Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Peraturan Perundang-undangan

Pengertian Peraturan Perundang-undangan| Dalam peraturan perundang-


undangan, terdapat landasan hukum dalam terbentuknya peraturan perundang-
undangan. Namun apakah anda sudah mengetahui, apa itu peraturan perundang-
undangan ?. Pengertian peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis
yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan di bentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas peraturan perundang-
undangan yang baik, maka perlu dibuat peraturan yang memuat mengenai
pembentukan peraturan perundang-undangan dengan cara metode yang pasti,
baku dan standar yang mengikat segala aspek dalam lembaga yang berwenang
untuk membetuk peraturan perundang-undangan. Pasal 22A UUD NRI Tahun 1945
menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan
undang-undang yang diatur dengna undang-undang. Selanjutnya, dijabarkan dalam
UU RI No. 12 Tahun 2011 mengenai Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

di dalam pasal 1 UU RI No. 12. Tahun 2011, Berikut penjelasan mengenai pembentukan
peraturan perundang-undangan..

Pembentukan peraturan perundang-undangan adalah pembuatan peraturan perundang-


undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan
atau penetapan, dan pengundangan.

Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum


yang mengikat secara umum dan di bentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.

Program legislasi nasional yang selanjutnya disebut prolegna adalah instrumen


perencanaan program pembentukan peraturan daerah provinsi atau peraturan daerah
kabupaten/kota yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis
Program legislasi daerah yang disebut dengan progleda adalah instrumen perencanaan
program pembentukan undang-undang yang disusun secara terencana terpadu dan
sistematis.

Pengundangan adalah penempatan peraturan perundang-undangan dalam lembaga negara


Republik Indonesia, berita negara Republik Indonesia, tambahan berita negara Republik
Indonesia, lembaga daerah, tambahan lembaran daerah atau berita daerah.

Materi muatan peraturan perundang-undangan adalah materi yang dimuat dalam


peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan jenis, fungsi dan hierarki peraturan
perundang-undangan.

Peraturan perundang-undangan ini dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang atau legislatif.
Dengan demikian, terdapat struktur atau tata perundang-undangan dalam sebuah negara. Pada
peraturan perundang-undanga yang dikeluarkan oleh lembaga yang lebih rendah harus mengacu
atau tidak boleh bertentangan dengan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh lembaga yang
lebih tinggi. Contohnya, perda provinsi yang mengatur tentang pendapatan daerah tidak boleh
bertentangan dengan UU yang ditetapkan lembaga perwakilan rakyat di pusat.
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI
INDONESIA

Tata perundang-undangan diatur dalam :

1. Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber


tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik
Indonesia.

Urutannya yaitu :
1) UUD 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU;
4) Peraturan Pemerintah;
5) Keputusan Presiden;
6) Peraturan Pelaksana yang terdiri dari : Peraturan Menteri dan Instruksi Menteri.
Ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku.

2. Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Undang-Undang.

Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-undangan RI yaitu :


1) UUD 1945;
2) Tap MPR;
3) UU;
4) Peraturan pemerintah pengganti UU;
5) PP;
6) Keppres;
7) Peraturan Daerah;
Ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku.

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan.

Berdasarkan ketentuan ini, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia
adalah sebagai berikut :
1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) UU/Perppu;
3) Peraturan Pemerintah;
4) Peraturan Presiden;
5) Peraturan Daerah.
Ketentuan dalam Undang-Undang ini sudah tidak berlaku.

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan.

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU/Perppu;
4) Peraturan Presiden;
5) Peraturan Daerah Provinsi;
6) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Definisi :

1. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum


yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan.

2. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum dasar (konstitusi) yang
tertulis yang merupakan peraturan negara tertinggi dalam tata urutan Peraturan
Perundang-undangan nasional.

3. Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang MPR, yang
terdiri dari 2 (dua) macam yaitu : Ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik ke
dalam atau keluar majelis, Keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam
majelis saja.

4. Undang-Undang (UU) adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan


Perwakilan Rakyat dengan Persetujuan bersama Presiden.

5. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah Peraturan Perundang-


undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa,
dengan ketentuan : Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan berikut; DPR dapat
menerima/menolak Perppu tanpa melakukan perubahan; Bila disetujui oleh DPR, Perrpu
ditetapkan menjadi Undang-Undang; Bila ditolak oleh DPR, Perppu harus dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

6. Peraturan Pemerintah (PP) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh


Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
7. Peraturan Presiden (Perpres) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.

8. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk


oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan Gubernur.

9. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan
Bupati/Walikota.
Mengenai ruang lingkup Peraturan Daerah, diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-undang
Nomor 10 Tahun 2004, yang menjelaskan bahwa Peraturan Daerah meliputi:
1. Perturan Daerah Provinsi dibuat oleh dewan perwakilan rakyat daerah provinsi bersama dengan
gubernur;
2. Peraturan Daerah kabupaten/kota dibuat oleh dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota
bersama bupati/walikota;
3. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya
bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.
Jenis dan bentuk produk hukum daerah terdapat dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah, pasal tersebut
menyebutkan jenis dan bentuk produk hukum daerah terdiri atas:
1. Peraturan Daerah;
2. Peraturan Kepala Daerah;
3. Peraturan Bersama Kepala Daerah;
4. Keputusan Kepala Daerah; dan
5. Instruksi Kepala Daerah.

. Landasan Hukum Peraturan

Setiap perundang-undangan dalam sistem hukum Indonesia, disusun berdasarkan


landasan umum penyusunan perundang-undangan yaitu:

1. landasan Filosofis, Pancasila sebagai Filsafah Bangsa (filosofische grondslaag),

2. landasan Yuridis, dari mulai UUD 1945, Ketetapan MPR, dan Undang-undang,

3. landasan Politis, setiap Kebijaksanaan yang dianut Pemerintah di bidang


Perundang-undangan.

Untuk landasan hukum Peraturan perundang-undangan di tingkat Pusat, meliputi:


1. Undang-undang, mempunyai landasan hukum Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 dan 21
UUD l945 Jo Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor
XX/MPRS/1966,

2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang, landasan hukumnya Pasal 22


UUD 1945 Jo Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966,

3. Peraturan Pemerintah, mempunyai landasan Pasal 5 ayat (2) UUD 1945 Jo


Ketetapan MPRS Nomor XX/XPRS/1966,

4. Keputusan Presiden, berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 Jo Ketetapan MPRS
Nomor XX/MPRS/1966,

5. Instruksi Presiden, berdasarkan Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966


berbagai jenis Perundang-undangan lainnya sebagai Peraturan Pelaksanaannya
diatur berdasarkan Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966.

Yang dimaksud dengan hukum adalah salah satu norma yang ada dalam
masyarakat. Pelanggaran norma hukum memiliki sanksi yang lebih tegas.
Pengertian hukum sangat beragam, sehingga kita harus mengetahui apa saja
pengertian hukum dari berbagai sudut pandang yang berbeda

Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum


Wednesday, February 1st, 2012 - PKn

Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup
(perintahperintah dan larangan-larangan) yang mengatur tata tertib dalam masyarakat yang
seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk hidup
tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah/ penguasa.

Untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum, perlu kalian ketahui unsur-unsur dan ciri-
ciri hukum, yaitu:

a. Unsur-unsur hukum di antaranya ialah:

Peraturan mengenai tingkah laku dalam pergaulan masyarakat;

Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib;

Peraturan itu pada umumnya bersifat memaksa, dan

Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.

b. Ciri-ciri hukum yaitu:


Adanya perintah dan/atau larangan Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati setiap orang.

Tujuan Hukum

Secara umum tujuan hukum dirumuskan sebagai berikut:

a. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil.

b. Untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu.

c. Untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia.

Kalian dapat bayangkan, bagaimana kalau dalam masyarakat dan negara tidak ada atau tidak
berlaku hukum. Apa yang akan terjadi? Hukum sangat penting bagi setiap orang dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pertanyaan mengenai apa fungsi hukum itu dapat
dikembalikan pada pertanyaan dasar : Apakah tujuan hukum itu ?

Tujuan pokok dari hukum adalah terciptanya ketertiban dalam masyarakat. Ketertiban adalah
tujuan pokok dari hukum. Ketertiban merupakan syarat pokok (fundamental) bagi adanya suatu
masyarakat manusia di
manapun juga.

Untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat diperlukan adanya kepastian hukum dalam
pergaulan antar manusia dalam masyarakat. Tanpa kepastian hukum dan ketertiban masyarakat,
manusia tidak mungkin mengembangkan bakat-bakat dan kemampuan yang diberikan Tuhan
kepadanya secara optimal. Dengan demikian, tujuan hukum adalah terpelihara dan terjaminnya
kepastian dan ketertiban

Read more: http://www.artikelind.com/2012/02/pengertian-dan-ruang-lingkup-


hukum.html#ixzz4PEgyjzoY

Anda mungkin juga menyukai