Anda di halaman 1dari 6

Dosen Pengampu : Firmansyah, S.H., M.H.

Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana


Nama/NPM/Kode Kelas : Johanes Hottua Sidabutar, 2251095, 3IHPA.

Kasus 1:
Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Republik Indonesia (selanjutnya disebut SYL) pada
tanggal 26 September 2023 telah ditetapkan sebagai Tersangka oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) karena diduga melakukan dugaan tindak pidana Korupsi di Kementerian
Pertanian Republik Indonesia, dan SYL pada saat melakukan kunjungan kerja keluar negeri
sempat menghilang dan akhirnya pulang ke Indonesia.

Pertanyaan:
1. Apabila KPK akan melakukan Penangkapan terhadap SYL, maka berapa lama masa
penangkapan tersebut dan apa yang menjadi tujuan dilakukannya penangkapan ? Jelaskan
(15 point);
2. Apabila setelah dilakukan Penangkapan kemudian dilanjutkan dengan Penahanan,
a. Apa yang dimaksud dengan Penahanan ? (10 point)
b. Apa saja syarat-syarat dapat dilakukannya penahanan ? (10 point)
c. Berapa lama masa penahanan di tingkat Penyidikan, Penuntutan dan
Persidangan Pengadilan tingkat pertama ? (10 point) ;
3. Apabila Tersangka SYL ditangkap dan ditahan oleh Penyidik KPK, apa saja yang
menjadi hak-hak Tersangka SYL ? Sebutkan minimal 5 (lima) ! (15 point) ;
4. Apabila Tersangka SYL tidak menerima ataas penetapan tersangka dan
penangkapan/penahanan yang dilakukan oleh Penyidik KPK, apa saja upaya hukum
yang dapat dilakukan oleh Tersangka SYL ? Jelalskan (15 point) ;
5. Apabila SYL mengajukan permohonan perlindungan saksi kepada Lembaga
Perlindungan Saksi dasn Korban, bagaimana pendapat anda ? (15 point) ;
6. Sebutkan jenis-jenis kepangkatan anggota Polri dari yang terendah sampai yang
tertinggi ! (10 point);

Kasus 2:
Pada suatu malam di kota X, seorang wanita bernama Sarah ditemukan tewas di
dalam apartemennya. Penemuan mayat tersebut dilaporkan oleh tetangga Sarah yang curiga
ketika ia tidak pernah melihat Sarah keluar selama beberapa hari. Ketika polisi tiba di tempat
kejadian, mereka menemukan tubuh Sarah tergeletak di lantai dengan luka tembak di
kepalanya.

Setelah penyelidikan awal, polisi mengidentifikasi John, mantan pacar Sarah, sebagai
tersangka utama. John telah memiliki catatan kekerasan dan telah beberapa kali diberi
peringatan oleh Sarah untuk menjauhinya. John sering datang ke apartemen Sarah dengan
alasan-alasan yang tidak jelas, yang membuatnya merasa terancam. Selain itu, polisi
menemukan senjata api yang ditemukan di apartemen Sarah. Temuan ini memicu dugaan
bahwa senjata tersebut adalah senjata yang digunakan untuk membunuh Sarah. Namun, tes
forensik masih perlu dilakukan untuk memastikan apakah peluru yang ditemukan di kepala
Sarah cocok dengan senjata yang ditemukan di apartemennya.

1
Dosen Pengampu : Firmansyah, S.H., M.H.
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana
Nama/NPM/Kode Kelas : Johanes Hottua Sidabutar, 2251095, 3IHPA.

John segera ditangkap dan dituduh membunuh Sarah. Namun, selama interogasi awal,
John dengan tegas membantah melakukan pembunuhan tersebut. Dia mengklaim bahwa dia
sudah tidak berhubungan dengan Sarah selama beberapa minggu dan tidak tahu apa-apa
tentang kematian Sarah.

Pertanyaan:
1. Apa yang menjadi dasar penangkapan John sebagai tersangka dalam kasus ini? (20 Point)
2. Bagaimana proses penyelidikan lebih lanjut harus dilakukan oleh polisi untuk
mengumpulkan bukti yang cukup dalam kasus ini? (20 Point)
3. Apa yang perlu dilakukan oleh jaksa penuntut dalam menghadapi kasus ini, terutama
dalam hal mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk mendakwa John? (20 Point)
4. Bagaimana proses persidangan dalam kasus ini akan berjalan? Apa tindakan yang perlu
diambil oleh pengacara pembela John dan jaksa penuntut? (20 Point)
5. Sejauh mana hukum acara pidana berlaku dalam kasus ini, dan bagaimana hukum
tersebut mempengaruhi hak-hak John sebagai tersangka? (20 Point)

Jawaban atas kasus 1:


1.1 Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 19 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (selanjutnya disebut sebagai “KUHAP”), yang menyatakan:
“Penangkapan dilakukan paling lama untuk satu hari.
Diperiksa tanpa tekanan, ancaman, kekerasan, baik fisik
maupun psikis, dan sebagainya. Intinya anda berhak
untuk diperiksa secara bebas.”
1.2 Bahwa alasan objektif sesuai dengan ketentuan Pasal 16 ayat (1) KUHAP, yang
menyatakan:
“Untuk kepentingan penyelidikan, penyelidik atas perintah
penyidik berwenang melakukan penangkapan.”
1.3 Bahwa alasan subjektif dilakukan penangkapan, yaitu:
- Agar SYL tidak kabur.
- Agar SYL tidak menghilangkan bukti-bukti.

2a. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 21 KUHAP, yang


menyatakan: “penahanan merupakan penempatan
tersangka atau terdakwa di tempat tertentu
oleh penyidik, atau penuntut umum atau hakim dengan
penetapannya, dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.”
2b. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 17 KUHAP, yang
menyatakan:
“Perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang
diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti
permulaan yang cukup.”

2
Dosen Pengampu : Firmansyah, S.H., M.H.
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana
Nama/NPM/Kode Kelas : Johanes Hottua Sidabutar, 2251095, 3IHPA.

2b.1 Bahwa penegasan Pasal 17 KUHAP disertai alat bukti berdasarkan Pasal 184 ayat (1)
KUHAP, yang menyatakan:
“alat bukti yang sah adalah:
a. keterangan saksi;
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
c. keterangan terdakwa.”
3. Bahwa hak-hak tersangka, yaitu:
- tersangka berhak mendapatkan penjelasan tuduhan apa yang disangkakan kepadanya.
- tersangka berhak untuk memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik
ataupun Hakim.
- tersangka berhak mendapatkan bantuan hukum dari satu orang atau lebih.
- tersangka juga berhak untuk mendapatkan seorang juru Bahasa
- tersangka ini juga berhak mendapatkan ganti rugi atau rehabilitasi apabila
Ditangkap atau ditahan tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang ataupun
terdapat kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang telah ditetapkan.
4. Bahwa apabila SYL tidak menerima surat penetapan
tersangka/penangkapan/penahanan oleh penyidik KPK. SYL dapat mengajukan
praperadilan mengenai sahnya penangkapan/penahanan oleh penyidik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 77 huruf “a” dan Pasal 78 ayat (1) KUHAP.
5. Bahwa menurut hemat Saya, tindakan yang dilakukan SYL sangat tepat untuk
mengurangi intervensi ataupun ancaman dari pihak lain untuk meringankan dan
membuktikan bahwa dirinya salah atau tidak, permohonan itu diajukan kepada
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban sesuai dengan Undang-undang No. 31
Tahun 2014 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 293,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5206).
6. Berikut ini kepangkatan anggota Polri dari rendah sampai dengan tinggi, yaitu:
- Tamtama
- Bintara
- Perwira Pertama
- Perwira Menengah
- Perwira Tinggi

3
Dosen Pengampu : Firmansyah, S.H., M.H.
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana
Nama/NPM/Kode Kelas : Johanes Hottua Sidabutar, 2251095, 3IHPA.

Jawaban atas kasus 2:


1.1 Bahwa dasar penangkapan John bermula dari laporan tetangga sarah yang menurut
Pasal 1 angka 24 KUHAP, yang menyatakan:
“laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh
seseorang karena hak atau kewajiban berdasarkan
undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang
telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa
pidana.”
1.2 Bahwa selanjutnya dilakukan penyelidikan oleh polisi yang menemukan alat bukti
berdasarkan Pasal 184 ayat (1) KUHAP, yang menyatakan:
“alat bukti yang sah adalah:
a. keterangan saksi;
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
c. keterangan terdakwa.”
1.3 Bahwa selanjutnya setelah polisi menemukan alat bukti yang cukup, dilakukan
penangkapan berdasarkan Pasal 17 KUHAP, yang menyatakan:
“Perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang
diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti
permulaan yang cukup.”
2. Bahwa berdasarkan kasus diatas, polisi memerlukan alat bukti yang cukup untuk
melakukan penahanan terhadap John. Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) huruf h KUHAP
menyebutkan, penyidik Polri karena kewajibannya berwenang mendatangkan seorang
ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara. Dalam hal ini
pencocokan peluru dengan pistol yang ditemukan polisi perlu diperiksa kecocokannya
dengan memanggil ahli dokter membuat laporan tertulis yang objektif dan berdasarkan
fakta dalam bentuk visum et repertum serta John perlu diinterogasi dengan
memberikan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Sehingga saya
berkesimpulan, polisi telah mengumpulkan 3 alat bukti cukup, yaitu keterangan ahli,
surat dan keterangan terdakwa.
3.1 Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam hal mengumpulkan alat bukti dapat melakukan
penahanan terhadap John berdasarkan Pasal 1 angka 21 KUHAP, yang menyatakan:
“penahanan merupakan penempatan tersangka atau
terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau penuntut
umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.”
3.2 Bahwa selanjutnya masa penahanan John berdasarkan Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2)
KUHAP, jangka waktu penahanan paling lama 20 hari dan dapat diperpanjang oleh
penuntut umum paling lama 40 hari.

4
Dosen Pengampu : Firmansyah, S.H., M.H.
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana
Nama/NPM/Kode Kelas : Johanes Hottua Sidabutar, 2251095, 3IHPA.

4.1 Bahwa Pengacara John harus menyatakan John tidak bersalah atas dugaan tindak
pidana, melakukan praperadilan mengenai sah atau tidaknya dugaan tindak pidana,
menyatakan segala tanggapan-tanggapan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima
(niet ontvankelijke verklaard)
4.2 Bahwa Jaksa Penuntut Umum harus menyatakan John bersalah atas dugaan tindak
pidana dengan melakukan penahanan untuk mengumpulkan alat bukti lainnya, serta
menyatakan segala tanggapan-tanggapan Pengacara John tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard)
5. Bahwa dalam kasus ini, berikut tinjauan yuridis mengenai hak yang mempengaruhi
John sebagai tersangka, yaitu:
- John berhak mendapatkan penjelasan tuduhan apa yang disangkakan kepadanya.
- John berhak untuk memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik ataupun
Hakim sebagaimana pada interogasi awal oleh polisi, bahwa dia sudah tidak
berhubungan dengan Sarah selama beberapa minggu dan tidak tahu apa-apa tentang
kematian Sarah. Berdasarkan Pasal 52 KUHAP, yang menyatakan:
“Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan
pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak memberikan
keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim.”
- John berhak mendapatkan bantuan hukum dari satu orang atau lebih. Berdasarkan
UU No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.
- John juga berhak untuk mendapatkan seorang juru Bahasa sebagaimana pada Pasal
53 ayat (1) KUHAP, yang menyatakan:
“Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan
pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak untuk setiap
waktu mendapat bantuan juru bahasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 177”
- John ini juga berhak mendapatkan ganti rugi atau rehabilitasi apabila Ditangkap
atau ditahan tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang ataupun terdapat
kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang telah ditetapkan. Berdasarkan Pasal
81 KUHAP, yang menyatakan:
“Permintaan ganti kerugian dan atau rehabiitasi akibat
tidak sahnya penangkapan atau penahanan atau akibat
sahnya penghentian penyidikan atau penuntutan diajukan
oleh tersangka atau pihak ketiga yang berkepentingan
kepada ketua pengadilan negeri dengan menyebut
alasannya.”

5
Dosen Pengampu : Firmansyah, S.H., M.H.
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana
Nama/NPM/Kode Kelas : Johanes Hottua Sidabutar, 2251095, 3IHPA.

REFERENSI

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

https://indonesiabaik.id/infografis/urutan-pangkat-kepolisian-republik-indonesia

https://www.hukumonline.com/klinik/a/forensik-dan-ruang-lingkupnya-dalam-mengungkap-ti
ndak-pidana-cl6647/

Anda mungkin juga menyukai