Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
NEGARA PROTEKTORAT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

Denny Kurniawan (PO.62.20.1.20.117)

Juliana Dwi Putri (PO.62.20.1.20.125)

Nayu Pariyati (PO.62.20.1.20.133)

Tomi Setiawan (PO. 62.20.1.20.141)

Yona Kristiana (PO.62.20.1.20.149)

DOSEN PENGAMPU:

Natalansyah, S.Pd, M.Kes

NIP : 196812251991031001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN PALANGKA RAYA


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Bab 1 : Pendahuluan1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 1
C. Tujuan 1
Bab 2 : Pembahasan 2
A. Negara Protektorat 2
B. Ciri-Ciri Negara Protektorat 2
C. Faktor dan Penyebab Negara Protektorat .…………………………………………….2
D. Solusi Negara Protektorat ………………………………………………………….2
Bab 3 : Penutup…………………………………………….…………………………………… 3
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….3.
Daftar Pusaka ……………………………….…………………………………………………..4
KATA PENGANTAR

Syalom, salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat-MU sehingga makalah Negara Protektorat dapat diselesaikan. Dengan itu
juga, saya sangat berharap kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
kiranya memberikan kritik dan serta saran yang membangun demi perbaikan karya tulis ini yang
lebih baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Saya berharap makalah Negara Protektorat ini dapat menjadi referensi bagi
pembaca dan masyarakat juga. Dengan demikian, sepatah kata pengantar yang bisa saya
sampaikan dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini dalam penulisan, saya
memohon maaf. Atas perhatiannya, saya ucapkan Terimakasih.

Palangka Raya, 21 Agustus 2020


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Protektorat adalah salah satu bentuk kenegaraan. Negara adalah insititusi yang
dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama
yang terikat dan taat terhadap perundang-undangan serta memiliki pemerintahan sendiri”.
Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan
anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mengatur
bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara,
negara memberikan batasan-batasan dalam wujud aturan dan hukum. Dan setiap negara
memiliki bentuk-bentuk tersendiri.
Menurut hukum internasional, protektorat adalah negara atau wilayah yang dikontrol, bukan
dimiliki, oleh negara lain yang lebih kuat. Sebuah protektorat biasanya berstatus otonomi dan
berwenang mengurus masalah dalam negeri. Pemimpin pribumi biasanya diperbolehkan
untuk memegang jabatan kepala negara, walaupun hanya sebatas nominal saja. Negara
pengontrol mengurus hubungan luar negeri dan pertahanan protektoratnya, seperti yang
tertulis dalam perjanjian. Singkat kata, protektorat merupakan salah satu jenis wilayah
dependensi.
Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan peninjauan
secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika negara dilihat secara
keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis jika negara atau
peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya. Sedangkan secara yuridis jika negara
atau peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan Negara Protektorat ?


2) Sebutkan apa saja ciri-ciri dari Negara Protektorat!
3) Apa faktor dan penyebab dari Negara Protektorat ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah memahami dan memepelajari tentang Negara
Protektorat, Ciri-Ciri Negara Protektorat, dan faktor dan penyebab Negara Protektorat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Negara Protektorat

Negara Protektorat adalah salah satu bentuk kenegaraan. Negara adalah insititusi
yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam wilayah tertentu dengan
tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-undangan serta memiliki
pemerintahan sendiri”. Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang
bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan
memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mengatur bagaimana anggota masyarakat dalam
menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara, negara memberikan batasan-batasan
dalam wujud aturan dan hukum. Dan setiap negara memiliki bentuk-bentuk tersendiri.
Menurut hukum internasional , protektorat adalah negara atau wilayah yang
dikontrol, bukan dimiliki, oleh negara lain yang lebih kuat. Sebuah protektorat
biasanya berstatus otonomi dan berwenang mengurus masalah dalam negeri.
Pemimpin pribumi biasanya diperbolehkan untuk memegang jabatan kepala negara,
walaupun hanya sebatas nominal saja. Negara pengontrol mengurus hubungan luar
negeri dan pertahanan protektoratnya, seperti yang tertulis dalam perjanjian. Singkat
kata, protektorat merupakan salah satu jenis wilayah dependensi.
Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan
peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika negara
dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis
jika negara atau peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya. Sedangkan
secara yuridis jika negara atau peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.

Negara Protektorat adalah suatu negara yang berada dibawah perlindungan negara
lain yang lebih kuat pada hakikatnya negara yang dilindungi tidak dianggap sebagai
negara yang merdeka. Biasanya dalam negara di bawah perlindungan ini, masalah
hubungan luar negeri dan masalah pertahanan diserahkan kepada perlindunganya.
Negara protektorat dalam tindakanya yang berkaitan dengan urusan-urusan
internasional yang sangat penting dan keputusan-keputusan menyangkut
kebijakasanaan kepada negara pelindungnya.
B. Ciri-Ciri Negara Protektorat

 Negara berada di bawah perlindungan negara lain. Bukan dimiliki, tetapi hanya
dikontrol oleh negara lain yang lebih kuat,
 Berbeda dari Indonesia yang memiliki politik luar negeri Indonesia bebas aktif,
hubungan internasional dan organisasi internasional serta hal-hal yang
menyangkut pertahanan diserahkan ke negara pelindungnya,
 Belum memiliki hak penuh untuk menggunakan hukum nasionalnya,
 Belum merdeka sehingga dianggap negara tidak berdaulat,
 Keputusan-keputusan kebijaksanaan diserahkan ke negara pelindungnya.
 Segala macam bentuk urusan internal ataupun eksternal berada di bawah negara
pelindungnya,
 Peraturan lebih mudah dibuat karena satu aturan berlaku bagi semua wilayah.
 Seluruh kebijakan hukum dan macam-macam lembaga peradilan dibuat oleh 1
badan yang berwenang sehingga lebih sederhana,
 Keperluan seluruh wilayah negara didapatkan dari pendapatan masing-masing
daerah,
 Wilayahnya tidak memiliki pola yang seragam, tetapi sangat bergantung pada
syarat khusus traktat dan kondisi-kondisi yang diperlukan,
 Dapat mengurus otonomi daerah sendiri dan tetap bisa mengurus masalah dalam
negeri,
 Pemimpin pribumi dapat menjadi kepala negara meski sebatas nominal saja.
C. Faktor Dan Penyebab Negara Protektorat

Bahwa Laos telah melepas statusnya sebagai negara protektorat Prancis. Ketika
Jepang menyerah kepada sekutu pasca pengeboman Hiroshima dan Nagasaki,
kelompok nasionalis Laos kemudian menyatakan kemerdekaan. Tetapi pada awal
1946, militer Prancis kembali meduduki Laos dan memberikan otonomi yang terbatas
pada pemerintahan Laos (Savada, 1994).

Seiring berjalannya waktu, kekuasaan Prancis atas Laos pun melemah hingga
akhirnya Prancis memutuskan untuk menandatangani perjanjian perdamaian dengan
Laos di Konferensi Jenewa 1954. Namun perjanjian perdamaian tersebut tidak lantas
membuat Laos memperoleh kestabilan politik dan kemerdekaan. Selama satu dekade,
Laos masih diguncangkan oleh sejumlah isu dan pemberontakan. Laos juga menjadi
salah satu pemeran utama dalam Perang Vietnam, perang proxy antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet di era Perang Dingin.

Jadi, protektorat ini adalah negara yang berada dibawah lindungan negara yang lebih
kuat. Negara protektorat tidak dianggap sebagai negara merdeka karena tidak memiliki
hak penuh untuk menggunakan hukum nasionalnya.
Contoh: Monaco sebagai protektorat Prancis. 

Negara protektorat dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu: 

1). Protektorat Kolonial, jika urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan sebagian
besar urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung.
Negara protektorat semacam ini tidak menjadi subyek hukum internasional.
Contoh: Brunei Darussalam sebelum merdeka adalah negara protektorat Inggris. 

2). Protektorat Internasional, jika negara itu merupakan subyek hukum internasional
Contoh: Mesir sebagai negara protektorat Turki (1917), Zanzibar sebagai negara
protektorat Inggris (1890) dan Albania sebagai negara protektorat Italia (1936). 
D. Solusi

Secara ekonomi, Prancis tidak mengembangkan Laos untuk skala yang dimilikinya di
Vietnam dan banyak orang Vietnam yang direkrut untuk bekerja di pemerintahan di
Laos daripada di orang Laos, menyebabkan beberapa konflik antara penduduk
setempat dan pemerintah. Perkembangan ekonomi terjadi sangat lambat di Laos dan
pada awalnya didorong terutama oleh penanaman padi dan penyulingan yang
memproduksi alkohol beras . Namun demikian, Prancis tidak berencana untuk
memperluas ekonomi Laos dan meninggalkan aktivitas komersial kepada penduduk
setempat. Isolasi geografis juga menyebabkan Laos kurang terpengaruh dari Prancis
dibandingkan dengan koloni Prancis lainnya dan pada perkiraan tahun 1937, hanya
574 warga sipil Prancis bersama dengan sejumlah kecil pegawai pemerintah yang
tinggal di Laos, angka yang jauh lebih kecil daripada di Vietnam dan Kamboja. 

1) Di bawah pemerintahan Prancis, orang Vietnam didorong untuk bermigrasi ke


Laos, yang dipandang oleh penjajah Prancis sebagai solusi rasional untuk
masalah praktis dalam batas-batas ruang kolonial Indochina-lebar. 
2) Pada 1943, penduduk Vietnam mencapai hampir 40.000, membentuk
mayoritas di kota-kota terbesar di Laos dan menikmati hak untuk memilih
pemimpin mereka sendiri. Akibatnya,53%
penduduk Vientiane ,85% Thakhek dan 62% Pakse adalah orang Vietnam,
dengan pengecualian Luang Phrabang yang mayoritas penduduknya adalah
Laos.
3) Tahun 1945, Prancis bahkan membuat rencana ambisius untuk memindahkan
penduduk Vietnam dalam jumlah besar ke tiga wilayah utama, yaitu Dataran
Vientiane, wilayah Savannakhet , Dataran Tinggi Bolaven , yang hanya
dibuang oleh invasi Jepang ke Indochina. Jika tidak, menurut Martin Stuart-
Fox , Lao mungkin telah kehilangan kendali atas negara mereka sendiri. 
Reformasi sosial juga terjadi di bawah pemerintahan Perancis, seperti
pemberantasan bandit, penghapusan perbudakan, dan penghentian diskriminasi
hukum terhadap masyarakat Lao Theung dan Lao Soung oleh mayoritas Lao
Loum . Pedagang Vietnam dan Cina juga kemudian tiba untuk mengisi kembali
kota-kota (terutama Vientiane) dan menghidupkan kembali perdagangan dan
beberapa Lao Loum kemudian diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan
lokal. Terlepas dari reformasi sosial ini, banyak kelompok minoritas,
terutama suku pegunungan Lao Soung, tidak mendapatkan keuntungan dari
pemerintahan Prancis dan, jika sama sekali, tidak dipengaruhi oleh budaya
Prancis. 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut hukum internasional yang tertera, protektorat adalah negara atau wilayah
yang dikontrol, bukan dimiliki, oleh negara lain yang lebih kuat serta belum
memiliki hak penuh dalam menggunakan hukum nasional sehingga dianggap
negara tidak berdaulat. Negara protektorat biasanya berstatus otonomi dan
berwenang mengurus masalah dalam negeri. Negara protektorat dibedakan
menjadi dua macam yaitu protektorat kolonial dan protektorat
internasional.Pemimpin pribumi biasanya diperbolehkan untuk memegang jabatan
kepala negara, walaupun hanya sebatas nominal saja. Negara pengontrol
mengurus hubungan luar negeri dan pertahanan, seperti yang tertulis dalam
perjanjian . Begitu pula dengan keputusan-keputusan yang menyangkut kebijakan
diserahkan kenegara pelindungnya.
DAFTAR PUSAKA

https://guruppkn.com/ciri-ciri-negara-protektorat

Anda mungkin juga menyukai