Anda di halaman 1dari 19

PEMBUKTIAN

I. Sistem Persidangan:
A. Adversary System
B. Non adversary system
Dalam sistem adversary Para pihak saling berhadapan di
persidangkan untuk meyakinkan hakim dan masing-
masing pihak memmpunyai kedudukan yang sama.
Dalam sistem non adversari: Hakim lah yang menentukan
segalanya, tersangka hanya sebagi objek
Dalam sistem adversary para pihak membuktikan kesalah atau
sebaliknya mealui pembuktiaan

hap 1
KUHAP menganut adversary sistem dan membebankan
kepada jaksa/penuntut umum untuk membuktikan
kesalahan terdakwa dan terdakwa diberi hak untuk
membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Hakim sebagai pemimpin dalam persadangan perkara
pidana meberikan kepada jasa sebagai wakil negara
untuk melakukan penuntutan dan membuktikan
terdakwa bersalah
Hakim memberikan hak kepada terdakwa untuk melakukan
pembelaan dan membuktikan dia tidak bersalah

hap 2
II. Pengertian Pembukti
A. Untuk Memutus suatu perkara pidana hakim harus melakukan
pemeriksaan guna membuktikan kesalahan terdakwa.
B. Pengertian Pembuktian:
(van Bemmelen): Usaha utk memperoleh kepastian yg layak dgn
penelitian dan penalaran hakim ttg apakah suatu peristiwa
benar terjadi dan mengapa terjadi dan siapa pelakunya,
karenanya pembuktian terdiri dari:
• menunjukkan peristiwa yg dpt diterima panca indera
• memberikan keterangan ttg peristiwa yg telah diterima
tsb
• menggunakan pikiran logis

hap 3
PEMBUKTIAN DALAM PERKARA PIDANA

Penelitian dan penggunaan nalar/akal


sehat terhadap semua
keadaan/keterangan untuk
mendapatkan kepastian, bahwa suatu
tindak pidana benar terjadi dan
terdakwa memang bersalah
melakukan tindak pidana tersebut.

hap 4
SISTEM PEMBUKTIAN
• CONVICTION IN TIME:
– keyakinan hakim
– dasar tidak diatur/tidak dibatasi
• CONVICTION RAISONEE:
– keyakinan hakim
– dasar diatur/dibatasi
• POSITIF WETTELIJK:
– menurut uu secara positif
– tanpa keyakinan hakim
• NEGATIEF WETTELIJK:
– menurut uu secara negatief
– dengan keyakinan hakim

hap 5
SISTEM PEMBUKTIAN KUHAP

• PASAL 183 KUHAP:


Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kecuali dengan
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia
memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana
benar-benar terjadi dan terdakwalah yang bersalah
melakukannya
Prinsip pembuktia:
1. Prinsip minimum pembuktian: kesalahan
terbukti sekurang-kurangnya dengan 2 alat
bukti yang sah
2. Keyakinan hakim: dgn 2 alat bukti tsb
hakim memperoleh keyakinan
3. Tindak pidana beenar-benar terjadi
4. Terdakwalah yanghapmersalah melakukannya6
ALAT BUKTI YANG SAH

• PASAL 184 KUHAP:


– Keterangan saksi
– Keterangan ahli
– surat
– Petunjuk
– Keterangan terdakwa

hap 7
Keterangan saksi
Pengertian saksi:
• Pasal 1 butir 26 KUHAP:
org yg dpt memberi keterangan guna kepentingan
penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu
perkara pidana yang:
ia dengan sendiri,
ia lihat sendiri dan
ia alami sendiri
• Menjadi saksi dalam perkara pidana adalah kewajiban
hukum
• testimonium de autitum bukan keterangan saksi

hap 8
Kedudukan keterangan saksi
 Keterangan saksi sebagai alat bukti hanya yang ia
nyatakan di persidangaan
 Keterangaan seorangg saksi saja tidak cukup untuuk
membuktikan terdakwa bersalah (unus testis nulus
testis)
 Keterangan saksi yang berdiri sendiri tentang suatu
kejadian dapat dijadikan alat bukti kalau keterangan itu
terdapt hubungan sehingga dapat membenarkan
kejadian tertentu
 Pendapat atau rekaan bukan merupakan keterangan
saksi

hap 9
Penilaian Keterangan saksi:
a. Persesuaian keterangan saksi yang satu dengan yang
lainnya
b. Persesuaian ket saksi dengan alat bukti
c. Alasan dalam memberikan keterangan
d. Cara hidup, kesusilaan dan segalla sesuai yang dapat
mempengaruhi dipercayainya keterangan saksi
e. Saksi yang memberikan keterangan di sumpah
f. Keterangan saksi yang tidak disumpah tidak
merupakan alat bukti, namun bila terdapat kesesuaian
dengan yang disumpah, dapat sebagai tambahan alat
bukti yang sah.
hap 10
PENGECUALIAN SAKSI
Pasal 168: Tidak dapat didengar keterangan atau mundur sebagai
saksi:
a. mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda dalam garis
lurrus keatas atau ke bawah sampai derajat ketiga dengan
terdakwa atau bersa-sama sebagai terdakwa
• Saudara dari terdakwa atau sesama terdakwa, saudarari ibu atau
bapak, atau punya hubungan perkawinan denggan anak-anak
saudara terdakwa sampai derajat ketiiga
• Suami atau istri meski sudah bercerai dengan
• Pengecualian pasal 168: kalau ybs bersedia, terdalwa dan JPU
setuju dapat memberi keterangan
• Orang yang karena pekerjaan atau harkat martabat atau jabatan
wajib menyimpan rahasia (170): Pengacara, dokter, pemuka agama
dapat minta dibebaskan dari memberika keterangan saksi;
• anak di bawah umur 15 tahun dan belum pernah kawin boleh
diperiksa tanpa sumpah
• org yg sakit ingatan atau sakit jiwa

hap 11
PEMERIKSAAN SAKSI
 Pertama diperiksa saksi korban (pasal 160 ayat 1 sub b)
 Saksi tidak boleh berhubungan satu sama lain (159 ayat
1)
 Saksi dapat dipanggil secara paksa (159 ayat 2)
 Kewajiban hakim utk mendengar keterangan saksi
meringankan atau memberatkan dalam BAP (160 ayat 1
sub c)
 saksi harus bersumpah di persidangan
 Setiap selesai pemeriksaan sakasi hakim menanyakan
kepada terdakwa pendapatnya mengenai keterangan
saksi.
 PU atau PH dapat mengajukan perantaraan dengan
perantaraan hakim
 Hakim, PU dan PH dapat saling mengadapkan saksi
untuk menguji keterangan seorang saksi
 Pertanyaan yang menjerat tidak dibolehkan

hap 12
KETERANGAN AHLI
• PASAL 1 BUTIR 28 KUHAP:
Keterangan yg diberikan seorang ahli yg memiliki
keahlian khusus tentang hal yg diperlukan utk
membuat terang suatu perkara pidana
• PASAL 186 KUHAP:
Apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan
• PASAL 120 KUHAP:
Keterangan seorang ahli yg memiliki keahlian khusus
tentang sesuatu hal
Berupa keterangan menurut pengetahuannya

hap 13
KETERANGAN AHLI

• PASAL 179 KUHAP:


– dokter forensik dan dokter
– ahli lainnya
• SIFAT KETERANGAN AHLI:
– keterangan ahli (di depan sidang)
– surat ( laporan tertulis yg diminta penyidik)
pasal 186, 187 huruf c KUHAP.

hap 14
ALAT BUKTI SURAT
• PASAL 187 KUHAP:
– surat dibuat atas sumpah jabatan
– surat yg dikuatkan dengan sumpah
• BENTUK-BENTUK SURAT:
– berita acara dan surat resmi yg dibuat
pejabat umum (akta notaris, PPAT)
– surat dalam bentuk diatur uu,akta
kelahiran, ktp, imb, dll
– surat keterangan dari ahli
– surat lain yg hanya berlaku jika isinya ada
hubungan dgn alat bukti lain

hap 15
ALAT BUKTI PETUNJUK
• PASAL 188 AYAT (1) KUHAP:
Perbuatan, kejadian atau keadaan karena
persesuaiannya baik antara yg satu dgn yg
lain maupun dgn tindak pidana itu sendiri,
menandakan bahwa telah terjadi tindak
pidana dan siapa pelakunya

• PENGERTIAN LAIN:
Isyarat yg dapat ditarik dari suatu perbuatan,
kejadian, atau keadaan, yg mempunyai
persesuaian dg tindak pidana
Isyarat tsb melahirkan petunjuk yaitu
kenyataan tindak pidana terjadi dan
terdakwa pelakunya
hap 16
CARA MENDAPAT PETUNJUK
• PASAL 188 AYAT (2) KUHAP:LIMITATIF
– keterangan saksi
– surat
– keterangan terdakwa
• Penilaian terhadap petunjuk dilakaukan
dengan
– arif bijaksana
– mengadakan pemeriksaan dgn penuh
kecermatan dan keseksamaan
hap 17
KETERANGAN TERDAKWA
• PASAL 189 AYAT (1) KUHAP:
– apa yg terdakwa nyatakan di sidang pengadilan tentang
perbuatan yg ia lakukan atau yg ia ketahui sendiri atau
alami sendiri
– Keterangan yang diberikan di luar sidang dapat
digunakan membantu menemukan alat bukti asal
didukung alat bukti lainnya
– Keterangan terdakwa hanya digunakan untuk diri sendiri
– Keterangan terdakwa saja tidak dapat digunakan untuk
menyatakan dia bersalah, harus didukung alat bukti lain.
– Saksi Mahkota?

• PASAL 189 AYAT (4) KUHAP:


– keterangan terdakwa saja tidak cukup utk membuktikan
kesalahannya

hap 18
KETERANGAN TERDAKWA DI LUAR
SIDANG
• PASAL 189 AYAT (2) KUHAP:
– dpt dipergunakan utk membantu
menemukan bukti di persidangan
– dgn syarat:
• sepanjang mengenai hal yg
didakwakan kepadanya
• didukung alat bukti yg lain
– keterangan yg diberikan dalam
penyidikan, bap, ditandatangani
penyidik
hap 19

Anda mungkin juga menyukai