ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
KELOMPOK 3 :
Annisa Berliana Rizkya PO6220120114
Denny Kurniawan PO6220120117 Esther Magdalena S. PO6220120119 Thomas Jhonson PO6220120140 Yuniko Genaro PO6220120150 Diet Pra Operasi Gambaran Umum Diet Pra Operasi
Diet Pra Operasi adalah pengaturan makan yang diberikan kepada p
asien yang akan menjalani pembedahan. Pemberian Diet Pra Operas i tergantung pada : Keadaan umum pasien Macam pembedahan (bedah minor/bedah mayor) Sifat operasi (berencana/darurat) Macam penyakit Tujuan Diet Pra Operasi
Tujuan diet pra-bedah adalah untuk mengusahakan agar status giz
i pasien dalam keadaan optimal pada saat pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi stress dan penyembuhan luka. Syarat Diet Pra Operasi
Syarat-syarat diet pra-bedah adalah :
Energi tinggi : 40-45 kkal/kg BB (normal : ± 25 kkal/kg BB) Protein tinggi : 2-2.5 g/kg BB (normal : 0.8-1.5 g/kg BB) Lemak cukup : 10-25% kebutuhan total Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan total Vitamin dan mineral sesuai kebutuhan Jenis, Indikasi, dan Lama Pemberian Diet Sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan, Diet Pra-Bedah diberikan dengan indikasi sebagai berikut. 1. Prabedah Darurat atau Cito Sebelum pembedahan tidak diberikan diet tertentu. 2. Prabedah Berencana atau Elekti a. Prabedah minor atau kecil elektif, seperti tonsilektomi tidak membutuhkan diet khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan. Sedangkan pasien yang akan menjalani apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomi, dan sebagainya diberikan Diet Sisa Rendah sehari sebelumnya. b. Prabedah mayor atau besar elektif seperti : 1) Prabedah Besar Saluran Cerna diberikan Diet Sisa Rendah selama 4-5 hari, dengan tahapan Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan lunak. Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi makanan saring Hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberi Formula Enternal Sisa Rendah 2) Prabedah Besar di luar saluran cerna diberi Formula Enteral Sisa Rendah selama 2-3 h ari. Pemberian makanan terakhir pada prabedah besar dilakukan 12-18 jam sebelum pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya. Diet Post Operasi Gambaran Umum Diet Post Operasi
Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan
yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembeda han tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta. Tujuan Diet Post Operasi Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut: Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein) Menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan Syarat Diet Post Operasi Syarat Diet Pasca-Bedah adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. 1. Pasca bedah kecil • Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal. 2. Pasca bedah besar • Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya. Diet yang disarankan adalah : Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll). Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita. Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantun g pada macam pembedahan dan keadaan pasien. Jenis Diet dan Pemberian Diet Post Operasi 1.Diet Pasca-Bedah I (DPB I) Diet ini diberikan kepada semua pasien pasca bedah : Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja. a. Cara Memberikan Makanan Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air puti h, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam sem ua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan. b. Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi Makanan yag diberikan yaitu Diet Makanan Cair Jernih yang diberikan secara bertahap sesuai kemampuan dan kondisi pasien, mulai dari 30 ml/jam. 2. Diet Pasca-Bedah II (PDB II) Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I. a. Cara Memberikan Makanan Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. b. Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi Bahan makanan yang diberikan adalah Makanan Cair Kental dengan pemberian secara berangsur dimulai 50 ml/jam. c. Makanan yang Tidak Diperbolehkan Makanan yang tidak diperbolehkan pada Diet Pasca Bedah II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida 3. Diet Pascabedah III (DPB III) DPB III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari DPB II. a. Cara Memberikan makanan Makanan yang diberikan berupa Makanan Saring ditambah susu dan biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat pula diberikan makanan parentera bila diperlukan. b. Makanan yang Tidak Dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Pasca-Bedah III adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida. c. Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi Makanan yang diberikan adalah Diet Makanan Saring dengan : Pukul 16.00 : Susu 1 gls Gula pasir 20 g Pukul 22.00 : Biskuit 30 g 4. Diet pasca bedah IV Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada : a. Pasien pascabedah kecil, setelah diet Pasca-Bedah I. b. Pasien pascabedah besar, setelah Diet Pasca-Bedah III. Berupa nasi Tim dan lauk Tinggi Kalori Tinggi Protein. Makanan tinggi kalori dan tinggi protein. Berupa makanan seimbang. c. Makanan yang dihindari Disesuaikan dengan kondisi klien. Misalnya : 1) Darah tinggi mengurangi konsumsi garam dan kolesterol. 2) Kencing manis mengurangi konsumsi gula. 3) Orang yang alergi terhadap makanan tertentu seperti telur, ikan asin, kacang harus dihindari. Kesimpulan Pada diet Pre operasi, jika operasi anda akan berada di bagian dari sisem pencernaan, memiliki makanan dalam system pencernaan bisa mempersulit operasi dan menyebabkan infeksi atau menyebabkan operasi dibatalka, janganlah makan makanan berat selama 8-12 jam dan makanlah salad atau sup untuk makan terakhir sebelum operasi. Diet pada pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan, pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit klien. Tujuan diet pasca bedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat penyembuhan luka pasca operasi dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Thanks!