Anda di halaman 1dari 4

Nama : Carissa Cindy Heliza

NIM : 11000121130364
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana
Kelas :J
Pertemuan / Tanggal : / Rabu, 20 September 2023

UPAYA PAKSA

1. penangkapan

Pasal 1 butir 20 KUHAP :

Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara


waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna
kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. (pengekangan
sementara, kewenangan pada penyidik)

o Penangkapan bukan suatu keharusan


o Tangkap/tahan = pedang bermata dua
 dalam hubungannya dengqan masalah ini, Van Bemmelen
mengatakan bahwa penahanan adalah sebagai suatu pedang
yang memenggal kedua belah pihak, karena tindakan yang
bengis ini dapat dikenakan oada orang orang yang belum
menerima keputusan hakim, sehingga
 fungsi penangkapan dan penahanan adalah untuk
perlindungan masyatakat terhadap kejahatan akan tetapi ia
tidak menurup kenungkinan terkena pula pada orang orang
yang sama tidak bersalah tersebut. oleh karena itu maka aparat
penegak hukum dalam menggunakan wewenang yang mereka
miliki itu haruslah dilandasi oleh keyakinan adanya presumtio
of guilt (praduga bersalah)
 Asas praduga tak bersalah hanya ada pada saat
persidangan.
 PENGERTIAN BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP :
Pasal 17 KUHAP
 yang dimaksud dengan bukti permulaan yang cukup
adalah “bukti permulaan untuk menduga adanya tindak
pidana sesuai pasal 1 butir 14. pasal ini menunjukan
bahwa perintah penangkapan tidak dilakukan dengan
sewenang wenangm akab tetapi hanya dapat ditujukan
kepada mereka yang betul betul melakukan tindak
pidana.” Minimal harus ada dua alat bukti (Pasal 184
KUHAP)
 asas indubio proreo — ini berarti bahwa
sebelum aparat penegak hukum menentukan
sikaonya untuk menahan tersangka, terlebih
dahulu harus mecari fakta fakta …
 Unus Testis Nullus Testis — secara praktis
penafsiran dari bukti permulaan yang cukup itu
hafrus ditafsirkan adanya minimum dua alat
bukti. hal sesuai dengan asa yang dikenal dalam
hukum acara pidana ialah “unus testis nullus
testis” atau een getuige is geen getuige (satu
saksi bukan saksi)
 CARA PENANGKAPAN
 dilakukan oleh petugas polri yang hanya sah apabila
memenuhi syarat sebagai berikut : Pasal 18 KUHAP
 menunjukkan surat perintah penangkapan yang
dikeluarkan oleh penyidik atau penyidik
pembantu
 surat perintah tercantum identitas tersangka,
alasan penangkapan, uraian singkat me ngenai
kejahatan yang dipersangakakn terhadap
tersangka
 …
 JANGKA WAKTU TANGKAP — diatur dalam pasal
19 ayat 1 KUHAP, penangkapan dapat dilakukan untuk
paling lama satu hari (24 jam) — pasal 1 angka 30
KUHAP, satu hari = 24 jam dan 1 bulan = 30 hari
2. penahanan

Pasal 1 butir 21 KUHAP :

Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh


penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal
serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. (penempatan di
tempat tertentu, kewenangan pada penyidik, penyidik pembantu, JPU,
Hakim)

o Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan penahanan :


 syarat objektif (groden van rechtimatigheid) — dasar
penahanan yang dutinjau dari segi tindak pidananya, yaitu
tindak pidana mana saja yang dapat dikenakan penahanan.
bersifat absolut, jika tindak pidana yang dilakukan tersangka
atau terdakwa termasuk dalam rumusan pasal 31 ayat 4
KUHAP
 syarat subjektif — bersifat alternatif. alasan alasan penahanan
yang ditinjau dari segi perlunya tersangka atau terdakwa itu
ditahan. menurut pasal 21 ayat 1 KUHAP, perlunya tersangka
atau terdakwa itu ditahan karena adanya keadaan yang
menimbulkan kekhawatiran :
 tersangka/terdakwa melarikan diri
 merusak atau menghilangkan barang bukti
 mengulangi tindak pidana

SYARAT SUBJEKTIF HARUS MELIHAT DAHULU


SYARAT OBJEKTIFNYA, TERPENUHI ATAU TIDAK.
Apabila syarat objektif tidak terpenuhi, maka tidak boleh.

 Pasal 22 KUHAP. Jenis penahanan :


 penahanan rumah tahanan negara — sel/rutan (masa
penahanan dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan :
dikurangkan seluruhnya dari jumlah lamanya
penahanan)
 penahanan rumah (huis arrest) — bisa rumah sendiri
ataupun rumah yang ditunjuk (rumah instansi) (masa
penahanan dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan :
1/3 dari jumlah lamanya penahanan)
 penahanan kota (stad arrest) — bebas bergerak
kemanapun asalkan masih ada di dalam suatu kota yang
ditunjuk. (masa penahanan dikurangkan dari pidana
yang dijatuhkan : 1/5 dari jumlah lamanya penahanan)
 jangka waktu penahanan : apabila terdakwa sedang ada sakit
fisik atau mental sehingga tidak dapat ditahan, maka jangka
waktu penahanan dapat ditambahkan 30 hari + 30 hari. apabila
sudah dilakukan penambahan, tapi fisik atau mental terdakwa
masih terganggu, maka harus dikeluarkan/tidak dilakukan
penahanan/tidak diperiksa lagi
 Penangguhan penahanan (pasal 31 KUHAP) penangguhan
penahanan dapat diberikan dengan atau tanpa jaminan uang
atau jaminan orang, berdasarkan syarat yang ditentukan. masa
penangguhan penahanan tidak yermasuk masa status tahanan.
selama tersangka/terdakwa di luar tahanan, tidak dapat
diperhitungkan sebagai masa tahanan sehingga tidak dapat
dipotongkan dengan pidana yang dijatuhkan oleh hakim.

Anda mungkin juga menyukai