MAKALAH
Disampaikan pada diskusi kelas jurusan Tadris IPA F dalam mata kuliah S. Peradaban Islam
Oleh kelompok; 4
Dosen Pembimbing:
Rosdialena,S.Sos.I,MA
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT , atas segala limpahan
serta rahmat dan karunia-NYA kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang bertemakan “Peradapan Islam Di Spanyol”.
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak , untuk didalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini .
Dan kami pun juga menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna baik materi maupun penulisan nya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat menyelesaikannya . Kami dengan tangan terbuka menerima masukan atau saran
dan usul guna penyempurnaan makalah ini . Dan semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-teman . Aamiin ya rabbal
‘alamin ………….
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah berakhirnya periode klasik islam, ketika islam mulai memasuki
masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu
bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Erop mengalahkan
kerajaan-kerajaan islam dan bagi dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan
teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya.
Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan
islam di Spanyol. Dari Islam Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada
periode klasik, ketika Islam mencapai keemasannya, Spanyol merupakan pusat
peradaban islam yang sangat penting, menyayang Baghdad di Timur. Ketika itu,
orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam di
sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di
Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.
B. Rumusan Masalah
Pokok bahasan dalam makalah yang berjudul “Peradapan IslamDi Spanyol“,
penulis membagi bahasan yang akan menjadi rumusan masalah yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana masuknya islam di spanyol ?
2. Bagaimana perkembangan islam di spanyol ?
3. Bagaimana kemajuan peradapan islam di spanyol ?
4. Bagaimana kemunduran dan kehancuran peradapan islam di
spanyol ?
C. Tujuan
tujuan dari makalah yang berjudul “Peradapan Islam di Spanyol” ini
diharapkan anda mampu :
1. Mengetahui masuknya islam di spanyol
2. Mengetahui perkembangan islam di spanyol
3. mengetahui kemajuan peradapan islam di spanyol
4. Mengetahui kemunduran dan kehancuran peradapan islam di
spanyol
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Monofisit, apalagi terhadap penganutagama lain, yaitu Yahudi. Penganut agama
Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis
menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia di siksa dan dibunuh secara bruntal.
Rakyat dibagi-bagi kedalam sistem kelas, sehingga, keadaanya diliputi oleh
kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak. Didalam situasi seperti
itu, kaum tertindas menanti kedatangan juru pembebas dan juru pembebasnya
mereka temukan dari orang islam. Berkenaan dengan itu, Ameer Ali, seperti
dikutip oleh Imamuddin mengatakan, ketika Afrika (Timur dan Barat) menikmati
kenyamanan dalam segi material, kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan
tetangganya di jazirah Spanyol berada dalam keadaan menyedihkan di bawah
kekuasaan tangan besi penguasa Visighotic. Di sisi lain, kerajaan berada dalam
kemelut yang membawa akibat pada penderitaan masyarakat. Akibat perlakuan
yang keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat perlawanan
dan pembrontakan. Perpecahan dalam negri Spanyol ini banyak membantu
keberhasilan campur tangan Islam di tahun 711 M. Perpecahan itu amat banyak
coraknya dan sudah ada jauh sebelum kerajaan Gothic berdiri.
Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika
Ialam masuk ke Spayol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal,
sewaktu Spanyol berada dibawah pemerintahaan Romawi, berkat kesuburan
tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri, dan
perdagangan karena didukung oleh sarana transpormasi yang baik. Akan tetapi,
setelah Spanyol berada bibawah kekuasaan kerajaan Gothic, perekonomian
lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun. Hektaran tanah dibiarkan
terlantar tanpa di garap, beberapa pabrik di tutup, dan antara satu daerah dan
daerah lain sulit dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan.
Buruknya kondisi sosial, ekonomi, dan keagamaan tersebut disebabkan
oleh keadaan politik yang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa
pemerintahan Raja Roderick,Raja Goth terakhir yang dikalahkan islam.
Adapun yang dimaksud dengan faktor internal adalah suatu kondisi yang
terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan, dan para prajurit islam
yang terlibat dalam penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin
adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentara kompak,bersatu, dan penuh percaya diri.
Merekapun cukup berani dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan,yang tak
kalah pentingnya adalah ajaran islam yang ditunjukan oleh tentara islam, yaitu
toleransi, persaudaraan, yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin itu
menyebabkan penduduk Spanyol menyabut kehadiran islam di sana.
B. PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL
Sejak pertama kali islam menginjakan kaki di tanah Spanyol hingga
jatuhnya kerajaan islam terakhir di sana, islam memainkan peran yang sangat
besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang
di lalui umat islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi empat periode, yaitu:
1. Periode Pertama (711-755 M)
5
Pada periode ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang di
angkat oleh Khalifah Bni Umayah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini
stabilitas politik negri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-
gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari
dalam antara lain berupa perselisihan di antara elit penguasa, terutama akibat
perbedaan etnis dan golongan. Selain itu, terdapat perbedaan pandangan antara
khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan.
Masing-masing mengaku bahwa, merekalah yang paling berhak menguasai
daerah Spanyol ini. Oleh karena itu terjadi dua puluh kali pergantian wali
(gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan pandangan
politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh islam di Spanyol yang
bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah
tunduk kepada pemerintahan islam. Gerakan ini terus memperkuat diri setelah
berjuang lebih dari 500 tahun, akhirnya mereka mampu mengusir islam dari
bumi Spanyol.
Karena sering terjadi konflik internal dan berperang menghadapi musuh
dari luar, maka dalam periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan
pembangunan dibidang peradaban dan kebudayaan. Periode ini berakhir dengan
datangnya Abd Al-Rahman Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 138H/755M.
2. Periode Kedua (755-912 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang
bergelar amir (panggilan) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam
yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama
adalah Abdurrahman I, yang memasuki Spanyol tahun 138H/755 M dan diberi
gelar Al-Dakhil. Dia adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dari
kerajaan Bani Abbas ketika yang terakhir ini berhasil menaklukan Bani Umayyah
di Damaskus. Selanjutnya, ia berhasil mendirikan dinasti Bani Umayyah.
Pada periode ini, umat islam Spanyol mulai memproleh kemajuan-
kemajuan, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban.
3. Periode Ketiga (912-1013 M)
ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd Al-Rahman III yang bergelar
“An-Nasir” sampai munculnya “raja-raja kelompok” yang dikenal dengan sebutan
Muluk al-Thawaif. Pada periode ini, Spanyol diperintahkan oleh penguasa dengan
gelar khalifah, penggunaan gelar khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai
kepada Abdurrahman III, bahwal Al-Muktadir, Khalifah daulat Bani Abbas di
Baghdad meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri.
Pada periode ini umat islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan
kejayaan, menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Adb Al-Rahman Al-
Nashir mendirikan Universitas Cordava. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan
ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa
ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran.
6
4. Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah lebih dari tiga negara kecil di
bawah pemerintahaan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth Thawaif yang
berpusat di suatu kota seperti Sevillean, Cordova, Toledo, dan sebagainya.
Yang terbesar di antaranya adalah abbadiyah di Seville. Pada periode ini umat
Islam spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau
terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai itu meminta
bantuan raja-raja Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa
keadaan politik islam itu, untuk pertama kalinya, orang-orang Kristen pada
priode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun kehidupan politik
tidak stabil,namun kehidupan intlektual terus berkembang pada periode ini.
Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan
perlindungan dari satu istana ke istana lain.
5. Periode Kelima (1086-1248 M)
periode ini, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa
negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti
Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti
Murabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh
Yusuf ibn Tasyfin di Amerika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan
sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Pada tahun 1143 M, kekuasaan
dinasti ini berakhir, baik di Amerika Utara maupun di Spanyol dan digantikan
oleh dinasti Muwahhidun. Pada masa dinasti Muwahhidun, Saragossa jatuh ke
tangan Kristen, tepatnya tahun 1118 M. Kekuasaan Spanyol berada di bawah
penguasa-penguasa kecil. Dalam kondisi demikian, umat islam tidak mampu
bertahan dari serangan Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M Cordova jatuh
ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. Seluruh sepanyol
kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam.
6. Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah
dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan
seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi secara politik dinasti ini
hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Kekuasaan islam yang merupakan
pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir, karena perselisihan orang-orang istan
dalam merebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang
kepada ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya
menjadi raja. Dia membrontak dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam
pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad ibn Sa’ad.
Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand dan Isabella untuk
menjatuhkannya. Dua penguasa keristen ini dapat mengalahkan penguasa yang
sah dan Abu Abdullah naik tahta.
Tentu saja, Ferdenand dan Isabella yang mempersatukan dua kerajaan
kristen melalui perkawinan. Abu Abdullah tidak kuasa menahan serangan-
serangan orang kristen tersebut dan akhirnya mengaku kalah. Ia menyerahkan
7
kekuasaan kepada Ferdenand dan Isabella kemudian hijrah ke afrika utara.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan islam di Spanyol tahun 1492 M. Umat
islam setelah itu dihadapkan kepada dua pilihan,masuk Kristen atau pergi dari
Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh di katakan tidak ada lagi umat islam di
daerah ini.
C. KEMAJUAN PERADABAN
Dalam masa lebih dari tujuh abad, kekuasaan islam di Spanyol, umat
islam telah sampai ke jayaan di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh ,
bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia kepada kemajuan
yang lebih kompleks.
1. Kemajuan intlektual
Spanyol adalah negri yang subur, kesuburan itu juga mendatangkan
penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan
pemikir, yakni dalam bidang sebagai berikut :
a. Filsafat
b. Sains
c. Fiqih
d. Musik dan kesenian
e. Bahasa dan Sastra
3. Kesulitan ekonomi
Di paruh kedua masa islam di spanyol, para penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius, sehingga mereka
lalai akan membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang
amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik serta militer.
5. Keterpencilan
Spanyol islam bagaikan terpencil dari dunia islam yang lain. Ia selalu
berjuang sendirian , tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara.
Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung
kebangkitan Kristen disana.
9
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Kemajuan eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang
budi kepada khazanah ilmu pengetahuan islam yang berkembang di periode
klasik. Memnag banyak saluran bagaimana peradapan islam mempengaruhi eropa,
seperti sicilia dan perang salib, tetapi saluran yang terpenting adalah Spanyol
Islam.
Spanyol adalah tempat yang paling utama bagi eropa menyerap peradapan
islam, baik dalam bentuk hubungan politik ,social, maupun perekonomian, dan
peradapan antar Negara. Orang-orang eropa menyaksikan kenyataan bahwa
spanyol berada dibawah kekuasaan islam jauh meninggalkan Negara-negara
tetangganya eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains disamping
bangunan fisik.
Walaupun islam akhirnya terusir dari negeri spanyol dengan cara yang sangat
kejam , tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di eropa. Gerakan-
gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan yunani klasik (renaissance)
pada abad ke-14 Masehi , rasionalisme pada abad ke-14 M , dan pencerahan pada
abad ke-18 M .
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Nasution, Harun. 1985. Islam ditinjau dari berbagai aspeknya. Jakarta : UI Press
2. Spuler, bertold. 1960. The Muslim Word : A Historical Survey.Leiden: EJ Brill
3. W.Arnold, Thomas. 1983. Sejarah Dakwah Islam. Jakarta: Wijaya
4. Mahmudunnasir , Syed. 1981. Islam Its Concept & History. New Delhi: Kitab
Bhavan
5. Wassenstein, David. 1985. Politics and sociality in Islamic spain. New Jersey:
Prinseton University Press
6. Zaidan, jurji. Tanpa tahun. Tarikh al-tamaddun al-islami, juz III. Kairo: Dar Al-
Hilal
7. Fakhri, Majid. 1986. Sejarah Filsafat Islam. Jakarta: Pustaka Jaya
11