Anda di halaman 1dari 24

PEMBERIAN DIET PADA PASIEN

PRA DAN PASCA BEDAH

Sri Rezeki Pettalolo


Diet Pra Bedah

Pengaturan makanan yang diberikan kepada


pasien yang akan menjalani pembedahan
Keadaan Umum Pasien  apakah normal atau tidak dalam
hal:
Status gizi
Gula darah
Tekanan darah
Ritme jantung
Denyut nadi
Fungsi ginjal
Suhu tubuh
Macam Pembedahan
Bedah Minor
• Tindakan insisi, eksterpasi dan sirkumsisi

Bedah Mayor
• Dibedakan dalam bedah pada saluran cerna (lambung, usus halus
dan usus besar) dan bedah di luar saluran cerna (jantung, ginjal,
paru, saluran kemih, tulang dan sebagainya.
Sifat Operasi

Segera dalam keadaan darurat atau cito

Pasien tidak sempat diberi diet Pra bedah

Berencana atau elektif

Pasien disiapkan dengan pemberian diet Pra-Bedah sesuai status


gizi dan macam pembedahan
Tujuan Diet Pra Bedah

• untuk mengusahakan agar status gizi


pasien dalam keadaan optimal pada saat
pembedahan, sehingga tersedia cadangan
untuk mengatasi stress dan penyembuhan
luka
Syarat Diet Pra Bedah

ENERGI
a. Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-
45 kkal/kg BB.
b. Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan sebanyak 10-
25% di bawah kebutuhan energi normal.
c. Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sesuai dengan
kebutuhan energi normal ditambah factor stress sebanyak
15% dari AMB (Angka metabolism basal).
d. Bagi pasien dengan penyakit tertentu, energi diberikan sesuai
dengan penyakitnya
Syarat Diet Pra Bedah

PROTEIN
• Bagi pasien dengan status gizi kurang,
anemia, albumin rendah (<2,5 mg/dl)
diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.

• Bagi pasien dengan status gizi baik atau


kegemukan diberikan protein normal 0,8-
1 g/kg BB.
Syarat Diet Pra Bedah

• Lemak cukup, yaitu 15-25% dari kebutuhan energy total


• Karbohidrat cukup, sesuai dari sisa dari kebutuhan energy
total untuk menghindari hipermetabolisme.
• Vitamin cukup terutama vitamin B, C, dan K.

• Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna


atau klisma, sehingga tidak mengganggu proses pembedahan.

• Catatan : Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai


dengan penyakitnya.
Jenis Diet, Indikasi, dan Lama Pemberian
• Jenis Diet : tergantung jenis penyakit yang dideritanya

Diet Pra-Bedah diberikan dengan indikasi sebagai berikut:


1.    Prabedah Darurat atau Cito
• Sebelum pembedahan tidak diberikan diet tertentu.

2.    Prabedah Berencana atau Elektif


Prabedah minor atau kecil elektif, seperti tonsilektomi tidak
membutuhkan diet khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum
pembedahan. Sedangkan pasien yang akan menjalani
apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomi, dan sebagainya
diberikan Diet Sisa Rendah sehari sebelumnya.
Prabedah mayor atau besar elektif seperti :
• Prabedah Besar Saluran Cerna diberikan Diet Sisa
Rendah selama 4-5 hari, dengan tahapan :
• Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan lunak.
• Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi makanan saring.
• Hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberi Formula Enternal
Sisa Rendah

• Prabedah Besar di luar saluran cerna diberi Formula


Enteral Sisa Rendah selama 2-3 hari.
• Pemberian makanan terakhir pada prabedah besar
dilakukan 12-18 jam sebelum pembedahan, sedangkan
minum terakhir 8 jam sebelumnya.
DIET PASCA BEDAH/ POST OPERASI

• Adalah makanan yang diberikan


kepada pasien setelah menjalani
pembedahan.

• Pengaturan makanan sesudah


pembedahan tergantung pada macam
pembedahan dan jenis penyakit
penyerta.
Tujuan Diet Pasca Bedah

• Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan


agar status gizi pasien segera kembali normal untuk
mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan
daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut:
1) Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2) Menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat
gizi lain
3) Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Syarat Diet Pasca Bedah
Syarat Diet Pasca-Bedah adalah memberikan makanan
secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan
biasa.
1. Pascabedah kecil
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau
normal.

2. Pascabedah besar
Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan
kemampuan pasien untuk menerimanya.
Syarat Diet Pasca Bedah
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi.
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll).
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin.
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan
kemampuan dan kebiasaan makan penderita.
6. Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara
bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian
makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan
dan keadaan pasien.
Jenis Diet dan Pemberian Diet Pasca Bedah

• Jenis diet : TETP


Diet Pasca-Bedah I (DPB I)

Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :


• Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
• Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang
serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja.
Diet Pasca-Bedah I (DPB I)

a) Cara Memberikan Makanan


       

• Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan


berupa air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada
makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu
sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi.
Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
b) Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi
       

• Makanan yag diberikan yaitu Diet Makanan Cair Jernih yang


diberikan secara bertahap sesuai kemampuan dan kondisi
pasien, mulai dari 30 ml/jam.
Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
• Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar
saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I.

a)       Cara Memberikan Makanan


• Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih,
sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari
selama pasien tidak tidur.
• Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi
pasien.
• Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan.
DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat
gizinya kurang.
• Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II
adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.
Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
• Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi
• Bahan makanan yang diberikan adalah Makanan Cair
Kental dengan pemberian secara berangsur dimulai 50
ml/jam.

c)  Makanan yang Tidak Diperbolehkan


• Makanan yang tidak diperbolehkan pada Diet Pasca
Bedah II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung
karbondioksida.
Diet Pasca bedah III (DPB III)
DPB III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau
sebagai perpindahan dari DPB II.

a)  Cara Memberikan makanan


• Makanan yang diberikan berupa Makanan Saring ditambah susu dan biscuit.
Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat pula
diberikan makanan parentera bila diperlukan.
b)   Makanan yang Tidak Dianjurkan
• Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Pasca-Bedah III adalah makanan
dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.
c)   Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi
• Makanan yang diberikan adalah Diet Makanan Saring dengan :
• Pukul 16.00 : Susu 1 gls
• Gula pasir 20 g
• Pukul 22.00 : Biscuit 30 g
Diet Pasca bedah IV
• Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
• a.    Pasien pascabedah kecil, setelah diet Pasca-Bedah I.
• b.    Pasien pascabedah besar, setelah Diet Pasca-Bedah III.

• Berupa nasi Tim dan lauk Tinggi Kalori Tinggi Protein. Makanan tinggi
kalori dan tinggi protein. Berupa makanan seimbang.

Makanan yang dihindari :


• Disesuaikan dengan kondisi klien
Misalnya :
• Hipertenai : mengurangi konsumsi garam dan kolesterol.
• Diabetes : mengurangi konsumsi gula.
• Orang yang alergi terhadap makanan tertentu seperti telur, ikan asin,
kacang harus dihindari.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai