Anda di halaman 1dari 28

Perkembangan Masalah Gizi di

Indonesia
Presented by:
Mursid Tri Susilo, S.Gz., M.Gizi

Program Studi Ilmu Gizi


Universitas Diponegoro Adopted by slides of:
Prof. Dr. dr. Kusharisupeni, M.Sc.
“Kekayaan pertama ialah
kesehatan”

Emerson
Teori HL.
Bloom

Gizi menjadi bagian dari


faktor gaya hidup yang
berkonstribusi terhadap
status kesehatan
Tantangan Gizi dan Kesehatan Abad Ini

Terjadinya akselerasi Epidemi obesitas, DM,


perubahan sosial, PTM lainnya
teknologi dan lingkungan
Perubahan lingkungan
Globalisasi
yang drastis (iklim, tanah,
hewan)
Food miles effect
Jumlah manusia dan (peningkatan jarak
aktivitas ekonomi telah tempuh antar makanan
melebihi kemampuan produsen-konsumen)
bumi
Ada ketimpangan Kerawanan pangan/food
pendapatan dan produksi insecurity
makanan
Penekanan Penanganan Gizi dalam
Pendekatan Kesmas (Hughes &
Margetts, 2011)
Berfokus pada pencegahan masalah gizi dan peningkatan status gizi
o Mengambil prinsip promosi kesehatan
o Proses untuk memungkinkan seseorang untuk meningkatkan status
kesehatan mereka
o Diimplementasikan pada keseluruhan populasi (tidak hanya pada populasi
berisiko)
o Diarahkan pada peningkatan kemampuan masyarakat mengontrol faktor
determinan kesehatan
o Bagian dari proses yg melibatkan sejumlah strategi dari sejumlah pemangku
kepentingan
Tujuan Pencegahan
● Mengurangi kemungkinan munculnya penyakit
● Menurunkan faktor risiko
● Meningkatkan faktor pelindung
● Memperlambat kemunculan penyakit
● Menurunkan lama sakit
● Mengurangi/memutus progesivitas penyakit

Menghindari timbulnya Kesehatan yang buruk dan menurunkan


Pencegahan Primer
jumlah kasus baru (insiden)

Mencegah perkembangan Kesehatan yang buruk dan


Pencegahan Sekunder menurunkan tingkat kasus yang muncul di masyarakat
(prevalensi)

menstabilkan atau mengurangi jumlah disabilitas dan jumlah


Pencegahan Tersier komplikasi yang timbul dari kondisi/penyakit yang tidak dapat
diubah
SITUASI GIZI DI INDONESIA

Kekurangan Gizi BEBAN Kelebihan Gizi


GANDA
KVA Gizi Lebih  11,9%
terkontrol
GAKI muncul

Gizi Kurang  19,6%

Stunting  37,2% belum selesai


PTM (hipertensi,
Anemia  37,1% DM, stroke,
(ibu hamil, 28,1% jantung)
balita)
Status Gizi Balita (Riskesdas 2007-2018)
40
36.8 37.2
35
30.8
30

25

20

15 13 13.9 13.8 12.2 11.9


11.6 12.1
10.2
10 8
5.4 5.7
5 3.9

0
Gizi Buruk Gizi Kurang Pendek dan sangat Kurus Gemuk
pendek
2007 2013 2018
Anemia Ibu Hamil (Riskesdas 2018)
60
Anemia Ibu Hamil menurut
48.9
50 Umur
40 37.1

30 24

20 33.6 84.6

10 33.7

0
Anemia
2013 2018
15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun
Proporsi Status Gizi Dewasa
35
31
30
26.6
25
21.8
20 18.8

14.8
15 13.6
11.5
10.5
10 8.6

0
Berat Badan Lebih (>18 Obesitas (> 18 tahun) Obesitas Sentral (>15
tahun) tahun)
2007 2013 2018
Pendekatan 1000HPK dalam
Penyelesaian Masalah Gizi Anak bergizi baik lebih
berkesempatan untuk :
Investasi pd gizi bayi & anak dapat:
• Melanjutkan sekolahnya
• Menyelamatkan 1 juta kehidupan setiap
tahun • Mempunyai IQ lebih tinggi
• Membantu 360 juta anak dan ibunya • Mempunyai penghasilan
mempunyai masa depan yg lebih sehat 46% lebih tinggi selama
hidupnya
• Meningkatkan GDP negara 2.3%
Solusi yg membuat perubahan:
• Mempromosikan praktek gizi yg baik,
termasuk ASI eksklusif dan MPASI yg tepat
untuk bayi
• Meningkatkan asupan vitamin dan mineral
melalui makanan yg difortifikasi dan suplemen
• Mencegah dan mengatasi salah gizi sedang
dan berat
Mengapa 1000HPK Penting?

Bila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka akibatnya


terhadap kecerdasan dan kesehatan bersifat permanen, sulit
untuk diperbaiki, dan berpengaruh terhadap dua generasi
berikutnya

Akibatnya berjangka panjang:


1. Kecerdasan (kemampuan kognitif) rendah
2. Stunting
3. Risiko tinggi menderita PTM (Penyakit Tidak Menular), a.l.
Diabetes, P’ Jantung, Stroke, dan Hipertensi
Dampak Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Akibat Gangguan Gizi Pada Masa Janin Dan Anak-
Anak
Dampak Dampak
Jangka Pendek Jangka Panjang
> 1/3 IUGR + 20 % IUGR : PBBH Perkembangan Cognitive
faktor gizi Ibu rendah Otak Performance &
pendidikan
Ibu Pendek Gangguan gizi Pertumbuhan Stunting/
BB prahamil pada Masa (IUGR) Pendek
rendah Janin dan
Usia Dini - Hipertensi
Programing
-Diabetes
Metabolik dari
-Obesitas
glukosa, lemak, -PJK
protein hormon -Stroke
/reseptor/gen

Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
DAMPAK KURANG GIZI

Gizi kurang & Gizi cukup &


infeksi
sehat
“Otak Kosong” bersifat permanen Anak cerdas
Tak terpulihkan dan produktif

MUTU SDM RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET

Unicef, 2002
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI

ASUPAN INFEKSI Penyebab


GIZI PENYAKIT LANGSUNG

Ketersediaan Perilaku/asuhan Penyebab


Pelayanan
Pangan tingkat Ibu dan Anak kesehatan TAK
Rumah Tangga LANGSUNG

KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, Masalah


KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA UTAMA

Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI DASAR
PATOGENESIS KEKURANGAN GIZI
1. Status gizi normal
2. Status gizi abnormal
Status Gizi Abnormal:
1. Malnutrisi :
a. Starvation Kekurangan intake yg banyak
b. Undernutrition Intake yg tdk adekuat
c. Specific deficiency
d. Imbalance Ketidakcocokan dari zat gizi
e. Overnutrition
2. Tox icity Konsekuensi patologis dari kelebihan intake
PATOGENESIS
Primary anadequancy

Biochemical
Nutritional Inadequacy Tissue depletion
Lession

Perubahan
Secondary Inadequacy fungsi

Manifestasi Anatomic
Lession
TAHAP GANGGUAN UNDER-NUTRISI

1. Cadangan zat gizi dlm tubuh menurun

2. Defisiensi pada jaringan & serum  pemeriksaan biokimia

3. Timbul gejala klinis tdk khas / daya tahan tubuh menurun

4. Biologis & fisiologis gejala klinis khas  pemeriksaan fisik

5. Perubahan anatomis  pemeriksaan antropometri

6. Gejala defisiensi nyata & khas


Kecepatan perubahan tergantung :

1. Tingkat kekurangan intake

2. Tingkat kebutuhan

3. Cadangan yg tersedia
Faktor Penyebab:
B
A. Primer

- Pola konsumsi

- Distribusi makanan ditingkat family ( RT )

- Pola makan

- Ketersediaan pangan di RT & pasar


B. Sekunder
- Digestion

- Absorpsion

- Transportation

- Utilization

- Storage ex cretion

- Peningkatan kebutuhan
Program Intervensi
 Program UPGK (Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga)
 penimbangan balita
 KIE/promkes
 pemanfaatan pekarangan
 PMT
 oralit
 kapsul vit A
 Optimalisasi posyandu
● Pemberian tablet besi pada ibu hamil (Posyandu dan Puskesmas)
● KIE (penyuluhan gizi)
● Fortifikasi makanan:
○ Garam dan mie diproduksi dibanyak produsen

○ Program iodisasi garam

○ Program penyuntikan preparat beriodium

○ Penyuluhan Program lain (taraf penelitian)

○ Iodisasi air

○ Tetes iodium
Tumpeng Gizi Seimbang sebagai Pedoman
Pengelolaan Makan
“Bila kau ingin membuat sebuah
kerajaan, maka milikilah olahraga
dan gizi. Mengapa? Sebab
olahraga adalah raja, sedangkan
gizi adalah ratu."

Jack Lalanne
References
● Achadi, E. 2017. 1000 HPK. Materi Presentasi kegiatan Journalist Goes to Campus. PDRC &
PDGMI
● Barker, Public Health, 2012
● Caraher, M & J. Coveney. 2003. “Public Health nutrition and food policy”. Public Health
Nutrition :7 (5), 591-598
● Beuman, C et al. 2005. “The Giessen Declaration”. Public Health Nutrition: 8(6A), 783-786
● Cannon, G & C. Leitzmann. 2006. “The New Nutrition Science project”. Taylor & Francis
● Hughes, R & B.M. Margetts. 2011. Practical Public Health Nutrition. Wiley-Blackwell
● Gluckman et al. 2015. Nutrition and Lifestyles for Pregnancy & Breastfeeding
● Spark, A. 2007. Nutrition in Public Health: Principles, Policies and Practice. CRC Press
● Lenoir-Wijnkoop, Irene, et al. 2016. Today’s Nutrition and Tomorrow’s Public Health:
Challenges and Opportunities. Front. Pharmacol. 7 (34).
Terima kasih
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai