Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studio 2 (GEOSPASIAL) Tahun Akademik
2022/2023
Oleh:
MAHARANI 10070321049
GEMILANG GEMA AKBAR 1O070321010
MUHAMMAD IQBAL BUDI R 10070321024
IQLIMA NURACHMA H 10070321074
RR. LYSA AMELYASARI 10070321082
1
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB I
PENDAHULUAN
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.
Maksud dari ayat Al-Quran diatas adalah diperintahkan untuk
memperhatikan rencana yang akan dilakukan karena perbuatan yang telah atau
akan dilakukan berdampak di masa depan. Dimana secara tidak langsung Allah
SWT memerintahkan hambanya untuk mempersiapkan masa depan dengan
membuat perencanaan yang baik sehingga masa depan tidak hanya tercapai
namun juga indah.
Perencanaan adalah proses penyusunan kebijakan atas dasar kebutuhan
untuk merubah sesuatu menjadi lebih baik, sehingga perencanaan dalam suatu
pembangunan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu tidak hanya tercapai
namun juga terasa indah artinya adalah tertata dan rapi. Dalam pelaksanaan
perencanaan suatu wilayah dan kota disesuaikan pula dengan undang – undang
yang berlaku. Berdasarkan UU no 26 tahun 2007 pasal 1 menyatakan bahwa
ruang adalah suatu wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya. Dalam undang-undang ini pun menyatakan bahwa penataan ruang
adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan, pemanfaatan serta
pengendalian tersebut harus dilakukan sesuai dengan kaidah penataan ruang
2
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
3
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 1.1
Ruang Lingkup Materi
No Materi Analisis Keterangan
4
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
5
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
6
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
mendapatkan data yang lebih detail dan lengkap karena untuk mengandalkan data
sekunder saja data data nya kurang rinci dan kurang detail sehingga kami
melakukan survey ke lapangan ke kantor kapanewon dan ke beberapa perangkat
desa untuk kita wawancara dan meminta data nya untuk melengkapi data data
yang harus ada untuk tugas analisis ini.
1.4.3 Metode Analisis
Metode pengolahan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
membuat data mentahan menjadi informasi yang dapat diterima dan dimengerti
oleh berbagai kalangan masyarakat. Metode yang digunakan akan sangat
bergantung pada jenis analisis yang akan dilakukan, berikut adalah jenis analisis
dan metode pengolahan datanya. Metode pengolahan data yang akan digunakan
dalam kegiatan Studio 2 Geospasial adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Tata Ruang
Kebijakan Makro dan Analisis Regional Peninjauan terhadap kebijakan makro
• Kebijakan dan Strategi RTRWN
• Struktur dan Pola Ruang Kabupaten Pangandaran dalam RTRW Provinsi
• Struktur dan Pola Ruang Kapanewon Langkaplancar dalam RTRW
Kabupaten
2. Fisik dan lingkungan
A. Analisis Kesesuaian Lahan
Tujuan analisis kesesuaian lahan adalah untuk menentukan kesesuaian
untuk penggunaan lahan di suatu wilayah.
1) Kawasan Rawan Bencana
• Parameter: SK Menteri Pertanian No 837/KPTS/UM/11/1980
• Kemiringan lereng, curah hujan, dan jenis tanah.
2) Kawasan Budidaya = Permen PU No. 4 Tahun 2007:
• Kawasan Peruntukkan Hutan Produksi
• Kawasan Peruntukkan Pertanian
• Kawasan Peruntukkan Pertambangan
• Kawasan Peruntukkan Industri
• Kawasan Peruntukkan Pariwisata
• Kawasan Peruntukkan Permukiman
• Kawasan Peruntukkan Lainnya Seperti Perdagangan dan Jasa.
B. Analisis Kemampuan Lahan
Tujuan analisis kemampuan lahan adalah untuk mengetahui potensi suatu
7
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
lahan,dan analisis ini akan didapatkan penilaian terhadap potensi lahan yang
nantinya akan menjadi acuan untuk menentukan dan pengelolahan lahan yang
benar. Berikut adalah penentuan Satuan Kemampuan Lahan (SKL) dan
Superimpose:
1) SKL Morfologi ( Peta Morfologi dan Kemiringan )
Satuan morfologi perbukitan adalah bentuk bentang alam yang
memperlihatkan relief baik halus maupun kasar, serta membentuk bukit-
bukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi. Secara lebih rinci, satuan
morfologi perbukitan dapat dibagi lagi atas tiga sub satuan, yakni:
▪ Sub satuan morfologi perbukitan landai dengan kemiringan lereng
antara 5% -15% dan memperlihatkan relief halus;
▪ Sub satuan morfologi perbukitan sedang dengan kemiringan lereng
berkisar antara 15% - 40% dan memperlihatkan relief sedang, dan
▪ Sub satuan morfologi perbukitan terjal dengan kemiringan lebih dari
40% dan memperlihatkan relief kasar.
Satuan morfologi dataran adalah bentuk bentang alam yang didominasi oleh
daerah yang relative datar atau sedikit bergelombang, dengan kisaran kelas
lereng 0% - 5%. Lebih rinci lagi satuan morfologi dataran ini dapat dibedakan
atas dua sub satuan, yakni:
• Sub satuan morfologi dataran berkisar antara 0% - 2%; dan
• Sub satuan morfologi medan bergelombang dengan kisaran kelas
lereng lebih dari 2% hingga 5%.
2) SKL Kemudahan dikerjakan ( Peta Topografi, Morfologi, Kemiringan,
Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan Eksisting )
Peta ini memuat pembagian atau klasifikasi kelas lereng di wilayah
dan/atau kawasan perencanaan atas beberapa kelas. Berikut ini adalah
kelas lereng yang biasa dipakai dalam penyusunan rencana tata ruang:
• Lereng 0 % - 2%
• Lereng > 2% - 5%
• Lereng > 5% - 15%
• Lereng > 15% - 40%
• Lereng > 40%
(Klasifikasi lereng dapat disesuaikan dengan kondisi lereng wilayah
kegiatan)
3) SKL Kestabilan Lereng (Peta Topografi, Morfologi dan Analisis Kemiringan)
8
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Kawasan ini bisa digunakan untuk hutan, perkebunan dan resapan air.
Sebenarnya, satu SKL saja tidak bisa menentukan peruntukan lahan
apakah itu untuk pertanian, permukiman, dll. Peruntukan lahan didapatkan
setelah semua SKL ditampalkan (overlay) lagi.
4) SKL Kestabilan Pondasi ( Peta Topografi, Morfologi,Kemiringan dan Jenis
Tanah )
SKL ini diperlukan untuk memperkirakan jenis pondasi wilayah terbangun.
Kestabilan pondasi tinggi artinya wilayah tersebut akan stabil untuk pondasi
bangunan apa saja atau untuk segala jenis pondasi. Kestabilan pondasi
rendah berarti wilayah tersebut kurang stabil untuk berbagai bangunan.
Kestabilan pondasi kurang berarti wilayah tersebut kurang stabil, namun
mungkin untuk jenis pondasi tertentu, bisa lebih stabil, misalnya pondasi
cakar ayam.
5) SKL Ketersediaan Air (Peta Morfologi, Kemiringan dan Penggunaan
Lahan)
Geohidrologi sudah memperlihatkan ketersediaan air. Geohidrologi sudah
ada kelasnya yaitu tinggi, sedang, hingga rendah. Untuk melihat
ketersediaan air seharusnya menggunakan data primer, tetapi karena
keterbatasan waktu dan dana biasanya pengambilan data primer tidak
dapat dilakukan. Ketersediaan air sangat tinggi artinya ketersediaan air
tanah dalam dan dangkal cukup banyak. Sementara ketersediaan air
sedang artinya air tanah dangkal tak cukup banyak, tapi air tanah dalamnya
banyak
6) SKL Drainase ( Peta Topografi, Kemiringan dan Curah Hujan )
Drainase berkaitan dengan aliran air, serta mudah tidaknya air mengalir.
Drainase tinggi artinya aliran air mudah mengalir atau mengalir lancar.
Drainase rendah berarti aliran air sulit dan mudah tergenang.
7) SKL Terhadap Erosi ( Peta Morfologi, Curah Hujan dan Jenis Tanah )
Erosi berarti mudah atau tidaknya lapisan tanah terbawa air atau angin.
Erosi tinggi berarti lapisan tanah mudah terkelupas dan terbawa oleh angin
dan air. Erosi rendah berarti lapisan tanah sedikit terbawa oleh angin dan
air. Tidak ada erosi berarti tidak ada pengelupasan lapisan tanah.
8) SKL Rawan Bencana Alam ( Peta Morfologi dan Rawan Bencana Alam )
SKL pembuangan limbah adalah tingkatan untuk memperlihatkan wilayah tersebut
cocok atau tidak sebagai lokasi pembuangan. Analisa ini menggunakan
9
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
peta hidrologi dan klimatologi. Kedua peta ini penting, tetapi biasanya tidak
ada data rinci yanng tersedia. SKL pembuangan limbah kurang berarti
wilayah tersebut kurang/tidak mendukung sebagai tempat pembuangan
limbah.
3. Sosial dan kependudukan
Tujuan untuk menganalisis sosial dan kependudukan adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui kuantitas dan kondisi penduduk, baik berdasarkan kelompok
umur, jenis kelamin, bahkan kondisi sosio-ekonomi
b) Mengetahui pertumbuhan masa lampau, masa sekarang, serta
penurunannya dan penyebaran nya dalam suatu wilayah pembangunan
c) Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan
penduduk dengan bermacam macam aspek pembangunan
d) Mencoba memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan kemungkinan-
kemungkinan konsenkuensinya serta pengaruh terhadap pelaksaanaan
pembangunan
e) Sebagai bahan pemantauan untuk melakukan pengendalian penduduk
agar tidak terjadi ledakan jumlah penduduk yang dapat mempengaruhi
kondisi masyarakat secara keseluruhan.
A. Analisis Jumlah dan Perkembangan penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk:
• Rumus LPP =
• Penggambaran grafik
B. Analisis Distribusi dan Kepadatan Penduduk
• Kepadatan pendududk Bruto analisis distribusi norma
jumlah penduduk (jiwa)
l=
luas wilayah (Ha)
10
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
11
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Keterangan:
Si = Produksi Jenis Komoditas ke-I pada Kapanewon
S = Produksi total pertanian budidaya Kapanewon
Ni = Produksi total jenis komoditas ke-I Kabupaten
N = Produksi total pertanian budidaya Kabupaten
Interpretasi:
12
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Keterangan:
a = komponen share
b = komponen proportional shift
c = komponen differential shift
Y* = Nilai total aktifitas dalam total wilayah
Y’i = Nilai total aktifitas tertentu dalam total wilayah (titik akhir tahun)
y’i = Nilai aktifitas tertentu dalam unit wilayah tertentu (titik akhir tahun)
Yi = Nilai total aktifitas tertentu dalam total wilayah (titik awal tahun)
Yi = Nilai aktifitas tertentu dalam unit wilayah tertentu (titik awal tahun)
Interpretasi a dan b:
• Jika b bernilai – (minus), maka spesialiasi dalam sektor yang secara
Nasional tumbuh lambat
• Jika b bernilai + (positif), maka spesialisasi dalam sektor yang secara
Nasional tumbuh cepat
13
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
14
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
1) Air Bersih:
o Asumsi 1 orng butuh berapa air (100l/o/hari = standar perdesaan) =
domestic (per rumah tangga)
o Domestik = 100 l/o/hari x Jumlah Penduduk Proyeksi
o Non domestic (sarana-sarana)= 10% dari kebutuhan domestic
o Kebocoran = 20% dari kebutuhan air domestic + kebutuhan air
non domstik
o Kebutuhan air total = domestik + non domestik + kebocoran
2) Air Limbah:
o Volume timbulan lumpur tinja (black water) dan air limbah (grey
water)
o Grey water = 80% x Air Bersih
o Black water (asumsi) = 40l/o/hari x Jumlah Penduduk Proyeksi
o Total = grey water + black water
3) Persampahan:
o Sampah Domestik : 35 x Jumlah Penduduk Proyeksi
o Sampah Non Domestik : 35% x Sampah Domestik
o Total : Sampah Domestik + Sampah Non Domestik
4) Listrik:
o Min : 450 x KK Proyeksi
o Max Non Domestik : 20% x Max Domestik
o Min Non Domestik : 20% x Min Domestik
o PJU : 10% x Min Domestik atau Max Domestik
o Total : Domestik + Non Domestik + PJU
o Max Domestik : 2200 x Jumlah KK Proyeksi
6. Transportasi
A) Analisis Aksesibilitas
Analisis tingkat aksesibilitas menurut akses jalan
jumlah penduduk desa A−Jumlah penduduk B
Aksesibilitaas =
Jarak desa A−B(aksesibilitas)
15
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
16
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
17
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB II
KEDUDUKAN KAPANEWON SEYEGAN DALAM KONSTELASI REGIONAL
18
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 2.1
Peta Struktur Ruang Kabupaten Sleman
Sumber: Lampiran II Perda Kabupaten Sleman No 13 tahun 2021
Adapun arahan rencana struktur ruang Kapanewon Seyegan berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 13 Tahun 2021 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sleman Tahun 2021-2041 yaitu sebagai
berikut.
1. Rencana Pusat Permukiman
- PKL, dikembangkan untuk fungsi simpul layanan sarana prasarana
permukiman, perdagangan jasa lokal, dan sarana pariwisata, terdiri dari
PKL Godean yang meliputi sebagian Kalurahan Margoluwih Kapanewon
Seyegan.
- PPK, yaitu PPK Perkotaan Minggir 2 meliputi sebagian Kalurahan
Margokaton, dan PPK Perkotaan Seyegan yang meliputi sebagian
Kalurahan Margodadi dan sebagian Kalurahan Margomulyo.
- PPL, Kapanewon Seyegan direncanakan menjadi Pusat Pelayanan
Lingkungan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.
2. Sistem Jaringan Transportasi
Kapanewon Seyegan dilewati oleh jalan kolektor primer (jalan Cebongan-
Seyegan dan Seyegan-Balangan), jalan tol (jalan tol Yogyakarta-Bawen, yang
melewati Kapanewon Tempel, Kapanewon Seyegan, Kapanewon Mlati,
Kapanewon Gamping), dan jalan lokal primer serta sekunder.
3. Sistem Jaringan Kereta Api
Kapanewon Seyegan dilewati oleh jaringan jalur kereta api umum berupa
jaringan jalur kereta api antarkota yaitu jaringan jalur kereta api Yogyakarta-
Borobudur.
19
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
20
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 2.1
Peta Pola Ruang Kabupaten Sleman
Sumber: Lampiran II Perda Kabupaten Sleman No 13 tahun 2021
21
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
22
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
23
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
24
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
25
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
menengah
Kawasan wisata
alam dan agro Turi
Kawasan wisata
alam Lereng
Merapi Cangkringan, Pakem, Ngemplak
Kawasan wisata
budaya dan
kuliner Prambanan, Kalasan, Berbah
Kawasan wisata
perkotaan
berbasis
Kawasan rekreatif dan
pariwisata kuliner Ngalik, Mlati, Sleman
Kawasan wisata
perkotaan
berbasis
pendidikan,
kuliner, dan
olahraga Depok, Ngemplak
Kawasan wisata
pertanian Minggir, Godean, Moyudan, Seyegan
Kawasan desa
wisata/desa
budaya Kabupaten Sleman
Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping,
Godean, Kalasan, Minggir, Mlati,
Kawasan Moyudan, Ngaglik, Ngemplak, Pakem,
Kawasan permukiman Prambanan, Seyegan, Sleman, Tempel,
5 Permukiman perkotaan 9.822 Turi
Kawasan
pertahanan dan Kawasan
6 keamanan instalasi militer 408 Berbah, Depok, Gamping, Pakem
Kawasan
transportasi Berbah, Depok, Kalasan
Sumber: RTRW Kabupaten Sleman
26
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 2.2
Kebijakan Pembangunan
NO Aspek Kebijakan
27
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
28
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB III
PROFIL WILAYAH KAPANEWON
Kemiringan
1%
10%
0-8%
25-40%
>40%
89%
Gambar 3.1
Diagram Kemiringan Kapanewon Seyegan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
29
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
30
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
31
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
32
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
33
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
3.1.3 Geologi
Berdasarkan peta dan juga diagram di atas dapat disimpulkan bahwa
Kapanewon Seyegan didominasi oleh batuan Endapan Gunungapi Muda Merapi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut.
Tabel 3.2
Data Geologi Kapanewon Seyegan
Persentase
Nama Batuan Luas m2
(%)
Batuan Vulkanik Tua (Breksi, Tuf,
65.95 2.485
Lava) Formasi Nglanggran
Diorit 4.10 0.154
Endapan Formasi Naggulan 7.96 0.300
Endapan Gunungapi Muda Merapi 2575.84 97.061
Jumlah 2653.84 100
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Geologi
Batuan Vulkanik Tua
(Breksi, Tuf, Lava) Formasi
Nglanggran
3%
0%
Diorit
97%
Endapan Gunungapi Muda
Merapi
Gambar 3.2
Diagram Kemiringan Kapanewon Seyegan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
34
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
35
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Jenis Tanah
Andic Eutropepts
Andic Hapludolls
8%
Lithic Ustorthents
22% 40%
Lithic Ustropepts
2%
2% Typic Eutropepts
1%
3%
2%7% 13% Typic Fluvaquents
Typic Fragiaquents
Gambar 3.3
Diagram Jenis Tanah Kapanewon Seyegan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
36
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
37
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
3.1.6 Klimatologi
Menurut peta curah hujan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kapanewon
Seyegan mempunyai curah hujan sebesar 2000 – 2500 mm/tahun. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Peta Klimatologi di bawah.
38
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
39
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
40
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
41
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
42
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
43
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
44
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
45
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
46
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
47
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
48
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
49
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
50
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
51
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
52
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.4
Grafik Jumlah Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2017-2022
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2017-2022
53
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.7
Jumlah Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2018
Desa Laki-Laki Perempuan Total
Margoluwih 4978 4891 9869
Margodadi 4111 4334 8445
Margomulyo 6030 6015 12045
Margoagung 4851 4828 9679
Margokaton 3503 3588 7091
Jumlah Total 23473 23656 47129
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2018
Tabel 3.8
Jumlah Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2019
Desa Laki-Laki Perempuan Total
Margoluwih 5013 4921 9934
Margodadi 4128 4348 8476
Margomulyo 6073 6053 12126
Margoagung 4872 4847 9719
Margokaton 3509 3591 7100
Jumlah Total 23595 23760 47355
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2019
54
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.9
Jumlah Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2020
Desa Laki-Laki Perempuan Total
Margoluwih 5282 5335 10617
Margodadi 4514 4698 9212
Margomulyo 6403 6465 12868
Margoagung 5138 5277 10415
Margokaton 3886 3967 7853
Jumlah Total 25223 25742 50965
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2020
Tabel 3.10
Jumlah Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2021
Desa Laki-Laki Perempuan Total
Margoluwih 5337 5390 10727
Margodadi 4505 4659 9164
Margomulyo 6432 6490 12922
Margoagung 5128 5248 10376
Margokaton 3893 3911 7804
Jumlah Total 25295 25698 50993
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2021
Tabel 3.11
Jumlah Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2022
Desa Laki-Laki Perempuan Total
Margoluwih 5368 5438 10806
Margodadi 4546 4717 9263
Margomulyo 6461 6518 12979
Margoagung 5153 5314 10467
Margokaton 3897 3912 7809
Jumlah Total 25425 25899 51324
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2022
Gambar 3. 5
Grafik Jumlah Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2017-2022
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2017-2022
55
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.14
Jumlah Penduduk Menurut Agama Kapanewon Seyegan 2018
Desa Islam Kristen Katolik Hindu Budha Kongkhucu Total
Margoluwih 9962 164 182 2 0 0 10310
Margodadi 8561 71 291 68 6 0 8997
Margomulyo 12347 42 206 5 0 0 12600
Margoagung 9934 38 185 14 2 0 10173
Margokaton 7410 29 326 0 0 0 7765
Jumlah Total 48214 344 1190 89 8 0 49845
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2018
56
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.15
Jumlah Penduduk Menurut Agama Kapanewon Seyegan 2019
Desa Islam Kristen Katolik Hindu Budha Kongkhucu Total
Margoluwih 10144 167 180 1 0 0 10492
Margodadi 8655 69 301 68 9 0 9112
Margomulyo 12513 41 210 5 0 0 9112
Margoagung 10080 38 183 18 0 0 10319
Margokaton 7469 29 324 0 0 0 7822
Jumlah Total 48861 344 1198 92 9 0 46857
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2019
Tabel 3.16
Jumlah Penduduk Menurut Agama Kapanewon Seyegan 2020
Desa Islam Kristen Katolik Hindu Budha Kongkhucu Total
Margoluwih 10266 164 186 1 0 0 10617
Margodadi 85758 68 305 72 9 0 9212
Margomulyo 7497 29 327 0 0 0 7853
Margoagung 12608 46 209 5 0 0 12868
Margokaton 10178 38 182 17 0 0 10415
Jumlah Total 126307 345 1209 95 9 0 50965
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2020
Tabel 3.17
Jumlah Penduduk Menurut Agama Kapanewon Seyegan 2021
Desa Islam Kristen Katolik Hindu Budha Kongkhucu Total
Margoluwih 10357 185 185 0 0 0 10727
Margodadi 8723 57 304 74 6 0 9164
Margomulyo 12667 47 202 5 1 0 12922
Margoagung 10142 41 177 16 0 0 10376
Margokaton 7455 29 320 0 0 0 7804
Jumlah Total 49344 359 1188 95 7 0 50993
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2021
Tabel 3.17
Jumlah Penduduk Menurut Agama Kapanewon Seyegan 2022
Desa Islam Kristen Katolik Hindu Budha Kongkhucu Total
Margoluwih 10448 179 179 0 0 0 10806
Margodadi 8813 61 306 75 8 0 9263
Margomulyo 1271 49 208 4 1 0 1533
Margoagung 10225 43 183 16 0 0 10467
Margokaton 7459 28 322 0 0 0 7809
Jumlah Total 38216 360 1198 95 9 0 39878
Sumber : Kapanewon Seyegan Dalam Angka Tahun 2022
57
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
58
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
b. Mertidusun
Merti dusun sendiri merupakan upacara adat yang dilakukan masyarakat
dengan cara bersih-bersih di lingkungan tempat tinggal. Selain itu, masyarakat
akan melakukan kirab dengan memilih tempat awal dimulainya kirab dan berakhir
di sebuah tempat dan dilanjutkan dengan doa. Di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon
Kokap, Kabupaten Kulon Progo setiap dusun memiliki hari yang berbeda untuk
melangsungkan upacara adar merti dusun tersebut. Sebagai tradisi yang sudah
terlaksana kegiatan upacara adat merti dusun ini ditutup dengan pagelaran
wayang kulit.
Merti dusun adalah warisan dari leluhur nenek moyang yang selalu
dilaksanakan setiap tahunnya yang mempunyai fungsi sebagai doa bersama
warga masyarakat, ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Dan bagi
masyarakat, untuk menjaga gotong royong sehingga tetap terjaga erat komunikasi
di masyarakat dan membuat sebuah kekuatan sendiri di warga masyarakat.
3.3.2.3 Keagamaan
Untuk mengikat tali kekeluargan penduduk kapanewon Seyegan sering
melakukan gotong royong membersihkan makan leluluhur yang ada di sana.Selain
itu setiap mendekati bulam Ramadhan para penduduk bergotong royong dalam
membersihkan desa. Selain itu pada Jumat Pahing para penduduk Kacamatan
Seyegan juga membersihkan Tuk Si Bedug untuk menghormati Sunan Kalijaga
yang sudah menyebarkan agama Islam.
3.4 Kondisi Perekonomian
3.4.1 Struktur dan Kontribusi Perekonomian Kapanewon
Struktur perekonomian merupakan gambaran komposisi sektor ekonomi
yang berkontribusi terhadap perekonomian daerah. Sektor ekonomi dibagi menjadi
tiga, yaitu: 1) Sektor primer, yaitu sektor ekonomi yang mengandalkan sumberdaya
alam; 2) Sektor sekunder, yaitu sektor ekonomi yang mengandalkan produksi atau
industri; serta 3) sektor tersier, yaitu sektor yang mengandalkan perdagangan
ataupun jasa. Pengelompokan sektor didasarkan pada kategori sektor sesuai
dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selengkapnya mengenai
pembagian sektor dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
59
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.18
Pemetaan Sektor Ekonomi berdasarkan Lapangan Usaha
60
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.19
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 - 2021
PDRB Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Kategor i
PDRB*
2017 2018 2019 2020 2021
61
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
PDRB Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Kategor i
PDRB*
2017 2018 2019 2020 2021
6,40 1,50 1,27 2,38 9,66
62
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
PDRB Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Kategor i
PDRB*
2017 2018 2019 2020 2021
63
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
*catatan :
C. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
D. Pertambangan dan Penggalian
E. Industri Pengolahan D.Pengadaan Listrik dan Gas
F. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
G. Konstruksi
H. Perdagangan Besar dan Ecera
I. Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
J. Transportasi dan Pergudangan
K. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
L. Informasi dan Komunikasi
M. Jasa Keuangan dan Asuransi
N. Real Estate
O. Jasa Perusahaan
P. Jasa Perusahaan
Q. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
R. Jasa Pendidikan
S. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R,S,T,U.Jasa lainnya
64
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.20
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 – 2021
Kategori
PDRB* Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
65
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Kategori
PDRB* Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
66
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
*Catatan :
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B. Pertambangan dan Penggalian
C. Industri Pengolahan D.Pengadaan Listrik dan Gas
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan I.Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
J. Informasi dan Komunikasi
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
L. Real Estate
M, N. Jasa Perusahaan
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R,S,T,U.Jasa lainnya
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap nilai PDRB ADHB Kabupaten
Sleman Tahun 2017-2021, diketahui bahwa secara umum perekonomian
mengalami peningkatan. Ditinjau dari segi proporsi, sektor yang paling
berkontribusi besar yaitu sektor industri pengolahan, dengan nilai produksi pada
tahun 2021 sebesar Rp6.463.695,51 juta, atau 13,06 persen dari PDRB tahun
2021. Sedangkan sektor yang berkontribusi paling rendah yaitu sektor Pengadaan
air, pengelollan sampah, limbah dan daur ulang sebesar Rp24.032,77 juta, atau
0,05 persen dari PDRB Kabupaten Sleman tahun 2021. Selengkapnya mengenai
kontribusi setiap sektor dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.21
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapanga Usaha Tahun 2017 – 2021
Kontribusi PDRB Kabupaten Sleman Atas Dasar
Kategori Harga Berlaku Menurut Lapangan
PDRB Usaha (%)
67
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
68
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.6
Diagram Kontribusi Sektor Perekonomian Kabupaten Sleman Tahun 2021
Sumber : Hasil Analisis, 2023
69
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3. 23
Produksi Pertanian Kapanewon Seyegan Tahun 2018 - 2022
Jumlah
Luas Panen Produk tivitas Harga Jual
Komoditas Produksi Nilai Produksi (Rp)
(Ha) (kw/Ha) (Rp/Kw)
(Kw)
TAHUN 2018
Rp220.680.409,8
Rp364.823.068,9
Kacang
70
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Jumlah
Luas Panen Produktivitas Harga Jual
Komoditas Produksi Nilai Produksi (Rp)
(Ha) (kw/Ha) (Rp/Kw)
(Kw)
Kacang Rp38.100.000,0 Rp2.179.850.746,
Panjang 2,01 115,00 57,21 0 27
Petai 1 27,99 27,99 Rp0,00 Rp0,00
Melinjo 5 434,00 86,80 Rp0,00 Rp0,00
Total 2019 3.399,02 177.093,52 512,99 40.385.000,00 2.290.173.626,45
TAHUN 2020
Padi Sawah 2745 157.705,70 57,45 Rp400.000,00 Rp22.980.794,17
Jagung 242 18.169,00 75,08 Rp500.000,00 Rp37.539.256,20
Kacang
Tanah 52 60,70 1,17 Rp300.000,00 Rp350.192,31
Ubi Jalar 6,6 1.100,02 0,00 Rp35.000,00 Rp0,00
Ubi Kayu 0 0,00 0,00 Rp50.000,00 Rp0,00
Cabe Merah 51,08 2.911,56 57,00 Rp1.000.000,00 Rp57.000.000,00
Kacang Rp38.100.000,0 Rp1.778.170.469,
Panjang 7,45 347,70 46,67 0 80
Petai 0 0,00 0,00 Rp0,00 Rp0,00
TAHUN 2021
Padi Sawah 2613 159.410,40 61,01 Rp400.000,00 Rp24.402.663,61
Jagung 21,9 1.559,28 71,20 Rp500.000,00 Rp35.600.000,00
Kacang
Tanah 175 2.003,75 11,45 Rp300.000,00 Rp3.435.000,00
Ubi Jalar 22 4.218,50 0,00 Rp35.000,00 Rp0,00
Ubi Kayu 0 0,00 0,00 Rp50.000,00 Rp0,00
Cabe Merah 42 1.722,00 41,00 Rp1.000.000,00 Rp41.000.000,00
Kacang Rp38.100.000,0 Rp1.778.170.469,
Panjang 7,45 347,70 46,67 0 80
Petai 0 0,00 0,00 Rp0,00 Rp0,00
Melinjo 0 0,00 0,00 Rp0,00 Rp0,00
Total 2021 2.881,35 169.261,63 231,33 40.385.000,00 1.882.608.133,40
TAHUN 2022
Padi Sawah 2643 159.410,40 60,31 Rp400.000,00 Rp24.125.675,37
Jagung 21,9 1.559,28 71,20 Rp500.000,00 Rp35.600.000,00
Kacang
Tanah 175 2.003,75 11,45 Rp300.000,00 Rp3.435.000,00
Ubi Jalar 22 4.218,50 0,00 Rp35.000,00 Rp0,00
Ubi Kayu 0 0,00 0,00 Rp50.000,00 Rp0,00
Luas Panen Produktivitas
(Ha) (kw/Ha)
71
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Jumlah
Harga Nilai
Komoditas Produksi
Jual (Rp/Kw) Produksi (Rp)
(Kw)
Cabe Merah 42 1.722,00 41,00 Rp1.000.000,00 Rp41.000.000,00
Kacang Rp38.100.000,0 Rp1.778.170.469,
Panjang 7,45 347,70 46,67 0 80
Petai 0 0,00 0,00 Rp0,00 Rp0,00
Melinjo 0 0,00 0,00 Rp0,00 Rp0,00
Total 2022 2.911,35 169.261,63 230,64 40.385.000,00 1.882.331.145,17
Sumber: Kapanewon Seyegan Dalam Angka 2018-2022
3.4.2.2 Perikanan
Kegiatan perikanan di Kapanewon Seyegan terdiri dari ikan bawal, mujair,
lele, nila, dan gurame. Ikan yang paling banyak produksinya yaitu mujair, dengan
jumlah produksi 13 kuintal, yang juga menyumbang nilai produksi paling besar
yaitu Rp16.250.000 pada tahun 2022. Kegiatan ekonomi perikanan hanya terdapat
di dua desa, yaitu Desa Margomulyo dan Desa Margoluwih. Selengkapnya
mengenai produksi perikanan Kapanewon Seyegan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 3.24
Produksi Perikanan Kapanewon Seyegan Tahun 2022
Jumlah
Harga Jual Nilai Produksi
Komoditas Produksi
(Rp/Kw) (Rp)
(Kw)
Bawal 1,20 Rp1.800.000,00 Rp2.160.000,00
Mujair 13,00 Rp1.250.000,00 Rp16.250.000,00
Lele 1,50 Rp1.450.000,00 Rp2.175.000,00
Nila 1,00 Rp1.250.000,00 Rp1.250.000,00
Gurame 1,00 Rp2.000.000,00 Rp2.000.000,00
Total 2022 17,70 Rp7.750.000,00 Rp23.835.000,00
Sumber : Data Kapanewon Seyegan, 2023
3.4.2.3 Peternakan
Kegiatan peternakan di Kapanewon Seyegan terdiri dari ternak hewan
kuda, sapi, kerbau, domba, kambing, babi, ayam, itik, dan puyuh. Hewan yang
paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat yaitu Ayam Potong, dengan jumlah
116.000 ekor. Selengkapnya mengenai jumlah hewan ternak Kapanewon Sliyeg
dapat dilihat pada tabel berikut.
72
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.25
Jumlah hewan ternak di Kapanewon Seyegan Tahun 2018-2019
Jumlah (Ekor)
Jenis Hewan Tahun
2018 2019
Kuda 18 18
Sapi Perah - -
Kerbau 35 35
Puyuh 12 12
Sumber : Data Kapanewon Seyegan, 2023
73
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.26
Data Inventaris Jaringan Jalan Kapanewon Seyegan
Tabel 3.27
Rekapitulasi Kondisi Jalan
Rekapitulasi Kondisi Jalan : Panjang Prosentase
1. Baik 19.9 km 66.44%
2. Sedang 5.4 km 18.03%
3. Rusak Ringan 2.85 km 9.52%
4. Rusak Berat 1.8 km 6.01%
Jumlah 29.95 km 100.00%
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
74
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Kondisi Jalan
6% Baik
10%
Sedang
18%
Rusak Ringan
66%
Rusak Berat
Gambar 3.7
Diagram Kondisi Jaringan Jalan Kapanewon Seyegan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Tabel 3.28
Inventaris Jaringan Jalan Kapanewon Seyegan
1. Jl. Krapyak-Kendangan
No. Ruas: 164
Inset Lokasi
75
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
FUNGSI
KONDISI EKSISTING
RENCANA PERGUB VOLUME LALIN
(OBSERVASI LAP)
(RTRW)
76
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.29
Inventaris Jembatan Kapanewon Seyegan
JEMBATAN EXISTING (OBSERVASI LAP)
1. Jembatan Mladan • Keadaan umum: Baik
Lokasi: Jl. Selokan Mataram, • Panjang: 12 m
Margokaton • Jenis lantai: Beton
• Kontruksi: Beton
• Akses: Menghubungkan area
yang dipisahkan oleh selokan
mataram di Kelurahan
Margokaton
77
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
78
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
79
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
80
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
81
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.8
Grafik Persentase Kendaraan Hari Minggu
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Maka dapat dilihat dari grafik fluktuasi volume lalu lintas pada ruas jalan
Ismail yaitu titik tertinggi berada di pukul 16.00-17.00 dari arah Margomulyo -
Margokaton dikarenakan pada titik lokasi ini terdapat kulineran dan juga wisata
yang melewati Margomulyo, seperti Wisata Grogol dan Gunung Ngampon.
82
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.31
Volume Lalu Lintas Hari Selasa
Arah Pergerakan Volume (smp/jam)
Lokasi 06.30- 11.30- 16.00-
Dari Ke
07.30 12.30 17.00
Margokaton Margomulyo 88.2 87.5 128.2
TC 1
Margomulyo Margokaton 63.2 80.95 137.05
Margodadi Margomulyo 73.5 42.4 93.1
TC 2
Margomulyo Margodadi 49.45 41.25 102.4
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
400
300
200
100
0
06.30-07.30 11.30-12.30 16.00-17.00
Arah 1 Arah 2 Arah 3 Arah 4 Total
Gambar 3.9
Grafik Persentase Kendaraan Hari Selasa
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Maka dapat dilihat dari grafik fluktuasi volume lalu lintas pada ruas jalan
Ismail yaitu titik tertinggi berada di pukul 16.00-17.00 dari arah Margomulyo -
Margokaton dikarenakan pada titik lokasi ini terdapat lapangan pekerjaan
Kapanewon Seyegan yang terpusat di Kelurahan Margomulyo, dan pada waktu
sore ini adalah arus balik dari Margomulyo ke Margokaton.
c. Kamis, 16 Maret 2023
Pada hari kamis untuk memulai traffic counting yaitu terbagi menjadi 3 waktu
yaitu, pagi dari pukul 06.30 sampai dengan 07.30, siang di mulai pada pukul 12.00-
13.00, dan sore hari pada pukul 16.00-17.00. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Tabel 3.32 dan Gambar 310
83
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.32
Volume Lalu Lintas Hari Kamis
Arah Pergerakan Volume (smp/jam)
LOKASI 06.30- 11.30- 16.00-
Dari Ke
07.30 12.30 17.00
Margokaton Margomulyo 78.95 67.45 112.2
TC 1
Margomulyo Margokaton 82.2 79.5 124.05
Margodadi Margomulyo 77.95 55.25 82.95
TC 2
Margomulyo Margodadi 55.75 43.9 100.55
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
400
300
200
100
0
06.30-07.30 11.30-12.30 16.00-17.00
Arah 1 Arah 2 Arah 3 Arah 4 Total
Gambar 3.10
Grafik Persentase Kendaraan Hari Kamis
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Maka dapat dilihat dari grafik fluktuasi volume lalu lintas pada ruas jalan
Ismail yaitu titik tertinggi berada di pukul 16.00-17.00 dari arah Margomulyo -
Margokaton dikarenakan pada titik lokasi ini terdapat lapangan pekerjaan
Kapanewon Seyegan yang terpusat di Kelurahan Margomulyo, dan pada waktu
sore ini adalah arus balik dari Margomulyo ke Margokaton.
d. Perbandingan Volume Lalu Lintas
Secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan dan perbandingan dari 2 titik
pengamatan yang dapat dilihat pada Tabel 3.33 dan Gambar 3.11
Tabel 3.33
Perbandingan Volume Lalu Lintas Jl. Kebon Agung
Volume (smp/jam)
Hari 06.30- 11.30- 16.00-
07.30 12.30 17.00
Minggu 151.4 185.95 276.75
Selasa 151.4 168.45 265.25
Kamis 161.15 146.95 236.25
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
84
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
250
200
150
100
50
0
06.30-07.30 11.30-12.30 16.00-17.00
Minggu Selasa Kamis
Gambar 3.11
Grafik Perbandingan Volume Lalu Lintas Jl. Kebon Agung
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
85
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
250
200
150
100
50
0
06.30-07.30 11.30-12.30 16.00-17.00
Minggu Selasa Kamis
Gambar 3.12
Grafik Perbandingan Volume Lalu Lintas Jl. Godean-Seyegan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
86
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
87
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
88
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.35
Pergerakan Orang Kapanewon Seyegan
Tujuan
Internal Eksternal Total
MAT Kal. Kal. Kal. Kal. Kal Kap. Kap. Kap. Kap.
Margomulyo Margoagung Margokaton Margodadi Margoluwih Sleman Mlati Godean Minggir Tempel
Kal.
64
Margomulyo 12 4 6 6 6 8 10 6 2 4
Kal.
54
Margoagung 4 6 4 4 2 10 4 4 4 8
Kal.
Internal 60
Margokaton 8 4 10 6 4 4 4 6 8 6
Kal.
56
Margodadi 2 4 4 10 8 6 8 2 10 2
Asal
Kal
56
Margoluwih 4 4 8 4 10 8 8 4 2 2
Kap. Sleman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kap. Mlati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Eksternal Kap. Godean 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kap. Minggir 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tempel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 30 26 32 30 32 36 34 22 26 22 288
89
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
90
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
91
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.36
Pergerakan Barang Kapanewon Seyegan
Tujuan
Internal Eksternal Total
MAT Kal. Kal. Kal. Kal. Kal Kap. Kap. Kap. Kap. Kap.
Margomulyo Margoagung Margokaton Margodadi Margoluwih Sleman Mlati Godean Minggir Tempel
Kal.
4
Margomulyo 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
Kal.
8
Margoagung 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
Kal.
Internal 9
Margokaton 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Kal.
10
Margodadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Asal
Kal
3
Margoluwih 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
Kap. Sleman 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5
Kap. Mlati 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
Eksternal Kap. Godean 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Kap. Minggir 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tempel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 6 5 4 5 6 4 3 3 3 3 42
92
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
93
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.38
Sebaran Sarana Pendidikan di Kapanewon Seyegan Tahun 2022
Jumlah
Kelurahan
TK/TPA SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Margoluwih 3 6 2 0
Margodadi 3 5 1 1
94
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Margomulyo 7 7 1 1
Margoagung 2 6 1 3
Margokaton 4 5 1 0
Jumlah 19 29 6 5
Gambar 3.13
Kondisi Bangunan Sarana Pendidikan
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
95
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
96
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.39
Sebaran Sarana Kesehatan di Kapanewon Seyegan Tahun 2022
Jumlah
Balai BKIA/Kl
Kelurahan Posya Pengo inik Puskesmas
Apotik Puskesmas
ndu batan Bersali Pembantu
Warga n
Margoluwih 14 0 1 1 0 0
Margodadi 13 0 0 1 1 0
Margomulyo 17 1 0 1 1 0
Margoagung 11 1 0 1 1 0
Margokaton 15 0 0 0 1 1
Margol
70 2 1 4 4 1
uwih
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
Gambar 3.14
Kondisi Bangunan Sarana Kesehatan
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
97
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
98
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Margoluwih 18 15
Margodadi 25 17
Margomulyo 27 17
Margoagung 23 17
Margokaton 15 15
Jumlah 108 81
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
Gambar 3.15
Kondisi Bangunan Sarana Peribadatan
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
99
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
100
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Margoluwih 28 8 0 0
Margodadi 40 7 1 1
Margomulyo 53 6 0 1
Margoagung 23 8 2 3
Margokaton 53 5 0 0
Jumlah 197 22 3 5
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
Gambar 3.16
Kondisi Bangunan Sarana Perekonomian
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
101
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
102
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.17
Kondisi Bangunan Sarana Ruang Terbuka, Taman dan Lapangan Olahraga
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
103
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
104
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
105
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.18
Kondisi Bangunan Sarana Peribadatan
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
3.7.2 Air Limbah
Berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakat dan pengelola industry
Kapanewon Seyegan diketahui bahwa Kapanewon Seyegan menggunakan IPAL
(Instalasi Pengelolaan Air Limbah) secara komunal. Sedangkan pada limbah
domestik/rumah tangga beberapa langsung buang ke sungai adapun yang
menggunakan septic tank. Namun pada umumnya, masyarakat memiliki lubang
septic tank secara pribadi (tidak komunal).
Gambar 3.19
Kondisi Bangunan Sarana Peribadatan
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
106
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
107
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
108
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.20
Kondisi Prasarana Jaringan Drainase
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
109
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
110
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.21
Kondisi Prasarana Jaringan Listrik
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
111
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
112
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
113
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Gambar 3.22
Kondisi Prasarana Jaringan Telekomunikasi
Sumber: Hasil Survey Kelompok, 2023
114
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
115
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
116
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
117
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
118
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
119
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
120
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
121
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
122
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
123
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.42
Kondisi Bangunan Pedidikan
Nama
No. Koordinat Luas Lokasi Foto/Video Ket.
Sarana
Jl. Sonoharjo,
Totolon,
Margokaton, Kec.
Lat -
Seyegan,
7.721581489413968, Baik, bersih, dan
1. SDN Bokong 896,10 m² Kabupaten
Long terawat
Sleman, Daerah
110.29614698083752
Istimewa
Yogyakarta
55561
Pete, Margodadi,
Seyegan, Druju,
Margodadi, Kec.
Lat -
Sleman,
7.7258388391900645, Baik, bersih, dan
2. SD Pete 1.466,23 m² Kabupaten
Long terawat
Sleman, Daerah
110.30287452830548
Istimewa
Yogyakarta
55561
Sompokan,
Margomulyo, Kec.
Lat - Seyegan,
SDN 7.7145513790617875, Kabupaten Baik, bersih, dan
3. 1.459,16 m²
Sompokan Long Sleman, Daerah terawat
110.31589693308909 Istimewa
Yogyakarta
55561
124
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Sayegan,
Margokaton, Kec.
Baik, bersih, dan
Lat - Seyegan,
terawat, namun
SDN 7.72242967415252, Kabupaten
4. 437,56 m² memiliki akses
Margokaton Long Sleman, Daerah
jalan yang
110.29666066604072 Istimewa
lumayan sempit
Yogyakarta
55561
Ngemplaksari,
Ngemplok,
Margomulyo, Kec.
SDN Seyegan,
-7.708108478005277, Baik, bersih, dan
5. Ngemplaksari 569,96 m² Kabupaten
110.31440685650004 terawat
Seyegan Sleman, Daerah
Istimewa
Yogyakarta
55561
125
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
126
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 3.44
Kondisi Bangunan Pemerintahan
Nama
No. Koordinat Luas Lokasi Foto/Video Ket.
Sarana
Jl. Terwilen
Margodadi,
-Lat Baik, bersih,
Kantor Seyegan, Kregolan,
dan terawat,
7.720145046916299, 1.856,72 Margomulyo, Kec.
1. Kapanewon m²
serta memiliki
Long Sleman, Kabupaten
Seyegan akses jalan
110.30864030279247 Sleman, Daerah
yang bagus
Istimewa
Yogyakarta 55561
Jl. Tempel-
Lat - Seyegan, Kregolan, Baik, bersih,
Kantor Margomulyo, Kec. dan terawat,
7.720581171548485, 869,16
2. Kelurahan m²
Seyegan, serta memiliki
Margomulyo Long Kabupaten Sleman, akses jalan
110.30858930607091 Daerah Istimewa yang bagus
Yogyakarta 55561
Susukan III,
Baik, bersih,
Lat - Margokaton, Kec.
Kantor dan terawat,
7.7154129500031985, 1.088,82 Seyegan,
3. Kelurahan m²
serta memiliki
Long Kabupaten Sleman,
Margokaton akses jalan
110.28966308151526 Daerah Istimewa
yang bagus
Yogyakarta 55561
127
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
776X+RJH,
Kadipiro, Baik, bersih,
Kantor Lat -
Margodadi, Kec. dan terawat,
Kelurahan 7.737843313197118, 2.167,54
4 m²
Seyegan, serta memiliki
Margodadi Long
Kabupaten Sleman, akses jalan
110.29895203172627
Daerah Istimewa yang bagus
Yogyakarta 55561
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
128
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
129
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
130
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
131
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
133
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
137
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB IV
ANALISIS FISIK DASAR
Tabel 4.1
Kriteria Kawasan Perlindungan Setempat
No Kawasan Lindung Sub-Kawasan Lindung Kriteria Kawasan Lindung
Daratan sepanjang tepian yang
Kawasan lebarnya proporsional dengan
1 Perlindungan Sempadan Pantai bentuk dan kondisi fisik pantai
Setempat minimal 100meter dari titik pasang
tertinggi kea rah darat
• Sekurang-kurangnya 100meter
dari kiri kanan sungai besar
dan 50 meter di kiri kanan anak
sungai yang berada diluar
pemukiman
2 Sempadan Sungai
• Untuk sungai di kawasan
pemukiman berupa sempadan
sungai yang diperkirakan
cukup untuk dibangun jalan
inspeksi antara 10-15 meter
Daratan sepanjang tepian
Kawasan Sekitar danau/waduk yang lebar
3
Danau/Waduk proporsional dengan bentuk dan
kondisi fisik danau/waduk antara
138
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
139
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
140
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
1. Kelerengan lapangan
2. Jenis tanah menurut kepekaan terhadap erosi.
3. Intensitas hujan harian rata – rata.
Tabel 4.3
Skoring Kawasan Hutan Produksi
Kemiringan Lereng
Persen Lereng Keterangan Skor
0-8 % Datar 20
1 8-15 % Landai 40
15-25 % Agak Curam 60
25-40 % Curam 80
>40 % Sangat Curam 100
Jenis Tanah
Kepekaan
Kelompok Jenis Tanah S
Terhadap Erosi k
o
r
Alluvial, Glei, Planosol, Tidak Peka
Hidromorf Kelabu, Literite Air 15
2 Tanah
Latosol Agak Peka 30
Brown Forest, NonCalcic Kurang Peka 45
Andosol, Grumosol, Podsolik Peka 60
Regosol, Litosol Organosol, Sangat Peka
75
Renzine
Intensitas Hujan
Curah Hujam (mm/hari) Keterangan Skor
8 – 13,6 Sangat Rendah 10
3 13,6 – 20,7 Rendah 20
20,7 – 27,7 Sedang 30
27,7 – 34,8 Tinggi 40
>34,8 Sangat Tinggi 50
Sumber: Modul Pemetaan Studio Geospasial
141
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
142
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
143
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.5
Luas Kawasan Peruntukan Permukiman
Jenis Peruntukan Luas Total Luas Lahan
Permukiman 301,721 Ha 2.662,999 Ha
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13
Dari hasil perhitungan menggunakan kalkulator geometri, didaptkan hasil,
luas kawasan peruntukan permukiman sebesar 301.721 Ha dari total luas lahan
2.662,999 Ha. Jika dibandingkan dengan luas lahan pertanian, lahan permukiman
masih jauh lebih kecil luasnya.
144
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
145
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Ketentuan teknis kesesuaian lahan untuk kawasan peruntukan industri dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Kriteria Kawasan Kesesuaian Industri
Kebutuhan Data
No. Karakteristik Lokasi dan Kesesuaian Lahan
(Peta)
Kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan Peta Kemiringan
1 industry berkisar 0% – 25%, pada kemiringan >25% Lereng (kemiringan
– 45% dapat 0–25 %) dan
dikembangkan kegiatan industri dengan perbaikan Topografi (Ketinggian
kontur,serta ketinggian tidak lebih dari 1000 meter <1.000 mdpl
dpl;
Bebas genangan, dekat dengan sumber air, Peta SKL Drainase
2
drainase baiksampai sedang; (baik s.d.sedang)
Lokasi berada pada kecenderungan minimum arah
3 -
anginyang menuju permukiman penduduk;
Dapat menunjang konstruksi bangunan, tidak Peta SKL Kestabilan
4
berada didaerah rawan bencana longsor Pondasi(Sangat Baik
s.d. Sedang)
Area cukup luas minimal 20 ha; karakteristik tanah
5 bertekstur -
sedang sampai kasar, berada pada tanah marginal
untukpertanian
Sumber: Permen PU No. 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Standar Teknis Fungsi Ruang Kawasan
Budidaya
146
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
147
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
148
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
149
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.8
Luas Kawasan Peruntukan Pariwisata
Jenis Peruntukan Luas Total Luas Lahan
Pariwisata 96,273 Ha 2.662,999 Ha
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13
150
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
151
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.10
Luas Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Jenis Peruntukan Luas Total Luas Lahan
Perdagangan dan
Jasa 81,942 Ha 2.662,999 Ha
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13
Dari hasil perhitungan menggunakan kalkulator geometri, didaptkan hasil,
luas kawasan peruntukan perdagangan dan jasa sebesar 81.942 Ha dari total luas
lahan 2.662,99 Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, sektor perdagangan dan
jasa warung/pertokoan yang menjadi sektor unggulan. Lahan perdagangan dan jasa
yang ada di Kapanewon Seyegan yaitu Pendidikan, Kesehatan,
pemerintahan,perekonomian, industry dan pariwisata.
152
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
153
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
154
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
155
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
156
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Kemampuan Lahan
Perbukitan terjal 15 - 40 % dari Morfologi Kurang 2
Kemampuan Lahan
Perbukitan Sedang 5 – 15 % dari Morfologi Sedang 3
Kemampuan Lahan
Landai 2–5% dari Morfologi Cukup 4
Kemampuan Lahan
Datar 0–2% dari Morfologi Tinggi 5
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007
157
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
158
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
159
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
160
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.15
Analisis SKL Kemudahan dikerjakan di Kapanewon Seyegan
161
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
162
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
163
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Dilihat dari tabel diatas bahwa skl kestabilan lereng pada Kapanewon
Seyegan terdiri dari 3 katagori yaitu Tinggi, Cukup, dan Sedang. Untuk katagori
cukup terdapat pada Desa Margodadi dengan luasan yang paling luas yaitu 451,19 Ha,
dan untuk nilai kestabilan lereng sedang terdapat di Desa Margodadi juga dengan
luasan yang paling luas yaitu 73,66 Ha. dan untuk nilai kestabilan tinggi terdapat di
Desa Margoluwih dengan luasan yang paling luas yaitu 110,43 Ha.
164
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
165
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Pegunungan
>3.000 > 40 % /Perbukitan Zona 3 Regosol Rendah 1
Sangat Terjal (Tinggi)
Pegunungan/
2.000- Podsol, Kurang 2
15 – 40 % Perbukitan
3.000 Andosol
Terjal
Mediteran,
1.000- Perbukitan Sedang 3
5 – 15 % Zona 2 Brown
2.000 Sedang
(Menengah) Forest
500-1.000 2–5% Landai Latosol Cukup 4
Zona 1
Tinggi 5
<500 0–2% Dataran Alluvial
(Rendah)
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007
166
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Dilihat dari tabel diatas bahwa skl kestabilan pondasi pada Kapanewon
Seyegan terdiri dari 3 katagori yaitu Cukup, Sedang dan Tinggi. Untuk katagori tinggi
terdapat pada semua desa dan Desa Margokaton dengan luasan yang paling luas
yaitu 437.17 Ha. Sedangkan untuk nilaikestabilan Pondasi sedang terdapat di
semua desa dan Desa Margoluwih dengan luasan yang paling luas yaitu 5.68 Ha. dan
untuk nilai kestabilan cukup dengan luasan yang paling luas yaitu 376,19 Ha
terdapat pada Desa Margomulyo.
167
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
168
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
169
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.17
Analisis SKL Ketersediaan Air di Kapanewon Seyegan
Dilihat dari tabel diatas bahwa skl Ketersediaan Air pada Kapanewon
Seyegan terdiri dari 3 kelas skl ketersediaan air yaitu Rendah, sedang dan Tinggi.
Untuk katagori Rendah terdapat pada semua desa dan Desa Margokaton dengan
luasan yang paling luas yaitu 11,62 Ha. Sedangkan untuk kelas ketersediaan air
sedang terdapat di semua desa dan desa Margodadi dengan luasan yang paling
luas yaitu 488,62 Ha. dan untuk kelas ketersediaan Tinggi ada pada Desa Jadimulya
dengan luasan yang paling luas yaitu 218,76 Ha
170
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
171
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
172
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.19
Analisis SKL Drainase di Kapanewon Seyegan
luasan skl Drainase (Ha)
Kapanewon Desa
Kurang Sedang
Margoagung 34.55 474.28
Margomulyo - 494.70
Dilihat dari tabel diatas bahwa skl Drainase pada Kapanewon Seyegan
terdiri dari 2 kelas SKL Drainase yaitu Kurang dan sedang. Untuk katagori kurang
terdapat pada beberapa desa dan Desa Margokaton dengan luasan yang paling
luas yaitu 298,96 Ha. Sedangkan untuk kelas Drainase sedang semua desa dan
desa Margomulyo dengan luasan yangpaling luas yaitu 494,70 Ha.
173
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
174
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Pegunungan Semak
> 4.500 > 40 % Regosol belukar, Tinggi 1
/Perbukitan ladang,
Sangat Terjal hutan
Pegunungan/ Kebun,
4.500 – 15 – 40 % Podsol, hutan, Cukup 2
4.500 Perbukitan Andosol hutan tinggi
Terjal belukar
Mediteran,
3.500 – Perbukitan
5 – 15 % Brown Semua Sedang 3
4.000 Sedang
Forest
3.000 – 3. Sangat
2–5% Landai Latosol Semua 4
500 rendah
Tidak
2.500 –
0–2% Dataran Alluvial Semua ada 5
3.000
erosi
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007
175
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.21
Analisis SKL Erosi di Kapanewon Seyegan
luasan skl Erosi (Ha)
Kapanewon Desa Cukup Sangat Sedang Tidak
Tinggi Rendah Ada
Margoagung 64.41 66.36 377.24 0.16
Dilihat dari tabel diatas bahwa skl Erosi pada Kapanewon Seyegan
termasuk kedalam 4 kelas skl erosi yaitu cukup tinggi, sangat rendah, sedang, dan
tidak ada. Untuk katagori cukup tinggi terdapat pada semua desa dan Desa
Margoangung dengan luasan yang paling luas yaitu 64,41 Ha. Untuk katagori
sangat rendah terdapat pada Desa Margokaton dengan luasan yang paling luas
yaitu 347,69 Ha. Untuk katagori sedang terdapat pada Desa Margokaton dengan
luasan yang paling luas yaitu 377,24 Ha. Untuk katagori tidak ada terdapat pada
beberapa desa dan Desa Margokaton dengan luasan yang paling luas yaitu 8,80
Ha.
176
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
177
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Pegunungan Semak
/Perbukitan belukar,
Sangat ladang, Potensi
> 40 % >3.000 1
Terjal hutan
Bencana
Zona 3 Zona 3
Kebun, Alam
Pegunungan/ (Tinggi) (Tinggi)
hutan,
Perbukitan 2.000- Tinggi
15 – 40 % hutan 2
Terjal 3.000
belukar
Potensi
Zona 2 Zona 2 Bencana
Perbukitan 1.000- (Meneng (Meneng
5 – 15 % Semua Alam 3
Sedang 2.000 ah) ah) Menengah
500- Potensi
2–5% Landai 1.000 Semua 4
Bencana
Zona 1 Zona 1 Alam
Berdasarkan bobot diatas kemudian dibuat skl Rawan Bencana Alam untuk
Kapanewon Seyegan. Tabel dan peta SKL Rawan Bencana Alam dapat dilihat
pada tabel dan gambar di bawah ini
178
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 4.23
Analisis SKL Bencana Alam di Kapanewon Seyegan
luasan skl RBA (Ha)
Kapanewon Desa
Rendah Sedang
Margoagung 511 11
Margodadi 592 19
Margoluwih 489 10
Margomulyo 512 12
Total 260 63
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
179
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
180
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
181
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
182
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
183
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
184
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
kemampuan lahan. Kemudian faktor lainnya adalah luasan kawasan lindung yang
menguranginya.
Selanjutnya menghitung Daya Dukung Permukiman dengan mengkakulasikan
data jumlah penduduk (JP), luas potensi permukiman (LPm) dan koefisien luas
kebutuhan ruang (a). Hasil akhir dari perhitungan ini adalah nilai pembobotan yang
meliputi :
• Apabila DDPm < 1, maka daya dukung permukiman rendah, serta tidak
mampu lagi menampung penduduk untuk membangun lahan
terbangun yang baru. Maka sebaiknya tidak dibuat lahan permukiman
• Apabila DDPm = 1, maka daya dukung permukiman optimal, sebab
adanya keseimbangan antara penduduk yang bermukim dengan luas
wilayah potensial yang ada.
• Apabila DDPm > 1, maka daya dukung permukiman tinggi, serta
masih mampu menampung penduduk untuk bermukim.
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan maka didapat bahwa nilai
DDPm Kapanewon Seyegan secara keseluruhan adalah tinggi karena nilai DDPm
lebih dari 1. Tingkat tinggi rendahnya daya dukung permukiman yang masih dapat
terbangun dipengaruhi oleh besarnya nilai yang melebihi angka 1. Semakin tinggi nilai
DDPmnya maka semakin menjauh dari angka 1, artinya bahwa semakin tinggi tingkat
kapasitasdaya dukung permukimannya.
Tabel 4.26
Perhitungan Daya Dukung Permukiman
Keterangan Daya
Desa LWP (Ha) LPm (Ha) =LWP2 DDPm =
JP Dukung
x 60% (LPm/JP)/a
Permukiman
Margoluwih 10806 478.02 28681.002 331.772 DDPm>1 (dayadukung
permukiman tinggi)
Margodadi 9263 596.95 35817.263 483.338 DDPm>1 (dayadukung
permukiman tinggi)
Margomulyo 12979 494.49 64498.266 621.179 DDPm>1 (daya
dukung permukiman
tinggi)
Margoagung 10467 508.48 30508.665 364.343 DDPm<1 (dayadukung
permukiman
rendah)
Margokaton 7809 497.51 29850.887 477.828 DDPm>1 (dayadukung
permukiman tinggi)
Keterangan Daya
Desa LWP (Ha) LPm (Ha) =LWP2 DDPm =
JP Dukung
x 60% (LPm/JP)/a
Permukiman
DDPm>1 (dayadukung
Rata-rata 10264.8 515.09 37871.22 455.692 permukiman tinggi)
185
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap desa di
Kapanewon Seyegan memiliki tingkat DDPm yang tinggi. Namun karena kelas
pengembangan lebih didominasi oleh kelas kawasan kendala, maka apabila akan
dijadikan lahan terbangun perlu memperhatikan aspek fisik lain seperti topografi, jenis
tanah, dan kondisi geologi.
4.3.2 Analisis Daya Tampung
Dalam melakukan analisis Daya Tampung maka dilakukan perhitungan
dengan membutuhkan data terbaru Jumlah Penduduk tahun (terakhir) eksisting dan
nilai DDPm yang didapatkan pada perhitungan sebelumnya. Hasil dari nilai daya
tampung tersebut kemudian diklasifikasikan kedalam 3 kelas dengan penentuan
Range.
Tabel 4.27
Perhitungan dan Penentuan Kelas Daya Tampung Lingkup Kapanewon Seyegan
DT (Jiwa) =
Desa JP DDPm 50 x Range Keterangan
(LWP(m2) x
5)/100
Margoluwih 10806 331.772 11950417.70 11950418 – Rendah
12941565
Margodadi 9263 483.338 14923859.65 14923860 - Tinggi
13932713
Margomulyo 12979 621.179 12362274.62 11950418 – Rendah
12941565
Margoagung 10467 364.343 12711943.95 11950418 – Rendah
12941565
Margokaton 7809 477.828 12437869.77 11950418 - Rendah
12941565
2278.460 64386365.70
Jumlah 51324
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
Dari hasil perhitungan tabel diatas yang menggunakan pengkelasan setiap
desa cenderung didominasi oleh kelas rendah dengan kapasitas daya tampung
antara 11.950.418 – 12.941.565 jiwa, sedangkan untuk kelas tinggi hanya terdapat
pada Desa Margodadi dengankapasitas daya tampung 14.923.860 – 13.932.713 jiwa.
186
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Hasil total daya tampung murni hasil dari kalkulasi perkalian antara jumlah
penduduk dengan nilai DDPm, belum termasuk pertimbangan dari aspek-aspek lain.
Maka jumlah DT yang didapatkan tersebut menunjukan daya tampung maksimal
untuksuatu wilayah.
Dalam melakukan pengklasifikasian maka diperlukan perhitungan statistik
sederhana yaitu dengan menghitung selisih dari nilai terkecil dan nilai terbesar
kemudian dibagi 3 (Penetapan pada analisis ini terdiri atas 3 kelas). Nilai interval
yangsudah didapat dijadikan sebagai selisih antar satu kelas dengan kelas lainnya.
Berikutmerupakan hasil pengklasifikasiannya.
Range
• Terendah 11950418
• Tertinggi 14923860
• Selisih 2973442
• Interval : 2973442 / 3 = 991148
Tabel 4.28
Penentuan Kelas Daya Tampung Lingkup Kapanewon Seyegan
Range Keterangan
11950418 – 12941565 Rendah
12941566 - 14923859 Sedang
14923860 - 13932713 Tinggi
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
187
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
188
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB V
ANALISIS KEPENDUDUKAN
189
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
memilih untuk pindah dari kapanewon tersebut untuk bekerja dan mencari peluang
ekonomi yang lebih baik untuk keberlangsung hidupnya.
5.2 Analisis Distribusi dan Kepadatan Penduduk
5.2.1 Distribusi Penduduk
Tabel 5.2
Distribusi Penduduk Kapanewon Seyegan Tahun 2017- 2022
Distribusi Kapanewon Seyegan 2017 - 2022
Desa 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Margoluwih 2090% 2094% 2098% 2083% 2103% 2105%
Margodadi 1794% 1791% 1790% 1808% 1797% 1805%
Margomulyo 2550% 2555% 2561% 2525% 2534% 2528%
Margoagung 2055% 2054% 2052% 2042% 2035% 2039%
Margokaton 1510% 1505% 1499% 1541% 1530% 1522%
Jumlah 10000% 10000% 10000% 10000% 10000% 10000%
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
190
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 5.3
Jumlah Penduduk Eksisting Kapanewon Seyegan Tahun 2017- 2022
Jumlah Penduduk Total Kapanewon Seyegan
Desa Total
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Margoluwih 9803 9869 9934 10617 10727 10806 61756
Margodadi 8412 8445 8476 9212 9164 9263 52972
Margomulyo 11964 12045 12126 12868 12922 12979 74904
Margoagung 964 9679 9719 10415 10376 10467 60296
Margokaton 7083 7091 7100 7853 7804 7809 44740
Jumlah Total 46902 47129 47355 50965 50993 51324 294668
191
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Interval
15 s.d 18 R
19 s.d 22 S
23 s.d 25 T
192
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
193
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
194
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Interval
10 s.d 15 R
15 s.d 28 S
29 s.d 40 T
195
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
196
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
197
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
198
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Kesimpulan:
Mengapa angka kematian laki-laki lebih tinggi dari kematian perempuan?
dan pengaruh apa terhadap pembangunan di Kapanewon Seyegan? Terkait
dengan pria yang memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan wanita
karena dua alasan utama yaitu tingkat merokok dan penyakit jantung yang tinggi
hal ini dapat dilihat dari tenaga kerja didominasi oleh perempuan.
Berdasarkan analisis penduduk menurut angka ketergantungan kapanewon
199
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 5.10
Data Kelahiran dan Kematian Tahun 2018
Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran Dan kematian Di Kapanewon Seyegan Tahun 2018
Kelahiran Dan Kematian (Jiwa) Laju (%)
No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)
Lahir Mati 2018 Pertumbuhan Alami Lahir Mati
1 Margoluwih 9869 140 35 105 1.42 0.35
2 Margodadi 8445 105 34 71 1.24 0.40
3 Margomulyo 12045 177 39 138 1.47 0.32
4 Margoagung 9679 135 40 95 1.39 0.41
5 Margokaton 7091 97 39 58 1.37 0.55
Jumlah/Rata Rata 47129 654 187 362 1.38 0.41
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
200
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 5.11
Data Kelahiran dan Kematian Tahun 2019
Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran Dan kematian Di Kapanewon Seyegan Tahun 2019
Kelahiran Dan Kematian (Jiwa) Laju (%)
No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)
Lahir Mati 2019 Pertumbuhan Alami Lahir Mati
1 Margoluwih 9934 147 57 90 1.48 0.57
2 Margodadi 8476 90 28 62 01.06 0.33
3 Margomulyo 12126 141 78 63 1.16 0.64
4 Margoagung 9719 471 55 416 4.85 0.57
5 Margokaton 7100 93 59 34 1.31 0.83
Jumlah/Rata Rata 47355 942 277 665 1.97 0.59
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
Tabel 5.12
Data Kelahiran dan Kematian Tahun 2020
Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran Dan kematian Di Kapanewon Seyegan Tahun 2020
Kelahiran Dan Kematian (Jiwa) Laju (%)
No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)
Lahir Mati 2020 Pertumbuhan Alami Lahir Mati
1 Margoluwih 10617 117 79 38 1.1 0.74
2 Margodadi 9212 100 62 38 1.1 0.67
3 Margomulyo 12868 171 124 47 1.3 0.96
4 Margoagung 10415 115 74 41 1.1 0.71
5 Margokaton 7853 96 68 28 1.2 0.87
Jumlah/Rata Rata 50965 599 407 192 1.17 0.79
Sumber: Analisis Kelompok 13, 2023
201
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 5.13
Data Kelahiran dan Kematian Tahun 2021
Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran Dan kematian Di Kapanewon Seyegan Tahun 2021
Kelahiran Dan Kematian (Jiwa) Laju (%)
No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)
Lahir Mati 2021 Pertumbuhan Alami Lahir Mati
1 Margoluwih 10727 98 66 32 0.91 0.62
2 Margodadi 9164 83 53 30 0.91 0.58
3 Margomulyo 12922 118 101 17 0.91 0.78
4 Margoagung 10376 86 67 19 0.83 0.65
5 Margokaton 7804 64 78 -14 0.82 1.00
Jumlah/Rata Rata 50993 449 365 84 0.88 0.72
Sumber: Analisis Kelompok 13, 2023
Tabel 5.14
Data Kelahiran dan Kematian Tahun 2022
Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran Dan kematian Di Kapanewon Seyegan Tahun 2022
Kelahiran Dan Kematian (Jiwa) Laju (%)
No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)
Lahir Mati 2022 Pertumbuhan Alami Lahir Mati
1 Margoluwih 10806 58 120 -62 0.54 1.11
2 Margodadi 9263 59 81 -22 0.64 0.87
3 Margomulyo 12979 83 152 -69 0.64 1.17
4 Margoagung 10467 51 100 -49 0.49 0.96
5 Margokaton 7809 45 109 -64 0.58 1.40
Jumlah/Rata Rata 51324 296 562 -266 0.58 1.10
Sumber: Analisis Kelompok 13, 2023
Tabel 5.15
Data Pertumbuhan Alami Penduduk per Tahun Kapanewon Seyegan
Pertumbuhan Alami Penduduk Tahun 2017-
No Desa
2022
1 2017 249
2 2018 362
3 2019 665
4 2020 192
5 2021 84
6 2022 -266
Sumber: Analisis Kelompok 13, 2023
202
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Laju Pertumbuhan Alami penduduk pada tahun 2017 sampai tahun 2019
mengalami kenaikan yang siginifikan tetapi pada tahun 2020 sampai tahun 2022
mengalami penurunan yang sangat drastis diakibatkan adanya wabah covid 19.
Tabel 5.16
Data Laju Kelahiran dan Kematian dari Tahun 2017-2022
Laju (%)
Tahun
Lahir Mati
2017 1,21 0,69
2018 1,38 0,41
2019 1,97 0,59
2020 1,17 0,79
2021 0,88 0,72
2022 0,58 1,1
Sumber: Analisis Kelompok 13, 2023
203
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
204
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
migrasi in sebesar 0.58% dan migrasi out sebesar 0.94%. Dengan demikian pada
kapanewon Seyegan tahun 2022 didominasi oleh masyarakat yang melakukan
migrasi out yang dikarenakan oleh berbagai macam faktor seperti faktor ekonomi
dan pendidikan.
205
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Namun, ketika Sunan ingin mengambil air wudhu untuk membersihkan diri,
Sunan tidak menemukan air setitik-pun. Dengan memohon pertolongan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa, Sunan Kalijaga kemudian menancapkan tongkatnya ke
tanah dan tak lama kemudian, sumber mata air langsung keluar dari tanah yang
semula tandus. Sumber mata air itulah yang kemudian dikenal dengan nama Tuk
Si Bedug dan sebagai wujud penghormatan masyarakat Seyegan terhadap Sunan
Kalijaga, tradisi Tuk Si Bedug dilaksanakan.
206
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan budaya dan adat istiadat yang
berada di Kapanewon Seyegan sangat beragam. Ada budaya yang sama di setiap
kalurahan dan ada juga yang berbeda. Budaya-budaya tersebut masih dilestarikan
dan masih dilakukan sampai saat ini. Diantaranya yaitu ada Tuk Si Bedug dan
Mertidusun. Tuk si beduk dan mertidusun merupakan kebudayaan yang
dikeramatkan oleh masyarakan di Kapanewon Seyegan hal tersebut menjadi
acara khas di Kapanewon Seyegan yang mana di acara tersebut menampilkan
kebudayaan kebudayaan desa lainnya seperti wayang kulit angklung dan lain-
lain.Selain iitu juga ada beberapa Potensi kesenian yang ada di Kapanewon
Seyegan diantaranya sebagai berikut :
• Jatilan Terdapat di Desa Margomulyo, Desa Margodadi, Desa Margoluwih,
dan Desa Margoagung. Organisasi tertua Turangga Budaya, terdapat di
Tegal Gentan Desa Margoagung, berdiri pada tahun 1950.
• Karawitan Terdapat di Desa Margodadi, Desa Margoluwih, Desa
Margoagung, dan Desa Margokaton. Organisasi tertua Adhem Ayem,
terdapat di Krapyak Desa Margoagung, berdiri pada tahun 1980.
• Ketoprak Terdapat di Desa Margomulyo, Desa Margodadi, dan Desa
Margoagung. Organisasi tertua Mudha Wirama, terdapat di Kesuran Desa
Margodadi, berdiri pada tahun 1949.
• Emprak Terdapat di Ngentak Desa Margoluwih, organisasinya Mardi Laras,
berdiri pada tahun 1970. - Slawatan Terdapat di Desa Margomulyo, Desa
Margoluwih, Desa Margoagung, dan Desa Margokaton. Organisasi tertua
Maulud, terdapat di Klinyo Desa Margoluwih, berdiri pada tahun 1938.
• Campursari Terdapat di Desa Margomulyo dan Desa Margoluwih.
Organisasi tertua Tunas Harapan, terdapat di Gerjen Desa Margomulyo,
berdiri pada tahun 1987.
5.8.3 Keagamaan
Mayarakat di Kapanewon Seyegan mayoritas beragama islam sehingga
sering ada kegiatan kegiatan keagaamaan seperti selawatan syukuran selametan
dan lain sebagainya. Selain itu pada Jumat Pahing para penduduk Kacamatan
Seyegan juga membersihkan Tuk Si Bedug untuk menghormati Sunan Kalijaga
yang sudah menyebarkan agama Islam.
207
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
5.8.5 Kebudayaan
Dalam budaya masyarakat Seyegan selain mertidusun dan tuk si beduk
juga terdapat beberapa tradisi yang masih dijalankan hingga saat ini seperti tradisi
Grebeg Sekaten yang diadakan setiap tahun pada bulan Muharram dalam
kalender Islam. Tradisi ini biasanya diawali dengan kirab gunungan yang dipenuhi
oleh berbagai jenis makanan dan buah-buahan serta diikuti oleh prosesi peniupan
seruling dan tari-tarian.Selain itu masyarakat Seyegan juga memiliki tradisi
Nyadran yang biasanya diadakan pada bulan Syawal dalam kalender Islam.
Tradisi ini dilakukan dengan cara membersihkan makam dan memasang sesaji
sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur dan orang-orang yang telah
meninggal.
208
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
209
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
210
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB VI
ANALISIS EKONOMI
211
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Kontribusi Sektor
Sektor Kategori
2011 2012 2013 2014 2015
Pertanian
Primer 25.61 25.66 24.03 22.91 1.91
Pertambangan dan penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih Sekunder 36.02 35.31 36.36 36.23 51.76
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi Tersier 38.37 39.03 39.61 40.86 46.34
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
Struktur ekonomi tertinggi di Kapanewon Seyegan pada tahun 2011-2015
terdapat pada sektor tersier, dimana persentase setiap tahun pada sektor tersebut
memiliki nilai terbesar dibandingkan dengan sektor lain, dan pemasok tertinggi di
sektor tersier ini berada pada sub sektor perdagangan.
212
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
213
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
fluktuasi atau naik turun pada setiap tahunnya dari 2018 sampai dengan 2022.
Tabel 6.4
Analisis LPE Kapanewon Seyegan Tahun 2011-2015
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sektor
2011- 2012- 2013- 2014- Rata-
2012 2013 2014 2015 rata
214
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 6.5
Analisis Tingkat Kemakmuran Penduduk
Kabupaten Sleman Tahun 2018-2022
Tingkat
Jumlah
Tahun PDRB Kemakmuran
Penduduk
Penduduk
2018 1,206,714 43,779,043.70 36.28
2019 1,075,575 47,467,978.10 44.13
2020 1,123,804 45,654,719.60 40.63
2021 1,136,474 49,397,607.50 43.47
2022 1,147,562 54,656,658.00 47.63
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
Tabel 6.6
Analisis Tingkat Kemakmuran Penduduk
Kapanewon Seyegan Tahun 2011-2015
Tingkat
Jumlah
Tahun PDRB Kemakmuran
Penduduk
Penduduk
2011 45,950 225186 4.90
2012 46,374 237116 5.11
2013 46,825 250284 5.35
2014 47,322 261195 5.52
2015 47,753 1171774 24.54
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
215
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
216
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
217
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Rata-
Lapangan Usaha PB Interpretasi
Rata LQ
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
-0.118
dan Jaminan Sosial Wajib 0.806 Sek. Terbelakang
218
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
219
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 6.11
Analisis LQ Kabupaten Sleman Tahun 2018-2022
Analisis LQ Sektor Basis/
Nilai Tingkat
Sektor Reta- unggulan/ Pelayanan Pasar
2018 2019 2020 2021 2022 LQ Spesialisasi
rata potensial
Sektor non
Non Eksport, belum mampu
Pertanian, Kehutanan, basis, non Tidak
0.76 0.76 0.78 0.78 0.79 0.77 <1 melayani pasar dalam dan luar
dan Perikanan unggulan dan Terspesialisasi
daerah
tidak potensial
Sektor non
Non Eksport, belum mampu
Petambangan dan basis, non Tidak
0.69 0.71 0.72 0.70 0.70 0.70 <1 melayani pasar dalam dan luar
Penggalian unggulan dan Terspesialisasi
daerah
tidak potensial
Sektor
Spesialisasi sama
seimbang Non Eksport, hanya mampu
Industri Pengolahan 1.00 1.00 0.98 1.03 1.02 1.00 1 dengan wilayah
dengan melayani pasar di dalam daerah
acuan
wilayah acuan
Sektor non
Non Eksport, belum mampu
Pengadaan Listrik dan basis, non Tidak
0.80 0.80 0.82 0.81 0.81 0.81 <1 melayani pasar dalam dan luar
Gas unggulan dan Terspesialisasi
daerah
tidak potensial
Pengadaan Air, Sektor non
Non Eksport, belum mampu
Pengelolaan Sampah, basis, non Tidak
0.46 0.46 0.47 0.47 0.47 0.46 <1 melayani pasar dalam dan luar
Limbah, dan Daur unggulan dan Terspesialisasi
daerah
Ulang tidak potensial
Sektor basis & Eksport, mampu melayani pasar
Konstruksi 1.17 1.15 1.16 1.16 1.17 1.16 >1 Terspesialisasi
unggulan dalam dan luar daerah
Sektor non
Non Eksport, belum mampu
Perdagangan Besar basis, non Tidak
0.91 0.91 0.91 0.91 0.91 0.91 <1 melayani pasar dalam dan luar
dan Eceran unggulan dan Terspesialisasi
daerah
tidak potensial
Sektor non
Non Eksport, belum mampu
Transportasi dan basis, non Tidak
1.21 1.15 0.93 0.84 0.81 0.99 <1 melayani pasar dalam dan luar
Pergudangan unggulan dan Terspesialisasi
daerah
tidak potensial
Penyediaan
Sektor basis & Eksport, mampu melayani pasar
Akomodasi dan Makan 1.03 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 >1 Terspesialisasi
unggulan dalam dan luar daerah
Minum
220
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
221
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 6.12
Analisis LQ Kapanewon Seyegan Tahun 2011-2015
Analisis LQ Nilai Sektor Basis/ Tingkat
Sektor
2011 2012 2013 2014 2015 Rerata LQ unggulan/potensial Spesialisasi Pelayanan Pasar
Eksport, mampu melayani
Sektor basis &
2.88 2.89 2.79 2.93 0.26 2.35 >1 Terspesialisasi pasar dalam dan luar
unggulan
Pertanian daerah
Eksport, mampu melayani
Sektor basis &
Pertambangan dan 2.93 2.91 2.93 2.97 0.15 2.38 >1 Terspesialisasi pasar dalam dan luar
unggulan
penggalian daerah
Eksport, mampu melayani
Sektor basis &
Industri 1.38 1.43 1.46 1.47 1.78 1.50 >1 Terspesialisasi pasar dalam dan luar
unggulan
Pengolahan daerah
Non Eksport, belum
Sektor basis &
Listrik dan Air 3.07 3.07 3.69 3.70 0.58 2.82 >1 Terspesialisasi mampu melayani pasar
unggulan
Bersih dalam dan luar daerah
Non Eksport, belum
Sektor basis &
1.36 1.37 1.44 1.46 2.62 1.65 >1 Terspesialisasi mampu melayani pasar
unggulan
Bangunan dalam dan luar daerah
Sektor non basis, non Non Eksport, belum
Tidak
Perdagangan, <1 unggulan dan tidak mampu melayani pasar
Terspesialisasi
Hotel dan Restoran 0.69 0.69 0.70 0.71 0.72 0.70 potensial dalam dan luar daerah
Sektor non basis, non Non Eksport, belum
Tidak
Pengangkutan dan <1 unggulan dan tidak mampu melayani pasar
Terspesialisasi
Komunikasi 0.25 0.24 0.23 0.23 0.96 0.38 potensial dalam dan luar daerah
Keuangan, Sektor non basis, non Non Eksport, belum
Tidak
Persewaan dan <1 unggulan dan tidak mampu melayani pasar
Terspesialisasi
Jasa Perusahaan 0.98 1.00 0.98 1.00 0.42 0.88 potensial dalam dan luar daerah
Sektor non basis, non Non Eksport, belum
Tidak
<1 unggulan dan tidak mampu melayani pasar
Terspesialisasi
Jasa-Jasa 0.39 0.40 0.42 0.42 0.65 0.46 potensial dalam dan luar daerah
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
222
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
223
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 6.13
Analisis Shift Share Kabupaten Sleman Tahun 2018-2022
Lapangan Interpretasi Interpretasi Interpretasi
PS DS PB
Usaha PS DS PB
Pertanian, Pertumbuhan
Kehutanan, dan - Pertumbuhan Daya Saing - Tidak
Perikanan 0.031 Lambat 0.026 Tinggi 0.005 Progresif
Pertumbuhan
Pertambangan - Pertumbuhan Daya Saing - Tidak
dan Penggalian 0.226 Lambat 0.003 Tinggi 0.223 Progresif
Pertumbuhan
Industri - Pertumbuhan Daya Saing - Tidak
Pengolahan 0.119 Lambat 0.013 Tinggi 0.106 Progresif
Pertumbuhan
Pengadaan - Pertumbuhan Daya Saing - Tidak
Listrik dan Gas 0.014 Lambat 0.004 Tinggi 0.010 Progresif
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan Pertumbuhan - Daya Saing Pertumbuhan
Daur Ulang 0.056 Cepat 0.010 Rendah 0.046 Progresif
Pertumbuhan
- Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
Konstruksi 0.031 Lambat 0.016 Rendah 0.047 Progresif
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
Reparasi Mobil Pertumbuhan
dan Sepeda - Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
Motor 0.083 Lambat 0.005 Rendah 0.088 Progresif
Transportasi Pertumbuhan
dan - Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
Pergudangan 0.155 Lambat 0.341 Rendah 0.496 Progresif
Penyediaan
Akomodasi dan Pertumbuhan
Makan - Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
Minum 0.058 Lambat 0.012 Rendah 0.070 Progresif
Informasi dan Pertumbuhan Daya Saing Pertumbuhan
Komunikasi 0.402 Cepat 0.019 Tinggi 0.420 Progresif
Jasa Keuangan - Pertumbuhan Daya Saing Pertumbuhan
dan Asuransi 0.006 Lambat 0.025 Tinggi 0.020 Progresif
Pertumbuhan
- Pertumbuhan Daya Saing - Tidak
Real Estat 0.043 Lambat 0.004 Tinggi 0.038 Progresif
Pertumbuhan
Jasa Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
Perusahaan 5.386 Cepat 5.474 Rendah 0.088 Progresif
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan Pertumbuhan
dan Jaminan - Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
Sosial Wajib 0.116 Lambat 0.001 Rendah 0.118 Progresif
Jasa Pertumbuhan Daya Saing Pertumbuhan
Pendidikan 0.029 Cepat 0.024 Tinggi 0.053 Progresif
Jasa Pertumbuhan Daya Saing Pertumbuhan
Kesehatan dan 0.229 Cepat 0.002 Tinggi 0.231 Progresif
224
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 6.14
Analisis Tipologi Klassen Klasifikasi Sektor Kabupaten Sleman
Differential Proportional Shift (PS)
Shift (DS) Positif (+) Negatif (-)
Tipe 1 Pertumbuhan Pesat Tipe II Cenderung Berpotensi
(Fast Growing) (Highly Potensial)
225
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Sektor dengan klasifikasi Tumbuh lambat dan Tidak berdaya saing atau
nilai dari Proportional Shift < 0 dan Differential Shift < 0 termasuk kedalam kuadran
IV pertumbuhan sektor perekonomian. Di Kapanewon Seyegan Sektor Lapangan
usaha tersebut adalah Pertanian, Pertambangan dan penggalian, serta Listrik dan
Air Bersih, artinya sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan memiliki
pertumbuhan yang lambat dengan daya saing yang kurang baik jika dibandingkan
dengan wilayah lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.15 dan 6.16.
Tabel 6.15
Analisis Shift Share Kapanewon Seyegan Tahun 2011-2015
Pertumbuhan
- Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
Pertanian 0.186 Lambat 0.658 Rendah 0.844 Progresif
Pertumbuhan
Pertambangan dan - Pertumbuhan - Daya Saing - Tidak
penggalian 0.190 Lambat 0.830 Rendah 1.021 Progresif
Tabel 6.16
Analisis Tipologi Klassen Klasifikasi Sektor Kabupaten Sleman
Differential Proportional Shift (PS)
Shift (DS) Positif (+) Negatif (-)
Tipe 1 Pertumbuhan Pesat (Fast Tipe II Cenderung Berpotensi
Growing) (Highly Potensial)
Positif (+)
• Perdagangan, Hotel dan -
Restoran
226
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
227
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
LQ > 1
6. Cabe Merah 0,0 0,9 2,3 0,3 5,2 1,8 Komoditas Basis
Kacang LQ > 1
7. Kedelai 0,1 2,5 2,9 1,5 3,3 2,1 Komoditas Basis
LQ > 1
8. Melinjo 0,1 1,0 0,9 3,7 1,3 1,4 Komoditas Basis
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
228
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
tadinya terbelakang menjadi komoditas tanaman yang memiliki potensi lebih tinggi
untukbertumbuh pesat.
Tabel 6.19
Analisis Tipologi Klasen
229
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB VIII
ANALISIS KEBUTUHAN SARANA WILAYAH
230
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
231
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.3
Proyeksi Kebutuhan Lahan Sarana Hunian
Keb. Kebutuhan
Luas Hunian Ketersediaan
Lahan Lahan Hunian
No. Kelurahan Eksisting Lahan Yang
Hunian Tambahan Vertikal
(ha) Sesuai (ha)
(ha) (ha)
1 Margoluwih 95.18 60.97 409.89 Cukup Alternatif
2 Margodadi 81.83 44.56 429.80 Cukup Alternatif
3 Margomulyo 109.06 52.77 431.83 Cukup Alternatif
4 Margoagung 88.26 52.46 339.14 Cukup Alternatif
5 Margokaton 71.04 50.26 249.76 Cukup Alternatif
Kapanewon Seyegan 445.37 261.02 1860.42
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
232
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
233
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.5
Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan SD/MI
Jumlah Kepadatan SD/Madrasah Ibtidaiyah
No Kelurahan Penduduk Penduduk
2043 2043 Std Op Ideal Eks Keb Luas
1 Margoluwih 15829 26 2080 8 6 2 4000
2 Margodadi 13609 27 2080 7 5 2 4000
3 Margomulyo 18136 35 2080 9 7 2 4000
4 Margoagung 14678 28 2080 7 6 1 2000
5 Margokaton 11814 23 2080 6 5 1 2000
Total 74066 27.8 36 29 8 16000
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Tabel 7.6
Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan SMP/MTs
Jumlah Kepadatan SMP/Madrasah Tsanawiyah
No Kelurahan Penduduk Penduduk
2043 2043 Std Op Ideal Eks Keb Luas
1 Margoluwih 15829 26 6240 3 2 1 9000
2 Margodadi 13609 27 6240 2 0 2 18000
3 Margomulyo 18136 35 6240 3 1 1 9000
4 Margoagung 14678 28 6240 2 1 1 9000
5 Margokaton 11814 23 6240 2 1 1 9000
Total 74066 27.8 12 6 6 54000
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
234
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.7
Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan SMA/MA
Jumlah Kepadatan SMA/Madrasah Aliyah
No Kelurahan Penduduk Penduduk
2043 2043 Std Op Ideal Eks Keb Luas
1 Margoluwih 15829 26 6240 3 0 3 37500
2 Margodadi 13609 27 6240 2 1 1 12500
3 Margomulyo 18136 35 6240 3 1 2 25000
4 Margoagung 14678 28 6240 2 3 0 0
5 Margokaton 11814 23 6240 2 0 1 12500
Total 74066 27.8 12 5 6 87500
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
235
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
236
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
237
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
238
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.8
Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan Skala Kelurahan
Kelurahan
Margoluwih Margodadi Margomulyo Margoagung Margokaton
Std Op 1625 1625 1625 1625 1625
Ideal 10 8 11 9 7
Posyandu Eks 14 13 17 11 15
Keb 0 0 0 0 0
Luas 0 0 0 0 0
Std Op 3250 3250 3250 3250 3250
Balai Ideal 5 4 6 5 4
Pengobatan Eks 0 0 1 1 0
Warga Keb 5 4 5 4 4
Luas 1500 1200 1500 1200 1200
Std Op 39000 39000 39000 39000 39000
Ideal 0 0 0 0 0
BKIA/Klinik
Eks 1 0 0 0 0
Bersalin
Keb 0 0 0 0 0
Luas 0 0 0 0 0
Std Op 39000 39000 39000 39000 39000
Ideal 0 0 0 0 0
Puskesmas
Eks 1 1 1 1 0
Pembantu
Keb 0 0 0 0 0
Luas 0 0 0 0 0
Std Op 39000 39000 39000 39000 39000
Ideal 0 0 0 0 0
Apotik Eks 0 1 1 1 1
Keb 0 0 0 0 0
Luas 0 0 0 0 0
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
239
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.9
Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan Skala Kapanewon
Kapanewon
Keterangan
Seyegan
Std Op 156000
Ideal 0
Puskesmas Eks 0 Cukup
Keb 0
Luas 0
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
240
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
241
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
242
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
243
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
244
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
245
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
246
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
247
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.11
Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan Musholla Skala Kelurahan
Jumlah Kepadatan Musholla
No Desa/Kalurahan Penduduk Penduduk Std
2043 2043 Ideal Eks Keb Luas
op
1 Margoluwih 15829 26 325 49 15 34 10954
2 Margodadi 13609 27 325 42 17 25 8084
3 Margomulyo 18136 35 325 56 17 39 12611
4 Margoagung 14678 28 325 45 17 28 9153
5 Margokaton 11814 23 325 36 15 21 6939
Total 74066 139 1625 228 81 147 47741
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Dilihat dari hasil perhitungan proyeksi sarana peribadatan di Kapanewon
Seyegan perlu dilakukan penambahan beberapa sarana peribadatan musholla.
Penambahan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana
peribadatan musholla serta pembangunan pada 20 tahun kedepan, sarana ini
perlu di tekan pembangunannya agar pembangunan sarana peribadatan merata
di setiap desa yang ada di Kapanewon Seyegan.
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan sarana peribadatan
musholla di Kapanewon Seyegan, perlu adanya penambahan jumlah musholla
pada setiap kelurahan. Pada peta keterjangkauan sarana peribadatan musholla
seluruh wilayah Kapanewon belum seluruhnya dapat dijangkau.
248
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
249
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
250
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
251
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.13
Proyeksi Kebutuhan Sarana Perekonomian Pertokoan Skala Kelurahan
Jumlah Kepadatan Pertokoan
No Desa/Kalurahan Penduduk Penduduk Std
2043 2043 Op Ideal Eks Keb Luas
1 Margoluwih 15829 26 2250 7 8 0 0
2 Margodadi 13609 27 2250 6 7 0 0
3 Margomulyo 18136 35 2250 8 6 0 0
4 Margoagung 14678 28 2250 7 8 0 0
5 Margokaton 11814 23 2250 5 5 0 0
Total 74066 139 11250 33 22 0 0
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
252
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
253
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.14
Proyeksi Kebutuhan Sarana Perekonomian Pasar Skala Kapanewon
Jumlah Kepadatan Pasar
No Desa/Kalurahan Penduduk Penduduk
2043 2043 Std Op Ideal Eks Keb Luas
1 Margoluwih 15829 26 39000 0 0 0 0
2 Margodadi 13609 27 39000 0 1 0 0
3 Margomulyo 18136 35 39000 0 0 0 0
4 Margoagung 14678 28 39000 0 2 0 0
5 Margokaton 11814 23 39000 0 0 0 0
Total 74066 139 195000 0 3 0 0
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 13, 2023
254
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
255
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.15
Proyeksi Kebutuhan Sarana Perekonomian Bank Skala Kapanewon
Jumlah Kepadatan Bank
No Desa/Kalurahan Penduduk Penduduk
2043 2043 Std Op Ideal Eks Keb Luas
1 Margoluwih 15829 26 156000 0 0 0 0
2 Margodadi 13609 27 156000 0 1 0 0
3 Margomulyo 18136 35 156000 0 3 0 0
4 Margoagung 14678 28 156000 0 3 0 0
5 Margokaton 11814 23 156000 0 1 0 0
Total 74066 139 780000 0 8 0 0
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan sarana perekonomian
bank di Kapanewon Seyegan, tidak perlu adanya penambahan jumlah bank. Pada
peta sebaran [erekonomian bank, dapat dilihat dimana letak lokasi bank.
256
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
257
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
258
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
259
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.17
Proyeksi Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Lapangan Skala Kelurahan
Jumlah Kepadatan RTH (Lapangan)
No Desa/Kalurahan Penduduk Penduduk
2043 2043 Std Op Ideal Eks Keb Luas
1 Margoluwih 15829 26 39000 0.4059 3 0 0
2 Margodadi 13609 27 39000 0.3489 2 0 0
3 Margomulyo 18136 35 39000 0.4650 3 0 0
4 Margoagung 14678 28 39000 0.3764 4 0 0
5 Margokaton 11814 23 39000 0.3029 1 0 0
Total 74066 139 195000 2 13 0 0
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan sarana ruang terbuka
lapangan di Kapanewon Seyegan, tidak perlu adanya penambahan jumlah
pemakaman. Pada peta sebaran sarana ruang terbuka lapangan dapat dilihat
dimana lokasi lapangan.
260
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
261
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
262
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 7.19
Proyeksi Kebutuhan Sarana Pemerintahan Skala Kapanewon
Kapanewon
Keterangan
Seyegan
Std
156000
Op
Ideal 0
Kantor Camat Eks 0 Cukup
Keb 0
Luas 0
Std
156000
Op
Ideal 0
Kantor Polisi Eks Cukup
0
Keb 0
Luas 0
Std
156000
Op
Ideal 0
KUA Eks 0 Cukup
Keb 0
Luas 0
Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2023
263
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
264
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
265
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB VIII
ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA
266
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
267
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
268
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
269
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Kapanewon
1.664.62 1.854.73 2.024.997,19 2.195.224,06 2.365.482,88
Seyegan
Kapanewon
2.109,76 2.322,96 2.536,20 2.749,40 2.962,64
Seyegan
Kapanewon
1.686.621,26 1.857.061,34 2.027.533,39 2.197.973,46 2.368.445,52
Seyegan
Sumber: Hasil analisis kelompok 13
8.3 Analisis Kebutuhan Drainase
Sistem drainase yang ada di Kapanewon Seyegan merupakan drainase
buatan. Kedalaman dan lebarnya disesuaikan sesuai ruas jalan yang dilewatinya.
Seperti contohnya pada jalan besar, diameter drainase dibuat agak lebar
sementara pada jalan di pemukiman diameternya semakin kecil. Termasuk pada
wilayah persawahan dan perkebunan, saluran drainase dibuat lebih besar agar
sistem perairan tersalurkan dengan baik. Sistem drainase terhubung dari wilayah
perumahan lalu ke jalan besar dan pertanian, setelah itu disalurkan ke sungai
sebagai jalan terakhir.
Drainase yang ada di Kapanewon Seyegan didominasi oleh saluran
terbuka dengan kondisi yang cukup baik, beberapa ada yang memiliki masalah
penumpukan sampah hingga tersumbat. Ada pula yang kondisinya kering seperti
pada Desa Margodadi. Sebagian besar wilayah yang memiliki sistem drainase
yang tersumbat mengakibatkan bencana banjir jangka pendek. Saluran yang
tersumbat biasanya dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam
menjaga kebersian sehingga banyak sampah yang menumpuk dan membuat air
tidak jalan.
1) Kondisi Eksisting Saluran Drainase
270
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
271
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
a) Sungai Konteng
• Koefisien Limpasan (C) =
(47,813x0,9) +(48,25x0,7) +(630,43x0,8)
Cr =
47,813+48,25+630,43
= 0,79994
• Intensitas Hujan (I)
R24 = 112 mm/jam
Tc = 0,0195L0,77S-0,385
=0,0195 x 10.7320,771,73-0,385
= 0,0195 x 1.269,48 x 0,137
= 3,391416 menit
= 0,057 jam
272
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Jadi I = R24/24(24/tc)2/3
I = 112/24 (24/0,057)2/3
I = 4,67 (28,07)
I = 131,0869 mm/jam
b) Sungai Krusuk
• Koefisien Limpasan (C) =
(425,45x0,54) +(345,28x0,55) +(923,31x0,7)+(
Cr = 7,1x0,4)+( 6,5x0,72)
425,45+345,28+923,31+7,1+6,5
= 0,628636
• Intensitas Hujan (I)
R24 = 112 mm/jam
Tc = 0,0195L0,77S-0,385
= 0,0195 x 10.7220,771,62-0,385
= 0,0195 x 1.268,56 x 0.141
= 3,487906 menit
= 0,058 jam
Jadi I = R24/24(24/tc)2/3
I = 112/24 (24/0,058)2/3
I = 4,67 (27,59)
I = 128,8453 mm/jam
273
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
274
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
275
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 8.13
Proyeksi Kebutuhan Minimun Prasarana Listrik Tahun 2023
2023
Jumlah Kebutuhan Minimum (KVA)
Jumlah
No Desa penduduk Non Penerangan Jumlah
rumah Domestik Jumlah Gardu Pembagi
(Jiwa) Domestik Jalan Daya
1 Margoluwih 11.102 2.776 1.248.975 249.795 124.898 1.623.668 3
2 Margodadi 9.524 1.905 857.160 171.432 85.716 1.114.308 2
3 Margomulyo 13.308 2.662 1.197.720 239.544 119.772 1.557.036 2
4 Margoagung 10.723 2.145 965.070 193.014 96.507 1.254.591 2
5 Margokaton 8.087 1.617 727.830 145.566 72.783 946.179 2
Kapanewon
52.744 10.549 4.996.755 999.351 499.676 6.495.782 10
Seyegan
Sumber: Hasil analisis kelompok 13
Tabel 8.14
Proyeksi Kebutuhan Maksimum Prasarana Listrik Tahun 2023
2023
Jumlah Kebutuhan Maksimum (KVA)
Jumlah
No Desa penduduk Non Penerangan Jumlah Jumlah Gardu
rumah Domestik
(Jiwa) Domestik Jalan Daya Pembagi
1 Margoluwih 11.102 2.776 6.106.100 1.221.220 610.610 7.937.930 13
2 Margodadi 9.524 1.905 4.190.560 838.112 419.056 5.447.728 9
3 Margomulyo 13.308 2.662 5.855.520 1.171.104 585.552 7.612.176 12
4 Margoagung 10.723 2.145 4.718.120 943.624 471.812 6.133.556 10
5 Margokaton 8.087 1.617 3.558.280 711.656 355.828 4.635.764 7
Kap. Seyegan 52.744 10.549 24.428.580 4.885.716 2.442.858 31.757.154 50
SuSumber: Hasil analisis kelompok 13
Tabel 8.15
276
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
277
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 8.19
278
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 8.21
279
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 8.22
Proyeksi Kebutuhan Maksimum Prasarana Listrik Tahun 2043
2043
Kebutuhan Maksimum (KVA)
Jumlah penduduk
No. Desa Jumlah rumah Domestik Non Domestik Penerangan Jalan Jumlah Daya Jumlah Gardu
(Jiwa)
Pembagi
1 Margoluwih 15.829 3.166 6.964.760 1.392.952 696.476 9.054.188 14
2 Margodadi 13.609 2.722 5.987.960 1.197.592 598.796 7.784.348 12
3 Margomulyo 18.136 3.627 7.979.840 1.595.968 797.984 10.373.792 16
4 Margoagung 14.678 2.936 6.458.320 1.291.664 645.832 8.395.816 13
5 Margokaton 11.814 2.363 5.198.160 1.039.632 519.816 6.757.608 11
Kapanewon Seyegan 74.066 14.813 32.589.040 6.517.808 3.258.904 42.365.752 66
280
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
281
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa timbunan sampah yang
dihasilkan oleh masyarakat di Kapanewon Sindang mengalami kenaikan setiap
tahunnya dikarenakan naiknya timbunan sampah yang ada. Maka dari itu
pemerintah perlu menyiapkan penambahan pada penyediaan penampungan
sampah atau TPS, dengan hal tersebut dapat membantu dalam pengambilan
sampah yang semakin banyak setiap tahunnya dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang begitu besar terjadi.
Tabel 8.23
Beban dan Prioritas Pelayanan Persampahan Kapanewon Seyegan Tahun 2023
282
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 8.24
Proyeksi Timbunan Sampah ton/hari Kapanewon Seyegan Tahun 2023
Tabel 8.25
Proyeksi Timbunan Sampah ton/hari Kapanewon Seyegan Tahun 2028
Tabel 8.26
Proyeksi Timbunan Sampah ton/hari Kapanewon Seyegan Tahun 2033
283
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Tabel 8.27
Proyeksi Timbunan Sampah ton/hari Kapanewon Seyegan Tahun 2038
Tabel 8.28
Proyeksi Timbunan Sampah ton/hari Kapanewon Seyegan Tahun 2043
284
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa timbunan sampah yang
dihasilkan oleh masyarakat di Kapanewon Sindang mengalami kenaikan setiap
tahunnya dikarenakan naiknya timbunan sampah yang ada. Maka dari itu
pemerintah perlu menyiapkan penambahan pada penyediaan penampungan
sampah atau TPS, dengan hal tersebut dapat membantu dalam pengambilan
sampah yang semakin banyak setiap tahunnya dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang begitu besar terjadi.
Tabel 8.29
Kebutuhan Tong Sampah (rumah) di Kapanewon Seyegan
Tong Sampah Rumah Kapanewon Seyegan
No. Desa
2023 2028 2033 2038 2043
1 Margoluwih 3.701 4.095 4.489 4.882 5.276
2 Margodadi 3.175 3.515 3.855 4.196 4.536
3 Margomulyo 4.436 4.838 5.241 5.643 6.045
4 Margoagung 3.574 3.904 4.233 4.563 4.893
5 Margokaton 2.696 3.006 3.317 3.627 3.938
Total 17.581 19.358 21.135 22.912 24.689
Sumber: Hasil analisis kelompok 13
Tabel 8.30
Kebutuhan TPS (RW) di Kapanewon Seyegan
TPS (RW)
No. Desa
2023 2028 2033 2038 2043
1 Margoluwih 4 5 5 6 6
2 Margodadi 4 4 5 5 5
3 Margomulyo 5 6 6 7 7
4 Margoagung 4 5 5 5 6
5 Margokaton 3 4 4 4 5
Total 21 23 25 27 30
Sumber: Hasil analisis kelompok 13
Tabel 8.31
Kebutuhan TPS (Desa) di Kapanewon Seyegan
TPS(Desa)
No. Desa
2023 2028 2033 2038 2043
1 Margoluwih
2 Margodadi
3 Margomulyo 2 2 2 2 2
4 Margoagung
5 Margokaton
Kapanewon Seyegan 2 2 2 2 2
Sumber: Hasil analisis kelompok 13
285
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
BAB IX
POTENSI DAN MASALAH WILAYAH PERENCANAAN
286
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
• Selain itu anekaragam agribisnis dan hasil dari jenis pertanian itu
sendiri seperti tanaman pangan,holtikultura,perkebunan dan
peternakan menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan petani
dan mendorong sector pertanian yag berkelanjutan.
c) Aspek Kependudukan
• Dilihat dari potensi sumber daya manusia,Kapanewon Seyegan
memiliki banyak penduduk dalam rentang usia produktif (15-64 tahun)
yang memiliki potensi besar dalam hal tenaga kerja yang bisa
dimanfaatkan untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
• Sebagian besar penduduk nya mayoritas perempuan dapat memiliki
kesempatan besar untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam
kegiatan ekonomi,social dan politik serta berperan aktif dalam
komunitas dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
• Adanya potensi untuk meningkatkan tingkat pelayanan Kesehatan dan
perawatan dikarenakan kapanewon Seyegan ini tingkat kelahirannya
lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kematiannya yang
menunjukkan bahwa penduduk di Kapanewon Seyegan perlu akses
yang memadai untuk pelayanan Kesehatan dan perawatan.
d) Aspek Ekonomi
• Dilihat dari keanekaragaman sektor ekonomi yang paling
menguntungkan di Kapanewon Seyegan adalah adanya kontribusi dari
sektor pertanian,industri pengolahan,perdagangan jasa dan
peternakan lele sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
secara menyeluruh.
• Adanya sektor industri pengolahan memberikan nilai tambah kepada
produk pertanian yang dihasilkan di wilayah tersebut. Pengolahan hasil
pertanian seperti peternakan ikan lele menjadi produk olahan, atau
pengemasan produk pertanian, dapat meningkatkan nilai ekonomi dan
menciptakan lapangan kerja baru.
• Kapanewon Seyegan dapat memanfaatkan lokasi strategisnya untuk
mengakses pasar yang lebih luas. Dengan pengembangan
infrastruktur yang baik dan promosi yang efektif, produk pertanian dan
hasil pengolahan dapat dijual ke wilayah sekitar, kota-kota terdekat,
dan bahkan pasar nasional atau internasional.
e) Aspek Sarana
287
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
288
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
289
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
290
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
291
Kapanewon Seyegan Kelompok 13
292