Anda di halaman 1dari 6

BAB III MASA KEMAJUAN ISLAM 1 (650-1000 M)

A. KHALIFAH RASYIDAH
Nabi Muhammad SAW. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan
menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat islam setelah beliau wafat.
Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut pada kaum muslimin sendiri
untuk menentukannya. Karena itulah tidak lama setelah beliau wafat belum lagi
jenazahnya dimakamkan sejumlah tokoh muhajirin dan anshar berkumpul di balai
kota Bani Sa’idah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih
menjadi pemimpin, akhirnya Abu Bakar terpilih rupanya semangat keagamaan Abu
Bakar mendapatkan penghargaan yang tinggi dari umat islam.
Sebagai pemimpin umat islam setelah Rasul, Abu Bakar disebut Khalifah
Rusulillah (pengganti Rasul) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut
Khalifah saja. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah nabi wafat untuk
menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala
pemerintahan.
Abu Bakar menjadi Khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634M ia meninggal
dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri
terutama tentang yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau
tunduk kepada pemerintahan Madinah. Mereka menganggap perjanjian yang dibuat
dengan nabi Muhammad dengan sendirinya batal setelah nabi wafat. Karena itu
mereka menentang Abu Bakar. Karena sifat keras kepala dan menentang dan
mereka dapat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan
persoalan dengan perang Riddah (perang melawan kemurtadan). Khalid Bin Walid
adalah jendral yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini.
Di masa Khalifah Abu Bakar sebagaimana pada masa Rasulullah bersifat
netral, kekuasaan legislatif,eksekutif dan yudikatif. Terpusat ditangan Khalifah
seperti juga nabi Muhammad,Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat besarnya
bermusyawarah.
Khalid Bin Walid dikirim ke Irak dan dapat menguasai Al-Hirah ditahun 634
M, yang dipimpin 4 jendral yaitu Abu Ubaydah, Amribn’Ash, Yazib Ibn Abi
Sufyan, dan Syurahbil yang dipimpin oleh Usamah, untuk memperkuat tentara
khalid bin walid diperintahkan meninggalkan irak dan melalui Gurun Pasir yang
jarang dijalani, ia sampai ke Syiria.
Abu Bakar meninggal dunia sementara barisan depan pasukan islam sedang
mengancam Palestina,Irak dan Kerajaan Hirah yang digantikan oleh tangan
kanannya Umar bin Khatab. Dimasa Umar gelombang ekspansi (peluasan daerah
kekuasaan) pertama terjadi di Ibu kota Syira, Damaskus jatuh tahun 635M, setelah
tentara Bizantium kalah dipertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syiria jatuh
kekuasaan islam. Ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan Amr Ibn Ash
dan ke Irak dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqash. Iskandaria ibu kota Mesir di
taklukkan tahun 641M dan Mesir jatuh ke bawah kekuasaan islam di sebuah kota di
Irak, jatuh pada tahun 637M. Pada tahun 641M, mosul dapat dikuasai dengan
demikian pada masa kepemimpinan Umar.
Umar memerintah selama 10 tahun (13-23H/634-644M) masa jabatannya
berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang budak dari Persia bernama
Abu Lu’lu’ah. Umar menunjuk 6 orang sahabat dan meminta mereka untuk
memilih salah seorang diantaranya menjadi Khalifah. 6 orang tersebut adalah
Usman, Ali, Tahlhah Zubair, Sa’ad Ibn Abi Waqqash, dan Abdurahman Ibn’ Auf.
Setelah Umar wafat Usman berhasil ditunjuk sebagai Khalifah.
Dimasa pemerintahan Usman (644-655M) di Armenia, Tunisia, Cyprus, Rodes
dan yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan berhasil direbut.
Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun,kepemimpinan Usman sangat
berbeda dengan kepemimpinan Umar,akhirnya pada tahun 35 H/ 655M, Usman
dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu.
Setelah Usman wafat masyarakat beramai-ramai membait. Ali Ibn Abi thalib
sebagai Khalifah,Ali hanya memerintah 6 tahun selama pemerintahannya ia
menghadapi berbagai pergolakan tidak lama setelah itu Ali Ibn Abi Thalib
menghadapi pemberontakan Thalhah dan Aisyah. Alasan mereka Ali tidak mau
menghukum para pembunuh Usman,dan mereka menuntut bela atas darah Usman
yang ditumpahkan secara zalim. Setelah Zubair Bin Thalhah terbunuh ketika
hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah.
Di ujung masa pemerintahan Abi Ibn Abi Thalib umat islam terpecah menjadi 3
bagian kekuatan politik. Yaitu Mu’awiyah, Syi’ah (pengikut) Ali dan Al-khawarij
(orang-orang yang keluar dari barisan Ali) .
Pada tanggal 20 Ramadhan 40H(660M) Ali terbunuh oleh salah seorang
anggota Khawarij. Kedudukan Ali sebagai Khalifah dijabat oleh anaknya selama
beberapa bulan, Namun karena Hasan ternyata lemah, sementara Muhawiyah
semakin kuat, maka Hasan membuat perjanjian damai. Tahun 41H (661M) tahun
persatuan itu dikenal dalam sejarah seabgai tahun jama’ah. Dengan demikian
berakhirlah apa yang disebut dengan masa Khulafa Ur Rasyidin dan dimulai dengan
kekuasaan Bani Umayy dalam sejarah politik islam.
Ketika itu wilayah kekuasaan islam sangat luas. Ekspansi ke negeri-negri yang
sangat jauh dari pusat kekuasaannya dalam waktu tidak lebih dari setengah abad.
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan ekspansi itu makin cepat antara lain
adalah
1. Islam, di samping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia
dengan tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat.
2. Dalam dada para sahabat nabi tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban
menyerukan, ajaran-ajaran islam (dakwah) keseluruh penjuru dunia.
3. Bizantium dan persia,dua kekuatan yang mengusai timur tengah pada waktu
itu mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan,baik sering terjadinya
perperangan antara keduanya maupun atra persoalan negara masing masing.
4. Pertentangaan aliran agama di wilayah Bizantium mengakibatkan hilangnya
kemerdekan beragama bagi rakyat.
5. Islam datang ke daerah daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan
toleran, tidak memaksa rakyatnya untuk mengubah agamanya dan masuk islam.
6. Bangsa sami di syira dan pelestina dan bangsa hami di mesir memandang
bangsa arap lebih tekat kepada mereka, dari pada bangsa eropa.
7. Mesir, syifa,dan irak adalah daerah-daerah yang kayak kekayaan itu
membantu pengusaan islamuntuk membayar ekspetasi di daerah lainya.
B. KHALIFAH BANI UMAYYAH
Mamasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasan Bani
Umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratif berubah menjadi
Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun) kekalifahan muawiyah diperoleh
melalui kekerasan , diplomasi dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara
terbanyak, Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia
terhadap anaknya, Yazid.
Kekuasan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun.Ibu kota negara
dipindahkan Muawiyyah dari Madinah ke Damaskus tempatnya berkuasa
sebelumnya Khalifah- khalifah yang besar dinasti Bani Umayyah ini adalah
Muawiyyah Ibn Abi Sufyan (661-680M), Abd Al-Malik Ibn Marwan (685-705
M),Al- Walid Ibn Abdul Malik (705-751 M),Umar Ibn Abd Al-Azis (717-720 M)
dan Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M).ekspansi yang terhentikan pada masa
Khalifah Usman dan Ali dilanjutkan kembali dengan dinasti ini. Di zaman
Muawiyah, tunisia dapat dilakukan. Di sebelah timur, Muawiyah dapat menguasai
daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kalbu.
Sedangkan ekspansi ke barat secara besar besaran dilanjutkan di zaman Al-
Walid Ibn Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa kekenteraman,
kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup bahagia. Pada masa
pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat sesuai
ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya Benua Eropa yaitu
pada tahun 711M. Setelah Aljazair dan Maroko dapat ditundukkan Tariq Bin Ziad
pemimpin pasukan islam dengan pasukannya menyerang selat memisahkan antara
Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal
dengan nama Gibratar (Jabal Tariq). Ibu kota Spanyol Kordova dengan cepat
dikuasai menyusul setelah itu kota-kota lain. Setelah jatuhnya Kordova pasukan
islam memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapatkan dukungan dari
rakyat setempat. Akibat kekejaman penguaasa di Zaman Umar Ibn Abd Al-Aziz,
serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan Piranee. Serangan ini dipimpin
oleh Abd Al-Rahman Ibn Abdullah AL-Gafiqi. Al-GAfiqi terbunuh dan tentaranya
mundur kembali ke Spanyol. Di samping itu semua daerah di atas pulau-pulau yang
terdapat di laut tengah jatuh ke tangan islam pada zaman Bani Umay. Di samping
ekspansi kekuasaan islam Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan
diberbagai bidang.
Pada masanya, jabatan khusus orang hakim (qadhi) mulai berkembang
menjadi profesi tersendiri, Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya. Kalifah Abd
AL-Malik diikuti oleh putranya Al-Walid Ibn Abd Al-Malik (705-715M) seorang
yang berkemauan keras dan berkemampuan meaksanakan pembangunan dia
membangun panti-panti untuk orang cacat dan membangun jalan-jalan raya yang
menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya meskipun keberhasilannya
yang dicapai dinasti ini namun tidak berarti bahwa politik dalam negri dianggap
stabil. Muhawiyah diserahkan kepada pemilihan umat islam. Deklarasi
pengangkatan anaknya Yazis sebagai putra mahkota menyebabkan munculya
gerakan-gerakan oposisi dikalangan yang rakyatnya mengakibatkan terjadinya
peperangan saudara. Ketika Yazis naik tahta sejumlah tokoh terkemuka di Madinah
tidak mau menyatakan setia kepadanya. Yazis kemudian mengirim surat kepada
Gubernur Madinah memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia
kepadanya.
Perlawanan terhadap Bani Umayyah dimulai oleh Husen Ibn Ali pada
tahun 680M, ia pindah dari Makkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah
yang ada di Irak. Umat islam di derah ini tidak mengakui Yazis dan mengangkat
Husen sebagai Khalifah. Dalam pertempuran yang tidak seimbang di Karbela
sebuah daerah di dekat Kufa tentara Husen kalah dan Husen sendiri mati terbunuh.
Pahlawan orang-orang Syi’ah tidak paham dengan terbunuhnya Husen. Gerakan
mereka menjadi lebih keras lebih gigih dan tersebar luas. Yang termasuk diantara
pemberontakan Mukhtar di Kufah pada tahun 685-687M. Mukhtar mendapat
banyak pengikut dari kalangan kaum Mawali yaitu umat islam bukan Arab berasal
dari Persia, Armenia,dan lain-lainnya. Mukhtar terbunuh dalam peperangan
melawan gerakan oposisi lainnya, gerakan Abdullah Ibn Zubair. Namun Ibn Zubair
tidak berhasil menghentikan gerakan Syi’ah. Gerakan Abdullah Ibn Zubair baru
dapat dihancurkan pada masa kekhalifahhan Abd AL-Malik.
Tentara Bani Umayyah dipimpin Al-Hajj berangkat perjalanan ke Mekkah,
setelah itu Kabbah diserbu keluarga Zubair dan sahabat-sahabatnya melarikan diri
dan Zubair sendiri melakukan perlawanan sampai akhirnya terbunuh pada tahun
73H/692M. Hubungan pemerintahan dengan golongan oposisi membaik pada masa
pemerintahan Khalifah Umar Ibn Abd Al-Aziz (717-720M).
C. KHALIFAH BANI ABBAS
Kekuasaan dinasti Bani Abbas atau Khalifah Abbasiah sebagaimana
disebutkan, melanjutkan kekuasaan Bani Umayyah dinamakan Khalifah Abbasiah
karena pendirinya dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman nabi
Muhammad SAW. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang
dari tahun 132H (750M) s/d 656H (1258M) selama dinasti itu berkuasa pola
pemerintahan yang diharapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik,
sosial dan budaya. Masa pemerintahan Bani Abbas menjadi 5 periode
1. Periode pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M) disebut periode pengaruh
Persia pertama.
2. Periode kedua (232 H/ 847 M - 334 H / 945 M) disebut masa pengaruh
Turki pertama.
3. Periode ketiga (334 H/ 945 M - 447H/ 1055 M) disebut kekuasaan
dinasti Buaih dalam pemerintahan Khalifah Abbasiah dan disebut juga masa
pengaruh Persia kedua.
4. Periode ke empat (447 H/ 1055 M- 590 H/ 1194 M) masa kekuasaan
dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan Khalifah Abbasiah dan disebut juga masa
pengaruh Turki kedua.
5. Periode ke lima (590 H/ 1194M - 656H/ 1258 M) masa khalifah bebas
dari pengaruh dinasti lain tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Baghdad.

Anda mungkin juga menyukai