Proposal penelitian
Diajukan Untuk Menyusun Skripsi Sebagai persyaratan
Guna Mencapai Gelar Sarjana Gizi (S. Gz)
Banjarbaru,.................................
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Yulianti , S.Si.T
NIK : 113071912092
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Banjarbaru, ...................................
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Yulianti, S.Si.T
NIK : 113071912092
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dimudahkan
dalam menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan,
sikap, pekerjaan dan teknik menyusui terhadap pemberian asi eksklusif di
wilayah kerja puskesmas banjarbaru”. Tugas akhir ini disusun dan dibuat dalam
rangka memenuhi salah satu persyaratan tugas akhir untuk menyelesaikan
pendidikan pada program pendidikan S1 Program Studi Gizi di STIKes Husada
Borneo Banjarbaru.
Proposal ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Ibu
Nany Suryani, S.Gz., M.Biomed selaku pembimbing utama yang telah banyak
membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan Ibu Yulianti, S.Si.T
selaku pembimbing pendamping yang telah banyak memberikan masukan dan
saran dalam penyusunan proposal ini tanpa adanya bantuan dari pembimbing
proposal ini tidak dapat terselesaikan dengan baik, serta ucapan terima kasih
kepada ibu Siti Aisyah Solechah, SKG, M.Si selaku penguji yang telah
membarikan masukan, saran dan nasehat untuk menyelesaikan proposal ini dan
tidak lupa saya mengucapkan terimka kasih sebesar-besarnya pada :
1. Ibu Hj. Nor Wahidah, S.SiT., M.Kes selaku Pembina Yayasan Husada
Borneo.
2. Bapak Dr. H. Suharto, SE. MM selaku Ketua Yayasan Husada Borneo.
3. Ibu Faizah Wardhina, S.SiT., M.Kes Ketua STIKes Husada Borneo
Banjarbaru yang memberi izin untuk melakukan penelitian.
4. Ibu Nany Suryani, S.Gz., M.Biomed selaku Ketua Program Studi S1 Gizi
STIKes Husada Borneo Banjarbaru yang banyak memberikan saya ilmu
pengetahuan dan pengalaman di kampus STIKes Husada Borneo
Banjarbaru.
5. Bapak dan ibu dosen mata kuliah yang telah memberi materi kuliah kepada
saya dan teman-teman dan membantu saya dalam pembuatan tugas akhir
ini.
6. Seluruh Pegawai STIKes Husada Borneo Banjarbaru yang telah membantu
dalam pembuatan izin proposal penelitian ini.
vi
7. Kedua orang tua saya Bapak Fakhrurrazi dan Ibu Ainun Jariah yang telah
memberikan dukungan baik moral maupun materil dengan tulus ikhlas dan
mencurahkan segala kasih sayang dan semangat yang tiada hentinya.
8. Teman – Teman Mahasiswa/i STIKes Husada Borneo Banjarbaru angkatan
2017 yang telah banyak membantu dan memberikan saran untuk kelancaran
penulisan tugas akhir ini.
9. Sahabat – sahabat Saya Siti Rahmah, Fatmala, Nurliana Permata Sari,
Andriyanti, Rica Purnama, Noor Mahmudah, Khairini Anizah, Yuliatil Lail,
Normaida Nia Agustina, Sri Hilma Hidayati, Wida Wati, Hesty Yolanda Sari,
Jauhairiyah yang telah memberikan dukungan, bantuan dan memberikan
semangat dalam menyelesaikan proposal ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal saya yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan atas segala amal
yang telah diberikan. Saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan penulisan tugas akhir ini sangat diharapkan. Semoga proposal ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi pedoman dalam
melakukan penelitian lain dan selanjutnya.
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER.................................................................................... i
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................. vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 5
1.5 Keasliaan Penelitian............................................................................. 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori...................................................................................... 8
2.1.1 Air Susu Ibu Ekskusif (Asi Eksklusif)................................................. 8
2.1.2 Pengetahuan.................................................................................... 20
2.1.3 Sikap............................................................................................... 20
2.1.4 Pekerjaan........................................................................................ 21
2.1.5 Teknik Menyusui.............................................................................. 21
2.2 Keragka Konsep................................................................................. 23
2.3 Hipotesis............................................................................................. 23
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian......................................................................... 25
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 25
3.3 Subyek Penelitian............................................................................... 25
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional....................................... 25
3.5 Instrumen Penelitian........................................................................... 27
3.6 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 27
viii
3.7 Analisa Data........................................................................................ 28
3.8 Prosedur Penelitian.............................................................................28
3.9 Jadwal Penelitian................................................................................29
3.10 Anggaran Penelitian.......................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 31
LAMPIRAN................................................................................................ 34
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
kandungan gizi dalam ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf
otak yang dapat meningkatkan perkembangan bayi.
Menyusui adalah suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak
berhasil menyusui dengan semestinya, oleh karena itu ibu-ibu memerlukan
bantuan agar proses menyusui dapat berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan
ibu-ibu antara lain ibu merasa ASInya tidak mencukupi atau ASInya tidak keluar
pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan
karena ibu tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk bayinya,
disamping informasi tentang cara-cara menyusui yang baik dan benar belum
menjangkau sebagian besar ibu-ibu (Depkes, 2008).
Beberapa hal yang menghambat pemberian ASI eksklusif diantaranya
adalah rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI
dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan
dukungan dari petugas kesehatan, faktor sosial budaya, gencarnya pemasaran
susu formula, dan faktor ibu yang bekerja (Dinkes, 2008).
Kegagalan dalam proses menyusui disebabkan karena timbulnya
beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun bayi. Pada sebagian ibu
yang tidak paham tentang cara menyusui yang benar, kegagalan menyusui
sering dianggap sebagai problem pada anaknya saja. Selain itu ibu sering
mengeluh bayinya sering menangis atau “menolak” menyusu, dan sebagainya
yang sering diartikan bahwa ASI nya tidak cukup, atau ASI nya tidak enak, tidak
baik sehingga sering menyebabkan diambilnya keputusan untuk menghentikan
menyusui. Masalah dalam menyusui pada bayi yaitu sering menjadi “bingung
puting” atau sering menangis, BB bayi turun, bahkan bisa menyebabkan bayi
kuning (ikterik) karena bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup (Suradi dan
Hesti, 2004).
Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi atau dapat
disimpulkan bahwa prilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh
pengetahuan orang tersebut. Rendahnya pengetahuan tentang ASI eksklusif
berdampak buruk terhadap perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif untuk
bayinya (Notoatmodjo, S,2007). Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, salah satunya kurang
memadainya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI yang menjadikan
penyebab atau masalah dalam peningkatan pemberian ASI (Roesli, Utami,
3
2005). Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang pentingnya pemberian ASI
ekslusif cenderung memiliki prilaku yang kurang baik dalam pemberian ASI
eksklusif dan beranggapan makanan pengganti ASI (susu formula) dapat
membantu ibu dan bayinya, sehingga ibu tidak memberikan ASI secara ekslusif
kepada bayinya (Purwanti, 2004)
Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau pengalaman,
penyuluhan tentang ASI dan seluk beluknya dari orang lain, maupun dari buku-
buku bacaan dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut harus
menyusui. Sikap seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan yang dipunyainya
dan ia akan memberikan sikap negatif terhadap ASI, jika pengetahuan tentang
hal itu kurang (Sri Haryati, 2006).
Ibu yang berhasil menyusui anak sebelumnya dengan pengetahuan dan
pengalaman cara pemberian ASI secara baik dan benar akan menunjang laktasi
berikutnya. Sebaliknya, kegagalan menyusui pada masa lalu akan
mempengaruhi sikap seorang ibu terhadap penyusuan sekarang. Dalam hal ini
perlu ditumbuhkan motivasi dalam diri ibu dalam menyusui anaknya.
Pengalaman masa kanak-kanak, pengetahuan tentang ASI, nasehat,
penyuluhan, bacaan, pandangan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat akan
membentuk sikap ibu yang positif terhadap menyusui (Depkes RI, 1994).
Ibu bekerja tidak terlalu memperhatikan perawatan terhadap bayinya dan
kurang sabar dalam menyusui bayinya sehingga kegagalan dalam proses
menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah
pada ibu maupun bayi. (Suradi dan Hesti ,2004) Pada ibu yang bekerja, sewaktu
masa cuti hamil atau melahirkan mengakibatkan sebelum masa pemberian ASI
eksklusif berakhir sudah harus kembali bekerja. Hal ini menggangu upaya
pemberian ASI eksklusif. Selain gencarnya promosi susu formula dan kebiasaan
memberikan makanan atau minuman secara dini pada sebagian masyarakat
menjadi pemicu kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif (Kompas, 2003).
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perletakan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Untuk mencapai
keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik
menyusui yang benar. Indikator dalam proses menyusui yang efektif meliputi
posisi ibu dan bayi yang benar (body position), perlekatan bayi yang tepat (latch),
keefektifan hisapan bayi pada payudara (effective sucking). Teknik menyusui
4
8
9
l. Emosi
Pada saat disusui, bayi berada dalam dalam dekapan ibu. Hal ini akan
merangsang terbentuknya “Emotional intelligence / IE” (kecerdasan secara
emosional).
merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada buah hatinya. Doa dan
harapan yang didengungkan di telinga bayi selama proses menyusui akan
mengasah kecerdasan spiritual anak (Maryunani, 2012).
2. Manfaat Memberikan ASI untuk ibu
a. ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu
Dengan memberikan ASI eksklusif berat badan ibu yang bertambah selama
hamil, akan segera kembali mendekati berat semula. Naiknya hormon
oksitosin waktu menyusui menyebabkan kontraksi pada otot polos dan
memberikan ASI membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum
hamil. Berbagai kegiatan seperti mengendong bayi, memberi makan,
mengajak bermain merupakan kegiatan yang dapat menurunkan berat badan.
Dengan demikian, menyusui dapat membakar kalori sehingga membantu
penurunan berat badan lebih cepat.
b. Mengurangi resiko anemia
Pada saat memberikan ASI resiko perdarahan setelah bersalin akan
berkurang. Naiknya kadar hormon oksitosin selama menyusui akan
menyebabkan semua otot polos berkontraksi, kontraksi mengakibatkan uterus
mengecil sekaligus menghentikan perdarahan. Perdarahan yang berlangsung
dalam tenggang waktu lama merupakan salah satu penyebab anemia.
Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi
rahim yang dapat mengurangi resiko perdarahan.
c. Mencegah kanker
Pada saat menyusui hormon estrogen mengalami penurunan, sementara
tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan hal inilah
yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.
d. Manfaat ekonomis
1. Dengan menyusui, ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu /
suplemen bagi bayi.
10
1. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung
siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
tengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
2. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan.
3. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
4. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
5. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
d. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari
menekan payudara bagian atas aerola
g. Usahakan sebagian besar aerola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga
puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI
keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah aerola.
h. Setelah bayi menghisap payudara tidak perlu dipegang atau di sanggah lagi.
l. Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung
supaya bayi tidak muntah setelah menyusui dengan cara sebagai berikut :
1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya di tepuk perlahan – lahan.
2. Dengan cara menelungkupkan bayi di atas pangkuan ibu, lalu usap-usap
punggung bayi sampai bayi bersendawa.
Berikut formulir ringkasan lima kunci pokok untuk menilai proses menyusui
ibu dan bayi berjalan dengan baik yang disingkat dengan BREAST yaitu body
position (posisi badan), response (respon), emotional bonding (ikatan emosi),
anatomy (anatomi), sucking (menghisap) dan time (waktu) dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Lima kunci pokok menilai proses menyusui ibu dan bayi berjalan dengan baik
Tanda-tanda bahwa Tanda-tanda kemungkinan
pemberian ASI berjalan adanya kesulitan
dengan baik
F. Posisi Menyusui
Agar proses menyusui berjalan dengan lancar, maka seorang ibu harus
mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu
ke bayi secara efektif. Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi menyusui
dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat. Posisi yang nyaman untuk
menyusui sangat penting. Ada banyak cara untuk memposisikan diri dan bayi
selama proses menyusui berlangsung.
Sebelum ibu menyusui ibu harus mengetahui bagaimana memegang bayi. Dalam
memegang bayi pastikan ibu melakukan 4 butir kunci sebagai berikut :
a. Kepala bayi dan badan bayi harus dalam satu garis yaitu, bayi tidak dapat
menghisap dengan mudah apabila kepalanya bergeser atau
melengkung.Muka bayi menghadap payudara dengan hidung menghadap
puting yaitu seluruh badan bayi menghadap badan ibu. Posisi ini yang terbaik
untuk bayi, untuk menghisap payudara, karena sebagian puting sedikit
mengarah ke bawah.
c. Ibu harus memegang bayi dekat pada ibu.
15
d. Apabila bayi baru lahir, ibu harus menopang bokong bukan hanya kepala dan
bahu merupakan hal yang penting untuk bayi baru lahir. Untuk bayi lebih
besar menopang bagian atas tubuhnya biasanya cukup.
Ada beberapa posisi menyusui yaitu Posisi menggendong (The cradle hold),
posisi menggendong menyilang (cross cradle hold), posisi mengepit (football),
posisi berbaring miring, posisi menyusui dengan kondisi khusus sebagai berikut:
1. Posisi Mengendong (The Cradle Hold)
Posisi ini disebut juga dengan posisi menyusui klasik. Posisi ini sangat baik untuk
bayi yang baru lahir secara persalinan normal. Adapun cara menyusui dengan
posisi Madonna (mengendong) :
a. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi ditidurkan diatas
pangkuan ibu.
b. Bayi dipegang satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi diletakan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
c. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu didepan.
d. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
e. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Posisi menyusui menggendong
a. Pada posisi ini tidak menyangga kepala bayi dengan lekuk siku, melainkan
dengan telapak tangan.
b. Jika menyusui pada payudara kanan maka menggunakan tangan kiri untuk
memegang bayi.
c. Peluk bayi sehingga kepala, dada dan perut bayi menghadap ibu.
d. Lalu arahkan mulutnya ke puting susu dengan ibu jari dan tangan ibu
dibelakang kepala dan bawah telinga bayi.
e. Ibu menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara jika
diperlukan.
Posisi Mengendong Menyilang
FAKTOR PENDUKUNG
FAKTOR PENGUAT
- Penyuluhan Petugas
- Pendorong Persalinan
25
26
Variabel
Independent
Pengetahuan Kemampuan Kuesioner Baik (76%- Ordinal
responden untuk 100%)
menjawab dengan Cukup (56%-
benar tentang ASI 75%)
eksklusif Kurang (≤55%)
Variabel
Dependent
Pemberian ASI Perilaku ibu dalam Kuesioner -Memberikan Nominal
27
Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi gambaran umum wilayah
kerja puskesmas sungai ulin banjarbaru dan data jumlah bayi 0-6 bulan
3.7 Analisis data
Analisis Multivariat
Aanalisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan lebih dari
satu variabel independen dengan satu variabel dependen
(Notoatmodjo, 2012). Sehingga dapat diketahui secara bersamaan
28
Persiapan: 4 5 6 7 3 4 5 6 7
Pengajuan judul
Persetujuan judul
Survey pendahuluan
Konsultasi
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Perbaikan
Pelaksanaan penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisa data
Penyusunan skripsi
Perbaikan Skripsi
Pengumpulan Skripsi
1. Persiapan:
a. Pengetikan proposal Rp. 150.000
b. Penjilidan Rp. 20.000
c. Penggandaan Rp. 100.000
d. Transportasi Rp. 100.000
2. Pelaksanaan:
a. Pengumpulan data Rp. 400.000
b. Pengolahan data Rp. 100.000
3. Penyusunan skripsi:
a. Pengetikan Rp. 250.000
b. Penjilidan Rp. 60.000
c. Penggandaan Rp. 250.000
d. Transportasi Rp. 100.000
4. Lain-lain Rp. 300.000
Total Pengeluaran Rp. 1.830.000
DAFTAR PUSTAKA
31
Departemen Kesehatan RI. 2002. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi Ibu
Hamil dan Menyusui. Jakarta: Depkes RI
Giriwijoyo, H. Y. S., Sidik, D. Z. (2014). Manfaat ASI Eksklusif untuk Buah Hati
Anda. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Harnowo. (2012). Hanya 33,6% Bayi Di Indonesia yang Dapat ASI Eksklusif,.
Sumber : www.detikhealth.com
Maryunani, 2012 Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi.
Jakarta : CV. Trans Info Media.
Mubarak, W.I., 2007, Promosi kesehatan sebuah proses belajar mengajar dalam
Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Mulyani N.S. 2015. ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Cetakan ke 2. Yogyakarta :
Nuha Medika
Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif, Pustaka Bunda,
Jakarta
Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta: Trubus Agriwidya
Roesli, Utami. 2004. ASI Eksklusif. Edisi II. Jakarta : Trubus Agrunday
Saleha, S, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Suharyono, Rulina Suradi, dkk. 1992. ASI Tinjauan dari Beberapa Aspek.
Jakarta: Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia
34
35
IV. Pekerjaan
Tidak Bekerja
Bekerja : Wiraswasta
Buruh
PNS
Lainnya..........
V. Teknik Menyusui
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Air susu ibu merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi
2. Air susu ibu eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan
kepada bayi sejak di lahirkan selama 6 (enam) bulan
3. Cara menyusui bayi yang benar yaitu harus menyusui
bergantian diantara kedua payudara
4. Pemberian ASI sangat penting bagi bayi
5. ASI dapat melindungi bayi dari suatu penyakit
6. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit
Nama : .........................................................................................................................................
NIM : .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Nama : .........................................................................................................................................
NIM : .........................................................................................................................................
41
.........................................................................................................................................