Anda di halaman 1dari 21

PEMBERIAN DIET PADA

OBESITAS

Sri Rezeki Pettalolo


DEFINISI

• Obesitas: Kelebihan lemak tubuh (overfatness),


dimana terjadi penimbunan lemak di jaringan lemak
tubuh (jaringan adiposa) yang berlebihan baik
terlokalisir (tempat-tempat tertentu) maupun seluruh
tubuh.
• Penderita obesitas berpotensi mengalami pelbagai
penyebab kesakitan dan kematian antara lain penyakit
kardiovaskuler, diabetes melitus dan lain-lain.
Penentuan Obesitas

Indeks Massa Tubuh (IMT):


BB (kg)
TB (m)2

Batas normal (kg/m2): Batas obesitas (kg/m2):


Lakilaki = 18 – 25 Lakilaki >25
Perempuan= 17 – 23 Perempuan >23
Tata Laksana Obesitas

Diet
Terapi Rendah
Olahraga Farmakoterapi Bedah
Perilaku Energi
Seimbang
LANGKAH DIAGNOSTIK

1. Anamnesis
 Telusuri faktor risiko obesitas serta dampak
yang mungkin terjadi
 Gaya hidup meliputi kebiasaan makan, akt
ifitas fisik dan faktor stress
2. Pemeriksaan Fisik

• Wajah membulat
• Pipi tembem
• Dagu rangkap
• Leher relatif pendek
• Dada membusung dengan payudara membesar
• Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat
• Kedua tungkai umumnya berbentuk X
• Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena
tersembunyi dalam jaringan lemak supra-pubik (buried
penis)
Pemeriksaan Antropomeri Untuk Anak

Penentuan obesitas pada anak berdasarkan:


• BB/TB
Z score > +3
• IMT menurut Umur
Z score > +3 SD (WHO, 2005)
Diagnosis Gizi

Domain Intake
• Pola makan tidak seimbang
• Asupan serat kurang

Domain Klinis
• Berat badan berlebih
• Perubahan nilai lab

Domain Behavior
• Kurangnya pengetahuan akan bahan makanan dan zat gizi
• Pemilihan bahan makanan yang salah
Intervensi Gizi

Pemberian makanan dan zat


Gizi

Dengan 3J1C:
• Jenis Diet  Rendah Energi
• Jumlah Diet (Energi, zat gizi, cairan)
• Jadwal Diet (sesuai waktu makan)
• Cara/ Rute (Oral)
Terapi Diet

Tujuan terapi diet secara umum:

• Mencapai berat badan ideal

• Memperoleh proporsi tubuh yang ideal

• Mencegah atau menekan komplikasi-komplikasi


karena obesitas
Prinsip Diet

• Rendah energi
• Cukup protein
• Cukup lemak
• Tinggi serat
• Cukup cairan
• Cukup vitamin dan
mineral
Syarat Diet
• Energi diberikan rendah dengan mempertimbangkan tingkat
kegemukan dan aktifitas
• Pengurangan energi antara 500-1000 kalori perhari dan
memenuhi prinsip syarat diet rendah energi, bukan sangat rendah
energi
• Protein diberikan cukup serta bervariasi (protein esensial dan non
esensial)
• Cukup lemak (cukup lemak tak jenuh, rendah lemak jenuh)
• Vitamin dan mineral cukup dari buah dan sayuran (tinggi serat
dan Antioksidan)
• Cukup cairan untuk menghindari dehidrasi
• Pemberian makanan paling kurang 3 kali perhari
• Pemilihan makanan harus sangat variatif (aneka ragam)
Terapi Diet Khusus Anak-anak dan Remaja

• Jumlah energi dihitung berdasarkan


BB Ideal (median BB/TB) x
kebutuhan

• Peningkatan aktifitas fisik

• Mengubah pola hidup (modifikasi


perilaku) denga melibatkan keluarga
dalam proses terapi
Makanan Yang Dibatasi

• Sumber hidrat arang: nasi, roti, kentang, mie,


makaroni
• Sumber protein hewani dan nabati (lauk pauk)
Makanan Yang Dihindari
• Makanan berlemak dan berkolesterol tinggi: otak,
ginjal, paru, jantung, udang, daging berlemak
• Makanan yang diolah dengan menggunakan gula dan
pemanis serta goreng-gorengan
• Makanan dan minuman dalam kaleng
• Makanan yang diawetkan dengan gula: dendeng,
abon, selai kacang, acar, manisan buah.
Cara Mengatur Diet

• Jangan makan cemilan berlebihan


• Jangan makan di atas jam 19.00, bila lapar makanlah
buah
• Strategi makan
• Jangan makan sambil tiduran
• Minum air putih dahulu sebelum makan
• Dikunyah > 20 kali sebelum ditelan
• Gunakan piring kecil
Monitoring dan Evaluasi Gizi

• Asupan makan:
– Asupan oral 3-7 hari
• Data Antropometri:
– Target penurunan BB 0,5 kg minimal 10g/ kg BB/
per minggu
• Nilai lab terkait gizi
Monitoring dan Evaluasi

• Keberhasilan penanggulangan obesitas dengan


mengukur lingkar perut
• Interpretasi dari hasil pengukuran lingkar perut
didasarkan pada:
– NIH 1998, WHO 2000 dan Health Canada:
Risiko: Laki-laki jika ukuran lingkar pinggang > 102 cm dan
Perempuan > 88 cm
– WHO 2000 menganjurkan untuk orang Asia:
Risiko: Laki-laki jika ukuran lingkar pinggang > 90 cm dan
Perempuan > 80 cm
TUGAS

1. An. Gv, usia 5 tahun 10 bulan memiliki BB= 40 kg dan TB =


105 cm tinggal bersama ibunya yang bekerja sebagai seorang
bidan di jl. Merpati. Os mempunyai riwayat pola makan
sehari 3x sehari, suka makan makanan junk food serta snack2
yang mengandung kalori tinggi seperti coklat, es krim dan
biskuit2. Aktifitas sehari-hari sebagai murid di salah satu TK
di kota Palu. Pernah mengalami penurunan berat badan
karena sempat mengikuti olahraga taekwondo, namun setelah
berhenti aktifitas fisik berat badannya naik kembali sekitar
15% dari berat badan semula.
2. Tn. IA, usia 40 tahun, datang ke polik gizi ingin
konsultasi untuk menurunkan berat badan. Setelah
dilakukan pengukuran diketahui BB= 90 kg, TB=
170 cm dan lingkar perut= 130 cm. Aktifitas sehari-
hari sebagai PNS di Pemda Tk I Sulteng. Os merasa
sulit menjalani diet karena memiliki kesibukan di
kantor. Os jarang menjalani aktifitas fisik. Pola
makan tidak teratur dan sering mengkonsumsi
makanan tinggi lemak seperti coto dan masakan
padang serta kurang mengkonsumsi serat.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai