Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 7

Wiwi Norhalisa (17S10251)


Yuliatil Lail (17S10252)
Istiqamah (17S10253)
Mei Diana Wahyu Soraya (17S10255)
Alfianoor (17S102)
Terapi Diet Obesitas
PENGERTIAN

Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan


lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi
karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding
aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih
menumpuk dalam bentuk lemak.

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara


asupan energi dan keluaran energi (energi ekspenditur)
sebagian besar karena faktor primer (nutrisional). Faktor
sekunder /endogen disebabkan kelainan hormonal,
sindrom atau defek genetik --- kurang dari 10% kasus.
HORMON YANG MEMPENGARUHI
NAFSU MAKAN

Tubuh memproduksi
hormon yang bertindak
melalui otak untuk
mengatur nafsu makan
jangka pendek dan
jangka panjang dan juga
metabolisme tubuh.
Penurunan berat badan merupakan fokus kesehatan di
dunia. Survei mendapatkan bahwa sebagian besar orang
dewasa disana berupaya untuk menurunkan berat badan
dan mempertahankan berat badan idealnya. Seperti
diketahui, prevalensi obesitas cenderung meningkat dalam
30 tahun terakhir. Saat ini, lebih dari 50% orang dewasa di
dunia mengalami obesitas. Hal ini tentu berpengaruh
terhadap masalah kesehatan, dimana obesitas dapat
meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta diketahui
berhubungan dengan penyakit degeneratif seperti diabetes
melitus, strok, hipertensi, dan kanker.
Penurunan berat badan berperan menurunkan risiko
diabetes melitus tipe 2 pada obesitas dan gangguan
homeostasis glukosa, selain perbaikan dislipidemia dan
penurunan tekanan darah. Penurunan berat badan
mencapai berat badan ideal merupakan target untuk
mendapatkan efek penurunan faktor risiko. Hampir
semua metoda penurunan berat badan dapat
menurunkan berat badan dalam waktu enam bulan
(penurunan 8-10% dari berat badan awal), namun
sebenarnya tantangan terberat adalah mempertahankan
berat badan ideal yang sudah dicapai. Sebagian besar
pasien obesitas menganggap bahwa penurunan berat
badan harus bisa dilakukan dalam waktu singkat dan
ternyata hal ini akan dapat menimbulkan peningkatan
berat badan yang lebih banyak dari sebelumnya.
Sebagian besar pasien obesitas yang sedang
berusaha untuk menurunkan berat badannya ternyata
tidak mengikuti metoda menurunkan asupan kalori
dan peningkatan aktivitas fisik dengan benar.
Berdasarkan survei pada orang obes yang menjalani
penurunan berat badan didapatkan 82,2% hanya
meningkatkan aktivitas fisik, 78,7% menurunkan
asupan lemak, 78,2% menurunkan jumlah asupan
makanan dan 73,2% menurunkan asupan kalori,
sedangkan perubahan gaya hidup sehat hanya
dilakukan pada 20% orang obes.
Perubahan ekonomi keluarga sangat berpengaruh
pada perilaku diet anggota keluarga tersebut. Diet
yang diterapkan cenderung tidak sehat seperti lebih
banyak mengkonsumsi makanan dan minuman cepat
saji. Makanan dan minuman ini mengandung tinggi
lemak karena porsi yang besar, kandungan energi
tinggi karena tinggi lemak dan rendah serat dari
sayuran dan buah, kandungan gula tinggi dalam
minuman ringan, dan kandungan bahan pengawet
tinggi selain indeks glikemik yang tinggi. Hal inilah
yang berperan terhadap peningkatan berat badan
dan obesitas.
TRANSISI NUTRISI

Penelitian mendapatkan bahwa diet tinggi lemak dan


penggunaan minyak untuk menggoreng secara berulang,
merupakan salah satu penyebab terjadinya obesitas. Perubahan
perekonomian suatu negara akan mempengaruhi perilaku diet
masyarakat, dimana semakin maju negara tersebut maka waktu
yang dimiliki masyarakatnya menjadi lebih sedikit akibat
tingginya tingkat kompetisi. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan perilaku gaya hidup menjadi tidak sehat. Berdasarkan
survei didapatkan adanya hubungan antara konsumsi makanan
cepat saji dengan kejadian obesitas. Penelitian di Amerika
mendapatkan konsumsi makanan cepat saji berkorelasi positif
terhadap obesitas dan resistensi insulin yang diamati selama 15
tahun. Individu yang mengkonsumsi makanan cepat saji lebih
dari dua kali seminggu didapatkan peningkatan 4,5 kg berat
badan dan peningkatan resistensi insulin 104% lebih besar
dibandingkan hanya satu kali seminggu.
POLA MAKAN (EATING PATTERNS)

Perbedaan pola makan menimbulkan perbedaan


pemahaman mengenai hubungan asupan nutrisi
dengan penyakit kronis termasuk obesitas.
Perubahan pola makan terutama pada anak-anak
dan remaja obes yang terjadi selama ini meliputi
makan di restoran, minum minuman ringan, ukuran
porsi makanan, jadwal dan frekuensi makan utama,
makan utama di sekolah, dan kualitas diet.
METODA DIET PADA OBESITAS
Diet pada obesitas merupakan langkah penting untuk
menurunkan berat badan, walaupun masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi berat badan. Hal ini dapat dipahami bahwa orang
obes lebih mudah mengurangi asupan makanan dibandingkan
meningkatkan aktivitas fisik. Pada dasarnya metoda diet untuk
obesitas meliputi penurunan kalori dan keseimbangan komposisi
makronutrien. Beberapa metoda diet pada obesitas meliputi :
1. Diet tinggi lemak (55-65%), diet rendah karbohidrat (<100 g
karbohidrat), diet tinggi protein (diet Atkins).
2. Diet lemak sedang (20-30%), diet defisit seimbang, diet tinggi
karbohidrat dan protein sedang (piramida makanan USDA, diet
DASH).
3. Diet rendah lemak (11-19%) dan diet sangat rendah lemak
(<10%), diet sangat tinggi karbohidrat, dan protein sedang
(diet Dean Ornishs Program for Reversing Heart Disease).
DIET DEFISIT SEIMBANG
(BALANCED DEFICIT DIETS)

Komposisi diet defisit seimbang terdiri dari bahan makanan


dan nutrisi yang seimbang, sama seperti yang
direkomendasikan untuk populasi umum untuk menjaga
kesehatan. Komposisi makronutriennya meliputi rendah lemak
(<30% kalori total), tinggi karbohidrat (>55% kalori total), cukup
protein (10-15% kalori total), dan tinggi serat (25-30 g/hari).
Sebagian besar orang obes yang sedang menurunkan berat
badan dengan mengurangi asupan 500 kkal per hari
selanjutnya akan mengkonsumsi lebih dari 1500 kkal per hari
(jumlahnya sedikit lebih banyak dari diet rendah kalori).
Namun kekurangan metoda ini, penurunan berat badan
yang diharapkan berjalan relatif lambat. Dengan asupan 1500-
1800 kkal per hari hanya mampu menurunkan berat badan
kurang dari 0,5 kg per minggu pada perempuan dan 0,5-1,0 kg
per minggu pada laki-laki.
DIET RENDAH LEMAK
(LOW FAT DIETS)

Diet rendah lemak hanya fokus pada pembatasan asupan


lemak, bukan pembatasan asupan kalori. Jenis diet ini
memiliki kandungan kalori lebih rendah dibandingkan diet
tinggi lemak. Jumlah makanan yang dikonsumsi tetap
sesuai dengan kebiasaan sehari-hari, hal ini didasarkan
pada dalam jangka pendek rasa kenyang dipengaruhi oleh
jumlah makanan dibandingkan dengan kandungan energi
dalam makanan. Mengganti asupan lemak (9 kkal/g)
dengan karbohidrat atau protein (4 kkal/g) diketahui dapat
menurunkan kalori, namun penambahan serat dan air juga
memiliki efek yang sama. Serat dan air dapat menambah
berat makanan tanpa menambah jumlah kalori. Diet
rendah lemak juga mengandung tinggi serat yang juga
diketahui menimbulkan rasa kenyang.
Penelitian Finnish Diabetes Prevention
mendapatkan diet rendah lemak dan tinggi serat
didapatkan penurunan berat badan 3,1 kg
dibandingkan 0,7 kg dengan diet lemak sedang. Diet
rendah lemak dan tinggi serat ini akan menurunkan
risiko diabetes sampai 50%. Penting untuk
diperhatikan bahwa tingkat kepatuhan menjalani diet
ini merupakan penanda asupan kalori yang rendah
dan aktivitas fisik yang cukup, walaupun penurunan
berat badan dan risiko diabetes melitus tipe 2 tidak
hanya tergantung pada pembatasan asupan lemak
saja.
DIET RENDAH KALORI
(LOW CALORIE DIETS)

Diet rendah kalori merekomendasikan asupan kalori


hanya 1000-1500 kkal per hari. Hasil penelitian
mengenai diet rendah kalori dibandingkan diet rendah
lemak selama pengamatan enam bulan didapatkan
bahwa diet rendah kalori lebih baik dibandingkan diet
rendah lemak dengan perbedaan penurunan berat
badan 1,1 kg dalam 12 bulan dan 3,7 kg dalam 18
bulan pengamatan walaupun tidak berbeda secara
signifikan. Hasil penelitian lainnya diet rendah kalori
dengan asupan lemak cukup lebih baik dibandingkan
asupan lemak terbatas dan didapatkan perbedaan
penurunan berat badan sampai 14 kg selama 14
bulan.
DIET PENGGANTI MAKAN UTAMA
(MEAL REPLACEMENT DIET)
Diet pengganti makan utama merupakan salah
satu bentuk diet rendah kalori dengan mengganti satu
atau dua kalori makan utama dengan makanan atau
minuman yang mengandung rendah kalori dan
umumnya mengandung protein tinggi dengan
karbohidrat dan lemak minimal. Pada penelitian Look
AHEAD mengenai penurunan berat badan dengan
perubahan gaya hidup meliputi diet pengganti makan
utama didapatkan 8,6% penurunan berat badan
selama 12 bulan pada orang obes. Kandungan
protein tinggi pada diet pengganti makan utama akan
menurunkan 10,7% berat badan pada orang obes
selama 12 bulan pengamatan.
DIET SANGAT RENDAH KALORI
(VERY LOW CALORIE DIETS)

Mekanisme kerja diet sangat rendah kalori sebenarnya


hampir sama dengan diet rendah kalori, perbedaanya hanya
pada jumlah asupan kalori 300-800 kkal per hari. Biasanya
bentuk diet berupa minuman atau makanan terutama protein
(70-100 g per hari) untuk menjaga massa otot seperti ikan,
daging kurus. Metoda diet ini aman jika diikuti dengan
suplemen vitamin dan mineral. Hasil meta analisis mengenai
perbandingan penurunan berat badan pada diet rendah kalori
dengan diet sangat rendah kalori didapatkan perbedaan
penurunan berat badan sangat sedikit dalam jangka waktu
lama (2-5 tahun). Penelitian lainnya membandingkan diet
rendah kalori dengan diet sangat rendah kalori selama empat
tahun didapatkan penurunan berat badan masing-masing 6,3
kg pada diet rendah kalori dan7,6 kg pada diet sangat rendah
kalori.
DIET RENDAH KARBOHIDRAT
(CARBOHYDRATE RESTRICTED DIETS)

Keberhasilan diet karbohidrat terbatas berdasarkan


perubahan rasa kenyang akibat asupan protein yang
meningkat dibandingkan makronutrien lainnya, yang
sebaliknya protein justru hanya sedikit meningkatkan
efek termogenesis. Selanjutnya, diet karbohidrat
sangat terbatas (misalnya diet Atkins) tampaknya
sangat sederhana dan mudah dilakukan. Efek ketosis
yang terjadi akibat asupan karbohidrat yang sangat
rendah tampaknya sedikit terjadi. Penelitian pada
orang obes yang dirawat mengenai diet ketogenik
tampaknya dapat menurunkan selera makan dan
menurunkan 10% asupan makanan dibandingkan diet
karbohidrat sedang dan protein tinggi.
DIET RENDAH INDEKS GLIKEMIK
(LOW GLYCEMIC INDEX DIETS)

Pada dasarnya pada makanan dengan indeks


glikemik tinggi akan menstimulasi pelepasan insulin
dengan cepat dan banyak, sehingga terjadi
penurunan kadar glukosa darah dengan cepat
sampai pada kadar glukosa sebelum makan.
Selanjutnya, hal ini menimbulkan rasa lapar yang
lebih cepat dibandingkan makanan dengan indeks
glikemik rendah. Rasa lapar yang tidak terkontrol
akan meningkatkan asupan kalori dan juga berat
badan.
PERANAN MIKRONUTRIEN, SUPLEMEN DAN
HERBAL

Saat ini jenis suplemen yang beredar sangat banyak


(hampir mencapai 50 jenis) yang diduga berperan dalam
penurunan berat badan, namun data penelitian yang
mendukung masih terbatas. Hanya kalsium dan asam
linoleat terkonjugasi (CLA) yang memiliki bukti jelas dari
hasil penelitian.

Kalsium
Peranan kalsium dalam penurunan berat badan
sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Kalsium yang
berasal dari susu dan produk olahannya serta
suplementasi kalsium berperan dalam penurunan berat
badan melalui metoda diet rendah kalori. Hasil meta
analisis mendapatkan bahwa kalsium berperan dalam
penurunan berat badan.
Suplemen dan Herbal
Suplemen asam linoleat terkonjugasi (3,2 g per hari)
diketahui dapat menurunkan berat badan 0,09 kg per
minggu dibandingkan dengan kontrol selama enam
bulan, namun penggunaannya dapat mempengaruhi
kerja insulin yang dapat menimbulkan resistensi insulin.
Pletora merupakan produk herbal yang diketahui dapat
menurunkan berat badan, namun hasil penelitian klinis
masih terbatas sehingga tingkat keamanan produk
masih belum jelas. Hasil meta analisis mengenai efek
chitosan, kromium pikolinat, epedra, glucomannan,
guar gum, hidroksimetilbutirat, psilium, piruvat dan
katekin teh hijau didapatkan belum ada bukti yang jelas
mengenai manfaat produk herbal tersebut sebagai
suplemen untuk menurunkan berat badan.

Anda mungkin juga menyukai