Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : PLKH Pidana

1. Berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, hal-hal yang dapat diajukan
dalam eksepsi atau jenis eksepsi meliputi apa saja? Jelaskan.
Jawab:
Berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut hal-hal yang dapat
diajukan dalam eksepsi atau jenis eksepsi adalah :
1. Masalah kompetensi/kewenangan mengadili yaitu bahwa pengadilan tidak
berwenang mengadili atau surat dakwaan diajukan pada pengadilan yang salah.
2. Dakwaan tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard) disebabkan karena
batalnya hak untuk melakukan penuntutan karena :
- nebis in idem sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 KUHP
- meninggalnya terdakwa
- kadaluarsa sebagaimana yang antara lain diatur dalam Pasal 78 KUHP
3. Dakwaan harus dibatalkan karena :
- tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 143 ayat (2)
KUHAP atau melanggar Pasal 144 ayat (2) dan ayat (3) KUHAP

2. a. Jelaskan hal-hal yang perlu dipedomani dalam melakukan pembelaan (pledooi)?


Jawab:
Hal-hal yang perlu dipedomani dalam melakukan pembelaan adalah:
1. Tugas pembelaan tidak identik dengan membela kesalahan
tersangka/terdakwa, namun yang benar adalah membela hak-hak (yang
seharusnya diperoleh) tersangka/terdakwa misalnya hak untuk tidak
mendapatkan perlakuan sewenang-wenang oleh aparat, hak untuk dapat
mengungkapkan keadaan yang sebenarnya, hak untuk tidak mendapat
tekanan atau intimidasi dari pihak-pihak tertentu dan lain sebagainya;
2. Dengan demikian sebagai penasihat hukum tidak boleh melakukan
pembelaan dengan cara mengingkari atau menutupi fakta atau keadaan yang
sebenarnya;
3. Pembelaan dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan tersangka/terdakwa, kepentingan masyarakat dan kepentingan
hukum secara luas dalam rangka menegakan hukum dan keadilan, bukan
membela secara membabi buta “maju tak gentar membela yang bayar”.

b. Jelaskan perbedaan antara pembelaan (pledooi) dengan klenensi (clementine).


Jawab:
Pembelaan (Pledooi):
- Dalam pembelaan pada pokoknya terdakwa atau penasihat hukum
mengemukakan pendapat bahwa terdakwa tidak bersalah disertai dengan
pertimbangan-pertimbangan yuridis berdasarkan fakta yang terungkap
dipersidangan.
- pembelaan diakhiri dengan permohonan agar terdakwa dibebaskan atau
dilepas dari segala tuntutan hukum.
Klenensi (Clementine):
- pada pokoknya terdakwa atau penasihat hukum mengakui bahwa tindak
pidana yang didakwakan oleh penuntut umum telah terbukti dan terdakwa
telah bersalah dalam hal tersebut.
- klemensi selalu diakhiri dengan permohonan agar kepada terdakwa dijatuhkan
hukuman yang seringan-ringannya, disertai dengan pertimbangan atau alasan-
alasan mengenai fakta-fakta yang dapat memperingan terdakwa.
3. a. Jelaskan jenis-jenis acara pemeriksaan di persidangan disertai dasar hukumnya.
Jawab:
Jenis-jenis acara pemeriksaan di persidangan:
1) Acara Pemeriksaan Biasa (152-202 KUHAP)
Pemeriksaan dengan Acara Biasa proses dilakukan dengan tata cara
pemeriksaan sebagaimana ditentukan oleh undang-undang, dohadiri oleh
penuntut umum dan terdakwa, dengan pembacaan surat dakwaan oleh
penuntut umum. Kemudian untuk pembuktian dan alat bukti yang
dipergunakan, berpedoman kepada ketentuan yang telah ditentukan dalam
undang-undnag. Perkara pidana yang ancaman hukumannya 5 tahun ke atas,
biasanya diperiksa dengan acara biasa.
2) Acara Pemeriksan Singkat/ sumir (203 KUHAP)
kategorinya untuk perkara pelanggaran non pasal 205 KUHAP. Pelimpahan
dilakukan tanpa surat dakwaan dan hukuman pidana yang dijatuhkan pada
terdakwa sendiri dalam perkara singkat tidak melampaui 3 tahun penjara.
acara pemeriksaan singkat tetap menggunakan JPU.
3) Acara Pemeriksan Cepat/ Roll
biasanya berhubungan dengan tindak pidana ringan dan Pelanggaran lalu
lintas. (205 KUHAP). Kategorinya adalah pidana kurungan paling lama 3
bulan dan denda sebanyak-banyaknya Rp. 7.500. Acara pemeriksaan cepat
langsung penyidik dengan hakim tunggal. 

b. Jelaskan jenis-jenis putusan pengadilan.


Jawab: Jenis-jenis putusan pengadilan:
1. Putusan bebas (Vrijspraak) pasal 191 (1) KUHAP
terdakwa dijatuhi putusan bebas atau dinyatakan bebas dari tuntutan hukum
(verij spraak) atau aquittal. Terdakwa dibebaskan karena:
a Tidak terbukti adanya kesalahan
b Tidak adanya 2 alat bukti
c Tidak adanya keyakinan hakim
d Tidak terpenuhinya unsur tindak pidana
2. Putusan Lepas dari segala tuntutan hukum (onslaag van alle) pasal 191 (2)
KUHAP.
Pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa
terbukti, tetapi perbuatan tersebut bukan merupakan tindak pidana maka
terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum. Putusan lepas dari segala
hukum, berdasar kriteria:
a Terbukti secara sah dan meyakinkan tetapi bukan tindak pidana
b Adanya alasan pemaaf, pembenar atau keadaan darurat
3. Putusan Pemidanaan
Putusan pemidanaan dijatuhkan oleh hakim jika ia telah memperoleh
keyakinan, bahwa terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan dan ia
menganggap bahwa perbuatan dan terdakwa dapat dipidana. Memberitahukan
kepada terdakwa bahwa memiliki hak untuk menerima, pikir-pikir atau
banding
4. a. Jelaskan objek (benda) yang dapat di kenakan penyitaan menurut pasal 39
KUHAP.
Jawab: Objek-objek benda yang dapat dikenakan penyitaan berdasarkan Pasal 39
hanya benda-benda yang ada hubugannya dengan tindak pidana. Jika suatu
benda tidak ada kaitannya atau keterlibatannya dengan tindak pidana, terhadap
benda-benda tersebut tidak dapat diletakkan sita.
Ayat (1) yang dapat dikenakan penyitaan adalah :
I. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian
diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana
II. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak
pidana atau untuk mempersiapkan tindka pidana.
III. Benda yang dipergunakan menghalang-halangi penyidik tindak pidana
IV. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana
V. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindka pidana
yang dilakukan.
Ayat (2) Benda yang berada dalam sitaan karena perkara perdata atau karena pailit
dapat juga disita untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan mengadili perkara
pidana, sepanjang memenuhi ketentuan ayat (1).
b. Jelaskan macam-macam alat bukti menurut KUHAP
Jawab:
Menurut pasal 184 KUHAP macam-macam alat bukti sebagai berikut:
1. Keterangan saksi
Menjadi saksi adalah kewajiban semua orang, kecuali dikecualikan oleh
undang-undang. Menghindar sebagai saksi dapat dikenakan pidana
(Penjelasan pasal 159 (2) KUHAP). Ketentuan sebagai saksi (185 KUHAP)
yakni: melihat sendiri, mengalami sendiri, dan mendengar sendiri. Seorang
bukan anggota keluarga terdakwa sampai derajat ketiga, keluarga ayah atau
ibu, suami/istri (walaupun sudah cerai), karena jabatannya diwajibkan
menyimpan rahasia
2. Keterangan Ahli
Keterangan ahli adalah apa yang seseorang ahli nyatakan dalam sidang
pengadilan (186 KUHAP). Keterangan ahli dapat berupa keterangan lisan dan
dapat juga berupa surat (visum et repertum yang dijelaskan oleh seorang ahli)
3. Surat
Prof. Pitlo, Surat adalah pembawa tanda tangan bacaan yang berarti, yang
menerjemahkan suatu isi pikiran. 
Menurut pasal 187 KUHAP yang termasuk surat adalah:
a. Berita acara dan surat resmi lainnya yang dibuat oleh pejabat umum
b. Surat keterangan dari seorang ahli
c. Surat lainnya yang berhubungan dengan tindak pidana
4. Petunjuk
Petunjuk adalah perbuatan, kejadian, atau keadaan yang karena
persesuaiannya baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak
pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan
siapa pelakunya. (188)
Petunjuk hanya diperoleh dari:
a. Keterangan saksi
b. Surat
c. Keterangan terdakwa
5. Keterangan terdakwa
Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang
perbuatan yang ia lakukan sendiri atau ia ketahui sendiri atau ia alami sendiri
(189). Prinsip keterangan terdakwa
a. Tidak mengajukan pertanyaan yang bersifat menjerat (pasal 166 KUHAP)
b. KUHAP tidak menganut asas The Right to Remain in Silence (Pasal 175
KUHAP)
Jika terdakwa tidak mau menjawab atau menolak untuk menjawab pertanyaan,
hakim ketua sidang menganjurkan untuk menjawab
5. Buatlah contoh Surat Kuasa pendampingan perkara Pidana di Pengadilan Negeri.
Jawab:

SURAT KUASA KHUSUS


Nomor: 10/SKK-TH/X/2021
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sukiman
NIK : 9900098219973199
Tempat/tanggal Lahir: Banyumas, 27 Maret 1984
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 37 Tahun
Alamat : Jl. Dipanjaitan, No 28 Purwokerto, Purwokerto Selatan,
Banyumas, Jawa Tengah
PEMBERI KUASA dalam hal ini memilih domisili hukum tetap di Kantor Kuasa tersebut di
bawah ini, dengan memberi kuasa penuh kepada:

MEGA XENA AYU, SH.,MH.

Advokat dan/atau konsultan hukum pada Kantor Hukum MEGA XENA AYU & REKAN,
berkedudukan di Perumahan Shappier Town House, Blok C, Nomor 2, Jalan MH. Bahrun,
Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah. No. HP: 08117761952 Email:
megaxenalawcs@gmail.com. izin praktek No: 223.85709/ADV/KAI/2014..

-----------------------------------------------------KHUSUS----------------------------------------------

Bertindak untuk dan atas nama PEMBERI KUASA, membela hak-hak dam memperjuangkan
kepentingan-kepentingan hukum pemberi kuasa TERSANGKA guna mendampingi/selaku
kuasa hukumnya dalam Tindak pidana Penipuan dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang
dengan Nomor Perkara No. 25/Pid.B/2021/PN.Pwt. di Pengadilan Negeri
Purwokerto……………………………………………………………………………………...

Selanjutnya penerima kuasa diberi hak dan wewenang menghadap dan mendampingi dalam
persidangan, membuat dan menandatangani Eksepsi, Pledoi, Duplik, membuat atau suruh
membuat serta menandatangani semua surat/Akta dimana perlu, mengajukan bukti-bukti
tertulis dan saksi-saksi a de Charge, menerima atau menolak bukti-bukti dan saksi-saksi yang
diajukan, mohon peradilan ulang (banding), Kasasi dan atau Peninjauan Kembali terhadap
setiap Putusan Pengadilan yang dianggap merugikan pemberi kuasa, meminta dan menerima
turunan putusan, melakukan segala upaya hukum dan tindakan hukum yang baik dan berguna
bagi pemberi kuasa serta diperkenankan berdasarkan Undang-Undang dan peraturan hukum
yang berlaku ……………………………………………………………………………………

Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi, hak retensi, hak menerima honorarium.
Pembatalan serta pencabutan kuasa secara sepihak tidak mengakhiri KUASA ini;

Purwokerto, 07 Oktober 2021

PENERIMA KUASA, PEMBERI KUASA,


SUKIMAN
MEGA XENA AYU, SH.,MH.

Anda mungkin juga menyukai