Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ESTY WIDYA LESTARI

NIM : PO.62.31.3.18.208
TUGAS : NCP KOMUNITAS

STUDI KASUS ANAK SEKOLAH


Perintah soal : susunlah NCP Komunitas untuk anak usia sekolah sesuai dengan template yang
telah ditentukan ! Tugas ini dikumpulkan pada tanggal 24 Maret 2020 sesuai jadwal MK NCP
Komunitas.
Berdasarkan pengambilan data primer tahun 2020 pada 100 anak usia sekolah di SDN TJ yang
berada di
wilayah kerja puskesmas Tj Kabupaten MG, diperoleh data sebagai berikut :
Pengukuran antropometri dengan indeks IMT/U diperoleh hasil 40% termasuk gizi kurang
(Thinnes), 5%
termasuk gizi lebih (overweight) dan 55% termasuk status gizi baik (normal).
Berdasarkan data kejadian penyakit infeksi dalam satu bulan terakhir pada anak usia sekolah
diperoleh data
Prevalensi Penyakit Infeksi : Diare 10%, ISPA 65%, Demam Typhoid 10%, Demam 30%.
Prevalensi Penyakit
ISPA :Batuk 59% dan Pilek 41%.
Kebiasaan Sarapan sekitar 85% dari populasi, Pengetahuan tentang manfaat sarapan 60% baik.
Frekuensi makan: Kebiasaan makan 3 kali Sehari 80%, Kebiasaan makan 2 kali sehari 5%
Kebiasaan makan >3 kali sehari 15%. Kebiasaan Membawa Bekal 0%.
Intake anak sekolah : Persentase defisit protein (<77% AKG) sebanyak 35% dan Persentase
defisit energi (<77% AKG) 85%
Intake yodium:
1. Persentase defisit Yodium (<77% AKG) dari konsumsi bahan makanan sumber yodium 100%.
2. Orang tua di rumah diakui sudah menggunakan garam beryodium (garam halus merk Kapal
Api, merk Ibu Bijak, merk Ikan Hiu, dll).
Dari hasil FFQ, konsumsi bahan makanan sumber yodium seperti ikan laut hanya dikonsumsi 1-
2 kali/minggu, udang < 2 kali/minggu, kerang dan cumi dikonsumsi bulanan hingga tahunan.
Sedangkan sayuran yang bersifat goitrogenik seperti bayam, sawi, kubis, dan daun singkong
rata-rata dikonsumsi mingguan.
Persentase kurang aktivitas fisik (kurang aktif) 100%, Persentase hygiene kategori baik 25% dan
Persentase Tingkat pengetahuan gizi kategori baik 20%.
Ketersediaan tempat jajanan :
1. Tidak terdapat kantin sekolah, namun terdapat 1 penjual tetap di depan SDN Tj yang menjual
makanan besar seperti nasi goreng, nasi campur, dan soto, serta menjual minuman seperti
es dan minuman ringan dan makanan-makanan ringan.
2. Terdapat beberapa penjual keliling yang mampir ke sekolah seperti penjual es dan cilok

Diperoleh data pada wilayah kerja puskesmas Tj Kabupaten MG yaitu :


ANTROPOMETRI
Status Gizi IMT/U Normal 55%
Gizi kurang 40%
Overweight 5%

AKSES TERHADAP PANGAN


Tidak terdapat kantin sekolah • Terdapat 1 penjual tetap di depan
SDN Tj yang menjual makanan
besar seperti nasi goreng, nasi
campur, dan soto, serta menjual
minuman seperti es dan minuman
ringan dan makanan-makanan
ringan
• Terdapat beberapa penjual
keliling yang mampir ke sekolah
seperti penjual es dan cilok
PERILAKU HIGIENE
Praktek Higiene Baik 25%

STATUS INFEKSI
Kejadian infeksi 1 bulan terakhir Diare 10%,
ISPA 65%
Demam Typhoid 10%
Demam 30%.
Prevalensi Penyakit ISPA :Batuk 59%
dan Pilek 41%

PENGETAHUAN GIZI
Tingkat pengetahuan gizi Kategori baik 25%

PENGETAHUAN SARAPAN
Tingkat Pengetahuan tentang 60% baik
manfaat sarapan 60% baik
POLA MAKAN
Asupan Intake kalori harian defisit energi (<77% AKG) sebanyak
85%
Aupan Intake protein defisit protein (<77% AKG) sebanyak
35%
FORMAT ASUHAN GIZI TINGKAT MASYARAKAT (KOMUNITAS)
PROSES ASUHAN GIZI PADA : (Anak Sekolah)
NARASI KASUS : Anak Sekolah

1. PENGKAJIAN GIZI

PENGKAJIAN GIZI URAIAN SINTESA DATA

ANTROPOMETRI Status Gizi berdasarkan - Status gizi


IMT/U : overweight 5%
Normal 55% sebanyak 5 orang
Gizi Kurang 40 % - Status gizi kurang
Overweight 5% 40 % (termasuk
prevalensi sangat
tinggi)
- Status gizi
Normal sebanyak
55 orang
LABORATORIUM Tidak ada data terkait -
pemeriksaan biokimia

FISIK/KLINIS Tidak ada data terkait -


pemeriksaan fisik/klinis

RIWAYAT GIZI - Frekuensi makan: - Dari 100


Kebiasaan makan 3 responden hanya
kali Sehari 80%, 80 anak yang
Kebiasaan makan 2
memiliki
kali sehari 5%
Kebiasaan makan >3 kebiasaan makan
kali sehari 15%. 3 kali sehari.
Kebiasaan Membawa - Dari 100
Bekal 0%. responden hanya
- Pengetahuan tentang 5 anak yang
manfaat sarapan 60% memiliki
baik.
kebiasaan makan
- Intake anak sekolah :
Persentase defisit 2 kali sehari.
protein (<77 % AKG) - Dari 100
sebanyak 35 % dan responden hanya
persentase defisit
15 anak yang
energy (<77 % AKG)
85 % memiliki
- Persentase defisit kebiasaan
yodium (<77% AKG) makan< 3 kali
dari konsumsi bahan sehari.
makanan sumber - Dari 100 orang
yodium 100% anak di dapatkan
- Persentase Tingkat
data yang kurang
pengetahuan gizi
kategori baik 20% konsumsi
- Persentase kurang makanan sumber
aktivitas fisik (kurang yodium ada 100
aktif) 100% orang anak
- Dari 100
responden tidak
ada anak yang
memiliki
kebiasaan
membawa bekal
- Dari 100
responden hanya
60 anak yang
memiliki
pengetahuan
tentang manfaat
sarapan
- Dari 100
responden anak
yang Asupan
protein
mengalami defisit
<77% AKG
sebanyak 35 anak
- Dari 100
responden anak
yang asupan
energy
mengalami defisit
<77% AKG
sebanyak 85 anak
- Sedangkan yang
tingkat
pengetahuan
gizinya kategori
baik sebanyak 20
anak
- Dari data 100
orang anak yang
di dapat
aktivitasnya
kurang sebanyak
100 orang anak

RIWAYAT KLIEN - Prevalensi Penyakit - Dari data 100


Infeksi : Diare 10%, oran g anak yang
ISPA 65%, Demam mengalami
Typhoid 10%,
prevalensi
Demam 30%.
- Prevalensi Penyakit penyakit infeksi
ISPA :Batuk 59% dan Diare 10 orang ,
Pilek 41%. ISPA 65 orang ,
- Persentase hygiene demam Thyphoid
kategori baik 25% 10 orang , dan
Demam biasa 30
orang.
- Dari data 100
orang anak yang
mengalami
prevalensi
penyakit ISPA
batuk 59 orang ,
pilek 41 orang .
- Dari data 100
orang anak yang
di dapat yang
hygiene masuk
kategori baik ada
25 orang anak
.

2. DIAGNOSA GIZI

PROBLEM Tingginya prevalensi/proporsi Gizi kurang pada anak


sekolah di SDN Tj wilayah kerja Puskesmas Tj kabupaten
MG Tahun 2020
ETIOLOGI 1. Riwayat konsumsi makanan yang kurang dari AKG
2. Pola konsumsi rendah sayur, buah, susu dan lauk
hewani dan nabati
3. Ketersediaan makanan dilingkungan yang tidak
sehat, tidak terdapat kantin sekolah,
4. kurangnya informasi terkait Gizi
5. keterampilan ibu dan keluarga yang kurang dalam
penyiapan makanan untuk anak sekolah
6. pola aktivitas fisik kurang

SIGN/ SYMPTOM Rendahnya asupan energy (85%) dan protein (35%) serta
IMT 40 % status gizi kurang, masuk dalam kategori
prevalensi sangat tinggi
Rendahnya pengetahuan tentang gizi sebanyak 20 % dan
rendahnya pengetahuan tentang manfaat sarapan sebanyak
60 %
Rendahnya proporsi anak sekolah yang melakukan
aktifitas fisik sebanyak 100%

- Tingginya prevalensi/proporsi gizi kurang pada


DIAGNOSA GIZI anak sekolah di puskesmas Tj kabupaten MG tahun
2020 berkaitan dengan rendahnya asupan sayuran
bersifat goitrogenik , makanan sumber yodium ,
protein hewani, buah-buahan,serta kurangnya
pengetahuan anak sekolah dalam memilih makanan
ditandai dengan hasil survey jumlah anak sekolah
yang gizi kurang sebesar 40%

1. INTERVENSI GIZI

TUJUAN Menurunkan prevalensi gizi kurang pada anak sekolah dari


40% menjadi 0% pada tahun 2021

PEMBERIAN MAKAN - Penyediaan dan pemberian makanan sehat di kantin


sekolah untuk anak sekolah

EDUKASI GIZI - Penyuluhan mengenai gizi seimbang pada jam


pelajaran di sekolah , materi dapat di sampaikan
kepada siswa/I, orang tua, guru kelas , ataupun guru
penanggung jawab UKS
- Penyuluhan mengenai olahraga dan aktivitas fisik
minimal 30 menit sehari
- Menyusun menu diet khusus bersama-sama
keluarga di bawah bimbingan ahli gizi
- Penyediaan sarana KIE berupa poster , leflet, dan
brosur

KOORDINASI ASUHAN
GIZI - Berkoordinasi dengan penanggung jawab UKS
untuk konseling saat hari penjaringan
- Bekerjasama dengan sekolah dalam pengawasan
konsumsi makanan jajanan siswa/i
- Merujuk anak yang dicurigai adanya penyakit
penyerta ke fasilitas pelayanan kesehatan

2. MONEV GIZI
Monitoring dan Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memantau :

- Jumlah / proporsi anak sekolah yang status gizi nya kurang


- Kantin sekolah yang menyediakan makanan sehat
- Terselenggaranya penyuluhan tentang gizi seimbang di sekolah
- Pola makan anak sekolah di rumah atau di luar rumah
- Proporsi anak sekolah yang melakukan aktivitas fisik (aktivitas,
bermain,olahraga,dan lain-lain)

Anda mungkin juga menyukai