tangga dengan suami sebagai pekerja lepas/buruh, pasien mempunyai jaminan kesehatan
JKN, suku Jawa, pendidikan SD. Pasien menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
namun tidak terkontrol. 3 bulan yang lalu pasien didiagnosis CKD Stage V, CAP dan CHF.
2HSMRS merasa nyeri sendi (+), kedua kaki bengkak (+). 1HSMRS merasa Sesak
(+),batuk (+), kulit pucat dan kusam, terlihat lemah, kemudian pasien dibawa ke RSS dan
rawat inap.
Pasien mengalami cardiomegali, takikardi, konjunctiva pucat, oedem kedua kaki (+),
panjang ulna 30.5 cm , LILA 31,5 cm, B B 76 kg. Hasil pemeriksaan tekanan darah 183/97
mmHg, nadi 97 bpm, Respiratory Rate 24, suhu 36.6oC. Hasil pemeriksaan laboratorium
BUN 54,1 mg/dL, Creatinin 10,04 mg/dL, Klorida 104 mmol/L, Kalium 5,07 mmol/L,
Hemoglobin 4 g/dL, Hematokrit 12,6 %, Albumin 3,25 g/dL, urine output 100 ml/hr, PH arteri
Kebiasaan makan 2x/hari dengan makanan pokok Nasi 2x/ hari @ 1 gelas, protein
hewani adalah Ikan/telur/ayam 1x/hari @ 50 gr, sedangkan protein nabati yang dikonsumsi
tahu/ tempe = 2x/hari @ 50 gr, sayuran yang dikonsumsi adalah bayam, daun singkong
1x/hari @3sdm, buah semangka = 1x/hari @ 1 ptg, minum air putih + 4 gelas/hari, makanan
selingan gorengan seperti bakwan 2x/hari @ 3 bh, pasien jarang sarapan, sering jajan
Saat ini pasien memperoleh terapi medis amilodipine 10 mg, infus NaCL inj furosemide,
inj Ceftriaxon, Azathromycin, catrimoxazole, asam folat, CaCO3, Cambivent, inj ISDN,
Candesartan, Lamivudin.
Pada saat masuk RS pasien belum mendapat terapi hemodialisa, Buatlah asuhan gizi
pada CKD pre Dialisis. Kemudian 1 minggu kemudian pasien mendapat terapi hemodialisa
Asesmen Gizi
Data Personal (CH)
Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
Personal Data (CH 1.1)
Nama Ny. S
1.1.1 Umur 44 tahun
1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
1.1.5 Suku/Etnik Jawa
1.1.6 Bahasa Jawa, Indonesia
1.1.8 Pendidikan SD
1.1.9 Peran dalam Keluarga Istri dan Ibu
1.1.10 Riwayat Merokok (-)
Patient/Client/Family Nutrition-Related Medical/Health History (CH 2.1)
- Chronic Kidney Disease Stage V
dengan edema, hipertensi
emergency, anemia
Diagnosa Medis
- Community Acquired Pneumonia CR
II
- CHF DA Cardiomegali OG HHD
Kesimpulan Data:
31,5 cm
% LILA = LILA yang diukur x 100%
Standar LILA
LILA = 31,5 x 100%
29
= 08,6 %
Sumber : Data Primer Terolah dan Rekam Medis RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, 2019
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik klinis, kesadaran pasien baik namun ada
sesak (+), selera makan menurun, udem pada kaki ,konjungtiva pucat tanda anemia, kulit
kusam dan kering dan hipertensi stage II.
8
Data Biokimia (BD)
Ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
dngan tanda
Diuretic yang dapat
oliguria, gangguan
mengeluarkan air,
pencernaan.
Inj. Furosemid natrium, dan klorida
(Ainiyah, 2016).
dari dalam tubuh.
Saat mengonsumsi
(Khan et al., 2018)
diuretic, hindari
makanan dengan
kadar kalium tinggi.
Feces encer atau
diare, mual,
muntah, stomatitis,
Antibiotik dengan glositis. Pemberian
fungsi untuk mengobati ceftriaxone
Inj. Ceftriaxone
berbagai macam infeksi bersamaan dengan
bakteri kalsium dapat
menyebabkan
kerusakan ginjal
dan paru – paru.
Antibiotik golongan
Mual, rasa tidak
makrolide dengan
nyaman di perut,
spektrum luas, aktif
kembung, diare,
terhadap bakteri gram
penurunan nafsu
Azathromycin negatif maupun gram
makan, gangguan
positif. Digunakan
ginjal dan fungsi
untuk mengobati infeksi
hati, vertigo,
seperti saluran nafas,
kejang, sakit kepala
kulit dan otot.
12
Antibiotik kombinasi
Mual, muntah,
yang digunakan untuk
ruam, diare,
mengobati berbagai
demam, gatal nyeri
macam infeksi bakteri.
otot dan sendi,
Bekerja dengan cara
menyebabkan
Catrimoxazole menghambat enzim
hemolisis pada
metabolisme asam folat
pasien yang
pada bakteri yang
kekurangan enzzim
peka.
glokosa-6-fosfat
Mengatasi infeksi
dehidrogenase
akibat bakteri
Kembung, diare,
mual, muntah,
fungsi mental dan
emosi menurun,
Membantu tubuh ketika reaksi gangguan
proses metabolisme kulit, mudah emosi,
protein berlangsung, gelisah dan
serta turut dalam bingung, tidak nafsu
membangun sel-sel makan.
Asam Folat
darah merah yang Penyerapannya
sehat, dan juga terganggu pada
membantu orang yang
menurunkan kadar kecanduan alkohol,
homocysteine mengalami sakit
maag dan sering
konsumsi obat
golongan antasida,
dan obat aspirin.
13
Di dalam makanan
dapat mengikat
Menurunkan asam fosfor, sehingga
CaCo3
lambung harus dikonsumsi
bersamaan dengan
makanan
Penggunaan ini
dapat
menyebabkan efek
samping berupa
sakit kepala, sakit
tenggorokan,
Bronkodilator yang demam dan batuk.
menenangkan otot- Obat ini tidak dapat
ototdi saluran udara dikonsumsi
Cambivent
sehingga dapat bersamaan dengan
meningkatkan aliran grapefruit dan
udara ke paru-paru. grapefruit juice
karena dapat
meningkatkan level
budenoside yang
dapat
meningkatkan efek
sampingnya.
14
Intervensi Gizi
NP1,1 Preskripsi Diet
Tujuan Diet
a. Mempertahankan asupan oral >80% kebutuhan
Implementasi Diet RS
Standar Diet : Diet Lunak HD 70RGRK RS
Kesimpulan :
Implementasi diet RS menggunakan prinsip dan syarat diet pada
kondisi hemodialisa tinggi protein dengan pembatasan natrium dan kalium,
sehingga diet RS yang sesuai untuk digunakan adalah standar Hemodialisa
Protein 70 gram dengan tambahan rendah garam dan rendah kalium.
Pemberian diet hemodialisa protein 70 gram telah sesuai dan mencukupi
kebutuhan pasien, meskipun lemak berlebih 3%, pemberian diet tetap
dilanjutkan karena asupan pasien diharapkan meningkat secara bertahap
sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien.
Rekomendasi Diet
Standar Diet RS Rekomendasi
Waktu Makan (Diet HD 70 gr) (Diet Lunak-HD 70 gr)
Jenis Jumlah (g) Jenis Jumlah (g)
Makan Pagi Nasi 150 Bubur 300
Lauk Hewani 50 Lauk Hewani 50
Sayur 50 Sayur 50
Minyak 5 Minyak 5
Gula Pasir 15 Gula Pasir 15
Tepung susu 20 Tepung susu 20
Selingan Pagi Kolak ubi dan 75 Kolak ubi dan 75
singkong singkong
Makan Siang Nasi 150 Bubur 300
Lauk Hewani 100 Lauk Hewani 100
Lauk Nabati 25 Lauk Nabati 25
Sayur 50 Sayur 50
Buah 150 Buah 150
Minyak 5 Minyak 5
20
Kolaborasi (RC)
a. Berkolaborasi dengan dokter mengenai bentuk makanan sesuai
dengan toleransi dan kemampuan pasien.
b. Berkolaborasi dengan pramusaji mengenai pemesanan diet dan
distribusi makanan
c. Berkolaborasi dengan perawat terkait dengan pemberian diet dan
fisik klinis pasien
Rencana Monitoring
Tabel 2. 14 Rencana Monitoring
Hal yang Waktu
Indikator Target
Diukur Pengukuran
tidak terjadi
peningkatan
Berat Badan
1 minggu berat badan >
3kg
Antropometri
LILA Tidak
1 minggu mengalami
penurunan
1. BUN
2. Hemoglobin
3. Natrium Sesuai jadwal
Biokimia Mendekati
4. Kalium pemeriksaan Normal
5. Albumin
6. Kreatinin
1. Keadaan
umum
Klinis/Fisik 2. Tekanan Setiap hari Membaik
Terkontrol
Darah
3. Heart rate
36
4. Respiratory
rate
5. Suhu tubuh
6. Nafsu makan
7. Batuk
8. Sesak
9. Edem
10. urine output
Black, MJ & Hawk, H.J. 2006. Medical Surgical Nursing Clinic Management
Ikizler TA. 2009. Dietery Protein restriction in CKD: the Debate Continues.
46
47
Kemenkes RI.
150.
Kopple JD. 2014. Nutrition, Diet, and the Kidney. Dalam: Ross CA, caballero
B. Cousins RJ, Tucker KL, Ziegler TR, editor. Modern Nutrition in Health
and Disease Edisi ke 11. Lippinincott Williams & Wilkins, Hal 1330-71.
Price, SA., dan Wilson , L.M. 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-
Jakarta: EGC.
Erlangga.
48