Anda di halaman 1dari 17

DIETETIK PENYAKIT INFEKSI

KASUS
DIVERTIKULITIS

Rusnida Shopia
PO.62.31.3.18.229
SOAL KASUS
DIVERTIKULITIS
Tn. X berumur 45 tahun adalah seorang pengusaha pengiriman barang yang sukses, sehari-hari ia
sibuk dengan usahanya. Ia mempunyai seorang istri dan 3 orang anak yang beranjak remaja. TB 165 cm
dan BB 70 kg. Selama beberapa bulan terakhir ia mempunyai keluhan sakit di bagian perut sebelah kanan
terutama setelah makan. Selain itu juga merasakan sulit untuk BAB. Awalnya ia hanya minum jamu untuk
mengobati rasa sakitnya. Ketika rasa sakitnya semakin parah, ia juga merasa demam, mual dan sering
flatus. Ia konsultasi ke dokter dan disarankan untuk dirawat di RS sambil dilakukan beberapa pemeriksaan.

Dari hasil asesmen dengan Ahli Gizi diketahui pola makan Tn.X tidak suka sayuran, tempe dan tahu.
Kesukaannya makanan berlemak dan bersantan. Kebiasaan makan pagi adalah nasi goreng, telur atau roti
isi keju dan minuman kopi. Untuk makan siang seringnya ia makan ke Rumah Makan Padang. Sedangkan
frekuensi makan buah hanya sesekali. Kesukaannya makanan selingan seperti keripik singkong, emping
dan minuman bersoda. Ia juga merokok 1 hari sebanyak 1 bungkus.

Dari hasil pemeriksaan dokter, ia dinyatakan menderita Divertikulitis. Terapi yang diberikan antara
lain: istirahat tirah baring, obat antibiotika, analgesik dan antikolinergik. Sebagai seorang Ahli Gizi, kajilah
kasus tersebut menggunakan NCP dan ADIME yang tepat.
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
1. IDENTITAS PASIEN/KLIEN
2. Nama : Tn. X
3. Usia : 45 Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pekerjaan : Pengusaha pengiriman barang
6. BB : 70 kg
7. TB : 165 cm
8. Keluhan : Selama beberapa bulan terakhir ia mempunyai keluhan
sakit dibagian perut sebelah kanan terutama setelah
makan. Selain itu juga merasakan sulit untuk BAB.
9. Kebiasaan/Perlaku : Merokok 1 hari sebanyak 1 bungkus.
10. Diagnosa : Divertikulitis
MUST (Malnutrition Screening Tool)

1 BMI pasien (kg/m2)

a. >20 (>30 obese) Skor 0

a. 18,5 – 20 Skor 1

a. < 18,5 Skor 2

2 Persentase penurunan berat badan secara tidak sengaja (3-6 bulan yang lalu)

a. <5% Skor 0

a. 5-10% Skor 1

a. <10% Skor 2

3 Pasien menderita penyakit berat dan/ atau tidak mendapatkan asupan Skor 2
makanan >5 hari

Skor total 0 menunjukan pasien berisiko rendah


NUTRITION ASSESMENT Antropometri • Berat Badan = 70 kg
• Tinggi Badan = 165 cm
• BBI = (165-100) – 10% (165-100)
= 65-6,5
= 58,5 kg
• IMT = 70 kg/(1.65)2 m2 = 25,79 kg/m2 (Kelebihan berat badan tingkat ringan)
Biokimia -
Fisik dan Klinis - Demam >37 ºC
- Sakit dibagian perut sebelah kanan terutama setelah makan.
- Sulit untuk BAB.
- Merasa demam, mual dan sering flatus.
Dietary History / Kebiasaan makan pasien sebagai berikut;
Riwayat Makan - Kebiasaan makan paginya adalah nasi goreng, telur atau roti isi keju dan
minuman kopi. Untuk makan siang seringnya ia sering ke Rumah Makan Padang.
- Frekuensi makan buah hanya sesekali
- Kesukaannya selingan seperti keripik jagung, emping dan minuman ringan
bersoda serta makanan berlemak / bersantan.
- Pola makan Tn. X tidak suka sayuran, tempe dan tahu.
- Ia juga merokok 1 hari sebanyak 1 bungkus
Client Therapy - Istirahat tirah baring, obat antibiotika, analgesik dan anticholinergic.
DIAGNOSA
GIZI
INTERVENSI GZI

1. Jenis Diet dan Bentuk Makanan


 Diet : Rendah Sisa I
 Bentuk Makanan : Saring
 Frekuensi : Porsi kecil tapi sering ( 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan )
 Rute : Makan dan Minum Oral

2. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat
membatasi volume feses.
b. Membantu meringankan kesulitan BAB, demam,mual,muntah dan flatus
c. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.
d. Mencegah kenaikan BB
e. Membantu mencapai BB ideal dan mempertahankan BB ideal
f. Mengupayakan mengubah perilaku dan kepercayaan yang salah dengan meningatkan pengetahuan melalui
edukasi
3. Prinsip Diet
a. Energi cukup
b. Protein cukup
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Rendah serat
4. Syarat Diet
a. Energi 2329,23 kkal
b. Protein cukup yaitu 20%dari kebutuhan energi
c. Lemak cukup yaitu 15% dari kebutuhan energi
d. Karbohidrat cukup yaitu 65% dari kebutuhan energi
e. Menghindari makanan berserat tinggi
f. Remdah serat yaitu 4 gr perhari
g. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil
h. Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji, dan stroberi, yang dapat menumpuk dalam diverticular
i. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (sesuai dengan toleransi perseorangan)
j. Menghindari makanan yang terlalu manis, berlemak, terlalu asam dan berbumbu tajam
k. Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari
l. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin.
5. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Sehari
Kebutuhan Protein
BBI = (165-100) – 10% (165-100) 20% x 2329,23
= 65-6,5 = 465,84
= 58,5 Kg = 465,84 /4
= 116,46 gram
IMT = 70 kg/(1.65)2 m2 = 25,79 kg/m2 (Kelebihan berat
badan tingkat ringan) Kebutuhan Lemak
= 15% x 2329,23
Kebutuhan energi = 359,38
= 359,38 /9
Energi laki-laki = 66 + (13,7 BBI) + (5 x TB) – (6,8 x U) = 38,82 gram
= 66 + (13,7 x 58,5) + (5 x 165) – (6,8 x 45)
= 66 + (801,45 + 825 – 306) Kebutuhan Karbohidrat
= 66 + 1320,45 = 65% x 2329,23
= 1386,45 kkal = 1513,99
Kebutuhan energi = FA 1,2 FS 1,24 = 1513,99/4
= 1386,45 x 1,2 x 1,4 = 378,49 gram
= 2329,23 kkal
6. Edukasi gizi / konsultasi gizi
• Memberikan informasi mengenai bahan
makanan yang dianjurkan, dibatasi dan
dihindari.
• Memberikan informasi mengenai makanan
yang seimbang sesuai dengan kebutuhan
• Memberikan informasi pentingnya aktivitas fisik
dan motivasi untuk mengubah gaya hidup
• Memberikan informasi mengenai diet rendah
sisa 1
MONITORING DAN
EVALUASI

• Memantau pertumbuhan berat badan pasien apakah


mencapai BBI
• Monitoring dan evaluasi asupan serat pasien sesuai dengan
syarat diet yaitu maksimal 4 gram/hari.
• Monitoring dan evaluasi IMT pasien sesuai dengan IMT
normal yaitu 18,5 – 25
• Monitoring dan evaluasi fungsi gastrointestinal berkaitan
dengan adanya perubahan fungsi kolon menjadi normal
sehingga berkurangnya frekuensi mual, muntah, flatus serta
memperlancar BAB.
• Memonitoring dan evaluasi perubahan dampak nyata
berkaitan dengan kemampuan menjaga diri dengan memilih
makanan yang sehat dan bergizi dapat mengurangi
kebiasaan merokok.
Perencanaa Menu
Dalam Penukar

Bahan Makanan Penukar Energi Protein Lemak KH

Makanan Pokok 7 1225 28 - 280

Lauk Hewani 7 350 49 14 -


Lauk Nabati 6 450 30 18 42
Sayur 4 400 4 - 20
Buah 3 150 - - 36
Gula 2 100 - - 24
Minyak 1 50 - 5 -
Jumlah 2725 111 37 402
Perencanaa Menu
DalamSehari

Bahan Makanan Penukar Pagi Selingan Siang Selingan Malam Selingan

Makanan Pokok 7 3 1 1 1 1

Lauk Hewani 7 2 1 2 2 -

Lauk Nabati 6 2 - 2 1 1

Sayur 4 1 - 2 - 1 -

Buah 3 1 - 1 1 - -

Gula 2 ½ - ½ ½ - ½

Minyak 1 ½ - - ½ - -
Pembagian Menu
Dalam Sehari

Waktu Menu Bahan makanan Berat ( Penukar


gram )
Pagi Bubur tepung beras Tepung beras 75 1½
saus buah
Pear 85 1
Gula 6,5 ½
Ayam giling kukus balut Daging ayam 80 2
tepung tanpa kulit
Tepung terigu 75 1½
Semur tahu sayuran Tahu 220 2
Minyak kelapa 5 ½
sawit
Wortel 50 ½
buncis 50 ½
Selingan Mashed potato saring Singkong 120 1

Telur ayam 55 1
Siang Bubur saring beras Bubur beras 200 ½
ayam bayam

Daging ayam tanpa kulit 40 1

Bayam 125 ½
Bakso tempe Tempe 100 2
Tepung tapioka 25 ½
Telur ayam 55 1
Seledri 25 ½
Sari buah melon melon 190 1
Gula 6,5 ½
Selingan Bubur ayak/bubur saring Tepung beras 25 ½
Tepung terigu 25 ½
Santan 20 ½
Gula merah 3.25 ¼
Garam Secukupnya -
Sari buah semangka Semangka 180 1
Gula 3,25 ¼
Malam Bubur saring beras jagung Beras 50 1
Jagung manis 50 ½
Ikan kakap 25 2
Tim tahu kukus Tahu 110 1
wortel 50 ½
Selingan Sari kedelai Biji kedelai 25 1

Gula 6,5 ½
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai