Anda di halaman 1dari 7

Indeks & Skala

16

AGUSTUS

Oleh richie

Dalam sebuah penelitian survei yang menggunakan kuisioner atau angket dalam proses mendapatkan
data penelitiannya, kiranya perlu diketahui beberapa istilah atau konsepsi yang dapat membantu
peneliti dalam membuat kerangka yang tepat dalam proses membuat penelitian.

Ada dua konsepsi yang dibahas pada kesempatan kali ini, yaitu indeks dan skala yang dibahas dengan
penelitian survei. Dalam literatur dipertimbangkan, istilah indeks dan skala sering digunakan salah,
seolah-olah ada yang memiliki arti yang sama. Jika dilihat selintas, indeks dan skala ada persamaan,
maka tentukan ukuran ordinal yang disusun penuh sehingga bisa mengurutkan responden dalam urutan
yang lebih tepat menurut variabel tertentu.

Indeks dan skala adalah ukuran gabungan untuk suatu variabel. Agar diperoleh ukuran yang lebih
lengkap dan tepat, maka ukuranlah variabel yang bebas-matai atas satu pertanyaan, perlu beberapa
pertanyaan. Misal, untuk menghitung nilai ekonomi anak, digunakan indeks ekonomi anak yang terdiri
dari beberapa pertanyaan (skala) dan skor responden adalah jumlah skor dari pertanyaan sebelumnya
(indeks).

Perbedaan utama antara indeks dan skala terletak pada penentuan skor. Indeks adalah menghitung skor
untuk setiap pertanyaan. Jadi, jika suatu indeks terdiri dari 5 pertanyaan dan setiap pertanyaan memiliki
skor jenjang 1 hingga 3, maka skor indeks antara antara 15 dan 15. Memerlukan, skala disusun atas
dasar penunjukkan skor pada pola-pola atribut (indikator). Berharap, dalam penyusunan skala yang
dipertimbangkan instensitas (bobot) struktur dari atribut-atribut yang ditingkatkan. Untuk lebih jelasnya
kita uraikan pembahasan indeks dan skala sebagai berikut:

1. Penyusunan Indeks

Pada kebanyakan penelitian sosial, peneliti belum memberikan perhatian yang cukup serius pada
instrumen pengukuran (skala atau indeks). Karena disetujui dapat menemui indeks dan skala yang tidak
baik dan hasil penelitian yang tidak dapat dipercaya.
Lebih tepatnya indeks lebih sering digunakan dalam penelitian sosial, sebenarnya menyusun indeks lebih
mudah dilakukan. Langkah-langkah yang perlu diambil dalam penyusunan indeks adalah sebagai berikut:

- Menyeleksi pertanyaan

Indeks adalah ukuran gabungan yang disusun untuk mengukur variabel tertentu. Salah satu saran yang
digunakan untuk menentukan "apakah dapat dimasukkanukan ke dalam suatu indeks", adalah validitas
muka. Misal, seorang peneliti ingin mengukur nilai ekonomi anak, maka pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dimasukan haruslah menunjukkan tingkat kesulitan ekonomi responden pada anak-anak. Oleh
karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang mempertanyakan nilai psikologis anak tidak dapat dimasukkan
ke dalam indeks nilai ekonomi anak, meskipun hubungan keduanya sangat erat (unidimensonality).

- Hubungan antar pertanyaan

Secara khusus, pertanyaan-pertanyaan yang mengukur suatu variabel harus berhubungan satu sama
lain. Pada indeks nilai ekonomi anak, pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dimiliki cukup tinggi satu
sama lain juga seluruhnya, karena semuanya mengukur derajat ketergantungan responden untuk anak-
anak secara ekonomis.

- Menentukan skor

Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan skor untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Skor ini kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan skor gabungan. Pada saat ini, ada dua keputusan yang harus dibuat oleh peneliti.

Pertama , peneliti harus membuat keputusan tentang jenjang (range) skor untuk indeks yang
disiapkannya. Ada peneliti yang menggunakan jenjang 3 (1, 2, 3), jenjang 5 (1, 2, 3, 4, 5), jenjang 7 (1, 2,
3, 4, 5, 5, 6, 7), jenjang mana yang cocok sangat tergantung dari jumlah penelitian.

Kedua , yang harus dibuat tentang skor yang akan diberikan pada setiap pertanyaan. Apakah setiap
pertanyaan akan diberi skor yang sama atau diberi penimbang ( bobot ). Jika peneliti tidak memiliki
alasan yang kuat untuk meragukan ketidaksamaan bobot pertanyaan pada suatu indeks, maka maka
setiap pertanyaan mempertanyakan memiiki bobot yang sama, dan skor masing-masing indeks adalah
jumlah dari skor masing-masing pertanyaan.

2. Penyusunan Skala
Semua indeks disusun dengan mempertimbangkan: responden yang memiliki skor yang lebih tinggi pada
indeks juga memiliki kualitas yang lebih tinggi dalam hal yang dipertanyakan. Dengan demikian indeks
diharapkan dapat menguatkan para responden sesuai dengan variabel tertentu.

Yang tidak dipertimbangkan dalam penyusunan indeks adalah kenyataan yang tidak semua indikator
memiliki variabel yang memiliki bobot yang sama dengan beratnya. Sementara skala dapat mengurutkan
responden-responden ke dalam urutan ordinal dengan lebih tepat karena dalam proses tersebut
dipertimbangkan bobot dari setiap pertanyaan. Ada 4 teknik pengumpulan skala yang banyak digunakan
dalam penelitian sosial dikumpulkan:

Metode Bogardus

Salah satu contoh skala yang baik adalah skala jarak sosial Bogardus. Skala ini untuk mengukur tingkat
kesesuaian orang kulit putih untuk berhubungan dengan orang Negro.

Misal:

Pertanyaan

Jawaban

1. Apakah Saudara menerima orang hitam sebagai warga negara di negeri ini?

2. Apakah saudara menerima orang hitam bekerja di kantor saudara?

3. Apakah Saudara menerima orang hitam sebagai teman se-klub?

4. Apakah Saudara menerima orang hitam menjadi tetangga?

5. Apakah saudara menerima orang hitam kawin dengan saudara?

Skor Total

Kita melihat bagaimana menjawab pertanyaan dalam skala meningkatkan motivasi yang semakin
meningkat. Tanggapi menjawab “Ya” untuk pertanyaan no. 5 pasti akan menjawab "Ya" untuk
pertanyaan-pertanyaan lain karena intensitasnya lebih rendah.
Skala Bogrdus tidak hanya berguna untuk mengukur hubungan antar ras, tetapi dapat diubah untuk
mengukur sikap politik, hubungan orang tua dan anak, hubungan antar negara, dll.

Metode Thrustone

Yang merupakan ciri utama metode ini adalah penggunaan panel yang terdiri dari 50 sd 100 ahli untuk
menyetujui sejumlah pertanyaan guna mengukur variabel tertentu. Jenjang skala kemudian ditentukan
atas dasar pendapat para ahli. Ringkasnya Tahap yang Harus Ditentukan Untuk Skala Yang Perlu Diikuti:

1. Peneliti mengumpulkan sejumlah pertanyaan (40 sd 50) yang relevan untuk variabel yang diminta.

2. Pertanyaan yang diajukan terkait pertanyaan yang diajukan tentang pertanyaan yang diajukan dan
jawaban (misal: 1 sd 10). Klaim yang paling berbeda dari panel disingkirkan dan pertanyaan yang
mendapatkan balasan yang sama diikutkan dalam skala.

3. Setelah menentukan nilai skala yang ditentukan, Pilih jumlah pertanyaan (10 sd 20) yang memiliki nilai
yang setara untuk skala yang ditentukan.

4. Untuk menghindari sistematis-bias pertanyaan-pertanyaan yang diambil acak, tidak diambil urutan
skala.

5. Skor responden pada skala ini adalah nilai rata-rata (mean atau median) dari nilai petanyaan-
pertanyaan yang dipilihnya

Penafsiran pada skala Thrustone sama seperti membaca skor pada skala Bogardus; respoden yang
memiliki nilai lebih tinggi, berarti lebih memiliki nilai positif.

Dalam praktik metode Thurstone, sudah jarang digunakan karena prosedurnya sangat rumit waktu dan
tenaga. Disamping itu, para ahli sangat bergantung pada pengetahuan mereka tentang konsep yang
diperlukan. Karena skala yang disusun oleh para ahli dapat diubah dan ditinjau kembali dari waktu ke
waktu.

Metode Guttman atau Metode Skalogram

Yang dihindari oleh skala Guttman adalah ketunggalan dimensi ( unidimensionality ). Hanya satu dimensi
saja yang dapat diukur dari dimensi yang memiliki beberapa dimensi. Misal, Meskipun variabel nilai anak
memiliki dimensi ekonomi, dimensi psikologi dan dimensi sosial, namun nilai skala anak hanya mengukur
salah satu dimensi.
Prinsip lain dari skala Guttman ini seperti pada skala Bogardus dan Thurstone. Klaim-klaim memiliki
bobot yang lebih besar dan perdebatan responden yang lebih berat, maka diharapkan akan disetujui
persetujuan yang bobotnya lebih rendah.

Untuk menilai ketunggalan dimensi pada skala yang dimiliki, analisa skalogram untuk mendapatkan
koefisien reprodusibilitas , Kr dan koefisien skalabilitas , Ks. Koefisien reprodusibilitas (Kr) Dan koefisien
skalabilitas (Ks) menunjukkan derajat ketepatan instrumen Pengukuran untuk review digunakan hearts
Pengumpulan.

Dimana:

Kr = 1 - e / n dan Ks = 1 - e / x

Dan

e = jumlah kesalahan; x = jumlah kesalahan yang diharapkan atau c (n - Tn) dan c adalah jawaban yang
mendapatkan jawaban benar. Karena jawaban adalah “Ya” dan “Tidak” c = 0,5; n = jumlah jawaban; Tn =
jumlah pilihan jawaban

Ringkasnya langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun skala dengan metode Guttman adalah
sebagai berikut:

1. Susunlah sejumlah pertanyaan yang relevan untuk mengukur variabel yang dikirim

2. Pre-test pertanyaan tersebut pada sampel berjumlah lebih kurang 50 responden

3. Singkirkan pertanyaan-pertanyaan yang mendapat jawaban yang ekstrem, yang diminta atau tidak
disetujui oleh 80 persen responden

4. Susun jawaban yang diperoleh dalam tabel Guttman. Pada baris susunlah responden berdasarkan
skor total jawaban dari pertanyaan hingga terbesar. Pada kolom susunlah pernyataan-jawaban dari yang
paling banyak. Dapatkan jawaban sampai yang paling sedikit

5. Hitung koefisien reprodusibilitas (Kr) dan koefisien skalabilitas (Ks). Skala yang memiliki Kr = 0,90 dan
Ks = 0,60
6. Skor skala Guttman dihitung dari jumlah jawaban “Ya” untuk peryataan-jawaban dalam skala
tersebut. Jadi jika responden menjawab "Ya" untuk 6 peryataan dalam skala Nilai Ekonomi Anak, skor
totalnya adalah 6

Metode Perbedaan Semantik

Skala perbedaan semantik mengukur arti objek atau konsep bagi responden. Tanggapi saran untuk
menilai suatu objek atau konsep pada skala yang memiliki 2 adjektif yang bertentangan. Skala bipolar ini
mengandung penilaian tidak, potensi dan penilaian aktivitas.

Menurut Osgood, tiga tidak dapat diukur 3 dimensi, yaitu

Evaluasi responden tentang objek atau konsep yang sedang dikumpulkan

Persepsi responden tentang potensi objek wisata atau konsep tersebut

Persepsi responden tentang aktivitas objek

Misal:

Untuk mengukur sikap petani tentang Program Bimas, dapat menentukan skala perbedaan semantik,
sebagai berikut:

Baik: 5_: __: __: __: _1: Buruk

Menguntungkan: __: __: __: __: __: Tidak berguna

Menyenangkan: __: __: __: __: __: Tidak menguntungkan

Bermanfaat: __: __: __: __: __: Tidak Bermanfaat

Ringan: __: __: __: __: __: Berat


Aktif: __: __: __: __: __: Pasif

Cepat: __: __: __: __: __: Lambat

Langkah-langkah untuk menyusun skala perbedaan dengan berikut:

Tentukan konsep atau objek yang ditentukan

Pilih pasangan ajektif yang relevan untuk konsep atau objek tersebut. Penentuan ajektif harus dilakukan
pada dua kelompok sampel yang berbeda

Skor untuk seorang responden adalah jumlah skor dari pasangan ajektif

Dari uraian di atas sekiranya diperoleh pemahaman tentang indeks dan skala adalah dua pengertian
persiapan instumen penelitian yang berbeda. Yang perlu dipertimbangkan oleh para peneliti adalah
landasan teori atau pengetahuan tentang isu yang diangkatnya, karena hal ini mempengaruhi peneliti
dalam pemilihan jenis instrumen penelitian yang disusunnya yang mempertimbangkan indeks dan skala.
Terkait aturan-aturan atau teknik dalam penyusunanya dapat menjadi perhatian yang lebih dan dapat
menuntun peneliti pada proses penelitian atau eksplorasi penelitian yang lebih terarah dan berbobot

Anda mungkin juga menyukai