Anda di halaman 1dari 5

3.

WAKTU PENGGELEDAHAN
Penggeledahan yang baik dan tepat adalah apabila penggeledahan
dilakukan disiang hari, hal ini disebabkan pada siang hari anak-anak
tersangka sedang berada di sekolah dan tetanggapun sibuk diluar rumah,
kecuali dalam hal-hal tertentu.
Berdasarkan Stbl 1865 pasal 3 melarang penggeledahan rumah dilakukan
dimalam hari karena penggeledahan pada malam harii akan menimbulkan
ketakutan dan kekagetan yang sangat trauma bagi anak-anak.
. Oleh karena tu, penggeledahan sebisa mungkin untuk bisa dilakukan
pada siang hari. Itupun hendaknya dicari waktu dan momen yang dapat
menghindari akibat sampingan yang bisa merusak partumbuhan kejiwaan
dan mental anak-anak dan keluarga tersangka.
4. Prosedur penggeledahan
Dalam KUHAP BAB XIV Pasal 125 s/d 127 diatur mengenai tata cara atau prosedur yang berkaitan dengan
pelaksanaan penggeledahan yang dilakukan berdasarkan Pasal 33 dan 34 KUHAP, yaitu sebagai berikut:
a. Tanpa mengurangi tata cara yang diatur dalam Pasal 33 dan 34 KUHAP, maka dalam hal Penyidik
melakukan penggeledahan rumah terlebih dahulu wajib menunjukkan tanda pengenalnya kepada tersangka
dana tau keluarganya (Pasal 125 KUHAP);
b. Penyidik wajib membuat Berita Acara penggeledahan Rumah (modek Serse; A. 11.08) yang berisi uraian
tentang jalannya dan hasil penggeledahan rumah sebagaimana dimaksud Pasal 33 ayat (5) KUHAP;
c. Berita Acara Penggeledahan Rumah setelah selesai dibuat terlebih dahulu dibacakan kepada yang
bersangkutan kemudian diberi tanggal dan ditanda tangani oleh Penyidik beserta tersangka/keluarga dan
Kepaa Desa/Lurah/ketua RT/RW dengan dua orang saksi (pasal 126 KUHAP);
d. Dalam hal tersangka/keluarganya tidak mau membubuhkan tanda tangannya, hal itu dicatat dalam Beruta
Acara dengan menyebutkan alasannya (Pasal 126 KYHAP);
e. Untuk kepentingan keamanan dan ketertiban yang berkaitan dengan penggeledahan rumah, penyidik dapat
mengadakan penjagaan atau penutupan tempat tertentu yang dianggap perlu;
f. Di samping itu selama penggeledahan sedang berlangsung Penyidik berwenang memerintahkan agar orang-
orang tertentu yang dianggap perlu tidak meninggalkan tempat yang sedang digeledah (Pasal 127 KUHAP);
Pasal 33 ayat (5) KUHAP tentang kewajiban penyidik membuat
berita acara, penyidik dapat melakukan penggeledahan:
1. Pada halaman rumah tersangka bertempat tinggal, berdiam atau ada
dan yang ada diatasnya,
2. Pada setiap tempat lain tersangka bertempat tinggal, berdiam atau
ada,
3. Ditempat tindak pidana dilakukan terdapat bekasnya,
4. Di tempat penginapan dan ditempat umum lainnya (Pasal 34 ayat (1)
KUHAP).
Pasal 34 ayat (2) KUHAP menjelaskan:
Dalam hal penyidik melakukan penggeledahan tidak diperkenankan memeriksa atau
menyita surat, buku dan tulisan lain yang tidak merupakan benda yang berhubungan
dengan tindak pidana yang bersangkutan atau yang diduga telah dipergunakan,
untuk melakukan tindak pidana tersebut dan untuk itu wajib segera melaporkan
kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat guna memperoleh persetujuannya.
Dalam Pasal 36 KUHAP disebutkan;
Dalam hal penyidik harus melakukan penggeledahan rumah di luar daerah
hukumnya, dengan tidak mengurangi ketentuan tersebut dalam Pasal 33, maka
penggeledahan tersebut harus diketahui oleh ketua pengadilan negeri dan
didampingi oleh penyidik dari daerah hukum di mana penggeledahan itu dilakukan.
Dalam pasal 37 KUHAP dijelaskan bahwa;
1. Pada waktu penangkapan tersangka, penyidik hanya berwenang
menggeledah pakaian termasuk benda yang dibawanya serta apabila
terdapat dugaan keras dengan alasan yang cukuo bahwa pada
tersangka tersebut terdapat benda yang dapat disita.
2. Pada waktu menangkap tersangka atau dalam hal terdangka
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibawa kepada penyidik,
penyidik berwenang menggeledah pakaian dana tau menggeledah
badan tersangka.

Anda mungkin juga menyukai