HUKUM PEMERINTAHAN
DAERAH
Oleh: Agustina Wati, S.H.,M.H
Sejarah Lahirnya
2
Sistem Pemerintahan Daerah
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin
merencanakan Konsep pemerintahan daerah dalam
sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Muhammad Yamin melampirkan rancangan UUD yang
memuat tentang pemerintahan daerah yang berbunyi:
“pembagian daerah Indonesia atas daerah yang besar
dan kecil, dibentuk susunan pemerintahannya
ditetapkan dengan undang-undang, dengan
memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-
usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa”
Sejarah Lahirnya
3
Sistem Pemerintahan Daerah
Pada tanggal 11 Juli 1945, Muhammad Yamin
menyampaikan pidatonya di hadapan BPUPKI, yang
menjelaskan mengenai pemerintahan atasan,
tengahan dan bawahan.
Muhammad Yamin mengatakan: Badan-badan
masyarakat seperti desa yaitu susunan pemerintahan
yang paling bawah, dan pemerintah pusat akan
terbentuk di kota negara, ibu kota Negara Republik
Indonesia dinamakan pemerintah atasan, dan Antara
pemerintah atasan dan pemerintah bawahan itu
adalah pemerintah daerah, yang disebut pemerintah
tengahan.
Sejarah Lahirnya
4
Sistem Pemerintahan Daerah
Pada tanggal 15 Juli 1945, Soepomo selaku Ketua
Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar,
mendengungkan: “tentang daerah, kita menyetujui
bentuk persatuan, uni. Oleh karena itu, di bawah
pemerintahan pusat, di bawah negara tidak ada
negara lagi. Tidak ada onderstaat, akan tetapi
hanya daerah. Bentuknya daerah itu dan
bagaimana bentuk pemerintahan daerah,
ditetapkan dalam undang-undang”
Sejarah Lahirnya
5
Sistem Pemerintahan Daerah
Bagir Manan menyimpulkan: rumusan pemerintahan
daerah dalam rancangan sementara Undan-Undang
Dasar sebagai lampiran pidato tanggal 29 Mei 1945
persis sama dengan rumusan dalam UUD 1945. Bahkan
bab dan pasalnya pun sama ( Bab VI, Pasal 18).
Hal ini berarti rancangan UUD 1945 Pasal 18
sepenuhnya mengikuti rancangan yang diusulkan Yamin.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Yamin tidak duduk
dalam Panitia Perancang UUD, tetapi yang dibuatnya
mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam perumusan
UUD 1945.
Sejarah Lahirnya
6
Sistem Pemerintahan Daerah
Esensi yang Terkandung dalam Pasal 18 UUD Tahun 1945
yang merupakan dasar konstitusi lahirnya pemerintahan
daerah:
1. Adanya daerah otonom dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang didasarkan pada asas
desentralisasi;
2. Satuan pemerintahan tingkat daerah menurut UUD Tahun
1945 dalam penyelenggaraannya dilakukan dengan
“memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan negara”; dan
3. Pemerintahan tingkat daerah harus disusun dan
diselenggarakan dengan “memandang dan mengingat
hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat
istimewa”.
Sejarah Lahirnya
7
Sistem Pemerintahan Daerah
Ketentuan dalam Pasal 18 UUD 1945 sebagai dasar
pembentukan pemerintahan daerah telah menegaskan
bahwa dasar permusyawaratan juga diadakan pada
tingkat daerah.
Dengan demikian, permusyawaratan/perwakilan tidak
hanya terdapat pada pemerintahan tingkat daerah.
Konstitusi UUD Tahun 1945 dalam Pasal 18 menentukan
bahwa pemerintahan daerah dalam susunan daerah
besar dan kecil harus dijalankan melalui
permusyawaratan atau harus mempunyai badan
perwakilan
Dasar Hukum
8
Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Daerah di Indonesia mengalami perubahan
bentuk lebih kurang delapan tahapan hingga bentuk
pemerintahan daerah.
Fase I (1945-1948)
Pada fase ini belum terdapat sebuah undang-undang
yang mengatur pemerintahan daerah secara khusus.
Aturan yang digunakan adalah aturan yang ditetapkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Selain itu digunakan pula aturan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1945 yang mengatur mengenai
penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari oleh Komite
Nasional Daerah (KND).
Dasar Hukum
9
Pemerintahan Daerah
Fase II (1948-1957)
Pada fase ini berlaku Undang-Undang Pokok
Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan
Daerah. Undang-undang ini adalah undang-undang
pertama kalinya yang mengatur susunan dan
kedudukan pemerintahan daerah di Indonesia.
Secara umum Indonesia memiliki dua jenis daerah
otonomi yaitu daerah otonom biasa dan daerah
otonom khusus yang disebut daerah istimewa.
Dasar Hukum
10
Pemerintahan Daerah
Tabel. 1 Tingkatan dan Nomenklatur Daerah Otonom Menurut UU No. 22 Tahun 1948