11000120140449
Resume 4
Pasal 7 Kuhap
(1) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a mempunyai tugas dan wewenang:
a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang terjadinya tindak pidana;
c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa surat atau tanda pengenal diri yang bersangkutan;
f. memanggil orang untuk diperiksa sebagai tersangka atau diminta keterangan sebagai saksi;
g. mendengarkan keterangan ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dan huruf c karena kewajibannya mempunyai
wewenang berdasarkan undang-undang yang menjadi dasar hukumnya.
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
berkoordinasi dengan penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a.
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dan huruf c dalam melaksanakan upaya paksa
dapat meminta bantuan penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a.
(5) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan koordinasi dan permintaan bantuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan
tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau
penuntutan dan/atau peradilan (Pasal 1 butir 20 KUHAP).
Saksi tidak boleh ditangkap, tetapi boleh disandera. Saksi juga wajib disumpah pada saat
pemeriksaan di pengadilan, tetapi dapat menolak secara sah.
Bukti-bukti yang dikumpulkan harus cukup dan meyakinkan bahwa orang yang bersangkutan
memang bersalah, baru kemudian melakukan penangkapan dan penahanan agar tidak
merugikan pihak yang tidak bersalah.