Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI PROGRAM KESGA GIZI

SELASA, 24 JANUARI 2022


DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BANJARNEGARA
INDIKATOR RPJMN 2020-2024
1. Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran hidup)
2. Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000 kelahiran hidup)
3. Angka Kematian Neonatal(AKN) (per 1000 kelahiran hidup)
4. Cakupan Kunjungan Antenatal (%)
5. Cakupan Persalinan di Fasilitas kesehatan (%)
6. Cakupan Kunjungan Neonatal (%)
7. Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
8. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
9. Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia
Indikator RPJMN Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2020-2024

PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024


PRIORITAS/PROYEK
PRIORITAS/PROYEK KL 2020 2021 2022 2023 2024

Peningkatan Akses dan Mutu Angka kematian ibu (AKI) (per 230 217 205 194 183
Pelayanan Kesehatan 100.000 kelahiran hidup)
Angka kematian bayi (AKB) (per
1000 kelahiran hidup) 20.6 19.5 18.6 17.6 16

Angka kematian neonatal (per


1.000 kelahiran hidup) 12.9 12.2 11.6 11.0 10.0

Penurunan Kematian Ibu dan Cakupan persalinan di fasilitas


Bayi kesehatan (persen)
87 89 91 93 95

Cakupan kunjungan antenatal


(persen)
80 85 90 92 95

Cakupan kunjungan neonatal


(persen) 86 88 90 92 95
Indikator RPJMN Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2020-2024

PROGRAM INDIKATOR RPJMN 2020- TARGET RPJMN 2020-2024


PRIORITAS/KEGIATAN 2024
PRIORITAS/PROYEK 2020 2021 2022 2023 2024
PRIORITAS/PROYEK KL

Pelayanan kesehatan usia Jumlah Kabupaten/kota yang


reproduksi menyelenggarakan
pelayanan kesehatan usia 120 200 320 470 514
reproduksi

Persentase balita yang


Pemantauan tumbuh kembang 60 70 75 80 85
balita dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya

Persentase kabupaten/kota
Pelayanan kesehatan lansia yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut 45 50 55 60 65
usia
Indikator RENSTRA 2020-2024 Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan (PF)
2. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
3. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan balita dan anak prasekolah
4. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
5. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan usia reproduksi
6. Persentase Kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut usia
Indikator RENSTRA 2017-2022 Kabupaten Banjarnegara

Target Sasaran
Indikator sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022

Menurunnya AKI 118/100.000 KH 118/100.000 117,8/100.00 117,6/100.0 117,4/100. 116/100.00


KH 0 KH 00 KH 000 KH 0 KH

Menurunnya AKB 14,55/1000 KH 14,22/1000 KH 13,89/1000 13,56/1000 13,23/100 12,91/1000


KH KH 0 KH KH

Menurunnya AKABA 15,79/1000 KH 15,46/1000 KH 15,33/1000 15,20/1000 15,07/100 14,9/1000


KH KH 0 KH KH

Persentase Balita 0,09 % 0,08 % 0,07 % 0,06 % 0,05 % 0,04 %


Gizi Buruk

Persentase 25% 30% 35% 40% 45% 50%


pelayanan lansia
sesuai standar
Indikator Perjanjian Kinerja Kepala Dinas

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET AWAL TAHUN 2022

1 Menurunnya AKI 240/100.000 KH

2 Menurunnya AKB 12,7/1000 KH

3 Menurunnya AKABA 15/1000 KH

4 Persentase Balita 21%


Stunting
Indikator Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Kesmas (Seksi Kesga Gizi)

NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET AWAL


TAHUN 2022

1 Persentase Ibu Hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil 87%


sesuai standar (SPM)
2 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan 96%
pesalinan sesuai standar (SPM)
3 Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan 99%
kesehatan sesuai standar (SPM)
4 Persentase Balita mendapatkan pelayanan kesehatan 79%
sesuai standar (SPM

5 Persentase Lansia mendapatkan pelayanan kesehatan 60%


sesuai standar (SPM)

6 Prosentase Balita Gizi buruk tertangani (RPJMD) 100%


Capaian Indikator Kinerja Utama Dinkes Kab Banjarnegara Tahun 2022

Target Capaian
Indikator sasaran

Menurunnya AKI 240/100.000 KH 130,8/100.000 KH

Menurunnya AKB 12,7/1000 KH 13/1000 KH

Menurunnya AKABA 14,9/1000 KH 15/1000 KH

Persentase Balita 21% 18,27%


Stunting
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Kesmas

Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian


Kegiatan

Meningkatkan Persentase Ibu Hamil 87% 88%


Upaya mendapatkan pelayanan ibu
Kesehatan hamil sesuai standar (SPM)
Masyarakat
Persentase ibu bersalin 96% 97%
mendapatkan pelayanan
pesalinan sesuai standar (SPM)
Persentase bayi baru lahir 99% 98,8%
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar (SPM)
Persentase Balita mendapatkan 79% 79,3%
pelayanan kesehatan sesuai
standar (SPM)
Perjanjian Kinerja Kepala Bidang Kesmas

Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian


Kegiatan

Meningkatkan Persentase Lansia mendapatkan 50% 65,7%


Upaya pelayanan kesehatan sesuai
Kesehatan standar (SPM)
Masyarakat
Persentase Balita Gizi buruk 100% 100%
tertangani (RPJMD)
Perjanjian Kinerja Sub Koordinator Kesga Gizi

Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian


Kegiatan

Meningkatkan Persentase penanganan 99% 99,9%


Upaya Komplikasi Maternal
Kesehatan
Masyarakat
Persentase Persalinan di fasilitas 98% 97%
pelayanan kesehatan
Cakupan Pelayanan Nifas 92% 90%

Persentase Pembahasan Kasus 100% 99%/40%


Maternal dan neonatal

Cakupan Kunjungan Bayi 100% 108%


Perjanjian Kinerja Sub Koordinator Kesga Gizi

Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian


Kegiatan

Meningkatkan Cakupan Kunjungan Balita 80% 90%


Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Persentase Skrining Kesehatan 80% 90%
Lansia
Persentase bayi lahir yang diberi 66% 66,12%
IMD
Cakupan ASI Eksklusif 70% 74,33%

Cakupan Balita Gibur yang 100% 100%


mendapat perawatan
Perjanjian Kinerja Sub Koordinator Kesga Gizi

Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian


Kegiatan

Meningkatkan Persentase balita kurus 100% 85%


Upaya mendapat PMT
Kesehatan
Masyarakat
Persentase bumil Kurang Energi 11% 13,3%
Kronik
Persentase ibu hamil KEK yang 99% 98,67%
mendapat makanan tambahan
Persentase remaja putri yang 87,8% 79,82%
mendapat Tablet Tambah Darah
(TTD)
PERMASALAHAN

1. Jumlah kasus kematian ibu sebanyak 17 kasus dimana penyebab tertinggi adalah
perdarahan sebanyak 5 kasus dan penyebab lain pre eklamsia 4 kasus, infeksi 3 dan
lain2 5 kasus (Gerd, Ca hepar, Depresi, Hipertiroid dan kelainan katup jantung).
2. Jumlah kasus kematian bayi 169 kasus, penyebab tertinggi yaitu BBLR sebanyak 38
kasus, asfiksia 26 kasus, kelainan kongenital 22 kasus, pneumonia 11 kasus, sepsis 4,
diare 3, ikterus 1, dan lain2 64. Tingginya kasus BBLR disebabkan oleh persalinan
yang belum cukup bulan (pre term)
3. Capaian pelayanan ibu hamil sesuai standar jika dibandingkan dengan target
perjanjian kinerja sudah mencapai target, namun jika dibandingkan dengan target
SPM belum mencapai target. Hal ini dikarenakan masih adanya ibu hamil ANC
dengan akses (kontak nakes dengan uk> 12 mg), persalinan pre term dan abortus.
kunjungan ibu hamil akses, disebabkan karena KTD dimana adanya kasus kehamilan
sebelum menikah dan juga unmeet need.
PERMASALAHAN

5. Capaian pelayanan ibu bersalin sesuai standar jika dibandingkan target PK sudah
mencapai target, namun jika dibandingkan dengan target SPM belum mencapai target,
dimana penyebabnya didominasi oleh persalinan sendiri. Persalinan sendiri terjadi
bukan karena merencanakan persalinan dirumah namun ibu sudah merencakan
perjalanan ke faskes, ibu tidak tahan dan melahirkan dalam perjalanan menuju faskes

6. Capaian pelayanan BBL sesuai standar, belum mencapai target dikarenakan masih
tingginya kematian neonatal yang mana belum mencapai KN 3.

7. Capaian pelayanan balita sesuai standar jika dibandingkan dengan target perjanjian
kinerja sudah mencapai target, namun jika dibandingkan dengan target SPM belum
mencapai target, Adanya balita yang belum mendapatkan pelayanan sesuai standar
dikarenakan belum semua balita mendapatkan pelayanan SDIDTK

Anda mungkin juga menyukai