Anda di halaman 1dari 3

AKTUALISASI PERAN DAN HAK PEREMPUAN DALAM ORGANISASI

MASYARAKAT ISLAM

Oleh: Vivi Alfiyani

Berbicara soal perempuan sepertinya tidak pernah ada habisnya, untuk


dijadikan kajian. Realitanya perempuan hanya dijadikan objek eksploitasi dari aspek
kesehatan, ekonomi, organisasi maupun lainnya. Ketika melihat kebelakang , banyak
ditemukan budaya yang mengitimidasi perempuan.

Sering sekali kita mendengarkan ucapan “ Anak perempuan gak usah sekolah
tinggi-tinggi nanti ujung-ujungnya di dapur” hingga melahirkan stigma jika
perempuan terpasung dalam ruang domestik yang dalam istilah gender berkaitan
dengan rumah tangga. Selama ini perempuan diidentikkan dengan karier domestic,
bahkan literature-literatur Islam Klasik, seolah mewajibkan perempuan mengurusi
dunia domestic.

Penyebabnya karena Allah telah memberi perempuan pengalaman dan


perlengkapan untuk mengasuh anak. Hal tersebut tentu sudah menjadi kodrat alami
yang tidak bisa ditukar dengan laki-laki. Walaupun sudah menjadi kodrat seorang
perempuan melakukan kegiatan rumah tangga, namun ada usaha dari kaum feminis
penuntut kesetaraan gender 50/50.

Kesetaraan gender sendiri merujuk kepada suatu keadaan setara antara laki-
laki dengan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Perempuan dan anak
perempuan menanggung beban berat akibat ketidak setaraan yang terjadi, padahal
ketidak setaraan itulah yang akan merugikan banyak orang.

Pemberdayaan perempuan harus ada dikarenakan agar ada persamaan derajat


antara laki-laki maupun perempuan. Organisasi perempuan sendiri memiliki peran
sangat penting dalam pembangunan bangsa ini dan pembangun sebuah organisasi,
terkhususkan dalam menyuarakan hak-hak perempuan untuk kesetaraan gender.
Perempuan merupakan sosok yang kuat dan mampu melakukan segala hal,
juga mampu mengambil peran dalam segala bidang. Perempuan bisa mempunyai nilai
lebih dalam hal kecerdasan, ketelitian, keuletan, dan kekreatifan. Perempuan sering
dianggap lemah bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa. Perempuan mempunyai
cara tersendiri untuk mewujudkan keinginannya.

Peningkatan peran perempuan semakin disuarakan di berbagai penjuru dunia


saat ini. Bahkan perempuan dianggap melakukan peran penting karena mereka
menjadi penanggap dan pemimpin pertama saat krisis kemanusiaan terjadi.
Perempuan haruslah dijadikan kekuatan dan diberi ruang untuk berpartisipasi dalam
segala hal, termasuk dalam dunia keorganisasian.

Di era sekarang peran perempuan sudah tidak lagi aneh, bahka sekarang
perempuan banyak yang telah menduduki jabatan penting yang dulu hanya
diperuntukkan untuk kaum laki-laki. Contohnya saja menjadi ketua di dalam sebuah
organisasi, menjadi menteri, hakim, jaksa, dan bahkan presiden sekalipun.

Perempuan bisa belajar dari berorganisasi untuk membentuk karakter dan agar
bisa mengeluarkan gagasan dan menerapkannya di masyarakat. Sekarang sudah
semakin banyak perempuan yang terjun ke jalan dan melakukan aksi-aksi
kemahasiswaan guna menyuarakan aspirasi dari masyarakat kecil, pemimpin suatu
organisasi perempuan, dan masih banyak lagi.

Karena itulah penting sekali menanamkan tujuan organisasi bagi yang


sepenuh hati terjun kedalam keorganisasian. Mungkin akan banyak sekali seleksi
alam yang dimana orang yang tau tujuan organisasi dialah yang bertahan, namun jika
berorganisasi karena keterpaksaan ataupun hanya ikut-ikut saja maka bisa jadi gugur
dalam organisasi.

Banyak organisasi yang sekarang sudah memberikan tempat untuk


perempuan. Jadi sebaiknya untuk para perempuan gunakanlah kesempatan ini untuk
mewujudkan kesetaraan gender dengan langkah awal berorganisasilah karena
didalam organisasi kita akan mendapatkan pelajaran yang tidak bida didapatkan
dibangku sekolah maupun kuliah.

Jangan jadi perempuan sebagai mahasiswa kupu-kupu atau kuliah pulang


kuliah pulang saja. Tapi jadilah mahasiswa sebagai kader umat dan bangsa melalui
berorganisasi. Dari sini bisa disimpulkan sebagai mahasiswa terkhususkan perempuan
sadarlah dengan keadaan sosian sekitar kita dan jadikan organisasi sebagai
kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai