Proposal penelitian
Diajukan Untuk Menyusun Skripsi Sebagai persyaratan
Guna Mencapai Gelar Sarjana Gizi (S. Gz)
Banjarbaru,.................................
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Yulianti , S.Si.T
NIK : 113071912092
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Banjarbaru, ...................................
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Yulianti, S.Si.T
NIK : 113071912092
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dimudahkan
dalam menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan,
sikap, pekerjaan dan teknik menyusui terhadap pemberian asi eksklusif di
wilayah kerja puskesmas sungai ulin banjarbaru”. Tugas akhir ini disusun dan
dibuat dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan tugas akhir untuk
menyelesaikan pendidikan pada program pendidikan S1 Program Studi Gizi di
STIKes Husada Borneo Banjarbaru.
Proposal ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Ibu
Nany Suryani, S.Gz., M.Biomed selaku pembimbing utama yang telah banyak
membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan Ibu Yulianti, S.Si.T
selaku pembimbing pendamping yang telah banyak memberikan masukan dan
saran dalam penyusunan proposal ini tanpa adanya bantuan dari pembimbing
proposal ini tidak dapat terselesaikan dengan baik, serta ucapan terima kasih
kepada ibu Siti Aisyah Solechah, SKG, M.Si selaku penguji yang telah
membarikan masukan, saran dan nasehat untuk menyelesaikan proposal ini dan
tidak lupa saya mengucapkan terimka kasih sebesar-besarnya pada :
1. Ibu Hj. Nor Wahidah, S.SiT., M.Kes selaku Pembina Yayasan Husada
Borneo.
2. Bapak Dr. H. Suharto, SE. MM selaku Ketua Yayasan Husada Borneo.
3. Ibu Faizah Wardhina, S.SiT., M.Kes Ketua STIKes Husada Borneo
Banjarbaru yang memberi izin untuk melakukan penelitian.
4. Ibu Nany Suryani, S.Gz., M.Biomed selaku Ketua Program Studi S1 Gizi
STIKes Husada Borneo Banjarbaru yang banyak memberikan saya ilmu
pengetahuan dan pengalaman di kampus STIKes Husada Borneo
Banjarbaru.
5. Bapak dan ibu dosen mata kuliah yang telah memberi materi kuliah kepada
saya dan teman-teman dan membantu saya dalam pembuatan tugas akhir
ini.
v
6. Seluruh Pegawai STIKes Husada Borneo Banjarbaru yang telah membantu
dalam pembuatan izin proposal penelitian ini.
7. Kedua orang tua saya Bapak Fakhrurrazi dan Ibu Ainun Jariah yang telah
memberikan dukungan baik moral maupun materil dengan tulus ikhlas dan
mencurahkan segala kasih sayang dan semangat yang tiada hentinya.
8. Teman – Teman Mahasiswa/i STIKes Husada Borneo Banjarbaru angkatan
2017 yang telah banyak membantu dan memberikan saran untuk kelancaran
penulisan tugas akhir ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal saya yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan atas segala amal yang
telah diberikan. Saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
penulisan tugas akhir ini sangat diharapkan. Semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi pedoman dalam melakukan
penelitian lain dan selanjutnya.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER.................................................................................... i
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................. vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 5
1.5 Keasliaan Penelitian............................................................................. 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori...................................................................................... 8
2.1.1 Air Susu Ibu Ekskusif (Asi Eksklusif)................................................. 8
2.1.2 Pengetahuan.................................................................................... 20
2.1.3 Sikap............................................................................................... 20
2.1.4 Pekerjaan........................................................................................ 21
2.1.5 Teknik Menyusui.............................................................................. 21
2.2 Keragka Konsep................................................................................. 23
2.3 Hipotesis............................................................................................. 23
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian......................................................................... 25
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 25
3.3 Subyek Penelitian............................................................................... 25
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional....................................... 25
3.5 Instrumen Penelitian........................................................................... 27
3.6 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 27
vii
3.7 Analisa Data........................................................................................ 28
3.8 Prosedur Penelitian.............................................................................28
3.9 Jadwal Penelitian.................................................................................31
3.10 Anggaran Penelitian.......................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 33
LAMPIRAN................................................................................................ 34
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Menyusui adalah suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil
menyusui dengan semestinya, oleh karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar
proses menyusui dapat berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan ibu-ibu
antara lain ibu merasa ASInya tidak mencukupi atau ASInya tidak keluar pada
hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan karena
ibu tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk bayinya, disamping
informasi tentang cara-cara menyusui yang baik dan benar belum menjangkau
sebagian besar ibu-ibu (Depkes, 2008).
Beberapa hal yang menghambat pemberian ASI eksklusif diantaranya
adalah rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI
dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan
dukungan dari petugas kesehatan, faktor sosial budaya, gencarnya pemasaran
susu formula, dan faktor ibu yang bekerja (Dinkes, 2008).
Kegagalan dalam proses menyusui disebabkan karena timbulnya beberapa
masalah, baik masalah pada ibu maupun bayi. Pada sebagian ibu yang tidak
paham tentang cara menyusui yang benar, kegagalan menyusui sering dianggap
sebagai problem pada anaknya saja. Selain itu ibu sering mengeluh bayinya
sering menangis atau “menolak” menyusu, dan sebagainya yang sering diartikan
bahwa ASI nya tidak cukup, atau ASI nya tidak enak, tidak baik sehingga sering
menyebabkan diambilnya keputusan untuk menghentikan menyusui. Masalah
dalam menyusui pada bayi yaitu sering menjadi “bingung puting” atau sering
menangis, BB bayi turun, bahkan bisa menyebabkan bayi kuning (ikterik) karena
bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup (Suradi dan Hesti, 2004).
Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi atau dapat
disimpulkan bahwa prilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh
pengetahuan orang tersebut. Rendahnya pengetahuan tentang ASI eksklusif
berdampak buruk terhadap perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif untuk
bayinya (Notoatmodjo, S,2007). Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, salah satunya kurang
memadainya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI yang menjadikan
penyebab atau masalah dalam peningkatan pemberian ASI (Roesli, Utami,
2005). Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang pentingnya pemberian ASI
ekslusif cenderung memiliki prilaku yang kurang baik dalam pemberian ASI
eksklusif dan beranggapan makanan pengganti ASI (susu formula) dapat
3
membantu ibu dan bayinya, sehingga ibu tidak memberikan ASI secara ekslusif
kepada bayinya (Purwanti, 2004)
Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau pengalaman,
penyuluhan tentang ASI dan seluk beluknya dari orang lain, maupun dari buku-
buku bacaan dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut harus
menyusui. Sikap seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan yang dipunyainya
dan ia akan memberikan sikap negatif terhadap ASI, jika pengetahuan tentang
hal itu kurang (Sri Haryati, 2006).
Ibu yang berhasil menyusui anak sebelumnya dengan pengetahuan dan
pengalaman cara pemberian ASI secara baik dan benar akan menunjang laktasi
berikutnya. Sebaliknya, kegagalan menyusui pada masa lalu akan
mempengaruhi sikap seorang ibu terhadap penyusuan sekarang. Dalam hal ini
perlu ditumbuhkan motivasi dalam diri ibu dalam menyusui anaknya.
Pengalaman masa kanak-kanak, pengetahuan tentang ASI, nasehat,
penyuluhan, bacaan, pandangan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat akan
membentuk sikap ibu yang positif terhadap menyusui (Depkes RI, 1994).
Ibu bekerja tidak terlalu memperhatikan perawatan terhadap bayinya dan
kurang sabar dalam menyusui bayinya sehingga kegagalan dalam proses
menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah
pada ibu maupun bayi. (Suradi dan Hesti ,2004) Pada ibu yang bekerja, sewaktu
masa cuti hamil atau melahirkan mengakibatkan sebelum masa pemberian ASI
eksklusif berakhir sudah harus kembali bekerja. Hal ini menggangu upaya
pemberian ASI eksklusif. Selain gencarnya promosi susu formula dan kebiasaan
memberikan makanan atau minuman secara dini pada sebagian masyarakat
menjadi pemicu kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif (Kompas, 2003).
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perletakan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Untuk mencapai
keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik
menyusui yang benar. Indikator dalam proses menyusui yang efektif meliputi
posisi ibu dan bayi yang benar (body position), perlekatan bayi yang tepat (latch),
keefektifan hisapan bayi pada payudara (effective sucking). Teknik menyusui
yang benar akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal sehingga
keberhasilan menyusui bisa tercapai sedangkan menyusui dengan teknik yang
salah menimbulkan masalah seperti bayi dapat mengalami regurgitasi, puting
4
susu menjadi lecet sehingga ASI tidak keluar secara optimal sehingga
mempengaruhi produksi ASI hal ini meyebabkan kebutuhan ASI bayi tidak
tercukupi (Mulyani, 2015).
Meyusui degan teknik yang kurang baik menimbulkan masalah seperti puting
susu lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI selanjutnya enggan menyusu. Hal ini menyebabkan kebutuhan ASI bayi
tidak mencukupi. Menurut Riksani dengan teknik menyusui yang benar akkan
mendorong keluarnya ASI secara maksimal sehingga keberhasilan meyusui bisa
tercapai (Rinata, 2016).
Menurut data dinas kesehatan untuk wilayah banjarbaru tahun 2019, untuk
wilayah kerja puskesmas sungai ulin menempati urutan terendah dari 9
puskesmas yang ada di wilayah banjarbaru dengan jumlah ibu menyusui yang
memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya sampai dengan 6 bulan di wilayah
kerja puskesmas sungai ulin 18,44%, puskesmas cempaka 40,77%, puskesmas
guntung manggis 41,91%, puskesmas landasan ulin 47,35%, puskesmas liang
anggang 47,65%, puskesmas banjarbaru utara 57,17%, puskesmas guntung
payung 58,05%, puskesmas banjabaru selatan 60,41%, puskesmas sungai
besar 64,49%. (Dinas Kesehatan Banjarbaru, 2019).
Berdasrkan latar belakang di atas penulis ingin meneliti tentang hubungan
pengetahuan, sikap, pekerjaan dan teknik menyusui terhadap pemberian asi
eksklusif di wilayah kerja puskesmas sungai ulin banjarbaru. Hal ini didasari fakta
bahwa proporsi pemebrian ASI eksklusif pada bayi umur nol sampai enam bulan
di wilayah kerja puskesmas sungai ulin banjarbaru pada tahun 2019 masih
sangat rendah yaitu 18,44%. (Dinas Kesehatan Banjarbaru, 2019).
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu Apakah ada hubungan pengetahuan,
sikap, pekerjaan dan teknik menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif di
wilayah kerja puskesmas sungai ulin banjarbaru?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, pekerjaan dan teknik
menyusui terhadap pemberiaan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas sungai
ulin banjarbaru?
5
9
10
networking (hubungan) antara ibu dan bayi yang terjadi melalui suara, tatapan
mata, detak jantung, elusan, pancaran dan rasa ASI.
l. Emosi
Pada saat disusui, bayi berada dalam dalam dekapan ibu. Hal ini akan
merangsang terbentuknya “Emotional intelligence / IE” (kecerdasan secara
emosional). merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada buah hatinya.
Doa dan harapan yang didengungkan di telinga bayi selama proses menyusui
akan mengasah kecerdasan spiritual anak (Maryunani, 2012).
2. Manfaat Memberikan ASI untuk ibu
a. ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu
Dengan memberikan ASI eksklusif berat badan ibu yang bertambah selama
hamil, akan segera kembali mendekati berat semula. Naiknya hormon
oksitosin waktu menyusui menyebabkan kontraksi pada otot polos dan
memberikan ASI membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum
hamil. Berbagai kegiatan seperti mengendong bayi, memberi makan,
mengajak bermain merupakan kegiatan yang dapat menurunkan berat badan.
Dengan demikian, menyusui dapat membakar kalori sehingga membantu
penurunan berat badan lebih cepat.
b. Mengurangi resiko anemia
Pada saat memberikan ASI resiko perdarahan setelah bersalin akan
berkurang. Naiknya kadar hormon oksitosin selama menyusui akan
menyebabkan semua otot polos berkontraksi, kontraksi mengakibatkan uterus
mengecil sekaligus menghentikan perdarahan. Perdarahan yang berlangsung
dalam tenggang waktu lama merupakan salah satu penyebab anemia.
Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi
rahim yang dapat mengurangi resiko perdarahan.
c. Mencegah kanker
Pada saat menyusui hormon estrogen mengalami penurunan, sementara
tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan hal inilah
yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.
d. Manfaat ekonomis
1. Dengan menyusui, ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu /
suplemen bagi bayi.
11
1. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung
siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
tengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
2. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan.
3. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
4. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
5. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
d. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari
menekan payudara bagian atas aerola
g. Usahakan sebagian besar aerola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga
puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI
keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah aerola.
h. Setelah bayi menghisap payudara tidak perlu dipegang atau di sanggah lagi.
l. Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung
supaya bayi tidak muntah setelah menyusui dengan cara sebagai berikut :
1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya di tepuk perlahan – lahan.
2. Dengan cara menelungkupkan bayi di atas pangkuan ibu, lalu usap-usap
punggung bayi sampai bayi bersendawa.
Berikut formulir ringkasan lima kunci pokok untuk menilai proses menyusui
ibu dan bayi berjalan dengan baik yang disingkat dengan BREAST yaitu body
position (posisi badan), response (respon), emotional bonding (ikatan emosi),
anatomy (anatomi), sucking (menghisap) dan time (waktu) dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Lima kunci pokok menilai proses menyusui ibu dan bayi berjalan dengan baik
Tanda-tanda bahwa Tanda-tanda kemungkinan
pemberian ASI berjalan adanya kesulitan
dengan baik
F. Posisi Menyusui
Agar proses menyusui berjalan dengan lancar, maka seorang ibu harus
mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu
ke bayi secara efektif. Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi menyusui
dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat. Posisi yang nyaman untuk
menyusui sangat penting. Ada banyak cara untuk memposisikan diri dan bayi
selama proses menyusui berlangsung.
Sebelum ibu menyusui ibu harus mengetahui bagaimana memegang bayi. Dalam
memegang bayi pastikan ibu melakukan 4 butir kunci sebagai berikut :
a. Kepala bayi dan badan bayi harus dalam satu garis yaitu, bayi tidak dapat
menghisap dengan mudah apabila kepalanya bergeser atau melengkung.Muka
bayi menghadap payudara dengan hidung menghadap puting yaitu seluruh
badan bayi menghadap badan ibu. Posisi ini yang terbaik untuk bayi, untuk
menghisap payudara, karena sebagian puting sedikit mengarah ke bawah.
b. Ibu harus memegang bayi dekat pada ibu.
16
c. Apabila bayi baru lahir, ibu harus menopang bokong bukan hanya kepala dan
bahu merupakan hal yang penting untuk bayi baru lahir. Untuk bayi lebih besar
menopang bagian atas tubuhnya biasanya cukup.
Ada beberapa posisi menyusui yaitu Posisi menggendong (The cradle hold),
posisi menggendong menyilang (cross cradle hold), posisi mengepit (football),
posisi berbaring miring, posisi menyusui dengan kondisi khusus sebagai berikut:
1.) Posisi Mengendong (The Cradle Hold)
Posisi ini disebut juga dengan posisi menyusui klasik. Posisi ini sangat baik
untuk bayi yang baru lahir secara persalinan normal. Adapun cara menyusui
dengan posisi Madonna (mengendong) :
a. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi ditidurkan diatas
pangkuan ibu.
b. Bayi dipegang satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi diletakan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
c. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu didepan.
d. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
e. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Posisi menyusui menggendong
a. Pada posisi ini tidak menyangga kepala bayi dengan lekuk siku, melainkan
dengan telapak tangan.
b. Jika menyusui pada payudara kanan maka menggunakan tangan kiri untuk
memegang bayi.
c. Peluk bayi sehingga kepala, dada dan perut bayi menghadap ibu.
d. Lalu arahkan mulutnya ke puting susu dengan ibu jari dan tangan ibu
dibelakang kepala dan bawah telinga bayi.
e. Ibu menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara jika
diperlukan.
Posisi Mengendong Menyilang
ibu lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui sehingga bayi tersebut jarang
menyusu. Enggan menyusui akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Namun sering
kali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan tentang
menyusui yang baik dan yang benar (Utami Roesli, 2005)
23
FAKTOR PENDUKUNG
FAKTOR PENGUAT
- Penyuluhan Petugas
- Pendorong Persalinan
25
26
Variabel
Independent
Pengetahuan Kemampuan Kuesioner Baik (76%- Ordinal
responden untuk 100%)
menjawab dengan Cukup (56%-
benar tentang ASI 75%)
eksklusif Kurang (≤55%)
Variabel
Dependent
Pemberian ASI Perilaku ibu dalam Kuesioner -Memberikan Nominal
eksklusif memberikan ASI saja ASI
pada bayi mulai saat -Tidak
lahir sampai bayi memberikan ASI
berusia 6 bulan
tanpa diberikan
makanan atau
minuman lain,
kecuali; obat, vitamin
dan mineral tetes.
1. Kuesioner
Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data
(Soekidjo Notoatmodjo, 2002). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah
tersusun dengan baik, sudah matang, dimana interviewer tinggal memberikan
jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Soekidjo Notoatmodjo,
2002). Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap,
pekerjaan dan teknik menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif. (Tri Hartatik,
2009)
2. Informed Consent
Berupa lembar persetujuan menjadi responden atau subjek dalam
penelitian. Melalui informed consent ini menandakan bahwa responden bersedia
menjadi subjek penelitian tanpa suatu paksaan dari pihak manapun dan bersedia
menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu
data primer dan data sekunder.
Data Primer
Data Primer dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, sikap, pekerjaan dan
teknik menyusui tentang ASI, serta pemberian ASI eksklusif. Data primer
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara kuesioner. Wawancara ini
dilakukan langsung dengan ibu-ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan
Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi gambaran umum wilayah kerja
puskesmas sungai ulin banjarbaru dan data jumlah bayi 0-6 bulan
3.7 Analisis data
1. Analisis data
Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel dalam penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini
meliputi umur, pekerjaan.
Analisis Bivariat
28
1) Pengetahuan
29
4 5 6 7 3 4 5 6 7
Persiapan
Pengajuan jduul X
Persetujuan judul X
Survey pendahuluan x
Konsultasi x
Penyusunan proposal x
Seminar proposal X
Perbaikan X
Pelaksanaan
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisa data
Penyusunan skripsi
Seminar Hasil Penelitian
Perbaikan Skripsi
Pengumpulan Skripsi
32
1. Persiapan:
a. Pengetikan proposal Rp. 150.000
b. Penjilidan Rp. 20.000
c. Penggandaan Rp. 100.000
d. Transportasi Rp. 100.000
2. Pelaksanaan:
a. Pengumpulan data Rp. 400.000
b. Pengolahan data Rp. 100.000
3. Penyusunan skripsi:
a. Pengetikan Rp. 250.000
b. Penjilidan Rp. 60.000
c. Penggandaan Rp. 250.000
d. Transportasi Rp. 100.000
4. Lain-lain Rp. 300.000
Total Pengeluaran Rp. 1.830.000
DAFTAR PUSTAKA
33
Departemen Kesehatan RI. 2002. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi Ibu
Hamil dan Menyusui. Jakarta: Depkes RI
Giriwijoyo, H. Y. S., Sidik, D. Z. (2014). Manfaat ASI Eksklusif untuk Buah Hati
Anda. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Harnowo. (2012). Hanya 33,6% Bayi Di Indonesia yang Dapat ASI Eksklusif,.
Sumber : www.detikhealth.com
Maryunani, 2012 Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi.
Jakarta : CV. Trans Info Media.
34
Mubarak, W.I., 2007, Promosi kesehatan sebuah proses belajar mengajar dalam
Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Mulyani N.S. 2015. ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Cetakan ke 2. Yogyakarta :
Nuha Medika
Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif, Pustaka Bunda,
Jakarta
Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta: Trubus Agriwidya
Roesli, Utami. 2004. ASI Eksklusif. Edisi II. Jakarta : Trubus Agrunday
Saleha, S, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
35
Suharyono, Rulina Suradi, dkk. 1992. ASI Tinjauan dari Beberapa Aspek.
Jakarta: Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia
36
37
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Sri Yunita dengan judul “hubungan pengetahuan, sikap,
pekerjaan dan teknik menyusui terhadap pemberian asi eksklusif”.Saya
memutuskan setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Bila selama penelitian ini saya
ingin mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu
tanpa sanksi apapun.
Banjarbaru, .................................2020
Saksi Responden
(............................................) (............................................)
Mengetahui,
Ketua Pelaksana Penelitian
(............................................)
39
Tidak Bekerja
Bekerja : Wiraswasta
Buruh
PNS
Lainnya..........
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Air susu ibu merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi
2. Air susu ibu eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan
kepada bayi sejak di lahirkan selama 6 (enam) bulan
3. Cara menyusui bayi yang benar yaitu harus menyusui
bergantian diantara kedua payudara
4. Pemberian ASI sangat penting bagi bayi
Nama : .........................................................................................................................................
NIM : .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Nama : .........................................................................................................................................
NIM : .........................................................................................................................................
44
.........................................................................................................................................