Anda di halaman 1dari 19

HUKUM

ACARA PIDANA
BAHASAN KE-TIGA
Oleh
Subbid Bankum
Bidkum Polda Lampung
POKOK BAHASAN III: Pemeriksaan
Pendahuluan (voorenderzoek)
 Persangkaan atau pengetahuan adanya
tindak pidana dapat diperoleh dari empat
kemungkinan:
 Kedapatan tertangkap tangan;
 Karena adanya laporan;

 Karena adanya pengaduan;

 Diketahui sendiri oleh penyidik;


SETELAH DIKETAHUI ADA
DUGAAN PERISTIWA HUKUM

PENYELIDIKAN PENYIDIKAN
(Penyelidik) (Penyidik)

Tugas&Wewenang

 Penyelidikan  Penyidikan
tindakan untuk serangkaian tindakan
menentukan apakah untuk menemukan
sesuatu peristiwa itu tersangkanya
merupakan tindak
pidana atau bukan
PENANGKAPAN

1. Pengertian – 1 angka 20 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –16 KUHAP

3. Syarat Penangkapan – 17 KUHAP

4. Lama Penangkapan – 19 KUHAP

5. Tatacara – 18-19 KUHAP


PENAHANAN
1. Pengertian – 1.21 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –20 KUHAP

3. Syarat Penahanan –21 KUHAP

4. Lama Penahanan – 24-29 KUHAP

5. Tatacara – 21.2 & 21.3 KUHAP

6. Jenis Penahanan – 22 KUHAP


BATAS WAKTU PENAHANAN

INSTANSI Awal Perpanjang Total Pasal 29


(hari) (hari/oleh) (hari) tambahan
1. PENYIDIKAN 20 40 (JPU) 60 30 + 30
2. PENUNTUTAN 20 30 (KPN) 50 30 + 30
3. PENGADILAN 30 60 (KPN) 90 30 + 30
4. BANDING 30 60 (KPT) 90 30 + 30
5. KASASI 50 60 (KMA) 110 30 + 30
______________________________________________
Maximum hari penahanan 400 + (150+150)
(700 hari)

Pasal 29: ditambah, jika ada gangguan fisik+mental, ancaman


pidanan lebih 9 tahun.
+ Terhadap perpanjangan= boleh mengajukan keberatan KPT dan KMA
PENGGELEDAHAN

1. Pengertian – 1.17 dan 1.18 KUHAP

2. Jenis dan wewenang Pgldh - 32 KUHAP

3. Tatacara – Ps 33-37 KUHAP

4. Pengecualian – 34 dan 35 KUHAP


PENYITAAN

1. Pengertian – 1.16 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –38 KUHAP

3. Tatacara – 38 - 43KUHAP

4. Penyimpanan –44 KUHAP

5. Tanggung Jawab- Pasal 44 (2)


HAK-HAK TERSANGKA
Cepat
Diperiksa

Mengirim
Surat Mengajukan
Pd Saksi
Pen Hukum

TERSANGKA

Berbicara
Bantuan Bertemu
Hukum Setiap saat
Dg PH

Memberi
Ket
Bebas
Pembelaan di Tingkat
Penyelidikan dan Penyidikan
“Pasal 69 dan 70 KUHAP”

Penasehat Hukum berhak menghubungi dan


berbicara dengan tersangka pada setiap tingkat
pemeriksaan dan setiap waktu .

Juklak angka 1 Lamp.Kep.Menkeh No.M.14-


PW.07.03/1983, yang dimaksud setiap waktu
adalah pada jam kerja.
Penyelidikan
 Berita Acara bukan pro yustisia;
 Keterangan yang diberikan dapat dijadikan alat
bukti di pengadilan;
 Pemintaan dokumen oleh penyelidik tidak harus
dipenuhi (dapat terjadi self increminating) 
(Penyerahan dokumen selaku barang bukti
haruslah dibuatkan BAPenyitaan atau
tandaterima)
 Kedudukan Penasihat Hukum tidak diatur, tetapi
dalam praktek dapat mendampingi terperiksa
dan memberikan nasihat hukum.
Penyidikan—Pemeriksaan Saksi
 Tidak diatur kedudukan Penasihat Hukum (PH)
dalam hal pemeriksaan saksi;
 Dalam praktek, penyidik menanyakan kepada
saksi apakah akan didampingi oleh Penasihat
Hukum dan dicatat dalam BAP nama Penasihat
Hukumnya;
 Dalam praktek, PH cukup leluasa membantu
merumuskan pertanyaan dan jawaban agar
pemeriksaan berjalan lancar dan cepat;
Penyidikan—Pemeriksaan
Tersangka
 Kedudukan PH diatur secara sederhana dalam pasal 115
KUHAP;
 Prinsip umum: melihat dan mendengar saja (within sight
and within hearing);
 Pengecualian: Perkara “keamanan negara” hanya dapat
melihat, tidak dapat mendengar (within sight without
hearing);
 Dalam praktek untuk perkara selain “kamneg” PH dapat
membantu merumuskan jawaban, bahkan terkadang
membantu merumuskan pertanyaan. Hal ini sangat
bergantung pada keluwesan dan etiket PH serta pribadi
penyidik;
 Tujuan membantu di sini untuk memperlancar jalannya
pemeriksaan, bukan untuk tindakan curang;
Penandatanganan BAP
(Pasal 118 KUHAP)
 Saksi maupun Tersangka harus bebas dalam
memberikan keterangan dan dicatat seteliti-
telitinya sesuai dengan kata yang
dipergunakannya (pasal 117);
 Setelah memberikan keterangan, saksi dan
tersangka menandatangani BAP;
 Apabila keterangan yang diberikan tidak sama
dengan yang tertulis dalam BAP maka saksi dan
tersangka dapat menolak menandatangani BAP;
 Untuk itu dibuatkan BAPenolakan
penandatanganan BAP;
Tim Pencari Fakta

Pro Justitia

BAP

Dilimpahkan

Tim Pencari Fakta


REKONSTRUKSI PERKARA– Apa
itu?
 Prinsip Kehati-hatian,
karena dapat
bertentangan dengan
HAM krn:
1. Tersangka “disuruh”
mengaku;
2. Dapat bertentangan dg
prinsip Praduga tak Rebuilt a fact or idea
bersalah; Membangun-
menampilkan kembali
3. Tidak diatur dalam peristiwa pidana
KUHAP;
Pertanyaan yg menjerat?
 Pasal 166 KUHAP – Pertanyaan yg
menjerat tidak boleh diajukan pd
terdakwa maupun kepada saksi

 Apakah berarti pertanyaan menjerat


boleh pd TERSANGKA (ditingkat
penyidikan)
Proses Penuntutan- Acara Biasa

PENUNTUTAN

*Laporan
*Tertangkap Penyidikan
Tangan

Penyelidikan

Kasus Hukum
PENUNTUTAN

1. Pengertian – 1.7 KUHAP

PENGADILAN
Berkas
Perkara &
Surat
PENUNTUT Dakwaan

UMUM

Tersangka/
Pen Hukum Penyidik

Anda mungkin juga menyukai