Anda di halaman 1dari 25

INTERVENSI PROGRAM PERBAIKAN GIZI

MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN &


PENURUNAN STUNTING
LATAR BELAKANG
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs) 2030
Tujuan 2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan gizi, dan
mempromosikan pertanian berkelanjutan

Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk gizi buruk, termasuk pencapaian, pada
tahun 2025, target-target internasional yang disetujui mengenai anak stunting dan
wasting usia bawah 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi anak gadis remaja, ibu
hamil, wanita menyusui, dan lansia

Stunting
bawah 5 tahun
2.2.1 Prevalensi stunting anak di bawah usia 5 tahun

Wasting
bawah 5 tahun
2.2.2 Prevalensi wasting dan berat badan berlebih anak
Berat badan di bawah usia 5 tahun
berlebih bawah
5 tahun
178 Juta Anak Usia Di Bawah 5 Tahun Menderita Stunting

Prevalensi
Stunting
Angka Stunting di Indonesia jauh lebih buruk dari beberapa negara
di Asia Tenggara dan Afrika
45
40
40 37.9
37
35
35 32.6 32.9
32
Prevalensi Stunting (%)

30 27.6
26
25 23

20 18.8
17.5
16
15

10

0
Thailand Malaysia Vietnam Filipina Myanmar Indonesia Kamboja Ghana Kenya Zimbabwe Kamerun Nigeria Siera
Leone
Dampak Masalah Gizi pada Kesehatan
Dampak KURANG GIZI pada awal kehidupan terhadap kualitas
SDM
Kekurangan gizi tidak saja membuat
Berat Lahir Rendah, kecil,
stunting, tetapi juga menghambat 1. Gagal
tumbuh pendek, kurus
kecerdasan, memicu penyakit, dan
menurunkan produktivitas

Hambatan
2. Berpengaruh pada perkembangan
perkembangan
otak dan keberhasilan pendidikan
kognitif &
motorik

Gangguan Meningkatkan risiko penyakit tidak


Perkembangan Otak Perkembangan Otak 3. metabolik pada menular (diabetes, obesitas, stroke,
Anak Stunting Anak Sehat penyakit jantung)
usia dewasa
Source:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity
with
Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org
Faktor Penyebab Masalah
Gizi kekurangan makanan, tetapi juga karena pola asuh. Hal yang paling penting
Timbulnya masalah gizi, tidak sekedar
adalah kemiskinan dan kepemimpinan

Sumber: UNICEF 1990 (disesuaikan dengan kondisi


Indonesia)
Indonesia Beban
BebanGanda
GandaPermasalahan
PermasalahanGizi
Gizididi Indonesia
Sebanyak 159 juta anak stunting di seluruh dunia – 9 juta dari
mereka tinggal di Indonesia
37.2% Balita Pendek (Stunting)

12.1 % Balita Kurus (Wasting)

11,9 % Kegemukan pada Balita

28,9% Kegemukan pada Penduduk >18 th

37,1% Anemia pada Ibu Hamil

Sumber: Riskesdas 2013

Sumber: Bank Dunia (2016)

Indonesia termasuk ke dalam 17


negaraIndonesia termasukbeban
yang mengalami dlm 17ganda
negarapermasalahan
yg mengalami gizi beban
ganda permasalahan gizi
(Global Nutrition Report,
(Global Nutrition Report, 2014)
2014)
SITUASI GIZI
Data Riskesdas 2018
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK
PADA BALITA, 2007-2018
2007 2013 2018

18.8 18 18.0 19.2 19.3


• 2013: Sangat pendek dan
11.5 pendek 37.2%
• 2018: Sangat pendek dan
pendek 30.8%

Sangat Pendek Pendek


Balita gizi sangat pendek dan pendek
Riskesdas 2018 Target RPJMN 2019
30.8% (balita) VS 28% (baduta)

12
10
20
30
40
50
60

0
DKI Jakarta

17.7
27.5
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Banten
Kalimantan Utara
Lampung

⋆ Sangat pendek : TB/U<-3SD


Riau
Papua Barat
Bengkulu

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):


Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Barat
Jambi
INDONESIA
2013
30.8
37.2

⋆ Pendek: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD Jawa Barat


Jawa Tengah
Maluku Utara
2018

Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Data Riskesdas 2018

Sulawesi Tengah
Gorontalo
Jawa Timur
Papua
Kalimantan Selatan
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK

Maluku
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Aceh
13

Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
42.6
51.7
0
5
10
15
20
25
30
35
40

9.2
DKI Jakarta

18
DI Yogyakarta

Banten

Bangka Belitung

Bali

Riau

•Pendek
Nusa Tenggara B...

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Lampung

Sulawesi Tengah

•Sangat pendek : TB/U<-3SD


Gorontalo

Sumatera Barat

Bengkulu

: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD


Jawa Barat

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):


Pendek

Sumatera Selatan

INDONESIA
12.8
17.1
29.9

Kalimantan Timur

Kepulauan Riau

Papua Barat

Jambi

Kalimantan Utara
Sangat pendek
Data Riskesdas 2018

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Maluku

Maluku Utara

Sumatera Utara

Jawa Tengah
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN

Jawa Timur
PENDEK PADA BADUTA MENURUT PROVINSI, 2018

• INDONESIA: sangat pendek dan pendek 29.9%


• 18 provinsi dengan prevalensi tinggi (30% - <40%)

Sulawesi Selatan

Papua

Kalimantan Tengah

Nusa Tenggara T...

Sulawesi Barat
14
19

Aceh
18.9
Rekomendasi Aksi Intervensi Stunting 
Diusulkan Menjadi 5 Pilar Utama
Intervensi Perbaikan Gizi

• Intervensi Gizi Spesifik


1

• Intervensi Gizi Sensitif


2
Intervensi Gizi Spesifik
1. Bumil 6. Lansia
 Suplementasi besi folat • Konseling gizi
 PMT ibu hamil KEK • Pelayanan gizi Lansia

2.Busui  Suplemen kalsium

 Promosi menyusui / ASI Eksklusif


 Konseling Menyusui 5. Remaja & Usia
 Suplementasi besi folat
 Suplementasi Vit A
P roduktif
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe

3.Bayi & Balita 4. Usia S e kolah


 Pemantauan pertumbuhan
 Suplemen vitamin A • Upaya Kes Sekolah
 PMT / MP-ASI • Tumpeng Gizi Seimbang di sekolah
 Suplementasi (Taburia)
 TFC
 Kelas BGM
INTERVENSI GIZI SENSITIF:
Penguatan Pembangunan Gizi Lintas Sektor

PERTANIAN PU
Air Bersih &
Ketahanan Pangan dan
Sanitasi
Gizi

DPMPD

BPJS • Jambore Kader


• Pelatihan Kader Posyandu
Jaminan Kesehatan
Masyarakat

AGAMA
SOSIAL
Pendidikan Gizi
Buffer Stock Masyarakat
BKKBD
DIKBUD

Keluarga Berencana
KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZI

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

▪ Upaya-upaya untuk mencegah dan ▪ Upaya-upaya untuk mencegah dan


mengurangi gangguan secara langsung mengurangi gangguan secara tidak
▪ Kegiatan ini pada umumnya dilakukan langsung
oleh sektor kesehatan ▪ Berbagai kegiatan pembangunan pada
▪ Kegiatannya antara lain spt imunisasi, umumnya non-kesehatan
PMT ibu hamil dan balita, monitoring ▪ Kegiatannya antara lain penyediaan air
pertumbuhan balita di Posyandu bersih, kegiatan penanggulangan
▪ Sasaran: khusus kelompok 1.000 HPK kemiskinan, dan kesetaraan gender
(Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak 0- ▪ Sasaran: masyarakat umum, tidak
23 bulan) khusus untuk 1000 HPK
R I B USI: KONTRIBUSI:
KO N T
30% 70%
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG
TERDEKAT (SUAMI, ORANG TUA,
GURU, REMAJA PUTRA)
Program 1000 HPK

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SOSIAL :
INTERVENSI SENSITIF : KUALITAS REMAJA PUTRI 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta INTERVENSI PENDIDIKAN : mensosialisasikan Keluarga Berencana
sarana sanitasi (jamban sehat) di keluarga
1. Pendidikan Kespro di Sekolah 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan Keluarga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
2. Pemberian edukasi gizi remaja
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat

INTEGRASI KEGIATAN
3. Pembentukan konselor sebaya untuk
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam Keluarga membahas seputar perkembangan remaja TERSIER
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
PEMBERDAYAAN ORANG
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
Jaminan Persalinan TERDEKAT (SUAMI, ORANG
7. Pemberian Edukasi Kespro SEKUNDER TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
INTERVENSI KESEHATAN :
PRIMER KUALITAS REMAJA PUTRI
1. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk
INTERVENSI SPESIFIK : 2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri penundaan kehamilan
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 3. Promosi Gizi Seimbang 3. Bimbingan konseling ke Bidan bersama
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil KEK 4. Pemberian Suplementasi Zink dengan suami untuk penentuan tempat dan
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli penolong persalinan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Remaja) di Puskesmas 4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
5. Mempersiapkan konseling Calon Pengantin
6. Pemberian Imunisasi
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
20
PENANGANAN STUNTING

PENIMBANGAN BALITA
CFC
1. PMT Pemulihan
2. Konseling

KONSELING GIZI KURANG

ANAK
SUPLEMENTASI GIZI USIA > 2 TERLAMBAT PENANGANAN
(SUDAH TERJADI STUNTING)
TAHUN
YANKES DASAR
TFC
1. Puskesmas
2. Rumah Sakit

BGM DAN GIZI BURUK 21


ANTISIPASI PADA ANAK-ANAK SUDAH
STUNTING PENYIAPAN SDM
JANGKA PANJANG

INVESTASI GIZI LINTAS GENERASI


1. Mengupayakan perbaikan SDM
yang telah stunting sejak dini
dengan pengasuhan yang baik
2. Persiapan “mencetak” generasi
anak berprestasi pada usia sekolah
dengan pengembangan UKS
22
Jenis Intervensi Penurunan Stunting yang Harus Ada di Desa

Tablet Tambah Darah


Suplementasi Vitamin
untuk Remaja Putri,
Calon Pengantin, dan Ibu A
STBM
Hamil

Suplementasi
Pemberian Makanan PAMSIMA
Tambahan untuk Ibu multivitamin dan
Hamil Kurang Energi mineral (taburia) S
Kronis (KEK)
Pemberian Makanan SANIMAS
Kelambu dan Obat Tambahan untuk
Malaria Balita kurus
(Endemis)

Pemberian obat Kawasan Rumah


Promosi cacing Pangan Lestari
menyusui (ASI
eksklusif)
Kegiatan Progra
Promosi Makanan Posyandu K
meluarga
Pendamping-ASI Harapan

Pencatata
Bina n Sipil
Pendidikan Anak
Keluarga
Usia Dini
Balita JK
Keluarga N
Berencan
a
ILUSTRASI INTERVENSI GIZI
Penyediaan Air
BAGI IBU HAMIL Bersih

Promosi Pengendalian
Suplementasi Taburia AREA AREA penyakit HIV dan
INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF AIDS
Promosi Suplementasi Pemberian Pendidikan dan
vitamin A TTD Konseling Gizi

Pemberian Promosi Imunisasi


Promosi ASI Eksklusif
Kelambu bagi Bayi
berinsektisida Pengendalian
Promosi MP ASI JAMPERSAL penyakit Malaria

Kelas Ibu Suplementasi PMT


Hamil bagi Ibu Hamil KEK Promosi dan
Promosi kampanye gizi
Makanan JKN seimbang dan
Pemberian Obat
Cacing Berfortifikasi perubahan perilaku
24
Doeloe.. Sekarang..

TERIMA KASIH
25

Anda mungkin juga menyukai