Anda di halaman 1dari 12

ASAS-ASAS

PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Oleh:
TIM PENGAJAR HUKUM ACARA PTUN
Fakultas Hukum UNS
 Asas merupakan jantung peraturan hukum.

 Asas merupakan landasan yang paling luas dari peraturan hukum, asas juga
merupakan alasan (ratio legis) dari peraturan hukum yang menjadikan hukum
bukan hanya kumpulan peraturan tapi lebih mengandung nilai dan tuntutan-
tuntutan etis.

 Jadi, asas hukum adalah pikiran-pikiran dasar yang terdapat di dalam dan di
belakang sistem hukum yang masing-masing dirumuskan dalam peraturan
perundang-undangan atau putusan hukum
1. Asas Praduga Rechtmatig
( Vermoeden Van Rechtmatigheid Praseumptio Iustae Causa )

• Asas ini mengandung makna bahwa setiap tindakan penguasa selalu harus dianggap
rechmatig (sah berdasar hukum) sampai ada pembatalannya. Dengan asas ini maka
gugatan TUN tidak menunda pelaksanaan (dapat segera dilaksanakan) Keputusan Tata
Usaha Negara yang digugat (Pasal 67 (1) UU PTUN).

2. Asas Pembuktian Bebas Hakim


• Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian
beserta penilaian pembuktian (surat/tulisan, keterangan ahli,
keterangan saksi, pengakuan para pihak, pengetahuan hakim),
dan untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya
dua alat bukti berdasarkan keyakinan hakim Pasal 107 dan Pasal
100 UU 5/86.
3. Asas Keaktifan Kehakiman (Dominus
Litis)
• Asas keaktifan hakim ini dimaksudkan untuk mengimbangi kedudukan para pihak karena
tergugat adalah pejabat TUN sedangkan penggugat adalah orang atau badan hukum perdata
(Pasal 58, 63 ayat (1) dan (2), 80, dan Pasal 83 UU 5/1986).

4. Asas Putusan Mengikat (Erga Omnes)


• Sengketa TUN adalah sengketa hukum publik, sehingga dengan
demikian putusan pengadilan TUN berlaku pula bagi siapa saja, tidak
hanya bagi para pihak yang bersengketa. Dalam hal ini tergambar asas
perlindungan terhadap kepentingan umum atau publik yang menonjol,
di samping perlindungan terhadap individu.
ASAS TAMBAHAN

Asas Self Respect (Self Obidience)


• Penghormatan aparatur pemerintah terhadap
putusan peradilan administrasi, karena tidak
dikenal upaya pemaksa yang langsung melalui
juru sita.
 ASAS PARA PIHAK HARUS DIDENGAR (AUDI ET ALTERAM
PARTEM) : Para Pihak mempunyai kedudukan yang sama dan
harus diperlakukan dan diperhatikan secara adil.
 ASAS KESATUAN BERACARA DALAM PERKARA SEJENIS.
 ASAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG
MERDEKA & BEBAS DARI SEGALA CAMPUR TANGAN
KEKUASAAN LAIN (Pasal 24 UUD 1945).
 ASAS PERADILAN YANG SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA
RINGAN.
 ASAS PENGADILAN SEBAGAI UPAYA TERAKHIR UNTUK
MENDAPAT KEADILAN Pengadilan sebagai ultimum remidium.
 ASAS OBYEKTIVITAS Hakim & Panitera tidak boleh mempunyai
hubungan keluarga dengan para pihak.
 ASAS GUGATAN PADA DASARNYA TIDAK DAPAT MENUNDA
PELAKSANAAN KTUN YANG DIPERSENGKETAKAN, KECUALI ADA
KEPENTINGAN YANG MEDESAK DARI PENGGUGAT (PASAL 67
(1) DAN (4) HURUF A).
PENGERTIAN DASAR
PERADILAN TATA USAHA NEGARA

TATA USAHA NEGARA

BADAN / PEJABAT TUN

KEPUTUSAN TUN

SENGKETA TUN
HUKUM ACARA (Sjachran Basah)

• HUKUM ACARA ADALAH HUKUM FORMAL: karena ia


merupakan salah satu unsur peradilan, demikian pula dengan
hukum materiilnya. Peradilan tanpa hukum material akan lumpuh,
sebab tidak tahu apa yang dijelmakan, sebaliknya Peradilan tanpa
hukum formal akan liar, sebab tidak ada batas-batas yang jelas
dlm wewenangnya.

• Prosedur berperkara : diatur bersama-sama dengan hukum


materiilnya.

• Prosedur berperkara : diatur tersendiri masing-masing dalam


bentuk UU atau peraturan lainnya.
PENGERTIAN HUKUM ACARA PTUN

1. Rangkaian Peraturan-peraturan yang memuat cara


bagaimana orang harus bertindak, satu sama lain untuk
melaksanakn berjalannya peraturan hukum Tata Usaha
Negara (Rozali Abdullah)

2. Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu


pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara.
(Berdasarkan Pasal 4 UU Peradilan TUN)
• TATA USAHA NEGARA (TUN) adalah administrasi
negara yang melaksanakan fungsi untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat
maupun di daerah (Pasal 1 UU Peradilan TUN)
• BADAN atau PEJABAT TUN adalah Badan atau Pejabat
yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1
UU Peradilan TUN)
• KEPUTUSAN TUN adalah penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN yang berisi
tindakan Hukum TUN yang berdasarkan peraturan
perundang-undanganan yang berlaku dan bersifat
konkret, individual, dan final, serta menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata (Pasal 1 UU Peradilan TUN)

© teguh s
 SENGKETA TUN adalah sengketa yang timbul dalam
bidang TUN antara orang atau Badan hukum perdata
dengan Badan/Pejabat TUN, baik di pusat maupun di
daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan
TUN, termasuk sengketa Kepegawaian berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal
1 UU Peradilan TUN)
 GUGATAN adalah permohonan yang berisi tuntutan
terhadap Badan/pejabat TUN dan diajukan ke
pengadilan untuk mendapatkan keputusan (Pasal 1
UU Peradilan TUN)
 TERGUGAT Tergugat adalah Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara yang mengeluarkan keputusan
berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang
dilimpahkan (Pasal 1 UU Peradilan TUN)
TERIMAKASIH
DAN
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai