatan rendahan, tetapi segera ia diangkat
sebagai Munsif (wakil hakim), dan pada tahun 1841 ditempatkan sebagai Munsif di
kota bersejarah Fatihpur Sikri.

Pada tahun 1846 kakak Sayid Ahmad meninggal dunia dan agar dapat
memperhatikan urusan-urusan keluarga ia minta untuk dipindahkan bekerja ke
Delhi dan ia menetap disana sejak tahun 1846 sampai 1854. Delapan tahun itulah
merupakan tahun-tahun yang sangat penting bagi kehidupan Sayid Ahmad Khan.
Pada waktu itu ia dapat menyelasaikan pendidikan nya, disamping juga dapat
melihat tidak sekadar khayalan kabur dari anak-anak, tetapi dengan pandangan
dewasa dari pemuda yang sedang tumbuh.

5
Pada awal bulan Maret 1894 beliau menulis surat kepada salah seorang
temannya yang isinya menceritakan bahwa ia sedang sakit. Disaat itu beliau
berumur 78 tahun. Tahun-tahun terakhir kehidupan Sir Sayid diliputi tragedi-
tragedi pribadi, tetapi kerjanya untuk Perguruan Tinggi dan rakyatnya terus
berlangsung hingga akhir hayatnya. Delapan hari sebelum meninggal ia sekali lagi
menulis artikel mendukung penggunaan bahasa Urdu dalam pertentangan antara
bahasa Hindi dan Urdu yang muncul kembali. Dan setelah itu juga masih menulis
artikel membela Nabi Muhammad.

Akhirnya Sayud Ahmad Khan sakit pada tanggal 24 maret 1898 dan dua
hari kemudian dengan melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an ia meninggal dunia.

B. Ide Pembaharuan Sayid Ahmad Khan

Di masa pemberontakan 1857 ia banyak berusaha untuk mencegah


terjadinya kekerasan dan dengan demikian banyak menolong orang Inggris dari
pembunuhan. Sehingga pihak Inggris menganggap ia telah banyak berjasa bagi
mereka dan ingin membalas jasanya tetapi hadiah yang diberikan Inggris ia tolak.
Gelar yang kemudian diberikan padanya dapat terima. Hubungannya dengan pihak
Inggris menjadi baik dan ini ia gunakan untuk kepentingan umat islam
India.Ssayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa peningkatan kedudukan umat islam
India dapat diwujudkan hanya dengan bekerja sama dengan Inggris, Inggris telah
merupakan penguasa yang terkuat di India dan menantang kekuasaan itu tidak akan
membawa kebaikan bagi umat islam India hal ini akan membuat mereka tetap
mundur dan akhirnya akan sangat jauh ketinggalan dari masyarakat Hindu India

Disamping itu dasar ketinggian kekuatan barat termasuk didalamnya Inggris


ialah ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk dapat maju. Umat islam harus
pula menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern itu. Jalan yang harus
ditempuh umat Islam untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diperlukan itu bukanlah bekerjasama dengan Hindu dalam menentang Inggris tetapi
memperbaiki dan memperkuat hubungan baik dengan Inggris. Ia berusaha
meyakinkan pihak Inggris bahwa dalam pemberontakan 1857 umat islam tidak

6
memainkan peranan utama untuk itu ia keluarkan alas an yang mengandung
penjelasan tentang hal-hal yang membawa pada pecahnya pemberontakan 1857 di
antara sebab-sebab yang ia sebut adalah sebagai berikut

1. Intervensi Inggris dalam soal keagamaan seperti pendidikan agama kristen


yang diberikan kepada yatim piatu di panti-panti yang diasuh oleh orang
Inggris pembentukan sekolah-sekolah misi kristen dan penghapusan
pendidikan agama dari perguruan perguruan tinggi
2. Tidak turut serta nya orang orang India Islam maupun Hindu dalam
lembaga-lembaga perwakilan rakyat sehingga rakyat India tidak
mengetahui tujuan dan niat Inggris. Pemerintah Inggris tidak mengetahui
keluhan keluhan rakyat India pemerintah Inggris tidak berusaha mengikat
tali persahabatan dengan rakyat India

Dalam hal itu ia mengakui bahwa di antara golongan Islam yang turut dalam
pemberontakan 1857 ada yang melakukan perbuatan-perbuatan tidak baik dan
tercela dan perbuatan-perbuatan itu ia cap sebagai perbuatan kriminal tetapi kalau
hanya segolongan umat Islam yang bersalah hendaklah pada tempatnya .

Atas usaha-usaha nya dan apa sikap setia yang ia tunjukkan kepada Inggris,
Sayyid Ahmad dan akhirnya berhasil dalam merubah pandangan Inggris terhadap
umat Islam India dan sementara itu kepada umat Islam dianjurkan supaya jangan
mengambil sikap melawan tetapi sikap berteman dan bersahabat dengan Inggris
cita-citanya untuk menjalin hubungan baik antara Inggris dan umat Islam agar
dengan demikian umat Islam dapat ditolong dari kemunduran telah dapat
diwujudkan di masa hidupnya.

Sayyid Ahmad Khan melihat bahwa umat Islam India mundur karena
mereka tidak mengikuti perkembangan zaman peradaban islam klasik telah hilang
dan telah timbul peradaban baru di barat. Dasar itu adalah ilmu pengetahuan dan
teknologi dan sebagai telah disebut di atas inilah yang menjadi sebab utama bagi
kemajuan dan kekuatan orang barat.

7
Ilmu pengetahuan dan teknologi modern adalah hasil pemikiran manusia
oleh karena itu akal mendapat penghargaan tinggi bagi Sayyid Ahmad Khan tetapi
sebagai orang Islam yang percaya pada wahyu berpendapat bahwa kekuatan akal
bukan tidak terbatas, karena ia percaya pada kekuatan dan kebebasan akal sungguh
pun mempunyai batas. Ia percaya pada kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam
menentukan kehendak dan melakukan perbuatan dalam kata lain dengan paham
Qodariyah tidak mempunyai paham Jabariyah atau fatalisme.

Dengan demikian manusia dianugerahi Tuhan daya-daya diantaranya daya


berpikir dan daya fisik untuk mewujudkan kehendaknya manusia mempunyai
kebebasan untuk mempergunakan daya-daya yang diberikan Tuhan kepadanya itu
sejalan dengan paham Qodariyah yang dianut nya, ia percaya bahwa setiap tiap
makhluk Tuhan telah menentukan tabiat atau naturenya yang dibutuhkan. Dalam
Al-Quran disebut sunnatullah . Islam adalah agama yang mempunyai paham
hukum alam. Hukum alam perbuatan Tuhan antara hukum alam sebagai ciptaan
Tuhan dan Al-Quran sebagai sabda Tuhan tidak terdapat pertentangan keduanya.

C.Gerakan Aligarh Sebagai Wujud Pembaharuan


Pada umumnya Gerakan Aligarh mewakili kepentingan elit berbahasa Urdu
dan bangsawan muslim di India akhir abad ke-19. Tujuannya adalah untuk
memungkinkan kelompok-kelompok ini menyesuaikan diri dengan realitas baru
kekuasaan Inggris setelah penindasan yang menimbulkan dampak traumatis akibat
pemberontakan India pada tahun 1857. Retorika gerakan ini terfokus pada
reformasi pendidikan, dan hasil ini memperlihatkan hasil yang baik dengan
didirikannya Anglo-oriental College pada tahun 1875 di Aligarh.
Penggerak utama di belakang gerakan Aligarh adalah Sayyid Muhammad
khan, dia merupakan tokoh penting yang mendirikan Anglo-oriental college dan
berpengaruh luas di lingkungan sekolah itu. Sayyid Ahmad dan juga merupakan
tokoh kunci dalam mendefinisikan Apa yang disebut dengan moderisme islam di
India, dan dalam kaitan ini terdapat sejumlah karya ilmiah dalam bahasa Inggris
mengenai dua karya utamanya, yang pertama adalah Tabyin Alquran dan yang
kedua adalah Muhammad Commentary on the Bible pada tahun 1862 sampai 1865.

8
Tulisan ini akan lebih memperhatikan pertautan antara esai Sayyid Ahmad Khan
mengenai berbagai topik seperti: kemajuan, sihir, alam, dan sains, dengan gagasan
sentralnya tentang Islam modernis.
Dalam banyak hal Altaf Hussain Hali bisa disebut juga sebagai penyair
Gerakan Aligarh. Biografinya tentang Sir Sayyid Ahmad Khan yang berjudul
Hayat-e Javaid dipandang sebagai satu-satunya buku yang paling penting yang
pernah ditulis mengenai Gerakan Aligarh. Karya syair utamanya adalah Musaddas
Madd O Jazr-e Islam. Sebagaimana judul yang tertera Mussadas merupakan
perenungan mendalam tentang kebangkitan dan kemunduran peradaban Islam
dalam skala global. Buku ini juga menggambarkan kondisi masyarakat muslim
India dan perkembangannya kekuatan Eropa. Buku ini juga dikatakan sebagai
renungan mengenai modern modernitas Eropa dan konsekuensinya bagi
masyarakat muslim khususnya masyarakat muslim India dan memberikan pula
contoh-contoh menarik tentang respon terhadap modernitas, dan juga pinjaman dari
modernisasi tersebut.
Teks penting lainnya dalam kaitan ini adalah Muqodaman syair-syair karya
yang sering dikutip sebagai salah satu karya modern pertama dalam kritik sastra
Urdu Muqaddaman menjadi bacaan menarik disamping Mussadas. Karena
Muqaddaman menggambarkan kemerosotan budaya yang menguraikan secara
terperinci. Program pembaharuan demi mengintroduksi syair modern dalam bahasa
Urdu. Ada beberapa hal meskipun diterbitkan kan sebelum Muqadaman ada juga
mengangkat apa yang terjadi apa yang menjadi perhatian di dalam muqaddama.
Jadi dalam karya Hali persoalan modernitas sangat terkait dalam persoalan
pendefinisian syair modern bagi syair Urdu. Memang teks-teks Hali dan Sayyid
Ahmad Khan secara keseluruhan sering diambil sebagai contoh pertama
kesusastraan Urdu modern, dan mereka sendiri memandang teks-teks mereka itu
sebagai representasi dari inovasi yang ingin mereka wujudkan dalam budaya Urdu.
Penting untuk dicatat di sini bawah Hali dan Sayyid Ahmad Khan menjalin
kerjasama erat dengan pemerintah Inggris di India dalam pekerjaan yang berbeda-
beda dalam bentuk hidup mereka.Hali bekerja pada Depot buku pemerintah di
lahore pada tahun 1870 hingga 1874 sebagai penerjemah, dan pada saat yang sama

9
sekolah Anglo oriental Islam didirikan dengan kadar perlindungan dan besar dari
Inggris dan didasarkan pada model pendidikan Inggris. Pendirian Ahmad kan
digambarkan sebagai loyalisme dalam politik dan modernisasi dalam lembaga.
Mungkin karena loyalisme ini Jamal al-din Al-afghani menentang Sayyid Ahmad
Khan karena pandangan-pandangan modernis mereka pada dasarnya sama namun
kedekatan dengan pemerintah Inggris ini tidak bisa menyembunyikan
ambivalensinya terhadap Inggris, ambivalensi yang mungkin lebih kuat karena
faktor teramat dekatnya hubungan tersebut.
Sifat ambivalensi tersebut dengan menunjukkan betapa Hali dan Sayyid
Ahmad Khan mencoba untuk meminjam aspek-aspek modernitas Eropa dalam
karyanya. Yang lebih penting lagi dalam upaya melakukan hal demikian, mereka
mencabut karakter yang bermasalah dari beberapa kategori yang menentukan dari
modernitas Eropa itu sendiri.

Berikut merupakan karya-karya buku yang ditulis oleh Sayid Ahmad Khan
diantaranya:

a) Asrar-ul-sanadid (jejak-jejak yang besar). Buku yang diselesaikan tahun


1847 M ini memuat laporan (riset) tentang puing-puing Delhi lama, serta
mengenai sejumlah sarjana sastra dan orang-orang shalih di zamannya.
Buku ini mengantarkannya terpilih sebagai anggota The Royal Asiatic
Society pada tahun 1864. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis
oleh M. Garcin De Tasq pada tahun 1861 M.
b) Tozak-e-jehangir, merupakan autobigrafi kaisar jehangir dari kerajaan
mughal di India, pendiri Taj Mahal
c) Ashab-i-Baghawat-e-hind (sebab-sebab pemberontakan India) Buku ini
menceritakan tragedi pemberontakan kaum muslimin terhadap pada tahun
1857 M di India, yang menyebabkan runtuhnya kekaisaran mughal untuk
selamanya. Buku ini merupakan yang pertama berbicara mengenai masalah
ini. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa inggris oleh Auckland Colin.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sayyid Ahmad Khan adalah salah satu tokoh pembaharu dalam dunia Islam
yang berjasa bagi perkembangan serta kemajuan umat Islam di India khususnya dan
menjadi teladan diseluruh dunia. Dalam pandangannya bahwa kemajuan suatu umat
didasarkan pada bagaimana umat tersebut dapat mengikuti perkembangan
modernitas terutama dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Karena Islam
sendiri adalah agama yang sangat menghargai akal dengan diwujudkannya
teknologi dan ilmu pengetahuan maka akal menjadi sangat penting demi majunya
suatu umat.

Diantara ide-ide pembaharuannya Sayid Ahmad Khan dibawah ini:

1. Dalam bidang politik, dalam keseluruhannya Sayid Ahmd Khan adalah


orang yang menghabiskan waktunya untuk kesejahteraan masyarakat
Muslim India dengan membina agama, moralitas, serta loyal kepada bangsa
yang memerintahnya
2. Dalam bidang pendidikan, ia berpandangan bahwa umat Islam harus
kembali ke teologi Sunnatullah dengan pemikiran rasional, filosofis dan
ilmiah seperti pada zaman Islam klasik, daripada itu ilmu pengetahuan yang
berkembang dengan pesat di Barat perlu dikuasai oleh umat Islam. Sebab
ilmu pengetahuanlah yang akan mampu menghidupkan kembali orientasi
keduniaan umat yang telah hilang sejak zaman pertengahan. Untuk
mengusai pengetahuan dari Barat tiada lain jalan yang ditempuh adalah
dengan mengakomodasi pikiran-pikiran modern termasuk pendidikan yang
dibawa oleh Inggris.
3. Dalam bidang sosial-keagamaan, agama yang dipahami oleh Sir Sayid
Ahmad Khan adalah suatu paham agama yang secara eksplisit sesuai
dengan kemajuan dan khususnya dengan kebudayaan Inggris pada abad ke-
19 denga ilmu, moralitas liberal, humanisme, dan rasionalisme ilmiahnya.

11
Diantara karya-karya Sayid Ahmad Khan ialah: Asrar-ul-sanadid, Tozak-e-
jehangir, dan Asbab-i-Baghawat –e-hind.

B. Saran
demikianlah hasil makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan
dari pembaca semuanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, John. Ronald L. Nettler. Pemikiran Islam, Jakarta: Erlangga,2006

Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1996

Al bahiy,Muhammad.Pemikiran Islam Modern, Jakarta:Pustaka Panjimas,1986

Ali,Mukti. Alam Pikiran Islam Modern di India Pakistan,Yogyakarta:Mizan,1996

13

Anda mungkin juga menyukai