Anda di halaman 1dari 42

PROSES DAN

DOKUMENTASI
KEPERAWATAN JIWA
Dosen Pengampu : Ns. Missesa, M.Kep., Sp.J.
NIP : 19800216 200111 2 002
ANGGOTA KELOMPOK 4

1. Carolin Eka Setianata PO.62.20.1.20.116

2. Denny Kurniawan PO.62.20.1.20.117

3. Hilda Juliyanti Umanailo PO.62.20.1.20.124

4. Juliana Dwi Putri PO.62.20.1.20.125

5. Thomas Jhonson PO.62.20.1.20.140

6. Yuniko Genaro PO.62.20.1.20.150


KONSEP PROSES DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang


memuat seluruh data yang dibutuhkan untuk menentukan
diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,
tindakan keperawatan, dan penilaian keperawatan yang
disusun secara sistematis, valid, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum (Ali,
2009).
PENGERTIAN KESEHATAN JIWA

• Sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki

aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai

kenyataan, dan kecakapan dalam beadaptasi dengan lingkungan

(Yahoda dalam Stuart & Laraia, 1998)

• Suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari

hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang

efektif, konsep diri yang positif, serta kestabilan emosional (Johnson,

1997)
KASUS Tn. M

Tn. M adalah seorang pasien laki-laki berusia 53 tahun diantar ke rumah sakit jiwa
oleh Istrinya. Pasien diantar oleh Istri dengan keluhan pasien sering mengamuk, banyak
berbicara sendiri/ngawur, tertawa sendiri, melamun, menyendiri, bahkan memukul Istri yang
ada dirumah dan menyakiti/melukai diri sendiri dengan benda tumpul.

Pasien mengatakan bahwa pasien pernah dibandingkan oleh tetangga/seseorang yang


ada disekitarnya, sehingga dia merasa dirinya tidak berguna. Karena orang-orang
disekitarnya sering membandingkan dirinya dengan orang lain yang memiliki pekerjaan
menjamin seperti PNS (pegawai negeri sipil). Sedangkan klien hanya sebagai buruh.

Keadaan umum pasien lemah, aktivitas makan/minum berantakan, klien tidak mampu
membersihkan BAB/BAK secara mandiri, mandi tidak bersih, berpakaian terbalik/berhias
seperti (rambut berantakan) dibantu sebagian oleh Istri. Hasil pemeriksaan fisik pasien
adalah TD ꞊ 140/90 mmHg, N ꞊ 94 x/menit, S ꞊ 36,5°C, RR ꞊ 20 x/menit
PENGKAJIAN

Identitas Klien Identitas Penanggung Jawab


Nama Klien : Tn. M Nama Klien : Ny. A

Umur : 53 Tahun TTL : Palangka Raya, 04 Agustus 1968

TTL : Palangka Raya, 09 Maret 1968 Jenis Kelamin : Perempuan


Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : -
Suku/Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : - Alamat : Jalan G. Obos IV No. 1
Pekerjaan : Swasta Hubungan Klien   Istri/Keluarga
Alamat : Jalan G. Obos IV No. 1
Lanjutan …
Riwayat Kesehatan

Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit Jiwa:

Tn. M mengatakan bahwa ia pernah dibandingkan oleh tetangga/seseorang yang ada disekitarnya, sehingga Tn. M

merasa dirinya tidak berguna. Karena orang-orang disekitarnya sering membandingkan dirinya dengan orang lain

yang memiliki pekerjaan menjamin seperti PNS (pegawai negeri sipil). Sedangkan klien hanya sebagai buruh.

Keadaan umum pasien lemah, aktivitas makan/minum berantakan, klien tidak mampu membersihkan BAB/BAK

secara mandiri, mandi tidak bersih, berpakaian terbalik/berhias seperti (rambut berantakan) dibantu sebagian oleh

Istri.
FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PRESPITASI

A. Trauma

 Aniaya fisik

Berdasarkan interkasi dengan klien, klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik dan tidak

pernah melakukan aniaya fisik terhadap orang lain.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

 Aniaya seksual

Berdasarkan wawancara dengan klien, klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual dan

tidak pernah melakukan aniaya seksual.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


Lanjutan

A. Trauma

 Penolakan

Berdasarkan wawancara dengan klien, klien mengatakan mengalami penolakan oleh lingkungan sekitarnya karena kondisi klien yang

dianggap warga sudah terkena gangguan jiwa dan klien akhirnya sering melamun dan menyendiri di rumah.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial (SDKI: D.0121, Hal, 268)

 Kekerasan dalam keluarga

Berdasarkan wawancara dengan klien, klien mengatakan pernah memukul Istri yang ada di rumah dengan benda tumpul.

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan (SDKI: D.0146, Hal, 312)

 Tindakan kriminal

Berdasarkan wawancara dengan klien, klien mengatakan tidak pernah terlibat dalam masalah tindakan kriminal apapun.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


Lanjutan

b. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Berdasarkan wawancara dengan klien, keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
 
c. Pengalaman/masa lalu yang tidak menyenangkan
Berdasarkan wawancara dengan klien, klien mengatakan pernah dibandingkan oleh tetangga/seseorang yang ada
disekitarnya, sehingga klien merasa dirinya tidak berguna. Karena orang-orang disekitarnya sering membandingkan
dirinya dengan orang lain yang memiliki pekerjaan menjamin. Karena orang-orang disekitarnya sering
membandingkan dirinya dengan orang lain yang memiliki pekerjaan menjamin seperti PNS (pegawai negeri sipil).
Sedangkan klien hanya sebagai buruh.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah situasional (SDKI: D.0087, Hal. 194)
PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum
Pasien terlihat lemah, banyak berbicara sendiri/ngawur, tertawa sendiri, melamun,
menyendiri.
 
b. Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°C
 RR : 20 x/menit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
Ds : Risiko Perilaku Kekerasan Riwayat atau ancaman kekerasan
 Istri mengatakan pasien sering mengamuk (SDKI: D.0146, Hal 312) terhadap diri sendiri atau orang lain
 Istri mengatakan bahwa pasien memukulnya dengan benda tumpul.
dirumah  
 Istri mengatakan pasien sering
menyakiti/melukai diri sendiri dengan benda
tumpul.
 
Do :
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°C
 RR : 20 x/menit.
Lanjutan

ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
Ds : Gangguan Persepsi Sensori Usia lanjut
 - (SDKI: D.0085, Hal 190)
   
Do :
 Pasien tampak berbicara sendiri/ngawur
 Pasien tampak melamun
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°C
 RR : 20 x/menit
Lanjutan

ANALISA DATA

Data Fokus Masalah Kemungkinan Penyebab


(Subjektif dan Objektif)
Ds : Isolasi Sosial (SDKI: D.0121, Hal  Perubahan penampilan fisik
 - 268)  Perubahan status mental
 
Do :
 Pasien tampak menyendiri
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°C
 RR : 20 x/menit
Lanjutan

ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
Ds : Harga Diri Rendah Situasional Perubahan peran sosial
 Pasien mengatakan bahwa pasien pernah (SDKI: D.0087, Hal 194)
dibandingkan oleh tetangga/seseorang yang ada
disekitarnya, sehingga dia merasa dirinya tidak
berguna.
Do:
 Pasien tampak menolak berinteraksi dengan orang
lain.
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°C
 RR : 20 x/menit.
Lanjutan …
ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
Ds: Defisit Perawatan Diri (SDKI: D.0109, Kelemahan
 - Hal 240)
 
Do:
 Keadaan umum pasien lemah, aktivitas makan/minum
berantakan, klien tidak mampu membersihkan
BAB/BAK secara mandiri, mandi tidak bersih,
berpakaian terbalik/berhias seperti (rambut berantakan)
dibantu sebagian oleh Istri.
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°C
 RR : 20 x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx Rencana Tindakan Keperawatan
1 Risiko Perilaku Kekerasan Pencegahan perilaku kekerasan
(SIKI: I.14544, Hal 284 )
 
Observasi :
 Monitor adanya benda yang membahayakan
 
Terapeutik :
 Pertahankan lingkungan bebas dari bahaya secara rutin
 
Edukasi :
 Anjurkan pengunjung dan keluarga untuk mendukung keselamatan pasien
 Latih mengurangi kemarahan secara verbal dan nonverbal (mis. relaksasi, bercerita)
 
Kolaborasi :
 -
Lanjutan …
No. Dx Rencana Tindakan Keperawatan
2 Gangguan Persepsi Sensori Manajemen Halusinasi
(SIKI: I.09288, Hal 178)
 
Observasi :
 Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
 
 
Terapeutik :
 Pertahankan lingkungan yang aman
 Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
 Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi
 
Edukasi :
 Anjurkan melakukan distraksi (mis. mendengarkan musik, melakukan aktivitas dan teknik relaksasi)
 Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinansi
 
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika perlu.
Lanjutan

No. Dx Rencana Tindakan Keperawatan
3 Isolasi Sosial Terapi Aktivitas
(SIKI: I.05186, Hal 415)
 
Observasi :
 Monitor respons emosional, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas.
 
Terapeutik :
 Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial.
 
Edukasi :
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
 
Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas, jika
sesuai
Lanjutan

No. Dx Rencana Tindakan Keperawatan
4 Harga Diri Rendah Situasiomal Promosi Kesadaran Diri
(SIKI: I.09311, Hal 370)
 
Observasi :
 Identifikasi keadaan emosional saat ini
 
Terapeutik :
 Diskusikan nilai-nilai yang berkontribusi terhadap konsep diri
 Diskusikan tentang pikiran, perilaku atau respon terhadap kondidi
 Motivasi dalam meningkatkan kemampuan belajar
 
Edukasi :
 Anjurkan mengenali pikiran dan perasaan tentang diri sendiri
 Anjurkan menyadari bahwa setiap orang unik
 Ajarkan cara membuat prioritas hidup
 Latih kemampuan positif diri yang dimiliki
 
Kolaborasi :
 -
Lanjutan …
No. Dx Rencana Tindakan Keperawatan

5 Defisit Perawatan Diri Manajemen Energi


(SIKI: I.05178, Hal 176)
 
Observasi :
 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
 
Terapeutik :
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
 Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
 Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
 
Edukasi :
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
 
Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
Lanjutan …
No. Dx Rencana Tindakan Keperawatan
6 Defisit Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri
(SIKI: I.11348, Hal 36)
 
Observasi :
 Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
 Monitor tingkat kemandirian
 Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakian, berhias, dan makan

Terapeutik :
 Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. suasana hangat, rileks, privasi)
 Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi, dan sabun mandi)
 Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
 Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
 Jadwalkan rutinitas perawatan diri
 
Edukasi :
 Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
 
Kolaborasi :
 -
Lanjutan …
No. Dx Rencana Tindakan Keperawatan

7 Defisit Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri : BAB/BAK


(SIKI: I.11349, Hal 37)
 
Observasi :
 Identifikasi kebiasaan BAB/BAK sesuai usia
 Monitor integritas kulit pasien
 
Terapeutik :
 Buka pakaian yang diperlukan untuk mempermudah eliminasi
 Dukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten
 Jaga privasi selama eliminasi
 Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
 Bersihkan alat bantu BAK/BAB setelah digunakan
 Latih BAK/BAB sesuai jadwal, jika perlu
 Sediakan alat bantu (mis. kateter eksternal, urinal), jika perlu
 
Edukasi :
 Anjurkan BAK/BAB secara rutin
 Anjurkan kekamar mandi/toilet, jika perlu
 
Kolaborasi :
 -
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan
1 Risiko Perilaku Kekerasan  Membina hubungan saling percaya dengan menggunakan salam terapeutik,
berjabat tangan, menjelaskan tujuan interaksi, menjelaskan topik, membuat
kontrak waktu dan tempat setiap kali bertemu dengan klien
 Menanyakan atau mendiskusikan tentang penyebab marah, kesal yang di
alami klien
 Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
 Mengkaji perilaku kekerasan apa yang dilakukan saat marah
 Mengkaji perilaku akibat kekerasan klien
 Membantu klien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
 Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
2 Gangguan Persepsi Sensori  Membina hubungan saling percaya dengan mengucapkan salam,
memperkenalkan diri, dengan menyebutkan identitas secara lengkap,
menanyakan nama, nama panggilan klien, menjelaskan kontrak.
 Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi menimbulkan halusinasi
dan respon klien terhadap halusinasinya.
 Mengajarkan klien menghardik halusinasinya.
 Menganjurkan klien untuk memasukkan cara menghardik halusinasinya
kedalam jadwal harian.

3 Isolasi Sosial  Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang.


 Melatih klien dalam bergaul dan berinteraksi dengan perawat dan orang lain.
 Menanyakan kepada klien setelah melakukan interaksi dengan orang lain.
 Melatih klien minum obat sesuai dengan aturan dan patuh.
4 Harga Diri Rendah Situasional  Membantu klien menerima keterbatasan diri.
 Membantu klien menerima kritik dari orang lain.
 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
 Memotivasi dalam menetapkan tujuan yang realistis.
 Memberikan penghargaan/pujian kepada klien atas kemajuan klien.
 Mengkaji klien untuk mengenali dan mendiskusikan pemikiran dan perasaan.
 Membantu klien untuk mengidentifikasi dampak penyakit atas harga diri.
 Membantu klien untuk mengidentifikasi sumber motivasi.

5 Defisit Perawatan Diri  Membina hubungan saling percaya


 Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
 Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
 Membantu klien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
 Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
 Mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang dimiliki klien.
 Membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan
EVALUASI KEPERAWATAN
NO. Diagnosa Keperawatan Evaluasi Tindakan/Respon Klien

1 Risiko Perilaku Kekerasan S:


 Istri mengatakan pasien sering mengamuk
 Istri mengatakan bahwa pasien memukulnya dirumah
 Istri mengatakan pasien sering menyakiti/melukai diri sendiri dengan benda tumpul.
 
O:
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°C
 RR : 20 x/menit.
 
A:
 Masalah belum teratasi
 
P:
 Intervensi di lanjutkan
 Memonitor kembali adanya benda yang membahayakan bagi pasien
 Mempertahankan lingkungan bebas dari bahaya secara rutin
 Menganjurkan keluarga atau kerabat dalam mendukung keselamatan pasien
 Menanyakan atau mendiskusikan kembali tentang penyebab marah dan kesal yang dialami oleh pasien
 Mengkaji kembali perilaku kekerasan apa yang dilakukan pasien saat marah
 Melatih kembali pasien untuk mengurangi/mengontrol rasa marahan atau emosional (mis. relaksasi, bercerita)
 Membantu pasien mengontrol perilaku akibat kekerasan
 Menganjurkan pasien untuk memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
Lanjutan …
MENTAL HEALTH INFOGRAPHICS

Mercury Mars
Mercury is the closest Despite being red, Mars is a
planet to the Sun really cold place

Venus Jupiter
Venus has a beautiful name It’s a gas giant and the
and is the second biggest planet

Saturn Neptune
Saturn is a gas giant and Neptune is the farthest
has several rings planet from the Sun
MENTAL HEALTH INFOGRAPHICS

Mercury Mars Saturn


Mercury is the closest Despite being red, Saturn is a gas giant
planet to the Sun Mars is a cold place and has rings

Venus Neptune Jupiter


Venus is the second Neptune is the farthest It’s a gas giant and the
planet from the Sun planet from the Sun biggest planet
MENTAL HEALTH INFOGRAPHICS

Mercury Venus Saturn Neptune Mars

Mercury is the Venus has a Saturn is a gas giant Neptune is the Despite being red,
smallest planet in beautiful name and and has several farthest planet from Mars is actually a
the Solar System is the second planet rings the Sun cold place
KESIMPULAN

Setelah menguraikan tentang proses keperawatan pada Tn. M kita dapat menarik sebuah kesimpulan. Maka kelompok mengambil

kesimpulan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan seperti berikut:

• Dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus halusinasi dilakukan meliputi aspek psikososial, spiritual dan
melibatkan keluarga didalamnya

• Dalam melakukan asuhan keperawatan maka antar perawat dan klien harus membina hubungan saling percaya
• Bagi mahasiswa/mahasiswi dapat memperdalam ilmu pengetahuan khususnya tentang keperawatan jiwa
• Bagi klien agar dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik serta klien mengikuti pengobatan secara optimal sampai
berhasil agar tidak terulang kembali

• Peran keluarga sanggat diperlukan dalam penyembuhan klien karena dengan dukungan keluarga penyembuhan klien dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan
TERIMA
KASIH
Saturn is composed mostly of hydrogen and helium

Anda mungkin juga menyukai