b. Syarat materil
Tindak pidana yang didakwakan dan menyebut waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan.
3. Pengajuan keberatan diberikan hakim kepada terdakwa
- Saat ingin mengajukan keberatan atau eksepsi atau sanggahan
Maka diajukan eksepsi yang memungkinkan
Diterima dan ditolak
Misal = surat dakwaan salah menulis nama atau unsur, maka ada kesalahan dalam
penulisannya itu masuk syarat formil – keberatan diterima.
- Akibat hukumnya maka pokok perkara dihentikan atau ditunda ketika
eksepsi diterima.
Maksud dari pokok perkara jika eksepsi diterima ialah tindak pidana yang
didakwakan ditunda.
Konsekuensinya
Bisa diajukan lagi dengan syarat menyempurnakan surat dakwaan tsb.
- Akibat jika eksepsi ditolak
Pemeriksaan gugatan tidak terbukti dan eksepsi tdk mempunyai dasar.
Maka pemeriksaaan dapat dilanjutkan.
Jika tidak memenuhi syarat formil yang diajukan, maka eksepsi = surat dakwaan
tidak dapat diterima.
Jika tidak memenuhi syarat materil, maka eksepsi = surat dakwaan dibatalkan atau
batal demi hukum.
Contoh kasus
Terjadi tindak pidana di grendeng, maka menurut locus delicti tindak pidana tsb
dapat diadili di PN Purwokerto.
Namun terdapat pengeculian jika, para sanksi di pbg maka bisa dipbg
1. Surat dakwaan tidak dapat diterima. Tidak memenuhi syarat formil, apabila
diajukan dan diterima oleh Hakim maka keberatannya “surat dakwaan tidak diterima”
2. Surat dakwaan dapat dibatalkan (batal demi hukum). Tidak memenuhi syarat
materiil, namun ditolak oleh Hakim, maka diajukan keberatan kaitan dengan “Surat
dakwaan dapat dibatalkan”
3. Pengadilan tak bewenang mengadili perkara. Tidak memenuhi asas locus
delicti (mengenai PN yang berwenang mengadili adalah di tempat tindak pidana
tersebut di lakukan). Pengecualian pada Pasal 84 KUHAP, dapat juga disidangkan di
wilayah lain dengan alasan dimana saksi-saksi yang mengetahui tentang tindak pidana
yang terjadi, tempat tinggalnya banyak yang diwilayah lain tersebut.
Pertanyaan
Akibat hukum kalo keberatan diajukan oleh terdakwa?
Maka kalo eksepsi diterima maka pokok perkara ditunda atau diberhentikan,
sedangkan jika eksepsi ditolak maka dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara.
Negatif: dengan alat-alat bukti yang sah, yang ditetapkan undang-undang saja,
belum cukup untuk membuktikan kesalahan terdakwa. Namun, masih dibutuhkan
adanya keyakinan hakim.
Jadi, untuk memberikan putusan, tidak cukup diperiksa mengenai alat-alat bukti
yang sah, namun juga dibutuhkan adanya keyakinan hakim.
Sanksi yang belum berusia 15 thn dan belom menikah belum dewasa.
- Keterangan saksi, harus dewasa menurut hukum pidana. Status “anak” belum
dewasa dalam perkara pidana. Dalam perkara pidana, anak yaitu yang berusia kurang
dari 15tahun dan belum menikah. Sehingga, dalam hal menjadi saksi, dikecualikan
status anak.
Dasar hukum Pasal 171 KUHAP, yang boleh diperiksa untuk memberi keterangan
tanpa sumpah ialah:
a. Anak yang umurnya belum cukup lima belas tahun dan belum pernah kawin.
b. Orang sakit ingatan atau sakit jiwa meskipun kadang-kadang ingatannya baik
kembali.
- Keterangan ahli, ahli medis tentang terjadinya pemerkosaan (tindak pidana lain
atau tidak), C sebagai dokter.
KETERANGAN SAKSI
Syarat saksi
a. Syarat saksi materiil: dalam perkara pidana mengenai suatu peristiwa pidana
yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan
dari pengetahuannya itu. Pasal 1 butir 26 KUHAP
b. Syarat formil: mengangkat sumpah lebih dulu.
Contoh kasus
Ayah memperkosa anak kandunganya, hal tsb diketahui atau dilihat oleh anak kecil,
mahasiswa dan dokter.
Jwb
a. Keterangan sanksi
- Mahasiswa dan dokter krn sudah dewasa dan sesuai dgn pasal 171 KUHAP
- Anak tdk dpt jdi sanksi krn belom dewasa.
b. Keterangan ahli
Dalam hal ini ahli medis
c. Keterangan terdakwa = ayah yang memperkosa anak kandungnya
d. Petunjuk
e. Surat visum et repertum
MACAM SAKSI PERKARA PIDANA
- Saksi yang memberatkan = diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum.
- Saksi yang meringankan = saksi yang diajukan terdakwa atau PH
- Saksi mahkota = saksi yang salah satu dari terdakwa dalam salah satu tindak
pidana.
(sebenarnya tidak boleh diajukan namun dalam keadaan tertentu jika tidak ada saksi
maka boleh, contoh kasus bom bali (yang mengetahui hanya terdakwa jadi terdakwa
satu bisa menjadi terdakwa lain))
- Saksi testimonio de auditu = saksi yang memberikan keterangan di
persidangan tidak berdasarkan saksi lihat, dengar, dan alami tetapi keterangan
diberikan berdasarkan pendengaran orang lain.
Contoh: saksi A diminta oleh JPU untuk maju ke sidang memberi keterangan, saksi
tersebut cerita bahwa ia memberi keterangan bahwa terdakwa melakukan tindak
pencurian di tetangga, namun ia mengatakan bahwa ia tahu dari tetangga lainnya,
dengan kata lain tidak berdasarkan yang ia tahu sendiri. = BUKAN MERUPAKAN
ALAT BUKTI YANG SAH KARENA TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN PEMBUKTIAN
KUHAP = untuk acara pidana dan HIR tidak berlaku, namun dalam acara perdata
masih berlaku HIR.
- Saksi Unus testis nulus testis = satu saksi atau alat bukti tidak bisa untuk
menjatuhkan putusan terdakwa (pasal 183 KUHAP) Kkarena harus sekurang-
kurangnya 2 alat bukti yang sah dan keyakinan hakim.
NOTE = hukum untuk menjadi saksi itu wajib tapi ada pengecualian untuk pasal 168
KUHAP.
Hukumnya untuk menjadi saksi itu wajib. Ketika di TKP ada tindak pidana
pembunuhan, dan ada penyidik yang menawarkan agar menjadi saksi di persidangan.
Maka orang yang ditawarkan wajib menjadi saksi dan datang dalam persidangan.
a. Keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus keatas atau kebawah sampai
derajat ketiga dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa. Jika terdakwa
lebih dari satu, maka terdakwa yang satu tidak dapat menjadi saksi terdakwa yang lain
(saksi mahkota)
b. Anak-anak dan keturunan dari terdakwa
c. Suami isteri sudah cerai.
yang mengundurkan diri bisa menjadi saksi, alasannya seandainya JPU atau
terdakwa menyetujui (harus ada persetujuan dari dua-duanya) maka dapat
memberi keterangan dibawah sumpah (memenuhi syarat objektif, sehingga
memiliki kekuatan pembuktian dan merupakan alat bukti yang sah)
Dasar hukum Pasal 171 KUHAP, yang boleh diperiksa untuk memberi keterangan
tanpa sumpah ialah:
c. Anak yang umurnya belum cukup lima belas tahun dan belum pernah kawin.
d. Orang sakit ingatan atau sakit jiwa meskipun kadang-kadang ingatannya baik
kembali.
Orang yang sakit gila meskipun sudah sembuh, tidak boleh memberikan keterangan
sebagai saksi karena keterangannya tidak dapat dipertanggungjawabkan (Pasal 44
KUHAP)
Persidangan anak itu tertutup, dihadiri oleh orang tertentu tapi putusannya terbuka
untuk umum oleh hakim.
Pengecualian, dan bisa mengundurkan diri (pasal 168 KUHAP)
171 KUHAP = tidak boleh
Jika tidak mau bersaksi maka disandera 14 hari.
PARAMETER BIASA
- Hakim majelis >1 tapi harus ganjil.
- Sistem pembuktian negative wetelek (hakimnya memeriksa sekurang-
kurangnya 2 alat bukti dan keyakinan hakim)
- Dalam melimpahkan ke Pengadilan Negeri.
JPU harus membuat surat dakwaan ke PN.
Surat dakwaan = untuk menentukan unsur yang didakwakan
- Terdakwa harus hadir
Jika tidak hadir ? maka pemeriksaan ditunda sampai terdakwa hadir atau sehat.
Kecuali tindak pidana khusus (misal korupsi,teroris) bisa langsung dilanjutkan.
- Putusan dibuat tersendiri = dalam berkas putusan identitas,duduk perkara,
dakwaan,pembuktian,tuntutan, dan putusan (pertimbangan hukum hakim dan amar
putusan)
- Pidananya berat
Doktrin 3 tahun lebih = dinyatakan pidananya berat
PERTEMUAN 3
PERTEMUAN 4
Kasus
Terdakwa melakukan tindak pidana pencurian biasa, ancaman maks 5 thn . dan
hakim memutuskan 5 tahun penjara (jadi sama ancaman maksimalnya).
Apa yg dirasakan ? merasa keberatan krn dijatuhkan maksimalnya dan kmudian
mengupayakan upaya hukum.
Kasus = Oleh hakim dijatuhi 1 tahun? Yg tdk cocok jaksa penuntut umum, dan dapat
mengajukan upaya hukum diatur dalam kuhap.
Upaya hukum = hak utk menolak putusan yg dijatukan oleh hakim, krn putusan yg
diputus hakim dirasa kurang tepat atau tdk adil shg mengajukan upaya hukum. Pihak
terdakwa atau JPU.
- Upaya hukum ada dua yaitu upaya hukum biasa dan upaya hukum luar biasa.
Upaya hukum biasa meliputi banding dan kasasi.
Upaya hukum luar biasa meliputi kasasi demi kept hukum dan pk (peninjaun kembali
atau herzening).
Maka disitu ada upaya hukum luar biasa artinya menyangkut
- mengenai para pihaknya, pihaknya kasasi kept hukum itu yg mengajukan
jaksa agung, dankalo PK terpidana dan ahliwarisnya, diatur dalam ketentuan KUHAP.
Tetapi dalam prakteknya tdk hanya terpidana dan ahliwarisnya tetapi JPU bisa
mengajukan PK.
- Jangka waktu upaya hukum luar biasa = tdk ada jangka waktunya tetapi dlm
perkembangnya dalam mengajukan PK, itu selama 1 bulan atau 30 hari. Kalo dikasasi
demi hukum tdk ada jangka waktunya
Jenis putusannya = upaya hukumluar biasa, putusan yg dpt diajukan itu yang sudah
inkrah (memiliki kekuatan hukum yg tetap dan konsekuensinya bisa dieksekusi, bisa
dilaksanakan),
terpidana adalah terdakwa yg dijatuhi putusan pidana.
Tersangka = orang yang berdasarkan bukti permulaan yg cukup diduga melakukan
tindak pidana
Terdakwa =Tersangka yg diperiksa dipersidangan
Inkrah ketika sudah menerima putusannya, dan apabila tdk mengajukan upaya
hukum dan jangka waktu dalam mengajukan upaya hukum sdh lewat maka putusannya
inkrah.
Dalam mengajukan eksepsi (keberatan atau sanggahan), misal surat dakwaan batal
demi hukum ,dan diputusan surat dakwaan batal demi hukum tdk memenuhi syarat
materill, bisa dimintakan upaya hukum banding.
Memori banding = suatu akta yg berisi keberatan untuk mengajukan
banding.misalnya ancaman pidana berat, shg ditulis dalam suatu akta yg disebut
memori banding (sangat membantu hakim dalam upaya hukum banding) dan memori
banding tdk wajib dibuat oleh pemohon banding walaupun manfaat sangat besar dlm
upaya hukum banding, beda dengan kasasi, dalam memori kasasi wajib
dicantumkan.memori kasasi = alasan untuk mengajukan keberatan dalam upaya
hukum kasasi.
Memori kasasi sifatnya wajib (hrs ada tanpa ada memori kasasi maka permohonan
kasasi ditolak) tetapi kalo memori banding dan kalo dilampirkan akan memudah hakim
dalam upaya hukum banding.
Dalam upaya hukum banding. Terdakwa mengajukan memori banding maka disitu
pihak lawan (JPU) berhak mengajukan kontra memori banding, isinya adalah yg
menolak isi memori banding, misal pembuktian tdk sesuai dgn UU maka oleh JPU
mengjukan kontra memori banding yg isinya bahwa sesuai dengan UU.