Anda di halaman 1dari 16

Obesitas

Obesitas ditandai dengan


nilai indeks massa tubuh
(IMT) 30 atau lebih

Indeks massa tubuh


(IMT) = berat badan (kg) :
tinggi badan (m)²
• Obesitas meningkatkan resiko 11%
gagal jantung pada pria dan 14 %
pada wanita.
• IMT 30 mempunyai 50-100%
peningkatan risiko kematian
dibandingkan mereka dengan IMT
20-25.
Pola makan yang berpotensi
menjadikan obesitas

• Tidak sarapan
• Makan sering & tidak teratur
• Sering konsumsi gorengan,
makanan berlemak, manis-
manis,
• Kurang makan sayur & buah
• Sering ngemil
• Makan jumlah banyak tetapi
singkat
• Makan porsi besar
Penatalaksanaan
•Penatalaksanaan utama pada obesitas meliputi
modifi kasi gaya hidup, terapi medikamentosa, dan
pembedahan jika diperlukan
•Upaya modifi kasi gaya hidup meliputi pengaturan
pola makan, aktivitas fi sik, dan modifi kasi perilaku
•Pengurangan asupan kalori harian sebesar 500
kkal untuk mencapai penurunan berat badan
sebanyak 0,5 kg/minggu atau 2 kg/bulan.
•Pengurangan asupan kalori tersebut dihitung
berdasarkan penilaian terhadap usia pasien, jenis
kelamin, indeks massa tubuh (IMT), asupan kalori
harian, dan pola aktivitas fi sik.
Pengaturan Pola Makan
• Menggunakan Piring
Model T

• ½ isi piring adalah


sayuran & buah
• ¼ isi piring protein
• ¼ isi piring karbohidrat
Pola Aktivitas Fisik pada
obesitas

• 30 menit setiap hari


atau 150 menit/minggu
• Latihan fisik dapat
berupa aerobik atau
anaerobic
• Jalan minimal 10.000
Langkah per hari
• Aktivitas fisik
disesuaikan dengan
denyut nadi maksimal
berdasarkan usia
Modifi kasi perilaku

•Dalam hal ini dokter membimbing pasien menuju


perbaikan perilaku yang dapat diper tahankan
dari waktu ke waktu
•Monitoring mandiri kebiasaan makan dan
aktivitas fi sik, manajemen stress dan
menghindari kondisi yang memicu makan
berlebih, memperbaiki tujuan yang tidak realistik
dan kesalahpahaman tentang penurunan berat
badan ser ta citra tubuh, dukungan dari keluarga
dan teman, dan mencegah kekambuhan episode
makan berlebih atau kenaikan berat badan
Oba t Oba ta n

Pe mber ia n te ra pi oba t ob at an dib er ika n ji ka Ob esita s


dise r ta i pe nyakit pen yer ta sepe r ti di a bete s, hi per t ensi,
dislip idemia , a tau Obstr ucti ve Sle ep Apne a. Ata u jika
pa sien tid a k men unjuka n re spon te r ha da p mo difi ka si ga ya
hidup, ata u kesulit a n me mper ha tan kan ta rg et penur una n
bera t b a da n
Pembedahan

Terapi pembedahan merupakan pilihan terapi yang paling efektif untuk obesitas dengan penyakit penyerta

Indikasi dilakukannya terapi pembedahan yaitu:

•Usia 18-60 tahun


•IMT ≥40 kg/m2 atau ≥35 kg/m2 untuk populasi Asia
•IMT ≥35 kg/m2 atau ≥30 kg/m2 untuk populasi Asia dengan penyakit penyerta seperti gangguan metabolik,
penyakit kardiorespirasi, penyakit sendi berat, dan gangguan psikologis berat terkait obesitas
•IMT ≥30 kg/m2 atau ≥27,5 kg/m2 untuk populasi Asia dengan diabetes mellitus tipe 2
O p e ra s i / P e m b e d a h a n pada obesitas
1
dengan melakukan Tindakan

•  l a p a ro s c o p i c adjustable gastric
2 banding (LAGB),

•  R o u x - e n - Y g a s t r i c b y p a s s   ( RY G B ) ,

•S l e e v e g a s t r e c t o m y   ( S G ) .

3
Pencegahan Obesitas

• Porsi makan mengandung


buah, sayur
• Tidak merokok dan minum
alcohol
• Batasi konsumsi gula
• Batasi konsumsi gorengan
dan margarin
• Buat jadwal makan secara
teratur
• Biasakan makan dengan
model piring T
Pola makan mencegah
obesitas

• 2/3 dari ½ piring berisi


makanan pokok
• 1/3 dari ½ piring berisi
lauk pauk
• 1/3 dari ½ piring berisi
buah
• 2/3 dari ½ piring berisi
sayuran
Batasi kegiatan Sedantari!

• Kegiatan yang ditandai


dengan pengeluaran
kalori sangat sedikit
Bentuk Lain
Obesitas

• Obesitas Sentral
• Ditandai oleh Lingkar Perut
yang besar
Laki2 >90cm
Wanita >80cm
• Obesitas sentral juga sama2
memiliki dampak buruk bagi
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai