• pengertian Hukum Pidana Militer : militer berasal dari bhs Yunani “milies” yang artinya seseorang yang dipersenjatai dan siap untuk melakukan pertempuran ata peperangan dalam rangka pertahanan dan keamanan negara. • Pengertian secara formil menurut UU dapat ditemukan dalam pasal 46,47 dan 49 KUHP Tentara (S. 1934 no 164) ang telah diubah dan ditamban dg UU No.9 fhn 1947 – bunyi pasal cari sendiri Lanjut… Pengertian disiplin Militer – prajurit Pada hakekatnya merupakan : - suatu ketaatan yang di landasi oleh kesadaran lahir dan batin atas pengabdian pada nusa dan bangsa serta merupakan perwujudan pengendalian diri untuk tidak melanggar perintah kedinasan dan tata kehidupan prajurit. – Sikap mental prajurit yang bermuara terjaminna kesatuan pola pikir, pola sikap dan poa tindak sebagai prajurit dan nilai-nilai sapta marga, dan sumpah prajurit. – Ciri khas Prajurit Angkatan Bersenjata RI dalam melakukan tgasnya, karena itu disiplin prajurit harus menyatu dalm diri setiap prajurit dan diwujudkan dalam setiap tindakan nyata Lanjut…
Hukum Pidana Militer dalam arti luas
mencakup Hk Pid Mil dlm arti materiil dan Hk Pid. Mil dklm arti formil - Hukm Pid. Materiil merupakan kumpulan peraturan tindak pidana yang berisi perintah dan larangan untuk menegakkan ketertiban hukum dan apabila perintah dan larangan itu tidak ditaati maka diancam dg hukuman pidana - hukum pid. Formil/Hukum Acara Pidana merupakan kumpulan peraturan hukum yang memuat ketentuan ttg kekuasaan peradilan dan cara pemeriksaan, pengusutan penuntutan dan penjatuhan hukuman bagi militer yang melanggar hukum pidana materiil. Berbicara mengenai hukum acara pidana militer yg di atur dlm UU nomor 31 Tahun 1997 tidak bisa dipisahkan dengan hukum acara pidana yg diatur dlm UU nomor 8 Tahun 1981 yaitu KUHAP KUHAP sebagai hukum formal umum sedangkan HAPidana militer sebagai hukum formal khusus Tindak Pidana Militer yang diatur dalam KUHPM di bagi menjadi 2 yaitu tindak pidana militer murni (Zuiten Militaire Delict)) dan tindak pidana campuan (gemengde Militaire Delict) Tindak Pidana Militer murni adalah suatu tindak pidana yang hanya dilakukan oleh seorang militer . Ex. Psl. 73 KUHPM Yi. Diancam dengan pidana mati, pidana • Penjara seumur hidup atau sementara maksimum dua puluh tahun militer yang dalam waktu perang sengaja : menyerahkan kepada musuh memindahkan kekuasaan tempat/pos yg diduduki berada di bawah perintahnya. • Kejahatan disersi sebagaimana di atur dalam psl 87 KUHPM : diancam karena disersi ; menarik diri uk selamanya dari kewajiban dinasnya dsb (lht sendiri dlm psl tsb) - Meninggalkan pos penjagaan • Demikian asas-asas umum yg diatur dlm KUHAP berlaku juga dlm HAPidana militer. • Pengertian: Hukm acara pidana militer mengandung pengertian bahwa hk acr yang berlaku bagi militer atau orang2 yg dipersamakan dg militer, mulai sejak pemeriksaan pendahuluan hingga pemeriksaan di pengadilan. • Definisi di atas mengindikasikan bahwa pengertian HAPidana militer sama dgn HAPidana , perbedaannya hanya terletak pada subjek dan objek tindak pidana dan lembaga yg diberi wewenang untuk menegakkan peraturan di bidang militer. • Salah satu perbedaan yg dimaksud adalah pada subjeknya: yaitu militer atau orang yg dipersamaan dengan militer. • Yg dimaksud dengan militer ialah ketiga angkatan yaitu: TNI AD, TNI AU dan TNI AL. sebelumnya termasuk Kepolisian namun sekarang Polisi tidak masuk lagi dlm jajaran militer. Yg dipersamakan dgn militer adalah orang yg karena UU menandatangi keputusan untuk menjadi militer atau berdasarkan kondisi tertentu melakukan tugas dan fungsi militer misalnya Sukarelawan, wajib bela negara, Gol. atau badan yg dipersamakan: buruh atau pegawai yg dalm keadaan darurat dipaksa utk membela negara. • Yg dipersamakan dgn militer juga yaitu mereka yg tidak termasuk penggolongan di atas tetapi karena keputusan Panglima yg disetujui menteri Hukum dan HAM untuk diadili di pengadilan militer dan pelaku tindak pidana koneksitas yg diputuskan untuk diadili di pengadilan militer. ASAS-ASAS DLM HAPIDANA MILITER
• Karena KUHAP sebagai hukm acara pidana
formal umum maka asas-asas yg berlaku dlm KUHAP berlaku juga dalm hukum acara pidana militer. • Asas Presumption of Inno Sence ( Praduga tak bersalah) PENYIDIKAN
• Penyidikan dilakukan oleh penyidik; penyidik
adalah pejabat militer yg diberi wewenang untk melakukan tugas penyidikan sedangkan penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik militer untuk mencari dan mengumpulkan bukti yg dgn bukti itu membuat terang tindak pidana yg terjadi guna menemukan tersangkanya • Penyidik terdiri dari: a. Ankum b. Polisi militer c. Oditur militer. • Penyidik pembantu terdiri dari: a. Provos TNI AD b. Provos TNI AU c. Provos TNI AL. • Ankum mempunyai wewenang penyidikan namun dalam praktek kewenangan itu didelegasikan ke POM dan Ankum fokus pada tugas pokoknya. • Penyidik dapat melakukan penyidikan berdasarkan laporan, pengaduan,informasi atau tertangkap tangan…. • Setelah menerima laporan atau pengaduan penyidik wajib memberikan bukti penerimaan, laporan atau pengaduan dapat dilakukan oleh korban,yg mengetahui terjadinya tindak pidana atau permufakatan jahat. • Penyidikan diawali dgn pemanggilan saksi dan tersangka dengan memperhatikan jangka waktu pemanggilan.Jika dua kali tidak hadir tanpa alasan yg sah maka penyidik dapat memerintahkan POM untuk menjemput secara paksa ybs. (psl 103). • Jika dgn alasan yg wajar mereka tidak bisa hadir maka pemeriksaan dapat dilakukan ditmpat kediaman atau tmpat lain yg ditentukan penyidik. • Saksi tidak boleh di sumpah saat penyidikan kecuali diduga tidak bisa hadir lagi dlm persidangan, keterangannya mempunyai nilai pembuktian seperti saksi yg memberikan keterangan di atas sumpah di pengadilan.Boleh berbohong……..? • Saksi bisa diperiksa sendiri maupun dikonfrontir. Saksi dapat terdiri dari yg memberatkan maupun saksi yg meringankan. • Pemeriksaan tersangka yg ditahan segera dilakukan satu hari sesudah ditahan. Tersangka atau saksi yg berada di luar daerah hukum dapat diperiksa oleh penyidik setempat. LANJUTAN
• Keterangan tersangka atau saksi diambil tanpa tekanan
atau intimidasi, hasil pemeriksaan dicatat dalam berita acara ditandatangani bersama setelah disetujui oleh pemberi keterangan. • Jika tersangka atau saksi menolak menandatangani maka berita acara hanya ditandatangani penyidik saja dan alasan penolakan dicatat dlm BAP bagian akhir. • Selain keterangan saksi kadang dibutuhkan keterangan ahli, tdk setiap kasus dibuthkan ket. Ahli. Ada perbedaan ket. Saksi dan kerengan ahli. LANJUTAN
• Dalam melakukan penyidikan tersangka bisa didampingi
penasihat hukum (psl 25 – 216), bantuan hukm dapat berlangsung pd setiap tingkat pemeriksaan, diutamakan dari dinas TNI atau dari luar jika diijinkan Panglima,dalam praktek ijin diberikan oleh Papera. • Jika TP yg disangkakan ancaman pidananya 15 thn ke atas atau seumur hidup atau hukuman mati Papera wajib menunjuk PH. • PH ini dapat membantu dengan Cuma-Cuma (hal ini tdk populer diluar negeri). Saat pemeriksaan berlangsung PH pasip, pada TP terhadap keamanan negara bisa lihat tanpa mendengar materi pemeriksaan UPAYA-UPAYA PAKSA • Dalam melakukan penyidikan penyidik dapat melakukan upaya-upaya paksa sbb: 1. Penangkapan. Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik TNI berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan, penuntutan atau pemeriksaan pengadilan. Penangkapan dilakukan berdasarkan surat perintah dari Ankum atau komandan. Penangkapan dilakukan bila terdapat bukti permulaan yg cukup. • Bukti permulaan sesuai penjelasan psl 76 yaitu: laporan polisi ditambah salah satu bukti lain misalnya BAP saksi, BAP di TKP dan laporan hasil penyidikan, inilah yg dijadikan alasan untuk melakukan penangkan. KUHAP kurang jelas aturannya. • Pelaku pelanggaran tidak ditangkap kecuali dua kali berturut-turut dipanggil namun tdk menghadap tanpa alasan yg sah. • Penangkapan diluar kedudukan Ankum dapat dilakukan oleh penyidik dimana tersangka dapat ditemukan. Waktu penangkkapan paling lama 1 x24 jam. • Syarat : penangkapan harus dilakukan berdasarkan surat tugas, surat tugas memuat: identitas tersangka, alasan penangkapan, uraian singkat perkara yg disangkakan dan tempat ybs diperiksa. • Prosedur penangkapan: Penangkapan dilakukan oleh polisi militer atau bawahan Ankum. Sebelum dilakukan penangkapan diperlihatkan surat perintah penangkapan (SPP) • Setelah penangkapan dilakukan turunan SPP segera diberikan kepada keluarga, tindakan penangkaan harus diberitahukan kepada Ankum. • Dlm hal tertangkap tangan penangkapan dapat dilakukan tanpa SPP. PENAHANAN • Pengertian: penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik ABRI atas perintah Ankum, Papera atau hakim ketua atau kepala pengadilan dgn penetapannya. • Berdasarkan pengertian di atas maka yg berwenang menahan adalah: Ankum, Papera, ketua majelis atau kepala pengadilan. • Syarat penahanan: hrs dilakukan berdasarkan surat perintah penahanan. • Alasan penahanan: secara teoritis dikenal A.syarat subjektif (Prof. Moelyyatno) dan oleh Mr. W.A.P.F.L.Winkel menyebutnya dgn istilah: groden van nod zakelijkheid atau pertimbangan berdasarkan keadaan. Jadi tesangka dapat ditahan berdasarkan pertimbangan keadaan atau penilaian subjektif yg menimbulkan kekawatiran bahwa: tersangka melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, mengulangi tindak pidana, membuat keonaran.KUHAP beda dgn militer. B. Syarat objektif (prof. Moelyatno) atau oleh Winkel disebut Groden van recht matige heid atau penahan berdasarkan pertimbangan hukum. • Pertimbangan hukum atau syarat objektifnya adalah: tersangka diduga melakukan tindak pidana atau percobaan atau pembantuan dalam tindak pidana yg ancaman pidananya 3 bulan atau lebih. Beda dgn KUHAP. • Apakah penahanan berdasarkan komulasi kedua persyaratan atau alternatif? • Prosedur penahanan: jika dilakukan penahanan maka tembusan SPP atau perpanjangan penahanan segera diberikan kepada keluarga. Tempat penahanan di Rutan militer atau tempat lain yg ditentukan panglima. • Penangguhan penahan adalah hak tersangka atau terdakwa untuk memohon agar diproses tanpa menjalani penahanan. Permohohan diajukan oleh tersangka. • Yg berwenang memberikan penangguhan penahanan adalah ankum atau Papera setelah mendengar saran dr POM atau Oditur Militer. • Penangguhan penahanan dilakukan tanpa jaminan beda dgn KUHAP, namun perlu dipenuhi persyaratan yaitu: syarat umum koperatif tdk melarikan diri dstnya syarat khusus adalah wajib lapor. • Penangguhan penahaan dpt dicabut jika persyaratan dilanggar. • Jangka waktu penahanan
Yg menhan I Perpanj.Oleh II Perpanj. Berikutnya jk dibthkan.
Penydik 20 Papera 30 60x30 = 180 hari
Hkm PM/PMT 30 Kpl PM/PMT 60 90 hr
PMT 30 Kpl PMT 60 90 hr
PMU 30 Kpl PMU 60 90 hr
• Setiap kali perpanjangan penahanan krn kebutuhan pada tingkat penyidikan bisa mencapai 180 hari.(psl 78) Tersangka bisa dikeluarkan daritahanan sebelumnya jika kepntingan penyidikan tidak membutuhkan lagi atau setelah 200 hari tersangka hrs dikeluarkan dari tahanan demi hukum. • Penahan pada tingkat pemerisaan pengadilan juga demikian bisa dikeluarkan dari tahanan sebelum jangkanya atau dikeluarkan demi hukum. Psl 137) • Pengecualian perpanjangan penahanan (138) bagai perhitungannya? PENGGELEDAHAN
• Penggeledahan terdiri dari:
1. Penggeledahan rumah 2. Pengeledahan pakaian / badan.
melukukan penyidikan Polisi militer atau Oditur dapat melakukan penggeledahan rumah atau tempat tertutup lainnya.Rumah adalah tmpat tinggal, atau tmpat lain yg dijadikan tempat tinggal atau penginapan. Tujuan penggeledahan adalah untuk melakukan pemeriksaan dan / atau penyitaan dan / atau penangkapan dalam kaitan dgn pembuktian. lanjutan • Syarat penggeledahan: Penggeledahan dilakukan berdasarkan surat perintah dari komandan atau kepala penyidik. • Prosedur penyitaan. Saat dilakukan penyitaan harus disaksikan oleh 2 org saksi bila penghuni menyetujui bila menolak selain 2 saksi hrs didampingi dgn kepala desa atau Lurah atau ketua RT atau kepala lingkungan ABRI atau ketua Asrama. Bila penggeledahan dlm Asrama disaksikan 2 org dan kepala Asrama. Penggeledahan dilakukan dgn berita acara dlm tempo 2 hr berita acara harus dikirim ke penghuni. lanjutan Dlm keadaan mendesak dapat dilakukan penggeledahan tanpa surat perintah. Keadaan mendesak yaitu jika di tmpat itu terdapat tersangka yg dikuatirkan akan melarikan diri atau memusnakan atau memindahkan benda yg akan disita. Tindakan penggeledahan harus dilaporkan ke Komandan. Kecuali tertangkap tangan penyidik tidak boleh memasuki:- ruang sidang MPR, DPR, DPRD. -ruang yg berlangsung ibadah -ruang sidang pengadilan -tempat ABRI yg berdasarkan ketentuan tdk boleh dimasuki. lanjutan Ad. 2. Penggeledahan Pakaian. Pengertian (Psl 1 butir 18). Tujuannya adalah untuk mencari benda yg diduga ada pada badannya atau dibawa serta untuk disita guna kepentingan pembuktian. Apa yg dimaksud dgn pakaian? Seluruh pakaian luar dan dalam. Yg dimaksud dgn badan yaitu rongga badan … Penggeledahan pada wanitta dilakukan oleh tentara wanita. Terhadap semua penggeledahan dibuatkan berita acara ttg jalannya dan hasil penggeledahan yg dibacakan kepada penghuni kemudian ditandatangani bersama saksi. Jika penghuni menolak alasan penolakan dicatat(Psl 113). PENYITAAN (Psl 87)
• Pengertian (Psl 1 butir 20). Pengambilalihan atau upaya
untuk menyimpan dibawah penguasaan benda –benda yg berkaitan dgn dugaan suatu kejahatan. Tujuan: untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan persidangan. Syarat: harus dilakukan berdasarkan surat perintah penyitaan dari Komandan. Dalam keadaan mendesak penyitaan dapat dilakukan tanpa surat perintah dari komandan, tindakan penyitaan harus dilaporkan ke komandan untuk mendapat persetujuan. • Dlm kondisi mendesak penyitaan hanya dilakukan pada benda bergerak saja. lanjutan • Tindakan penyitaan dibuatkan berita acara yg memuat jenis, isi, jumlah atau sifat barang. Berita acara ditandatangani oleh yg menyita dan dari siapa benda disita. • Jika dari siapa benda disita menolak menandatangani berita acara, maka alasan penolakan dicatat. • Penyitaan terhadap surat-surat dapat dilakukan, khusus surat yg berkaitan dengan rahasia negara maka penyitaan harus berdasarkan ijin dari pengadilan. PENYITAAN BENDA SITAAN
• Benda sitaan disimpan di RUBASAN di lingkungan
peradilan militer. Bila belum ada RUBASANnya maka benda dapat disimpan di kantor POM, kantor Oditurat, kantor pengadilan, Bank pemerintah atau di tempat benda itu disita. • Tanggung jawab terhadap benda sitaan sesuai tingkat pemeriksaan (tanggung jawab fisik maupun administratif). • Benda sitaan dilarang untuk digunakan oleh siapapun juga (psl 93 ayat 2). • Jika benda sitaan terdiri dari benda yg lekas rusak atau membahayakan atau biaya pemeliharaan tinggi maka lanjutan dengan persetujuan tersangka dapat dilakukan: a) Jika perkara di tangan penyidik atau oditur benda dpt dijual lelang atau diamankan oleh penyidik atau oditur disaksikan tersangka atau kuasanya. b) Jika pada tahapan proses di pengadilan dijual lelang atau diamankan oleh Oditur atas ijin hakim yg menyidangkan disaksikan terdakwa atau kuasanya. • Uang hsl penjualan dijadikan barang bukti dan sebagian kecil benda disisihkan untuk kepentingan pembuktian dlm pemeriksaan perkara selanjutnya. • Benda terlarang padat dimusnakan atau dirampas untuk negara. PENGEMBALIAN BENDA SITAAN • Benda sitaan dikembalikan pada orang yg berhak jika: a) Kepentingan penyidikan dan penuntutan tdk memerlukan lagi b) Perkara tdk dituntut krn tdk cukup bukti atau krn bukan tindak pidana c) Perkara ditutup demi hukum, atau kepentingan militer.
Jika perkara sudah diputus maka benda dikembalikan pada
mereka yg disebut dlm putusan kec. diputuskan untuk dimusnahkan atau dirampas utk negara atau digunakan lagi sebagai barang bukti utk perkara lain. PENYERAHAN BERKAS PERKARA
• Setelah melakukan penyidikan melalui pemeriksaan
saksi,pemeriksaan tersangka dan penilaian barang- barang bukti maka dibuatlah kesimpulan lalu dilaporkan kepada Papera (Komandan komando Resort Militer dpt bertindak sebagai Papera). • Papera menentukan sikap setelah mempelajari laporan penyidikan itu. Terdapat dua kemungkinan pendapat papera: 1. jika perkara menilai perkara merupakan pelanggaran disiplin prajurit maka perkara itu diselesaikan melalui hukm disiplin prajurit 2. Jika disimpulkan bahwa perkara itu adalah tindak pidana maka diserahkan ke Oditur Militer. LANJUTAN
• Seteleh Oditur Militer menerima berkas perkara maka
ia mempelajari berkas perkara itu. Terdapat dua kemungkinan pada berkas perkara yg diterimanya: 1. Berkas perkara belum lengkap; kekurangan dapat terjadi pada dua hal: pertama kekurangan secara formal maka dimintakan kepada penyidik untuk melengkapinya misalnya nama atau pangkat (Psl 124); bisa terjadi kekurangan secara materil. Jika terjadi kekurangan secara materil maka kemungkinan pertama adalah Oditur bisa melakukan pemeriksaan tambahan….. Kedua Oditur mengembalikan berkas perkara kepada penyidik disertai petunjuk untuk dilengkapi. >>> LANJUATAN
Dalam perkara disersi yg tersangkanya tdk ditemukan
keterangan tersangka tidak menjadi syarat lengkapnya berkas perkara. Berita acar tdk ditemukan tersangka diajukan dalam persidangan. 2. Jika berkas perkara dinilai telah lengkap; Oditur menyampaikan pendapat hukum kepada Papera. Pendapat itu berupa: a. Permintaan agar perkara segera diserahkan ke pengadilan b. Permintaan agar perkara segera diselesaikan menurut disiplin prajurit jika perkara pelanggaran disiplin c. Permintaan agar perkara ditutup demi ukum atau demi kepentingan umum/kepentingan militer …(SP3) LANJUTAN
• Perkara ditutup demi kepentingan hukum dgn alasan:
1. Tidak cukup bukti 2. Bukan tindak pidana 3. Kadaluarsa 4. Nebis in idem; 5. pengaduan telah dicabut dlm delik aduan 6. tersangka / terdakwa meninggal. • Jika papera tdk sependapat dgn Oditur ia wajib memberi jawaban secara tertulis. Jika terjadi perbedaan pendapat antara Oditur dan Papera tentang diajukan atau tidaknya suatu perkara maka perbedaan itu dapat diajukan ke pengadilan Militer utama untuk memutuskannya.? LANJUTAN
• Perbedaan juga bisa terjadi pada kewenangn
mengadili apakah diajukan ke pengadilan umum atau militer masalah ini dapat diselesaikan juga oleh pengadilan militer utama. • Jika Oditur dan Papera sependapat maka Papera membuat Skepera dapat berupa: 1. Bila keputusan menyatakan perkara diselesaikan lewat hkm disiplin maka diteruskan ke ankum untk diselesaikan. 2. Bila kptusan perkara ditutup demi hukum keptusan harus disampaikan Oditur. 3. Bila kptusannya perkara diserahkan ke pengadilan LANJUTAN
maka penyerahan dilakukan melalui Oditur militer,
tembusan penyerahan perkara disampaikan kepada tersangka (psl 126a). PENUNTUTAN
• Yg berwenang menuntut pelaku tindak pidana dlm
proses peradilan militer adalah Oditur militer. Jika berkas perkara yg diterima dari Papera dinilai telah lengkap maka Oditur mempersiapkan dakwaannya. • Jenis-jenis dakwaan: 1. Dakwaan tunggal 2. Dakwaan Komulatif 3. Dakwaan subsidair atau dakwaan Alternatif.
Tugas Buatlah dakwaan dalam bentuk dakwaan Tunggal,
Komulatif dan dakwaan alternatif dalm Hukum acara pidana militer. lanjutan • Oditur bisa melakukan penggabungan dakwaan atau bisa juga dispits.Dakwaan digabungkan apabila dalam waktu yg sama atau hampir bersamaan oditur menerima beberapa berkas perkara dalam hal: a. beberapa tindak pidana dilakukan oleh orang yg sama. b. beberapa tindak pidana bersangkut paut satu dengan yg lainnya misalnya: beberapa org bekerjasama dlm waktu yg sama; beberapa org tempatnya berbeda tetapi ada permufakatan sebelumnya; tidak ada sangkut paut tindak pidana itu tapi ada hubungan misalnya membuat alat untuk melakukan tindak pidana. lanjutan • Dakwan dapt displits jika oditur menerima satu berkas perkara yg memuat beberapa tindak pidana yg dilakukan oleh beberapa tersangka namun tidak berhubungan atau tdk ada sangkutpautnya. • Syarat-syarat Surat Dakwaan (Psl 132 ayat 2)terdiri dr: 1. Syarat formil: berkaitan dgn identitas ( nama lengkap, pangkat, tempat dan tgl lahir / umur, jenis kelamin, kewarganegaran, agama dan tempat tinggal terdakwa. 2. Syarat materil yaitu uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yg didakwakan dgn menyebutkan wktu dan temat TP dilakukan. lanjutan • Jika surat dakwaan tdk memenuhi syarat materil maka SD batal demi hukum. • Salinan keputusan penyerahan perkara dan surat dakwaan disampaikan kpd tersangka atau penasihat hukumnya saat yg sama disampaikn juga ke pengadilan, tembusan disampaikan oditur
• Perubahan Surat Dakwaan
• Perubahan surat dakwaan dpt dilakukan paling lambat 7 hari sebelum persidangan. Perubahan dgn tujuan untuk menyempurnakan. lanjutan • Surat dakwaan hanya dapat diubah satu kali saja. Salinan perubahan disampaikan kepada terdakwa atau penasihat hukum dan Papera. • Apa saja yg dapat dirubah pada surat dakwaan? Dlm praktek yg dapat dirubah adalah: - Locus dan tempus delicti - Kalimat-kalimat yg salah nama kurang lengkap - merubah dari dakwaan tunggal menjadi dakwaan komulatif atau alternatif. • Merubah feit tidak boleh, surat dakwaan hasil perubahan disampaikan pd terdakwa atau PH dan Papera, PEMERIKSAAN PERSIDANGAN
• Jika PM / PMT menerima berkas perkara dari Otmil /
OmilTi maka yg perlu diperhatikan adalah kewenangan mengadilinya. Jika kepla PM / PMT berpendapat bahw tindak pidana itu tdk termasuk kewenangan pengadilan yg dipimpinnya maka dibuatlah penetapan dgn menyebut alasannya dan berkas perkara dikembalikan pada Otmil / OtmilTi utk diteruskan ke PM / PMT yg berwenang. • Jika Otmil / OtMilti keberatan ia melakukan perlawanan ke PM / PMT dgn alasannya dlm tempo 7 hari sesudah penetapan diterima. lanjutan • Lewat waktu 7 hari berakibat perlawanan batal demi hukum. Sengketa diteruskan ke PMU; Dlm waktu 14 hari sesudah menerima perlawanan PMU sudah hrs menetapkan menguatkan atau menolak perlawanan. • Bila PMU menguatkan perlawanan maka dgn penetapannya memerintahkan PM / PMT untuk menyidangkan perkara itu. Jika menolak maka penetapan dikirim ke PM / PMT yg berwenang dan salinan penetapan dikirim ke Otmil / OtMilTi. • Jika PM / PMT berwenang mengadili perkara yg dilimpahkan OtMil atau OtMilTi maka kepala menunjuk majelis Hakim. lanjutan • Hakim ketua setelah mempejari berkas perkara menetapkan hari sidang dan memerintahkan Oditur utk memanggil terdakwa dan saksi. • Terdakwa dan saksi akan dipanggil secara sah dan wajar dengan identitas jelas dan dlm perkara apa mereka dipanggil. • Pemanggilan melalui Ankum; untuk yg sipil langsung ke ybs atau melalui ketu RT, Kepdes atau kepolisian, bagi mereka yg diluar negeri melalui perwakilan RI. • Agar dpt dipertanggungjawabkan perlu ada bukti penerimaan penggilan. lanjutan Pemeriksaan perkara berlangsung melalui beberapa acara: A. Acara pemeriksaan Biasa: Dasar pemeriksaan dlm acara ini adalah surat dakwaan. Apa yg menjadi fungsi dari surat dakwaan? Sidang diawali dengan pembukaan oleh hakim ketua dgn menyatakan sidang terbuka utk umum kecuali: 1. perkara kesusilaan 2. perkara yg berkaitan dgn rahasia militr / negara. lanjutan • Pada perkara Disersi yg terdakwanya tidak ditemukan pengadilan melakukan sidang secara In absensia. • Setelah sidang dibuka terdakwa diperintahkan untuk memasuki ruang sidang, dilanjutkan dgn pengecekan identitas termasuk pangkat dan kesatuan serta Penasihat hukum…….? • Selanjutnya pembacaan dakwaan oleh Oditur Militer, saat itu terdakwa berdiri dgn sikap sempurna. Hakim menanyakan apakah dakwaan dipahami jika ada yg tidak jelas hakim memberikan kesempatan Oditur utk menjelaskannya EKSEPSI / KEBERATAN HUKUM
• Dasar hukum Psl 145.
• Ruang lingkup eksepsi: 1. menyakut kompetensi mengadili terdapat dua kewenangan: a. Kewenangan absulut yaitu: pengadilan tdk sejenis. b. kewenangan relatif: pengadilan sejenis namun locus delicti yg dipersoalkan 2. Tentang dakwaan: tdk memenuhi syarat materil 3. Dakwaan tidak dapat diterima krna: a. delik aduan tanpa ada pengaduan atau telah dicabut b. Nebis in idem c. Terdakwa telah meninggal d. Daluarsa.
Putusan Dlm Eksepsi:
1. Eksepsi diterima maka perkara pokok tdk dilanjutkan 2. Eksepsi ditolak maka perkara pokok dilanjutkan 3. Putusan sela dijatuhkan bersama pokok perkara. Upaya Hukum Dalam Eksepsi
• Jika eksepsi dikabulkan maka Oditur dpt melakukan
verset ke Pengadilan Militer tinggi, melalui pengadilan militer. Jika PMT mengabulkan perlawanan maka diperintahkan pengadilan militer utk melanjutkan pemeriksaan, jika menolak maka pengadilan Tinggi dpt menunjuk pengadilan yg berwenag mengadili. • Tanpa eksepsipun hakim ketua krn jabatannya dapat mengatakan berwenang atau tdk mengadili suatu perkara Kewajiban Mengundurkan Diri.
• Terdapat kewajiban utk mengundurkan diri jika terdapat
hubungan kel. Sedara atau semenda sampe derajat ke tiga antara Panitera dgn Oditur; Hakim, panitera, Oditur dgn terdakwa. Atau terdapat kepentingan yg terkait dengan masalah yg diadili. • Jika setelah perkara diputus baru diketahui hubungan dimaksud maka perkara diperiksa ulang dgn susunan yg berbeda. PEMBUKTIAN.
• Teori pembuktian: akan dipelajari pada hukum
pembuktian. • Pembuktian pada hukum acara pidana militer menggunakan teori gabungan. Hal ini dpat dilihat pada psl 171 UU no. 31 Thn 1997 yaitu hakim tdk boleh menjatuhkan pidana pada seseorang kecuali apabila dgn se-kurang-kurangnya dua alat bukti yg sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan terdakwalah yg salah melakukannya. Apakah ketentuan ini dijalankan secara kaku?/sesuai dg keyainn hakim. lanjutan • Apa yg dimaksud dgn alat bukti yg sah? • Yaitu alat bukti yg telah ditentukan secara limitatip dlm UU. Dlm psl 172 UU no. 31 Tahun 1997 alat-alat bukti: a. Keterangan saksi b. Keterangan ahli c. Keterangan terdakwa d. Surat e. Petunjuk lanjutan • Keterangan Saksi: saksi adalah org yg mengalami, menyaksikan atau mendengan sendiri tentang terjadinya suatu peristiwa pidana. • Saksi bisa meringankan bisa juga memberatkan. Di penyidikan saksi kemungkinan disumpah, jika sudah dan ia tdk hadir nilai ket. sama dgn saksi yg disumpah di pengadilan. Menolak bersumpah di pengadilan bisa disandera RUTN Militer 14 hari (psl 154 ayat 5. • Kemungkinan ket di penyidikan berbeda dgn di sidang hakim dapt meminta penjelasan untuk itu, setelah memberi ket Oditur dan PH dapt mengajukan pertanyaan pd saksi perihal kesaksiannya. lanjutan • Hakim dapt menanyakan sikap terdakwa terhadap ket saksi apakah menolak atau menyetujui.
• Pengecualian Sebagai Saksi:
• Kel sedarah atau semenda sampe derajad ke tiga • Saudara terdakwa atau sama-sama terdakwa, saudara ibu atau bapak • Suami isteri walau sudah cerai • Ketentuan ini menggunakan kata dapat artinya kalau ia mau boleh lanjutan • Walau bersedia jadi saksi tapi terdakwa dan Oditur tdk setuju maka kesaksian diberikan tanpa sumpah, bila setuju disumpah terlebi dahulu kekuatan pembuktiannya tdk sama dgn kesaksian di bawah sumpah. • Ada pekerjaan / jabatan tertentu yg menghendaki dibebaskan sbgai saksi berdasarkan ketentuan UU atau sesuai penilaian hakim.misalnya Dr, Pastor. • Ada juga saksi tertentu tdk wajib disumpah: 1. Anak yg belum berumur 15 tahun atau belum pernah kawin 2. Orang yg sakit ingatan atau sakit jiwa yg terkadang sembuh. • Saksi yg merasa tertekan jika memberikan ket dihadapan terdakwa dapt memberikan ket tanpa hadirnya terdakwa, setelah itu terdakwa dipersilahkan masuk dan hakim memberitahukan terdakwa. • Saksi yg memberikan ket tidak jujur diperingatkan dgn ancaman; Jika tdk berubah maka atas permintan terdakwa Oditur atau hakim krn jabatannya dpt memerintahkan agar saksi dapat ditahan utk disidik dlm TP pemberian ket palsu (Psl 164 ayat 2). • Prosedurnya: panitera buat berita acara tentang ket palsu ditanda tangani hakim diserahkan ke Oditur utk diproses. lanjutan • Jika terjadi demikian perkara pokok dapt ditunda hingga mendapat kejelasan tentang ket. palsu atau tdk. • Ket. saksi sebagai alat bukti adalh ket yg diberikan di pengadilan. • Ket seorang saksi ditambah satu alat bukti dapat membuktikan kesalahan terdakwa. • Ket saksi yg berdiri sendiri dapat dijadikan alat bukti jika terdapat hubungan yg dapat membenarkan adanya suatu kejadian. • Pendapat, rekaan tdk merupakan ket saksi, termasuk Testimonium de auditu atau Hiar say avidance. lanjutan • Dalam menilai ket saksi hakim harus memperhatikan: 1. Persesuaian ket. yang satu dgn lainnya 2. Persesuaian ket saksi dan alat bukti 3. Alasan saksi memberi keterangan 4. Cara hidup dan kesusilaan/pperilaku saksi, hal-hal lain yg dapat mempengaruhi keterangan saksi. PEMERIKSAAN TERDAKWA
• Pemeriksaan terdakwa dilakukan tanpa tekanan ataupun
intimidasi, terdakwa dapat menolak memberikan jawaban; jika terjadi demikian hakim menganjurkan untuk menjawab, jika terdapt tingkahlaku yg mengganggu hakim dapt menegur dan jika tidak diindahkan perkara dapt diperiksa tanpa hadirnya terdakwa. • Jika terus berulah perkara tetap dilanjutkan namun sikap demikian dapat merugikan terdakwa. • Keterangan terdakwa sebagai alat bukti adalah keterangan yg diberikan di pengadilan lanjutan • Ket yg diperoleh di luar sidang hanya digunakan untuk membantu menemukan bukti di sidang……? • Keterangan terdakwa saja tdk cukup membuktikan bahwa ia bersalah terhadap suatu tindak pidana harus disertai alat bukuti lainnya……..? • Terdakwa mempunyai se-luas luasnya untuk membela diri baik langsung maupun melalui penasihat hukumnya.
• Keterangan Ahli adalah ket. yg diberikan bukan krn
mengalami atau menyaksikan terjadinya peristiwa mlainkan ket. diberikan berdasarkan pengetahuan atau keahlian yg dimiliki. lanjutan • Ahli terdiri dari: 1. Dr ahli kedokteran kehakiman 2. Dokter 3. Ahli lainnya. • Terhadap ket ahli dapat dilakukan keberatan oleh terdakwa atau penasihat hukum.Jika terjadi demikiam maka hakim ketua dapat memerintahkan untuk penelitian ulang. lanjutan • Surat: surat sebagai alat bukti yaitu surat yg dibuat atas sumpah jabatan, atau surat yg dibuat menurut peraturan perundang-undangan, atau surat yg dibuat oleh seorang ahli atau surat lain. • Dengan demikian dapat dikatakan bahwa surat sebagai alat bukti terdiri dari: 1. akta authentik akta ini mempunyai nilai pembuktian sempurna dibuat pejabat berwenang 2. Akta dibawah tangan yaitu dibuat pejabat yg berwenang secara sepihak mempunyai nilai pembuktian bebas 3. Surat ini di buat bukan untuk pembuktian namun memiliki nilai pembuktian bebas dan relatif. • Petunjuk: Petunjuk adalah suatu kesimpulan yg diperoleh hakim berdasarkan penelitian yg cermat dan arif terhadap perbuatan, fakta atau keadaan berdasarkan keterangan saksi, terdakwa atau surat. • Kesimpulan dapat menguatkan keyakinan hakim dalam mengambil suatu keputusan. REQUISITOIR DAN PLEDOI
• Sesudah pemeriksaan tersangka, saksi dan penilaian
terhadap barang bukti maka selanjutnya dilakukan penuntutan pidana (requisitoir). • Terdakwa atau penasihat hukum diberi kesempatan untuk melakukan pledoi atau pembelaan, pembelaan dan jwbaban dapat dilakukan secara lisan untuk perkara yg mudah pembuktiannya dan dicatat panitera, dan tertulis bagi perkara yg tdk mudah pembuktiannya. • Perkembangan jawaban dapat berlangsung dalam: Replik oleh Oditur Duplik oleh Terdakwa/PH Rereplik oleh Oditur dan Reduplik oleh Terdakwa lanjutan • Dalam jawab menjawab terdakwa atau penasihat hukm selalu mendapat giliran terakhir. Jika dipandang cukup oleh hakim maka sidang ditutup namun dapat dibuka sekali lagi jika ada kepentingan dgn menyebutkan alasannnya baik atas inisiatip hakim ketua maupun atas permintan Oditur, terdakwa atau penasihat hukumnya.
PENGGABUNGAN GUGATAN GANTI KERUGIAN
• Jika suatu perbuatan yg menjadi dasar dakwaan pada PM / PMT menimbulkan kerugian bagi orang lain (termasuk korban) maka hakim ketua atas permintaan orangitu dapat menggabungkan gugatan ganti keugian pada perkara pidana (Psl 183 UU no 31 Tahun 1997). lanjutan • Tujuan penggabungan agar perkara dapat diputus bersamaan. Permintaan penggabungan ini dilakukan sebelum requisitoir dibacakan. • Yang dapat dituntut adalah biaya yg dapat dibuktikan. Dalam hal gugatan ganti rugi, jika perkara pokok inkrach maka tuntutan ganti kerugian inkrach. Demikian jika perkara pokok tidak mengajukan banding maka dengan sendirinya perkara ganti kerugian tdk dapat mengajukan banding. Ketentuan ini merupakan ketentuan yg tidak berpihak kepada korban tindak pidana. • Pola gugatan ganti kerugian sama dengan gugatan dalam perkara perdata. lanjutan • Pelaksana putusan ganti kerugian ialah Jurusita.
MUSYAWARAH DAN MUFAKAT
• Setelah pemeriksaan perkara ditutup, dilakukan musyawarah majelis hakim secara tertutup dan rahasia. • Dasar musyawarah adalah surat dakwaan dan segala sesuatu yg terbukti dalam persidangan. Dalam musyawarah ketua majelis mengajukan pertanyaan mulai dari hakim termuda (atasan bawahan menurut hukm disiplin prajurit) dan ketua selalu mendapatkan giliran terakhir. PUTUSAN PENGADILAN
• Pada prinsipnya putusan Pengadilan militer dicapai
melalui permufakatan namun jika tidak putusan dapat diambil melalui Voting, jika tidak dicapai juga putusan dipilih dari pendapat hakim yg paling menguntungkan terdaka, pendapat hakim yg berbeda ditatat secara kusus dan bersifat rahasia. Jenis-jenis Putusan: 1. Vreijs prack apabila dakwaan Oditur tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. 2. Onslag van recht vervolging jika dakwaan terbukti namun bukan perbuatan pidana. lanjutan Jika terjadi kondisi sesuai point 1 dan 2 dan hakim menilai perbuatan itu tdk layak dlm disiplin prajurit maka perkara diserahkan ke Papera utk diselesaikan menurut hukm disiplin prajurit ( jika blm ada hukuman disiplin). 3. pemidanaan: jika dakwaan oditur terbukti secara sah dan meyakinkan. Dalam pemidanaan terdakwa dapat diperintahkan segera ditahan atau tetap dalam tahanan atau segera dibebaskan jika terdapat alasan cukup utk itu. Penjatuhan putusan diperhitungkan dgn masa penahanan termasuk pada penerapan hukuman disiplin prajurit. Pembacaan Putusan
• Putusan dapt disampaikan setelah musyawarah atau
pada waktu lain yg diberitahukan pada para pihak. Putusan hrs diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Jika terdapt beberapa terdakwa putusan dapat dihadiri salah satu terdakwanya. Terdakwa bisa tidak hadir jika uu menentukan lain. • Setelah putusan hak-hak terdakwa diberitahukan, Petikan putusan diberikan pada terdakwa / PH dan Oditur.Salinan putusan diberikan pada Papera, Oditur, POM dan Ankum.