Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan. Hukum dapat diartikan sebagai suatu peraturan atau ketentuan tertulis atau tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan memberikan hukuman bagi orang yang melanggar hukum. Indonesia merupakan negara hukum, karenanya aturan dan penegakan hukum menjadi bagian penting dalam kehidupan, bukan saja ada aturannya secara formal, namun realisasi pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan faktor utama untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian. Indonesia sebagai negara yang menganut sistem civil law, materi hukum (peraturan perundang-undangan) merupakan unsur penting dalam pembangunan hukum di Indonesia. Peraturan perundang-undangan adalah kumpulan- kumpulan peraturan yang mengatur tentang subjek hukum, yaitu manusia dan badan hukum. Peraturan perundang-undangan itu contohnya seperti undang- undang yang merupakan salah satu sumber hukum formal. Mengetahui pentingnya hukum di Indonesia, berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menulis suatu karya tulis dengan bahasan tentang Hierarki Perundangan yang meliputi materi dan muatannya, serta legitimasi setiap hirarki perundangan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui hierarki perundangan di Indonesia, 2. Mengetahui materi dan muatannya setiap hierarki perundangan, serta 3. Mengetahui legitimasi setiap hirarki perundangan. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yakni: 1. Dapat mengetahui pentingnya mempelajari hukum dan 2. Dapat mengetahui hierarki perundangan di Indonesia berikut dengan materi-muatannya serta legitimasi setiap hierarki perundangan. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hierarki Perundangan
Hierarki peraturan perundang-undangan adalah tata urutan (penjenjangan) setiap jenis peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Peraturan Daerah atau Perda tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Pemerintah maupun Undang- Undang. Sebaliknya peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi menjadi dasar atau landasan bagi peraturan dibawahnya. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011. Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, maka jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan sesuai urutan dari yang tertinggi adalah: 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR) 3. Undang-undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang (Perppu) 4. Peraturan Pemerintah (PP) 5. Peraturan Presiden (Perpres) 6. Peraturan Daerah (Perda) 7. Provinsi Peraturan Kabupaten atau Kota Jenis peraturan perundang-undangan selain yang dimaksud di atas mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR); Dewan Perwakilan Rakyat (DPR); Dewan Perwakilan Daerah (DPD); Mahkamah Agung; Mahkamah Konstitusi (MK); Badan Pemeriksa Keuangan; Komisi Yudisial; Bank Indonesia; Menteri; Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang (UU) atau pemerintah atas perintah UU; Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan DPRD kabupaten/kota; Gubernur, bupati/walikota, kepala desa atau yang setingkat.
2.2 Materi dan Muatan Hierarki Perundangan
1. UUD 1945 Ditetapkan oleh MPR yang terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD. Materi muatan UUD 1945 meliputi jaminan hak asasi manusia bagi setiap warga negara, prinsip-prinsip dan dasar negara, tujuan negara, dan sebagainya. 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR) Ditetapkan oleh MPR, yang dimaksud dengan ‘Ketetapan MPR’ adalah Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor I/MPR/2003 tentang peninjauan terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002. 3. Undang-undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Rancangan UU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan presiden disampaikan oleh pimpinan DPR kepada presiden untuk disahkan menjadi UU dalam jangka waktu paling lama 7 hari sejak tanggal persetujuan bersama. Perppu adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Materi muatan yang harus diatur dengan UU berisi: a. Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945; b. Perintah suatu UU untuk diatur dengan UU; c. Pengesahan perjanjian internasional tertentu; d. Tindak lanjut atas putusan MK; e. Pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Materi muatan perppu sama dengan materi muatan UU. 4. Peraturan Pemerintah (PP) Ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. Materi muatan PP berisi materi untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. 5. Peraturan Presiden (Perpres) Ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan. Berisi materi yang diperintahkan oleh UU materi untuk melaksanakan PP, atau materi untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan. 6. Peraturan Daerah (Perda) Rancangan Perda Provinsi yang telah disetujui bersama oleh DPRD Provinsi dan gubernur disampaikan oleh pimpinan DPRD Provinsi kepada gubernur untuk ditetapkan menjadi Perda Provinsi. Berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 7. Provinsi Peraturan Kabupaten atau Kota Rancangan Perda Kabupaten/Kota yang telah bersama oleh DPRD Kabupaten/Kota dan bupati/walikota disampaikan oleh pimpinan DPRD Kabupaten/Kota kepada bupati/walikota untuk ditetapkan menjadi Perda Kabupaten Kota. Sama dengan Perda Provinsi, Perda Kabupaten/Kota juga berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
2.3 Legitimasi Hierarki Perundangan
Peraturan tentang tatanan peraturan perundang-undangan telah mengalami beberapa kali perubahan dalam berbagai produk hukum. Pada zaman orde lama, urutan peraturan perundang-undangan diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1950 yang menyatakan: Jenis peraturan pemerintah pusat adalah: a) Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, b) Peraturan Pemerintah, c) Peraturan Menteri. Ketetapan MPR belum mendapat tempat tersendiri dalam UU No. 1 Tahun 1950 dalam kerangka peraturan perundang-undangan. Pengakuan keberadaan Ketetapan MPR sebagai penambahan jenis peraturan perundang- undangan yang mengubah hierarki peraturan perundang-undangan mulai ditemukan dalam ketentuan Ketetapan MPR Nomor XX/MPRS/1966 yang dalam Lampiran II-nya merinci urutan peraturan perundang-undangan yakni: Bentuk-bentuk Peraturan Perundangan Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945 ialah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945; 2. Ketetapan MPR; 3. Undang-undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang; 4. Peraturan Pemerintah; 5. Keputusan Presiden; 6. Peraturan-peraturan Pelaksanaan lainnya seperti: Peraturan Menteri, Instruksi Menteri, dan lain-lainnya. Produk hukum yang mengatur tata urutan peraturan perundang-undangan disesuaikan kembali paska terjadinya reformasi. Ketentuan mengenai tata urutan peraturan perundang-undangan ditetapkan dalam Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000 yang pasal 2 mengatur: Tata urutan peraturan perundang-undangan merupakan pedoman dalam pembuatan aturan hukum dibawahnya. Tata urutan peraturan perundang- undangan Republik Indonesia adalah: 1. Undang-Undang Dasar 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia; 3. Undang-Undang; 4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu); 5. Peraturan Pemerintah; 6. Keputusan Presiden; 7. Peraturan Daerah. DAFTAR PUSTAKA
Arianti, T. (2015). Kesenjangan antara Harapan dan Kenyataan tentang Penegakan
Hukum di 4 5 Indonesia, yang dilakukan dengan Analisis Isi Buku Teks PPKn pada Materi Bab V Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kurikulum 2013 Kelas XI SMA/SMK dan Be. Retrieved from eprints.ums.ac.id: http://eprints.ums.ac.id/33086/2/4.%20BAB%20I %20pdf.pdf JDIH DPRD Kab. Bangka Selatan. (2021, Maret 25). Pengertian Hukum. Retrieved from jdih-dprd.bangkaselatankab.go.id: https://jdih- dprd.bangkaselatankab.go.id/publikasi/detail/2-pengertian-hukum Mahpuz, K. (2020, Januari 10). HIERARKI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI INDONESIA. Retrieved from banjarsari-labuhanhaji.desa.id: https://www.banjarsari-labuhanhaji.desa.id/artikel/2020/1/11/hierarki- peraturan-perundang-undangan-di-indonesia Mokoginta, H. (2016). Konsekuensi Hukum Masuknya TAP MPR RI ke dalam 6 Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang P3 Peraturan Pembentukan Perundang- Undangan. Retrieved from dspace.uii.ac.id: https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1421/05.1%20bab %201.pdf?sequence=7&isAllowed=y Portal Hukum dan Peraturan Indonesia. (2011, Mei 4). Peraturan Perundang- undangan. Retrieved from paralegal.id: https://paralegal.id/pengertian/peraturan-perundang-undangan/ Pramesti, T. J. (2020, April 15). Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia. Retrieved from hukumonline.com: https://www.hukumonline.com/klinik/a/hierarki-peraturan-perundang- undangan-di-indonesia-cl4012#_ftn2 Putri, A. S. (2020, Januari 02). Peraturan Perundang-undangan: Jenis dan Hierarkinya. Retrieved from kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/02/200000269/peraturan- perundang-undangan-jenis-dan-hierarkinya?page=all Sati, N. I. (2019, Maret 2). KETETAPAN MPR DALAM TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA. Jurnal Hukum & Pembangunan, 834-846. Tgr. (2014, Desember 12). JENIS DAN HIERARKI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN. Retrieved from pemerintah.net: https://pemerintah.net/jenis- dan-hierarki-peraturan-perundang-undangan/