DI DESA
Pengalaman Kerja
2010- sekarang : Balai Besar Pemerintahan Desa di Malang
UPT Kementerian Dalam Negeri
: christi hesti
channel Pendidikan
S1 : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
: christi hesti
Malang 1998
channel
: christi hesti S2: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
channel 2012
S3: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang 2019
HALLO APA KABAR
Hallo apa kabar kawan
Apa kau baik baik saja
Tepuk tangan
Tepuk tangan
Jeng jing ecek ecek
Jeng jing ecek ecek
Jeng jing ecek ecek
Jeng jing
LANDASAN HUKUM
Undang-Undang No. 12 Th. 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
5
Pengertian Peraturan Perundang-undangan
6
Bentuk
peraturan
tertulis
Ada 2
pengelompokan
hukum yaitu :
1. Hukum tertulis
Peraturan
perundang- 2. Hukum tidak
undangan tertulis
- Kebiasaan ( hukum
adat)
- Norma agama
- Keputusan hakim
( yurisprudensi)
Materi muatan Peraturan Perundang-
undangan harus mencerminkan asas :
8
ASAS-ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PADA UMUMNYA
PANCASILA
UUD’45
TAP MPR
UNDANG-UNDANG
/ PERPU
PER. PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN
KEJELASAN TUJUAN
DAPAT DILAKSANAKAN
KEJELASAN RUMUSAN
KETERBUKAAN
LANDASAN PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Berdasarkan
Tentang
PASAL 2
Pengertian
PERATURAN DESA?
adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama BPD.
Berkedudukan sebagai hukum tertinggi di Desa.
Mempunyai kekuatan hukum yang mengikat warga serta pihak-
pihak lain yang mempunyai kepentingan di Desa.
Berisi materi pelaksanaan kewenangan desa dan penjabaran lebih
lanjut dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA
• Peraturan bersama Kepala Desa
merupakan peraturan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa dari 2 (dua) Desa atau
lebih yang melakukan kerja sama antar-
Desa.
• Peraturan bersama Kepala Desa merupakan
perpaduan kepentingan Desa masing-masing dalam
kerja sama antar-Desa.
Pengertian
PERATURAN KEPALA DESA?
adalah Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
dan bersifat mengatur.
Berkedudukan sebagai hukum setingkat di bawah Peraturan Desa
dan Peraturan Bersama Kepala Desa.
Berisi materi pelaksanaan peraturan desa, peraturan bersama
kepala desa dan tindak lanjut dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.
KEPUTUSAN KEPALA DESA
Selain mengeluarkan produk hukum yang bersifat
pengaturan, Kepala Desa juga dapat menetapkan
keputusan kepala desa, yaitu penetapan yang
bersifat konkrit, individual, dan final.
PASAL 3 & 4
TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN DI
DESA
PEMBENTUKAN PERATURAN DI DESA ADALAH PEMBUATAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DESA YANG MENCAKUP:
1 PERENCANAAN
2 PENYUSUNAN
3 PEMBAHASAN PEMBENTUKAN
PERATURAN DI DESA
4 PENETAPAN
5 PENGUNDANGAN
6 PENYEBARLUASAN
TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA
1 PERENCANAAN
2 PENYUSUNAN
2 lanjutan
4 PENETAPAN
5 PENGUNDANGAN
6 PENYEBARLUASAN
1 PERENCANAAN
2 PENYUSUNAN
4 PENYEBARLUASAN
PENYUSUNAN OLEH
PENYUSUNAN OLEH KONSOLIDASI MASYARAKAT BPD & LEMBAGA
KEPALA DESA DESA DAN/ATAU CAMAT KEMASYARAKATA
N LAINNYA
PEMBAHASAN
PERBAIKAN
PENETAPAN
PERUNDANGAN
PENYEBARLUASAN
PROSES PENYUSUNAN SELAIN PERATURAN DESA
(APB.DESA, PUNGUTAN,TATA RUANG DAN ORGANISASI PEMDES)
TAHAP PERENCANAAN
PENYUSUNAN OLEH
PENYUSUNAN OLEH KONSOLIDASI MASYARAKAT BPD & LEMBAGA
KEPALA DESA DESA DAN/ATAU CAMAT KEMASYARAKATAN
LAINNYA
PROSES PENYUSUNAN
RANCANGAN PERATURAN
PEMBAHASAN KECUALI UNTUK:
DESA TENTANG APB 1. R. Perdes RPJMDes
DESA, PUNGUTAN, TATA 2. R. Perdes RKPDes
RUANG, DAN 3. R. Perdes APBDes
ORGANISASI PENETAPAN 4. R. Perdes LPJ realisasi
PEMERINTAH DESA
pelaksanaan APB Desa
PENGUNDANGAN
LEMBARAN DESA OLEH
SEKDES
SESUAI DENGAN BERTENTANGAN
KEPENTINGAN UMUM DENGAN KEPENTINGAN
& PERATURAN YG KLARIFIKASI UMUM & PERATURAN
LEBIH TINGGI YG LEBIH TINGGI
SURAT
PEMBATALAN
KLARIFIKASI DENGAN KEPUTUSAN
BUPATI/WALI KOTA
PENYEBARLUASA
N
PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA
(APB.DESA, PUNGUTAN,TATA RUANG DAN ORGANISASI PEMDES)
PENYUSUNAN OLEH LEMBAGA KEMASYARAKATAN,
TAHAP PERENCANAAN LEMBAGA ADAT DAN
KEPALA DESA DAN BPD
LEMBAGA LAINNYA
PENYUSUNAN RAPERDES
PENETAPAN
PENGUNDANGAN
DALAM BERITA DESA OLEH SEKDES MASING-MASING
PENYEBARLUASAN
PROSES PENYUSUNAN PERATURAN
KEPALA DESA
TAHAP PERENCANAAN
PENYUSUNAN
PEMBAHASAN
PENETAPAN
PENGUNDANGAN
DALAM BERITA DESA OLEH SEKDES
PENYEBARLUASAN
PENUGASAN PERDES KETERTIBAN
UMUM
A. Penamaan/Judul
B. Pembukaan
C. Batang Tubuh
D. Penutup
E. Lampiran (jika diperlukan)
Contoh
(1) ………….
(2)………….:
a. …….;
b. …….; (dan, atau, dan/atau)
c. …….:
1. ……..;
2. ……..; (dan, atau, dan/atau)
3. ……..:
a) ……..;
b) ………; (dan, atau, dan/atau)
c) ………:
1) ……….;
2) ……….; (dan, atau, dan/atau)
3) ………..
Memuat keterangan jenis, nomor, tahun
pengundangan/penetapan, dan nama PUU
Ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan ditengah margin tanpa diakhiri tanda
baca
Nama PUU dibuat secara singkat dan
mencerminkan isi
1.Jenis Peraturan Desa
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal .... Peraturan Daerah Kabupaten ........ Nomor ...
Tahun ...... tentang ..................., Kepala Desa menetapkan rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa);
b. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Rancangan Peraturan Desa ................. tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
menjadi Peraturan Desa .............. tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Tahun
Anggaran .........
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor .............. Tahun ........ tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
5. Peraturan Daerah Kabupaten .......... Nomor .............. Tahun ........ tentang .............
(Lembaran daerah Kabupaten .................. Tahun ............ Nomor ..... );
6. Dst...
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................
DAN
KEPALA DESA..................
MEMUTUSKAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG
……………………………….
…………..
1.Kata untuk menjelaskan
digunakan kata “adalah” bukan
“ialah”, “yaitu” atau “yakni”
2. Perumusan dalam BAB Ketentuan Umum
selain definisi atau batasan pengertian
(bisanya ditempatkan dalam Pasal 1) dapat
berupa rumusan pernyataan (statement) atau
rumusan norma (dalam Pasal 2 dst)
Frase pembuka dalam KU berbunyi:
Dalam PUU ini yang dimaksud dengan :
1. ………
2. ……. dst
Memuat batasan pengertian atau definisi, singkatan
atau akronim yang digunakan secara berulang
dalam peraturan, dan hal yang bersifat umum yang
berlaku bagi materi muatan
Memuat Pjls umum yang mencerminkan asas,
maksud & tujuan
masing-masing uraian diberi nomor urut dengan
angka Arab (1,2,3 dst) dan diawali dengan huruf
kapital serta diakhiri dengan tada baca titik
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA (RPJM-Desa) TAHUN 2015-2020
KEPALA DESA...........,
Menimbang :
a. bahwa untuk memberikan kejelasan arah
pembangunan yang ingin dicapai diperlukan suatu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
yang disusun berdasarkan visi, misi dan program
kerja Kepala Desa;
b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam
skala desa tersebut, pelaksanaannya sesuai
dengan daftar skala prioritas pada penghasilan
tetap Kepala Desa dan perangkat, operasional
Pemerintah desa, tunjangan operasional BPD,
Intensif RT/RW, pembangunan desa,
pemberdayaan masyarakat desa, penyelenggara
pemerintah desa dan partisipasi masyarakat
maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagamana
huruf a dan b, perlu membentuk peraturan desa
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tetang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82);
3. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa, ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7 )
5. peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2014
tentang Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2014
tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa;
10. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Trans No. 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
11. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Trans No. 2 Tahun 2015
tentang Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa;
12. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Trans No. 5 Tahun 2015
tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun
2015;
13. Peraturan Daerah Kabupaten ….., No. …. Tahun …. tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten ............. Nomor ... Tahun ....
tentang Pedoman penyusunan RPJM-Desa;
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...............
dan
KEPALA DESA ....................
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN RPJM-DESA
Pasal 3
(1) BPD, Pemerintah Desa dan Unsur Masyarakat
wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi
dalam membahas dan menyepakati Rancangan
RPJMdes dalam forum Musyawarah Desa
Penyusunan RPJMDes
(2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum
Musyawarah Desa Penyusunan RPJMDes
berdasarkan musyawarah dan mufakat
BAB IV
VISI DAN MISI
Pasal 4
Diundangkan di .........
pada tanggal
SEKRETARIS DESA .........
tanda tangan
NAMA
2. Penyusunan
3. Pembahasan
4. Penetapan
5. Pengundangan
6. Penyebarluasan
UU NO 12 TAHUN 2011 PASAL 15
(3) Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota dapat memuat ancaman pidana
kurungan atau pidana denda selain sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan yang diatur
dalam Peraturan Perundang-undangan lainnya.