Pemerintahan
Daerah bagian 2
Pengujian Peraturan Daerah
1. Kepentingan umum,
UU No. 11 Tahun 2006 2. Antar qanun
(Qanun di Aceh) 3. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
1. Kepentingan umum,
UU No. 13 Tahun 2012 2. Kesusilaan
(Khusus untuk Perdais di DIY) 3. Nilai dan budaya masyarakat DIY
4. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
DASAR PERUNDANG-UNDANGAN DASAR PENGUJIAN PERDA
1. Urgensi,
2. Kepentingan nasional,
UU No. 6 Tahun 2014 3. Kepentingan daerah,
4. Kepentingan masyarakat desa, dan/atau
5. Peraturan perundang-undangan
1. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
UU No. 23 Tahun 2014 2. Kepentingan umum, dan/atau
3. Kesusilaan
1. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
Perpres No. 87 Tahun 2014
2. Kepentingan umum
Pemendagri No. 53/2007
1. Kepentingan umum dan/atau,
Pemendagri No. 53/2011
2. Peraturan yang lebih tinggi.
Pemendagri No. 1/2014
Pengertian dasar pengujian “bertentangan dengan kepentingan umum” semula diatur dalam
penjelasan pasal 136 ayat (4) UU No. 32 Tahun 2004, disebutkan yang dimaksud “bertentangan
dengan kepentingan umum” dalam ketentuan ini adalah “kebijakan yang berakibat terganggunya
kerukunan antar warga masyarakat, terganggunya pelayanan umum, dan terganggunya
ketentraman/ketertiban umum serta kebijakan yang bersifat deskriminatif.”
Pasca pergantian UU No. 32 Tahun 2004, peraturan dan pemaknaan tersebut diatur dalam Pasal 250
ayat (2) UU No. 23 Tahun 2014, di mana disebutkan bahwa “bertentangan dengan kepentingan
umum” bermakna:
• Terganggunya kerukunan antarwarga masyarakat;
• Terganggunya akses terhadap pelayanan publik;
• Terganggunya ketentraman dan ketertiban umum
• Terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan/atau
• Diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan, ras, antar golongan, dan gender.
Minimnya ketaatan daerah untuk menyampaikan klarifikasi adalah karena tiadanya
sanksi dan rendahnya ketegasan pemerintah pusat atas hasil pemantauan atau
monitoring. Dampaknya, informasi bagi pemerintah pusat terkait jumlah dan jenis
perda yang telah ditetapkan oleh kepala daerah setiap tahun menjadi minim sekali.
Untuk mengawasi ada tidaknya ketaatan kepala daerah dalam melakukan register,
Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat secara berkala menyampaikan laporan
Perda Kabupaten/ Kota yang telah mendapatkan nomor register kepada Mendagri.
Dalam UU No.23 Tahun 2014 dikenal tiga dasar pengujian yaitu: ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi; kepentingan umum; dan/atau kesusilaan.
Dalam Pasal 25 Ayat (2) UU No. 23 Tahun 2014 ada perluasan
pemaknaan dasar pengujian “kepentingan umum” yang meliputi:
• terganggunya kerukunan antar warga masyarakat;
• terganggunya akses terhadap pelayanan publik;
• terganggunya ketentraman dan ketertiban umum;
• terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkatkan
• kesejahteraan masyarakat; dan/atau
• diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan,
• ras, antar-golongan, dan gender.