Anda di halaman 1dari 11

INDEKS KETAHANAN PANGAN

Untuk mengukur tingkat ketahanan pangan yang terdiri dari tiga


subsistem dan masing-masing subsistem terdiridari berbagai indikator,
maka harus ditentukan suatu angka yang disebut dengan indeks.
Angka indeks menggambarkan kondisi ketahanan pangan suatu daerah
dengan angka yang terdiri dari :
No Angka Indeks Kriteria
1 0,00 – 0,25 Tidak Tahan Pangan
2 >0,25 – 0,50 Rentan Pangan
3 >0,50 – 0,75 Tahan Pangan
4 >0,75 – 1,00 Sanga Tahan Pangan
INDEKS KETAHANAN PANGAN
Sebagaimana diketahui bahwa ketahanan pangan terdiri dari berbagai
subsistem yaitu :
1. Subsistem ketersediaan pangan diukur dengan ketersediaan pangan
NETTO
2. Subsistem distribusi pangan diukur dengan indeks
3. Subsistem konsumsi pangan diukur dengan indeks
KETERSEDIAAN PANGAN NETTO
•Untuk
  menghitung ketersediaan pangan daerah dilakukan dengan berbagai
cara dan kriteria. Yang disebut dengan pangan adalah pangan SEREALIA yaitu
(padi jagung, ubi kayu dan ubi jalan).
Ketersediaan pangan serealia per kapita/hari :
F =
dengan :
(F) : ketersediaan pangan serealia perkapita/hari
(pfood) : Produksi netto pangan
(tpop) : Total populasi pertengahan tahun
356 : Jumlah hari dalam 1 tahun
KETERSEDIAAN PANGAN NETTO
•Untuk
  menghitung ketersediaan pangan daerah dilakukan dengan berbagai
cara dan kriteria. Yang disebut dengan pangan adalah pangan SEREALIA yaitu
(padi jagung, ubi kayu dan ubi jalan).
Ketersediaan pangan serealia per kapita/hari :
F =
dengan :
(F) : ketersediaan pangan serealia perkapita/hari
(pfood) : Produksi netto pangan
(tpop) : Total populasi pertengahan tahun
356 : Jumlah hari dalam 1 tahun
KETERSEDIAAN PANGAN NETTO
•   menghitung rasio ketersediaan pangan daerah rumus sebagai berikut
Untuk
IAV =
dengan :
(IAV) : Rasio ketersediaan pangan serealia
(Cnorm) : Konsumsi netto pangan (300 gram/kapita/hari)
(F) : ketersediaan pangan serealia perkapita/hari

Kriteria :

Jika IAV > 1 disebut deficit pangan (pangan tidak cukup)


Jika IAV < 1 disebut surplus pangan (pangan berlebih)
SUBSISTEM DISTRIBUSI DAN KONSUMSI
PANGAN
•Untuk
  menghitung indeks ketahanan pangan sebagai berikut
(Subistem Distribusi dan Konsumsi)

Indeks Xij =
dengan :
(Xij) : Nilai ke j, indikator ke- i
(Xi max) : Nilai maksimum indikator
(Xi min) : Nilai minimum indikator
INDEKS KETAHANAN PANGAN
KOMPOSIT
•IKPK
  =

dengan :
IAV : Indeks ketersediaan pangan NETTO
Indeks Xij : Indeks distribusi pangan dan konsumsi pangan

Komposit artinya indeks ketahanan pangan gabungan yaitu


Ketersediaan pangan + Distribusi Pangan + Konsumsi Pangan
INDIKATOR-INDIKATOR SUBSISTEM
KETERSEDIAAN PANGAN
Jika data pada tingkat satuan yang paling rendah tidak tersedia (Desa),
maka indicator ketersediaan pangan digunakan jumlah warung yang
menjual pangan.
Contoh : Jumlah warung yang menjual pangan atau sembako, dapat
pula jumlah pasar yang ada di desa tersebut. (ingat definisi pangan itu
apa saja menurut UU Pangan No 18 tahun 2012).
Ukuran yang paling baik adalah jumlah produksi pangan disuatu
daerah. Umumnya untuk tingkat desa data tersebut tidak tersedia.
Sementara untuk kecamatan dan kabupaten serta provinsi data
tersedia. Kecuali melalui survey.
INDIKATOR-INDIKATOR SUBSISTEM
DSIRIBUSI PANGAN
1. Persentase (%) jumlah penduduk miskin, kalau tidak tersedia bias
digunakan penduduk yang menerima beras miskin (raskin)
2. Persentase (%) desa yang tidak memiliki jalan penghubungan antara
pusat produksi pangan. Kalau data tidak tersedia dapat dilakukan
dengan menghitung persentase jalan rusak.
3. Persentase (%) rumahtangga yang tidak memiliki aliran listrik
Semua data diatas dihitung dalam persen (%) dan jika tidak tersedia
harus dilakukan survey.
INDIKATOR-INDIKATOR SUBSISTEM
KONSUMSI PANGAN
1. Angka harapan hidup bayi pada saat lahir : Angka diperkirakan
berdasarkan lama hidup bayi pada saat lahir
2. Jumlah Balita yang berat badannya di bawah standar : Angka ini
diperoleh menurut standar WHO yaitu menghunakan standar deviasi
yaitu ± 2.
3. Jumlah perempuan buta huruf : Datanya cukup jelas
4. Jumlah/(%) Rumahtangga yang tidak mempunyai aliran air bersih :
Standar yang digunakan AIR PAM.
5. Jumlah/(%) Rumahtangga yang rumahnya berjarak >5 km dari
puskesmas atau pusat kesehatan lainnya.
INDIKATOR-INDIKATOR KERENTANAN
PANGAN TRANSIEN
1. Deforestasi Hutan : Penutupan lahan oleh hutan. Jika penutupan
lahan dari hutan berkurang, maka akan menyebabkan kekurangan
air, sehingga system produksi pangan terganggu dan subsistem
ketersediaan pangan akan berkurang.
2. Persentase daerah Puso : Puso adalah tanaman padi yang rusak
akibat banjir dan serangan hama dan penyakit. Cara
menghitungnya dengan (%). Misalnya luas tanam pasi 100 ha,
daerah Puso 20% atau 20 ha.
3. Bencana alam : dapat dihitung melalui jumlah bencana alam
(banjir, kekeringan, kebakaran) dalam satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai