Anda di halaman 1dari 4

UTS HUKUM ACARA PIDANA

KASUS 1
1. -Masa penangkapan syl =Pasal 19 ayat 1 KUHAP menyatakan, Penangkapan dilakukan
paling lama untuk satu hari. Diperiksa tanpa tekanan, ancaman, kekerasan, baik fisik
maupun psikis, dan sebagainya. Intinya anda berhak untuk diperiksa secara bebas
-Tujuan dilakukan penangkapan =
karena diduga melakukan dugaan tindak pidana Korupsi di Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
2. a) yang dimaksud dengan penangkapan
= suatu tindakan penyidik berupa pengekangansementara waktu kebebasan
tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan
penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang
diatur dalam undang-undang ini
b) syarat dilakukannya penahanan
=Syarat subjektif penahanan
-adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka akan
melarikan diri, -adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa
tersangka akan merusak atau -menghilangkan barang bukti, dan/atau adanya
keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka akan mengulangi
tindak pidana.
=Syarat objektif penahanan
-Tindak pidana dan/atau percobaan maupun pemberian bantuan dalam tindak
pidana yang diancam pidana lima tahun penjara atau lebih;
-tindak pidana yang ancamannya kurang dari lima tahun tetapi termasuk dalam:
• Pasal 282 Ayat 3, Pasal 296, Pasal 335 Ayat 1, Pasal 351 Ayat 1, Pasal 353 Ayat
1, Pasal 372, Pasal 378, Pasal 379a, Pasal 453, Pasal 454, Pasal 455, Pasal 459,
Pasal 480 dan Pasal 506 KUHP; • Pasal 25 dan Pasal 26 Rechtenordonnantie
(pelanggaran terhadap Ordonansi Bea dan Cukai, terakhir diubah dengan
Staatsblad Tahun 1931 Nomor 471); • Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 4 UU Darurat
Nomor 8 Tahun 1955 tentang Tindak Pidana Imigrasi; • Pasal 36 Ayat 7, Pasal 41,
Pasal 42, Pasal 43, Pasal 47 dan Pasal 48 UU Nomor 9 Tahun 1976 tentang
Narkotika.
c) berapa lama penahanan di tingkat penyidikan, penuntutan, dan persidangan pengadilan
tingkat pertama
=Untuk tingkat penyidikan dan penuntutan, ketentuan waktu penahanan tersangka diatur
dalam Pasal 24 dan Pasal 25. Pada tingkat penyidikan di kepolisian, lama penahanan
tersangka adalah 20 hari dan dapat diperpanjang paling lama 40 hari

3. Apabila Tersangka SYL ditangkap dan ditahan oleh Penyidik KPK, apa saja yang
menjadi hak-hak Tersangka SYL ? Sebutkan minimal 5 (lima)
Berdasarkan UU No 8 tahun 1981 tentang KUHAP
a.seorang tersangka berhak mendapatkan penjelasan terkait hal apa yang disampaikan
kepadanya maksudnya adalah seorang tersangka perlu mengetahui tuduhan apa yang
disangkakan kepadanya.
b.seorang tersangka berhak untuk memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik
ataupun Hakim.
c.seseorang berhak mendapatkan bantuan hukum dari satu orang atau lebih.
d.seorang tersangka juga berhak untuk mendapatkan seorang juru Bahasa
e.seorang tersangka ini juga berhak mendapatkan ganti rugi atau rehabilitasi apabila
Ditangkap atau ditahan tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang ataupun terdapat
kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang telah ditetapkan.
4. Apabila Tersangka SYL tidak menerima ataas penetapan tersangka dan
penangkapan/penahanan yang dilakukan oleh Penyidik KPK, apa saja upaya hukum yang
dapat dilakukan oleh Tersangka SYL ? Jelaskan
Pihak terdakwa atau penuntut umum berhak mengajukan banding asalkan memenuhi
ketentuan yang telah ditetapkan. Pengajuan banding dapat dilakukan dalam tenggat
waktu tertentu.Menurut Pasal 233 ayat (2) KUHAP, pengajuan banding dapat diterima 7
(tujuh) hari setelah putusan pengadilan atau vonis.
5. Apabila SYL mengajukan permohonan perlindungan saksi kepada Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban, bagaimana pendapat anda ?
Menurut saya SYL tidak dapat mendapatkan perlindungan LPSK, dikarenakan LPSK
hanya memberi perlindungan kepada saksi, korban, dan saksi pelaku (orang yang bekerja
sama dengan penegak hukum untuk mengungkap suatu tindak pidana dalam kasus yang
sama dan dalam kasus ini posisi SYL yaitu sebagai pelaku atau terdakwa.

6. Sebutkan jenis-jenis kepangkatan anggota Polri dari yang terendah sampai yang tertinggi!
Bhayangkara II, Bhayangkara I, Bhayangkara Kepala, Ajun Brigardir Polisi II, Ajun
Brigardir Polisi I, Ajun Brigardir Polisi, Brigardir Polisi II, Brigardir Polisi I, Brigardir
Polisi, Brigardir Polisi Kepala, Ajun Inspektur Polisi II, Ajun Inspektur Polisi I, Inspektur
Polisi II, Inspektur Polisi I, Ajun Komisaris Polisi, Komisaris Polisi, Ajun Komisaris
Besar Polisi, Komisaris Besar Polisi, Brigardir Jenderal Polisi, Inspektur Jenderal Polisi,
Komisaris Jenderal Polisi, Jenderal Polisi.

KASUS 2

1. Apa yang menjadi dasar penangkapan John sebagai tersangka dalam kasus ini? (20 Point)
dalam Pasal 338 KUHP yang merumuskan bahwa : “barangsiapa sengaja merampas
nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima
belas tahun.”
jika ancaman tersebut dilakukan melalui media elektronik, pelaku pengancaman dapat
dikenakan pidana berdasarkan UU ITE dan perubahannya. Berdasarkan Pasal 29 UU
ITE, tindakan dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan
secara pribadi merupakan perbuatan yang dilarang.
2. Bagaimana proses penyelidikan lebih lanjut harus dilakukan oleh polisi untuk
mengumpulkan bukti yang cukup dalam kasus ini? (20 Point)
Pasal 20 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) yaitu berupa perintah
untuk kepentingan penyidikan, penyidik atau penyidik pembantu atas perintah penyidik
melakukan penahanan. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka dalam proses penyidikan
jangka waktu penahanan hanya dapat dilakukan selama 60 (enam puluh) hari, namun
setelah selesai jangka waktu penahanan tersebut, dalam hal kasus yang ditangani oleh
kepolisian merupakan perkara sulit dan sangat sulit, maka penyidikan masih dapat
dilanjutkan sampai dengan selesai batas waktu penyelesaian perkara terhitung sejak
diterbitkannya Surat Perintah Penyidikan sebagaimana ketentuan dalam Pasal 31
Perkapolri 12/2009.
Sebagaimana diatur dalam Pasal 133 Ayat (1) KUHAP yang menegaskan dalam
hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,
keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia
berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman
atau dokter dan atau ahli lainnya. selanjutnya dalam ayat (2) Permintaan ahli
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu
disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau
pemeriksaan bedah mayat.
3. Apa yang perlu dilakukan oleh jaksa penuntut dalam menghadapi kasus ini, terutama
dalam hal mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk mendakwa John? (20 Point)
-Menerima atau menerima kembali hasil penyidikan yang lengkap dari penyidik dan
menentukan apakah berkas perkara itu sudah memenuhi persyaratan untuk dapat atau
tidak dilimpahkan ke pengadilan kemudian;
-Jaksa penuntut sebagai ahli pembuktian, harus membuktikan setiap dakwaanya dengan
alat bukti yang telah didapatkan dan sah dari penyidik
4. Bagaimana proses persidangan dalam kasus ini akan berjalan? Apa tindakan yang perlu
diambil oleh pengacara pembela John dan jaksa penuntut? (20 Point)
Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat).
Advokat adalah orang yang memberikan jasa hukum.
Pada dasarnya peran dan fungsi advokat adalah mendampingi korban maupun tersangka
atau terdakwa di setiap tingkat pemeriksaan guna memastikan terpenuhinya hak-hak
korban, tersangka, maupun terdakwa. Dalam sistem peradilan pidana, advokat berperan
membantu tersangka dan terdakwa untuk memahami proses hukum yang dijalaninya,
meliputi tahap pra-ajudikasi, ajudikasi, dan purna-ajudikasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat),
sambung Ifdhal, advokat memiliki posisi penting dalam sistem peradilan pidana. Salah
satunya untuk menjaga keseimbangan antara besarnya peran penegak hukum seperti
polisi dan jaksa dengan keadaan tersangka/terdakwa yang lemah. Oleh karena itu,
dibutuhkan advokat yang bebas, kendati dalam praktik penegakan hukum, para advokat
kurang mendapatkan tempat pada perannya tersebut.
5. Sejauh mana hukum acara pidana berlaku dalam kasus ini, dan bagaimana hukum
tersebut mempengaruhi hak-hak John sebagai tersangka? (20 Point)
Menurut Pasal 17 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), penangkapan
dilakukan terhadap seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan
bukti permulaan yang cukup. Bukti permulaan yang cukup yang dimaksud mengacu pada
minimal dua alat bukti yang sah sesuai dengan Pasal 184 KUHAP, yakni: keterangan
saksi, keterangan ahli surat, petunjuk, keterangan terdakwa. Pasal ini menegaskan bahwa
penangkapan tidak dapat dilakukan dengan sewenang-wenang. Penangkapan harus
ditujukan kepada mereka yang betul-betul melakukan tindak pidana dengan minimal dua
alat bukti yang sah.
Penangkapan hanya dapat dilakukan dalam pelaksanaan tugas kepolisian dengan alasan:
terdapat dugaan kuat bahwa seseorang telah melakukan kejahatan, untuk mencegah
seseorang melakukan kejahatan, dan untuk memelihara ketertiban dalam masyarakat.
Dalam kasus ini diketahui John memiliki catatan kekerasan dan telah beberapa kali diberi
peringatan oleh Sarah untuk menjauhinya. John sering datang ke apartemen Sarah dengan
alasan-alasan yang tidak jelas, yang membuatnya merasa terancam.Selain itu, polisi
menemukan senjata api yang ditemukan di apartemen Sarah. Temuan ini memicu dugaan
bahwa senjata tersebut adalah senjata yang digunakan untuk membunuh Sarah. Walaupun
hal ini belum dapat dipastikan kebenarannya namun polisi tetap dapat melakukan
penahanan.
Hak hak john sebagai tersangka, jika tidak terdapat bukti yang cukup maka John dapat
dibebaskan, dan dalam kasus ini John berhak memanggil pengacara untuk mendampingi
dirinya jika kasus ini berlanjut ke pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai