Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

DIETETIK

OLEH :

PRHEA DENSANY FEKA

1807010116

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAH MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021
Kasus :

 Seorang ibu RT umur 52 tahun mengeluh sering sakit di kepala, riwayat


keluarga kakak menderita hipertensi, ibu ada riwayat Penyakit Jantung.

 Riwayat makanan berdasarkan anamnesa diketahui : Karbohidrat 52%,


Lemak 33% dan protein 15 %, serat sekitar 15-20 gram. Energi 2250 kkal

 Pola makan : senang ngemil kue banyak lemak, jajan snack tinggi KH,
kripik dan minuman soft drink/teh kotak

 Obat-obatan : Multi vitamin dan obat penurun hipertensi 1x /hari

 Pemeriksaan Fisik :
 Antopometri : TB 156 cm dan BB 72 kg

 Aktifitas : ringan , malas jalan, senang nonton TV karena ada


pembantu di rumah

 Tekanan darah 135/85 mm Hg, Lingkar pinggang : 98 cm

 Hasil laboratorium :

 Kadar glukosa darah dalam batas normal

 Asam urat : 6.0 mg/dl

 Kolesterol total : 190 mg/dl

 HDL Kolesterol : 50 mg/dl

TUGAS : Buat kajian gizi terhadap pasien tersebut


KAJIAN GIZI

1. IMT dari Pasien


Berat Badan ( kg )
IMT =
Tinggi Badan ( m ) xTinggi Badan ( m )
Diketahui :
BB pasien = 72 kg
TB pasien = 156 cm = 1,56 m
72 kg
IMT =
1,56 m x 1,56 m
= 29,6 kg/m2

Berdasarkan hasil dari perhitungan IMT diatas pasien sudah masuk


dalam kategori obesitas. Dimana pasien dinyatakan obesitas jika nilai IMT
>27 (berdasarkan pada pedoman gizi seimbang 2014).

2. Lingkar Pinggang
Lingkar pinggang pasien = 98 cm
Tekanan darah 135/85 mm Hg
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa pasien termasuk
dalam kategori obesitas sentral dimana lingkar pinggang (perempuan)
sudah lebih dari 88 cm (>88 cm) dan tekanan darah sudah ≥ 135/85 mm
Hg.

3. Riwayat makanan berdasarkan anamnesa diketahui : Karbohidrat 52%,


Lemak 33% dan protein 15 %, serat sekitar 15-20 gram. Energi 2250 kkal.

Asupan yang normal: karbohidrat 45-60% total kalori sehari, protein 15-
20% total kalori sehari, lemak 20-<30% total kalori sehari, asupan serat
25-35 gr/hari.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa asupan karbohidrat


dan protein pasien per hari masih normal, sedangkan asupan lemaknya
sudah lebih dari batasan total kalori sehari dan konsumsi serat dari pasien
sangat kurang. Sehingga pasien membutuhkan intervensi gizi yaitu terapi
diet.

4. Aktivitas fisik yang ringan seperti kurangnya jalan dan perbanyak


menonton TV akan menambah berat badan. Oleh karena itu, pasien harus
mengetahui bahwa manfaat dari aktivitas fisik penting untuk mencegah
penambahan berat badan dan mempertahankan penurunan berat badan
(massa otot). Untuk kebugaran kardiovaskular dan untuk mengurangi
risiko DMT2, maka pasien harus merubah gaya hidup pasien dengan
melakukan olahraga secara rutin.

5. Pola makan : pasien perlu mengurangi makanan yang tinggi lemak dan
minuman ringan(junk food)

6. Dari hasil laboratorium :


a. Kadar asam urat sudah tinggi,
b. Kolesterol total sudah baik
c. sedangkan untuk kolesterol HDL masih rendah hal ini dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung. Kolesterol HDL yang
tinggi/ optimal yaitu 60 mg/dl dan lebih tinggi dapat menurunkan
risiko penyakit jantung.

7. Berdasarkan data diatas pasien adalah penderita hipertensi dilihat dari data
tekanan darah dan konsumsi obat pasien, penurunan BB pasien dengan
Kelebihan BB dan Obesitas dengan hipertensi dapat menurunkan tekanan
darah pasien.

8. Terapi diet untuk obesitas

 Dalam memilih bahan makanan yang tepat untuk mengatasi obesitas


a. Karbohidrat
Untuk asupan karbohidrat, pilihlah bahan makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks yang penuh serat seperti oats, pasta dari gandum,
nasi merah, roti gandum dan kentang. Hindari pemilihan jenis
karbohidrat yang mengandung gula sederhana.Untuk sayur dan buah
sebagai komponen makanan paling penting untuk orang obesitas. Selain
mengandung karbohidrat sebagai energi, sayur dan buah juga
mengandung serat yang sangat dibutuhkan tubuh.

b. Protein
Ada 2 jenis protein yang bisa dikonsumsi yaitu protein nabati dan protein
hewani. Protein nabati seperti tahu dan tempe yang sering kita jumpai.
Sedangkan untuk protein hewani pilihlah jenis protein yang cenderung
rendah lemak, seperti ikan dan daging ayam tanpa kulit. Kurangi
konsumsi daging merah. jeroan binatang, dan sumber makanan yang
mengandung protein dengan digoreng-goreng.

c. Lemak
Sumber lemak biasanya didapatkan dari berbagai jenis minyak. Maka itu,
pilihlah jenis minyak yang sehat seperti minyak zaitun, minyak canola,
dan minyak alpukat.Hindari makanan yang digoreng, karena
mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang bisa
menambahkan timbunan lemak tubuh.

Mengatasi obesitas dengan diet bukan berarti makan hanya sekali dalam
sehari atau bahkan tidak makan seharian. Tubuh tetap butuh makan untuk
menghasilkan energi. Kita tetap boleh makan tiga kali sehari, bahkan
dengan dua kali selingan dalam sehari.

 Lamanya harus menjalani diet hingga berat badan turun


Waktu ini bisa berbeda-beda di antara orang yang satu dengan yang
lainnya. Sebab, ini tergantung dengan seberapa besar berat badan saat
obesitas. Semakin jauh rentang antara berat badan ideal dengan berat
badan saat ini, waktu yang dibutuhkan akan semakin lama. Hal ini
tergantung juga dari gaya hidup yang dijalani serta aktivitas fisik yang
dilakukan setiap hari. Namun yang jelas, penurunan berat badan yang
normal dalam satu minggu adalah sekitar 0,5 – 1 kg. Jika berat badan
turun drastis tiba-tiba, maka bisa jadi ada yang masalah kesehatan
tertentu yang sedang dialami.

 Cara lain yang harus dilakukan untuk mengatasi obesitas

Selain pengaturan makan, program penurunan berat badan terdiri dari


pengaturan aktivitas fisik juga. Pilihlah jenis olahraga yang dijalani
dengan kombinasi olahraga aerobik dan olahraga yang melatih kekuatan
otot. Selain itu, beberapa orang juga memerlukan terapi perilaku untuk
mengatur gaya hidupnya menjadi lebih baik.

Dalam kasus tertentu diperlukan obat atau operasi untuk mengatasi


kegemukan. Meski begitu tidak semua kasus obesitas akan langsung
diberikan intervensi dengan kedua pilihan ini. Hal ini disesuaikan dengan
kondisi keparahan obesitas serta komplikasi yang muncul akibat kondisi
obesitas ini.

Anda mungkin juga menyukai